Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Agus

Kelas : XII MIPA 4


Absen : 25

Judul Novel : NERAKA DI TIMUR JAWA


Penulis : DWI ARIF NUGROHO
Penerbit : ELEX MEDIA KUMPUTINDO
Tahun Terbit : 2019

I. Sinopsis
Kisah ini bercerita tentang Adi dan teman-temannya yang berawal dari
datangnya kembali ras kulit putih ke tanah Jawa.Mereka yang dalam tiga
tahun lalu sudah meninggalkan Indonesia, kini sudah kembali ke Jakarta.
Surat kabar maupun penyiaran di radio terus memberitakan kabar tersebut.
Hal ini telah menjadi suatu pertanda yang tidak baik, bukan hanya bagi
masyarakat Surabaya, tapi bagi seluruh rakyat Indonesia. Kali ini hanya
dalam hitungan waktu, mereka kelak akan kembali ke tanah Surabaya.

Dengan keadaan yang tidak kondusif. akhirnya datang salah seorang residen
Surabaya didampingi dengan dua orang pemuda pada saat itu untuk
melakukan perundingan dengan Mr. Ploegman, orang yang bertanggung
jawab atas kericuhan yang terjadi di pagi hari tersebut. semenjak kedatangan
wakil residen tersebut, terdengar suara tembakan dan teriakan dari dalam
gedung hotel. Sontak masyarakat yang berada diluar gedung mencoba
menerobos lobi hotel tersebut. Dengan keadaan lobi hotel yang penuh darah,
masyarakat yang tersisa memasang tangga untuk mencapai taing bendera
tersebut. Diatas gedung, bendera merah putih biru telah diturunkan, dan
disobek warna birunya. Abi melihat keatas, dan melihat sahabatnya berada
pada salah satu titik gedung tersebut.
Soekarno dan beberapa perwakilan dari pemerintah pusat untuk mengadakan
genjatan senjata. Arek-arek Surabaya kecewa ketika melihat pimpinan
tertingginya tidak menghendaki suatu perjuangan bersenjata dan memilih
berdamai dengan inggris.Diatas jembatan merah, pertempuran sudah tida
dapat dihindarkan. Satu mobil yang ditumpangi oleh Brigadir Jenderal A.W.
Mallaby meledak begitu saja. Hal tersebut justru membuat tentara Inggris
semakin membabi buta, mereka mengejar para militant yang masih mencoba
untuk bersembunyi. Kapal-kapal perang sudah menyiapkan meriamnya di
sekitar pelabuhan dan perbatasan-perbatasan kota. Langit terbelah oleh
pesawat tempur yang siap menjatuhkan bom-bomnya. Disisi lain, arek-arek
Surabaya mencoba tetap berada dibawah radar dan menungu Inggris untuk
menyerang terlebih dahulu. Bangunan-bangunan mulai roboh, tiang-tiang
serta pohon-pohon juga mulai tumbang. Banyak mayat berkelimpangan
seperti seekor binatang disepanjang jalan dan selokan.
Namun hal tersebut tidak membuat rakyat Surabaya mundur, dengan
semangat perjuangan mereka berani menghadang pasukan-pasukan Inggris.
Bermodalkan bambu runcing, senjata tajam dan segelintir senjata api yang
diperoleh dari tentara Jepang, tidak menggoyahkan pasukan-pasukan
tersebut. Pertempuran berlangsung cukup lama. Inggris telah berhasil
menguasai 2/3 dari keseluruhan Kota Surabaya. Kelompok kecil relawan
tersebut akhirnya terpecah menjadi dua kubu. Farid, Abi, dan segelintir
relawan lainnya berusaha untuk mengungsikan warga setempat ke Solo.
Sedangkan Tigor dan beberapa relawan lainnya tetap untuk memutuskan
bergerilya melawan serdadu-serdadu Inggris. Tidak ada perpisahan yang
istimewa diantaranya hanya diiringi dengan gaungan meriam dan bomyang
menghantam gedung-gedung di Surabaya.

Minggu ketiga, semenjak pertama kali Masergh menghujani Surabaya dengan


peluru dan meriamnya. Kini dentuman-dentumannya sudah berhenti bergema
dalam lorong-lorong gedung yang kosong. Ratusan ribu korban jiwa
berguguran hanya untuk menumpaskan beberapa ribu orang Londo.
Meskipun dalam batinnya mereka tahu untuk tidak lagi mengusik Republik ini.
Yakinlah yang terjadi dalam satu bulan terakhir kelak akan berbalas hasil
yang lebih baik. Sesungguhnya jasamu tidak akan mampu tergantikan oleh
materi. Perjuangan dengan senjata telah dilakukan. Kini jalan lain juga harus
ditempuh, satu jalan yang tidak mengguanakan api dan darah.
II. Nilai-nilai yang terkandung
 Nilai agama :
Abi berdoa untuk diberikan perlindungan.
Bukti : “Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan perlindungan-
Nya kepadaku dan keluargaku, gumam abi dalam dalam malam yang panjang
itu.”

 Nilai moral :
Bukan egois menjadi pejuang tetapi dalam memperjuangkan harus lihat
kondisi sekitar.
Bukti : “Ini bukan masalah ego, ini tentang perjuangan. Tidak akan lahir
pejuang untuk memperjuangkan tanah ini. Jika seluruh rakyatnya
dikebumikan dalam waktu yang singkat!”

 Nilai sosial
Kebersamaan dan gotong royong
Bukti :”kita adalah satu, kita adalah indonesia! Kita tidak
boleh terpecah belah, kita harus bersatu untuk melawan
penjajah!”
Salah satu buktinya adalah pemikiran tokoh utama, Hasan, yang mencerminkan
perjuangan melawan ketidakadilan. Contohnya, saat Hasan berkata, "Ketidakadilan adalah
api yang membakar hati. Kita harus berdiri dan melawannya, meskipun terasa seperti neraka
di timur Jawa."
 Nilai Budaya
Nilai budaya di sini berkaitan dengan tradisi adat Jawa yang menghormati leluhur

Contoh kutipan: "Adat dan leluhur harus dihormati, karena dari merekalah kita
mewarisi kebijaksanaan dan identitas kita sebagai orang Jawa."

III. Keterkaitan nilai-nilai dengan nilai kehidupan sekarang


 Nilai Agama :
hingga saat ini Berdo'a merupakan hal yang sering dilakukan oleh
masyarakat indonesia yang memiliki keyakinan beragama, untuk
meminta perlindungan dan juga petunjuk saat menjalankan aktivitas
sehari-hari.

 Nilai Moral :
Saat ini masih ada orang yang bersikap egois tetapi egoisnya bukan
untuk mementingkan kepentingan pribadi melainkan untuk kebaikan
keluarga, organisasi, ataupun kelompok tertentu.

 Nilai Sosial
Di masa sekarang ketidakadilan masih dialami oleh sebagian orang
terutama bagi mereka yang memiliki ekonomi menengah kebawah sering di
kesampingkan oleh pemerintah.
Saat ini kebersamaan dan gotongroyong masih dilakukan masyarakat
untuk mencapai tujuan dan kerukunan antar warga.

 Nilai Budaya :
Hingga saat ini masyarkat masih mempercayai tradisi dan adat,
terutama masyarakat Jawa yang kental kaitanya dengan tradisi Jawa
untuk menghormati para leluhur.

IV. Manfaat
Berikut adalah beberapa manfaat membaca novel Neraka di Timur Jawa:

 Meningkatkan pengetahuan sejarah


Novel ini menyajikan gambaran yang realistis tentang peristiwa pertempuran 10
November 1945 di Surabaya. Pembaca dapat mempelajari berbagai hal tentang
peristiwa tersebut, seperti latar belakang, jalannya pertempuran, dan tokoh-tokoh
yang terlibat.

 Mengembangkan nilai moral


Novel ini menyajikan berbagai nilai moral yang dapat dipelajari oleh pembaca,
seperti keberanian, patriotisme, keteguhan hati, dan pantang menyerah. Nilai-nilai
tersebut dapat menjadi inspirasi bagi pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih
baik.

 Menambah wawasan budaya


Novel ini juga menggambarkan keberagaman budaya Indonesia. Pembaca dapat
mempelajari berbagai budaya Indonesia, seperti Jawa, Madura, Sunda, dan
Tionghoa.
 Menikmati sajian sastra yang berkualitas
Novel Neraka di Timur Jawa merupakan karya sastra yang berkualitas. Novel ini
ditulis dengan bahasa yang indah dan kaya makna. Pembaca dapat menikmati
sajian sastra yang berkualitas dan menambah pengetahuan tentang bahasa

Indonesia.

 Mengetahui pentingnya bekerjasama dalam menghadapi setiap masalah dalam


hidup
 Lebih menghargai jasa dan perjuangan para pahlawan

Anda mungkin juga menyukai