Anda di halaman 1dari 19

”TRI CIRI”

NAMA : DENI YULI SAPUTRO

NIM : A0123085

KELAS : TEKNIK SIPIL C


BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
TRICIRI SUATU FILOSOFI YG ADILUHUNG YG TERSUSUN ATAS NAFAS YG DIIMPLEMENTASIKAN DALAM
JIWA DAN SEMANGAT PATRIOTISME,KEPELOPORAN, DAN KEMANDIRIAN, MERUPAKAN MODAL DASAR
YG SANGAT KUAT UNTUK DAPAT BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEGALA PROSES YG TERENCANA DALAM
KESELURUHAN TATANAN KEHIDUPAN.
BAGAIMANAPUN RUH YG TERKANDUNG DI DALAM PATRIOTISME,KEPELOPORAN,DAN KEMANDIRIAN,
DAPAT DIKEMBANGKAN SEBAGAI SUATU FILSAFAT YG KITA YAKINI AKAN DAPAT MENGANGKAT CITRA
MANUSIA, BAIK SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN MAKHLUK SOSIAL DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA,
DAN BERNEGARA JIWA PATRIOT YG BERUPAYA MENDUDUKKAN KEBENARAN AKAN JIWA DAN
SEMANGAT JUANG PADA MASING-MASING POSISI KITA SAAT INI, TANPA KITA SADARI PELAN NAMUN
PASTI SUDAH MULAI LUNTUR OLEH ADANYA PAMRIH-PAMRIH TERTENTU.
TUJUAN
TUJUAN MEMPELAJARI TRICIRI TP ADALAH UNTUK DAPAT MENUNJUKKAN KEBERADAAN TRICIRI
SEBAGAI FILOSOF DG NAFAS YG DI IMPLEMENTASIKAN SEBAGAI JIWA DAN SEMANGAT
PATRIOTISME,KEPELOPORAN,KEMANDIRIAN.
• MELALUI PATRIOTISME SELAYAKNYA MUNCUL PERUBAHAN- PERUBAHAN, KARENA ADANYA IDE-
IDE BARU,TEROBOSAN-TEROBOSAN BARU, PEMIKIRAN BARU, UPAYA-UPAYA UNTUK MAJU,
UPAYA-UPAYA UNTUK MENGKAJI APA YG KURANG DARI KEJADIAN YG TELAH LALU UNTUK KITA
PERBAIKI DAN TINGKATKAN DI MASA MENDATANG, DENGAN TETAP MENDASARKAN PADA
KEBENARAN YG HAKIKI.
APAKAH MEMANG KEBENARAN SUDAH SEMAKIN SULIT KITA TEMUKAN, SEHINGGA RUH
PATRIOTISME TSB SEMAKIN PUDAR DAN KITA MEMBIARKANNYA, PADA SAATNYA TIDAK ADA LAGI ADA
RUH PATRIOTISME DALAM SETIAP TINGKAH LAKU DAN PERBUATAN KITA ?
2. PERUMUSAN DAN BATASAN
1. Memahami secara utuh latar belakang terbentuknya Triciri TP.
2. Mengembangkan Triciri sebagai wacana nasional maupun global, dengan mendudukannya sebagai
wacana yg utuh, dan mampu menunjukkan keberadaannya dalam memberi kontribusi bagi berbagai
hirarki tatanan kehidupan melalui pendekatan interdispliner.
3. Mendudukkan eksistensi dari Triciri sebagai pembaru dalam kehidupan.
3.TUJUAN
TUJUAN MEMPELAJARI TRICIRI TP ADALAH UNTUK DAPAT MENUNJUKKAN KEBERADAAN TRICIRI
SEBAGAI FILOSOF DG NAFAS YG DI IMPLEMENTASIKAN SEBAGAI JIWA DAN SEMANGAT
PATRIOTISME,KEPELOPORAN,KEMANDIRIAN.
4. MANFAAT
1. PENGEMBANGAN IPTEK
2. MENUNJANG PEMBANGUNAN
3. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PROFESI
TRICIRI TENTARA PELAJAR

DISUSUN OLEH : H.R.Y.K. MUKMIN


BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah mencatat peranan besar para pemuda
pelajar dan mahasiswa.
Karena terpandu jiwanya untuk turut menegakkan dan mempertahankan Negara yang
terancam bahaya antara tahun 1945-1950, maka para pelajar dan mahasiswa selama kurun
waktu tersebut harus pandai-pandai membagi waktu untuk belajar dan berjuang. Sikap yang
demikian terdapat diseluruh plosok Tanah Air. Pelajar-pelajar bangkit serentak berdampingan
dengan rakyat melawan tentara Belanda. Kemudian timbul dimana-mana badan-badan
memiliki senjata mereka mengembangkan diri dengan membentuk kesatuan-kesatuan pelajar
pejuang bersenjata (selanjutnya disebut pelajar pejuang.)
perjuangan para pelajar pejuang dilandasi tanpa pamrih pribadi kecuali pamrih untuk
tegar tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Merdeka. Perjuangannya dapat
tercapai karena dilaksanakan dengan jiwa dan semangat patriotisme, kepeloporan, dan
kemandirian yang merupakan tingkah laku dan ciri penerus bangsa untuk mengisi Kemerdekaan.
TRICIRI TENTARA PELAJAR yang harus dilestarikan karena itu adalah sebagian nilai-nilai 45 yang
tumbuh dan berkembang dalam proses perjuangan bangsa.
melihat kenyataan sekarang maupun menerawang jauh kemasa depan adalah sangat tepat bila
mana pelajar dan mahasiswa sudah jauh-jauh menyiapkan dirinya memiliki jiwa dengan
semangat TRICIRI TENTARA PELAJAR ialah patriotisme, kepeloporan, dan kemandirian.
BAB II
PENDIDIKAN
Pada dasarnya pendidikan diadakan atas kebutuhan. Hal ini telah terbukti oleh sejarah.
1.Masa penjajahan Belanda
Bangsa Indonesia telah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun / 3 setengah abad lamanya,
maka tidak ayal lagi kalau keadaan bangsa Indonesia menjadi bodoh dan sangat ketinggalan
akibat tertindas sekian lamanya.
Pendidikan yang ada di Indonesia adalah ala barat ( Eropa ) yang sangat berbeda dengan pola-
pola tradisional yang ada di Indonesia.
pemerintah Hindia Belanda pada sekitar tahun 1905 membuka kesempatan bagi anak-
anak bumi putra untuk masuk sekolah-sekolah Belanda yang Bahasa pengantarnya adalah
Bahasa Belanda.
Dalam kenyataan untuk masuk sekolah Belanda tersebut tidak semudah orang memperkirakan.
Ternyata sangat sukar, kecuali anak-anak kaum Priyayi tinggi yang jumlahnya sedikit sekali yang
boleh masuk sekolah Belanda.
Tingkatan kebuta hurufan Bangsa Indonesia adalah yang paling tinggi di Asia.
2.Masa penjajahan Jepang
Diskriminasi pendidikan zaman penjajahan Belanda berakhir sejak Belanda menyerah tanpa
bersyarat kedapa tentara Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, di Kalijati ,Jawa Barat. Semua
sekolah disamakan tidak ada perbedaan satu sama lain. Semua pelajar laki-laki dan perempuan
diwajibkan setidak-tidaknya sekali dalam seminggu untuk kerja bakti ( Jepang : Kinrohosi ),
mengangkut kayu, batu, menanam jarak ditepi-tepi jalan.
Latihan dasarnya adalah Kemiliteran dean gerak badan yang cukup berat. Tampaklah bahwa
jepang lebih meningkatkan aktivitas pemuda dan pelajar demi kepentingan perang.
3.Masa Indonesia Merdeka
Tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan Negara Republik
Indonesia. Akibat dari pada proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia telah mampu
menggerakkan Bangsa Indonesia sampai kepelosok-plosok desa.
Sejak proklamasi 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh
Belanda dan Jepang telah mengalami kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan.
Salah satu cita-cita bangsa Indonesia yang Merdeka adalah Mencerdaskan Bangsa. Dengan
bangsa yang cerdas akan dapat mengejar dari ketinggalan dari Negara-negara lain di Dunia.
Seperti kegiatan ex. Tentara pelajar lainnya diseluruh Tanah Air, di Solo telah didirikan sekolah-
sekolah yang merupakan “Monumen Hidup” ex. Tentara pelajar yang diwadahi dalam yayasan
Tunas Pembangunan disamping Yayasan Perguruan Tinggi Tunas Pembangunan.
BAB III
PERANAN PEMUDA,PELAJAR,DAN MAHASISWA
1.Masa penjajahan Belanda
Sistem penjajahan belanda memang sangat ulung. Belanda melakukan politik jajahan
yang tiada taranya dan terpuji diantara Bangsa-bangsa kolonial, seperti seringkali dibanggakan
oleh orang-orang Belanda sendiri pada masa itu. Suatu politik kolonial yang membawa Bangsa
Indonesia kepada tingkatan pemerintahan sendiri yang paling rendah diseluruh Asia, tingkatan
kebuta hurufan yang paling besar , kemiskinan ditingkat paling besar.
Pada tahun 1926 diadakan kongres pemuda yang menyatakan bahwa untuk mencapai
persatuan harus dapat mengatasi kepentingan golongan, agama dan kedaerahan. Disusul pada
tahun 1928 diadakan kongres pemuda yang merupakan puncak dari kebangkitannya semangat
kebangsaan dan persatuan yang melahirkan Sumpah Pemuda yang terkenal dengan :
SATU NUSA INDONESIA
SATU BANGSA INDONESIA
SATU BAHASA INDONESIA
Dan mulai diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya
2. Masa Penjajahan Jepang
2.1 Enbrio kemerdekaan Indonesia
Menjelang akhir “ perang Asia timur Raya” , Bangsa Indonesia sudah hidup dalam suasana
persiapan kemerdekaan .
Panitia persiapan Kemerdekaan sudah berdiri, Sang Merah Putih berkibar meskipun
masih disamping bendera jepang dan lagu Indonesia Raya serta Bahasa Indonesia sudah
diresmikan. Kita telah hidup dalam udara bakal merdeka. Suasana sudah matang,organisasi-
organisasi massa yang luas telah tersusun rapi untuk gerakan massa, baik menurut maksud
Jepang untuk perang Rakyat melawan sekutu,maupun menurut maksud-maksud kita untuk
merebut Kemerdekaan.
2.2 Penggemblengan semangat untuk menyongsong kemerdekaan Indonesia
semangat pemuda , pelajar diambang Kemerdekaan . Badan-badan kesatuan resmi lahir
sebagai hasil pemikiran para tokoh pimpinan pergerakan Nasional,antara lain.
Senendan ( Pembantu prajurit pada tentara Jepang), PETA (Pembela Tanah Air) ,atau Gyugun
Syuisintai ( Barisan Pelopor),yang disambut oleh para pemuda dan pelajar dengan penuh
semangat.
2.3 Semangat mengusir Jepang
Melihat tentara Jepang yang ada di Indonesia,yang mula-mula mengaku sebagai saudara
tua Indonesia,lama – kelamaan menunjukan sikap dan tindakannya sangat kasar dan bengis ,
sehingga banyak menyinggung perasaan dan martabat Bangsa Indonesia, maka para pemuda dan
pelajar timbullah rasa benci, bayhkan hasrat untuk mengusir tentara Jepang makin meluap dan
secepatnya memproklamirkan kemerdekaan Indonesia .
Semangat membela Tanah air makin mantap, gemblengan semangat tempur dan latihan perang
para pelajar itulah yang membekali embrio,tentara pelajar di seluruh Tanah Air Indonesia .
3. Masa Indonesia Merdeka
3.1 Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945
Pada tanggal 17 agustus 1945 bangsa indonesia memproklamasikan Kemerdekaannya .
Lahirnya proklamasi empat lima adalah sekaligus merupakan puncak tangga hasil darma
perjuangan pergerakan Kemerdekaan Bangsa,melalui liku-liku sejarah Nasional Nusantara yang
berabad-abad lamanya dan mungkin tak ada duanya bila dibandingkan dengan Bangsa lain.
3.2 Tekad para pemuda dan pelajar
setelah proklamasi Kemerdekaan 17 agustus 1945,semangat para pemuda termasuk
pelajar bangkit dengan bekal semangat membela Tanah Air yang mantap akibat dari gemblengan
penjajahan Jepang. Karena para pelajar merasa terpanggil jiwanya untuk turut menegakkan
Negara yang terancam bahaya antara tahun 1945-1950 ,maka mereka selama kurun waktu
tersebut harus pandai-pandai membagi waktu untuk belajar dan berjuang baik dalam
menghadapi tentara Jepang yang bersi keras tidak mau menyerah kepada pihak
Republik,maupun melawan sekutu di Jakarta ,Semarang,Surabaya dlsb,serta melawan
kedatangan Belanda yang akan menjajah lagi Bangsa Indonesia.
Akibat dari berabad-abad Indonesia dijajah , maka tantangan yang dihadapi sekarang adalah
kebodohan,kemiskinan dan keterbelakangan .
Tantangan tersebut hanya dapat diatasi dengan membangun negara dengan kepercayaan hari
esok yang lebih cerah bagi seluruh Rakyat Indonesia.
BAB IV
EKSISTENSI /KEBERADAAN TENTARA PELAJAR
Ada pepatah menyatakan “ dikenal akan disayang.” maak sebelium menelusuri tentara pelajar
lebih dahulu disini dikemukakan APA ,SIAPA dan BAGAIMANA tentara pelajar itu.
1. Apakah tentara pelajar
tentara pelajar adalahsuatu kelompok intelektual muda yang manunggal dengan
rakyat,menjadi kebanggaan dan kesayangan rakyat.
Karna usianya yang masih muda maka tentara pelajar selalu menjadi kebangaan rakyat,bahwa
usia yang masih muda belia sudah mampu dan berani menaruhkan jiwa raganya untuk nusa dan
Bangsa .
Karna usianya yang masih muda maka tentara pelajar selalu disayang oleh rakyat bagaikan anak
kandungnya sendiri . Rakyat kebanyakan tidak rela apabila ada tentara pelajar tewas,cidera
maupun merana.
2. Siapakah tentara pelajar
2.1 tentara pelajar mewakili pelajar pejuang bersenjata
Karena terpanggil jiwa untuk turut menegakkan negara yang terancam bahaya antar tahun 1945-
1950,maka mereka selama kurun waktu tersebut harus pandai-pandai membagi untuk belajar
dan berjuang. Sikap yang demikian itu terdapat diseluruh Tanah Air.
Pelajar-pelajar bangkit serentak berdampingan dengan rakyat melawan tentara Belanda.
2.2 Tentara Pelajar adalah pengawal dan pengaman pancasila
Pada tanggal 17 agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan Kemerdekaannya .
Hakekatnya adalah cetusan jiwa pancasila yang didorong oleh amanat penderitaan rakyat untuk
merealisasikan tujuan perjuangan bangsa .
3. Bagaimana tentara pelajar
Tentara pelajar adalah suatu kepribadiaan , suatu pengabdiaan kepada tanah air , Negara dan
Bangsa tanpa pamrih pribadi atau golongan kecuali pamrih untuk tegaknya Negara dan Bangsa
Republik Indonesia .
Diantara para pelajar dan pejuang banyak yang ditawan dan disiksa oleh tentara belanda
,menderita luka-luka dan gugur dimedan bakti. Jiwa mengabdi dan rela berkorban yang ditempa
dalam perang kemerdekaan tetap dimiliki meskipun sudah tidak lagi aktif sebagai tentara pelajar.
BAB V
LAHIRNYA TENTARA PELAJAR
1. Badan Perjuangan Pelajar / Kelaskaran Pelajar
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 semangat para pemuda termasuk
pelajar bangkit dengan bekal semangat para pemuda termasuk pelajar bangkit dengan bekal
semangat membela Tanah air yang mantap akibat gemblengan dimasa penjajahan Jepang .
Sejak Nopember 1945 bermunculan berbagai kesatuan yang terdiri dari para pemuda dan
pelajar dengan berbagai nama atau identitas masing-masing seperti:
1. pasukan alap-alap
2. Barisan polisi istimewa
3. Laskar kere
4. Laskar Garuda
5. BPRI pelajar
6. Barisan I.P.I
7. Pasukan pendowo- kesatria
2. Kesatuan-kesatuan pelajar bersenjata
Karna situasi Tanah Air yang demikian serius antara langsung terhadap Republik
Indonesia yang datang dari pihak Belanda , maka pada bulan Nopember 1945 di
Yogyakarta diadakan kongres IPI ( Ikatan Pelajar Indonesia ) yang dihadiri oleh ratusan
pelajar dari seluruh Indonesia. Hasil kongres tersebut telah menyatakan tekat seluruh
pemuda pelajar secara aktif dan kreatif ikut serta berperan dalam tugas-tugas bangsa dan
negara.
Resimen A untuk Jawa Timur
Resimen B untuk Jawa Tengah
Resimen C untuk daerah Jawa Barat
Batalyon TGP ( Tentara Genie Pelajar )
Untuk daerah Jawa Tengah / Resimen B susunan formal berikutnya terdiri dari :
Batalyon 100 untuk daerah Surakarta
Batalyon 200 untuk Semarang dan Pati
Batalyon 300 untuk daerah Magelang, Purwokerto, dan DIY
Batalyon 400 untuk daerah Pekalongan dan Cirebon.

Disamping pelajar-pelajar pejuang bersenjata yang tergabung dalam kesatuan-kesatuan


sebagai mana disebutkan diatas, maka untuk memberi wadah perjuangan bagi pelajar-
pelajar yang lain, M.P.P.I.P.I mengadakan mobilisasi pelajar (MOPEL) yang bertugas
mengerahkan tenaga rakyat dalam rangka pertahanan rakyat semesta
3.Lahirnya TNI Brigade XVII/Tentara Pelajar
Dengan penetapan presiden no.1 tanggal 2 Januari 1948 kemudian disempurnakan
dengan penetapan presiden No.4 tanggal 4 Mei 1948 keduanya mengenai Reorganisasi
dan Rasionalisasi (RERA) dalam tubuh angkatan perang yang bertujuan untuk
menyehatkan kembali agar organisasi lebih efisien.
4.Demobilisasi
Setelah revolusi fisik selesai jumlah personalia TNI meningkatkan sampai 200 ribu orang
ditambah dengan 30 ribu orang Corp Cadangan Nasional dan 100 ribu orang pegawai sipil
tentara. Dengan jumlah personalia sebanyak itu maka seluruh anggaran angkatan darat
habis untuk biaya personil saja. Demi penghematan dan pengembangan tentara maka
perlu diadakan Demobilisasi dan pembaharuan ikatan dianas. Sebagai penghargaan
pemerintah terhadap pelajar pejuang melalui peraturan pemerintah (PP) No:32 tahun
1949. pemerihtah RI menetapkan ketentuan antara lain yang penting sebagai berikut:
Pasal 1 :
1. Pemerintah memberikan penghargaan kepada para pelajar pejuang yang telah
menunaikan kewajiban berbakti guna menegakkan negara sejak tanggal 17 Agustus 1945
2. Menteri pertahanan menetapkan siapa yang telah memenuhi kewajiban itu dan
menetapkan permulaan dan saat berakhirnya masa bakti tiap pelajar.
Pasal 2 :
Penghargaan dibagi atas :
1.Penghargaan umum
2.Penghargaan khusus
3.Penghargaan istimewa
Pada tanggal 1 April 1951 saat berlakunya Demobilisasi bagi seluruh pelajar mahasiswa
pejuang bersenjata diadakan upacara apel pelepasan disertai penyerahan vandel brigade
XVII beserta senjatanya kepada pemerintah.
BAB VI
PERANAN TENTARA PELAJAR
1. Gerakan Mahasiswa Para Pelajar Sebelum Proklamasi
Sebagian para pelajar senior sejak pendudukan Jepang di Solo telah berani berjuang secara diam-
diam / gerakan rahasia. Kelompok-kelompok ini tidak mempunyai nama, karena tiap-tiap
anggotanya hanya menyebut organisasi yang belum berkembang itu sebagai “Onza Group”
(bahasa Belanda) / dengan bahasa Indonesia “kelompok kita” kelompok ini didirikan pada tahun
1945.
Tujuan gerakan rahasia ini untuk mengumpulkan informasi tentang pemerihtah Jepang dan
perang Asia Timur Raya untuk kemudian didiskusikan bersama. Semua persoalan dibahas dalam
rangka merealisir cita-cita kemerdekaan Indonesia. Dalam pertemuan-pertemuan telah
dibicarakan juga mengenai bagaimana mencari senjata, siapa yang harus mencari senjata, cara
mengumpulkan dan cara membuat senjata tajam dengan tidak diketahui Jepang.
2.Pelucutan Senjata Dai Jepang
Pada tanggal 1 Oktober 1945 Komite Nasional Indonesia (KNI) daerah Surakarta yang diketahui
oleh Mr. BPN.Sumodiningrat berhasil memaksa Suchokan Watanabe (kepala pemerintah Koci
Jimmu Kyoku,Watanabe) menyerahkan kekuasaan pemerintah Jepang kepada bangsa Indonesia.
Peristiwa ini disambut oleh ribuan massa rakyat dengan sorak sorai dan pekik kemerdekaan yang
menggelar gegap gempita.
Para pelajar yang aktif berperan serta bersama BKR,AMT dan barisan rakyat lainnya, baik didalam
pertempuran kompetai maupun dalam pelaksanaan pengangkutan tentara Jepang tatkala
menuju ke kamp konsentrasi ditampir, dapat dikatakan sebagai embrio, yang kemudian hari lahir
sebagai pelajar.
3.Pertempuran di Semarang,Magelang, dan Ambarawa
Para pemuda dan pelajar dari Solo setelah melucuti senjata Jepang segera bergabung ke
Semarang, pertempuran baru reda pada tanggal 20 Oktober 1945 setelah tentara Inggris dan
Burka mendarat di Semarang segera mengendalikan tentara Jepang yang sebetulnya sudah
takluk dalam perang dunia ke 2.
Pada tanggal 1 Nopember 1945 juga terjadi perlawanan fisik di Magelang antara tentara sekutu
melawan pemuda dimana para pemuda dan pelajar Solo ikut membantu. Tentara sekutu mundur
ke Ambarawa dan pada tanggal 15 Desember 1945 diadakan serangan umum dibawah pimpinan
kolonel Soedirman, sehingga tentara sekutu mundur kembali ke Semarang.
Pada serangan umum di Ambarawa, para pemuda dan pelajar Solo juga ikut dari arah Tuntang.
Sejak tentara Inggris dan Burka dipukul mundur dari Ambarawa ke Semarang oleh kekuatan-
kekuatan bersenjata Republik Indonesia, maka kota Semarang kemudian dikepung rapat dari
semua penjuru, kecuali penjuru Utara memang merupakan laut. Kekuatan bersenjata Republik
Indonesia yang terdiri dari Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai pasukan pemerintah RI
didirikan pada tanggal 5 Oktober 1945.
4.Perang Kemerdekaan I
Pada tanggal 21 Juni 1947 jam 05.30 pasukan Belanda yang di Semarang mulai bergerak
keselatan, namun terhambat oleh pasukan RI di Srondol sehingga pada malam harinya mereka
baru dapat menduduki Ungaran. Pada hari berikutnya yaitu pada tanggal 22 Juli 1947 pasukan
Belanda meneruskan kearah Solo akan tetapi oleh karena itu perlawanan kesatuan-kesatuan RI
yang demikian tanggunhnya maka pasukan Belanda terpaksa berhenti sampai dipinggir Salatiga.
Posisi pasukan Belanda yang berada di Tingkir, Salatiga dan Kedung Jati tidak mengalami
kemajuan lagi.
Kekuatan pasukan kita makin mengokohkan diri dengan pertahanan-pertahanan linier.
5.Tentara Pelajar Solo Mengadakan “Operasi Pembersihan” pada tanggal 27 Maret 1948
Seperti di kota-kota lain selama perang kemerdekaan berlangsung situasinya sangat
menyedihkan dan terasa rawan karena kondisi sosial ekonomi yang buruk ditambah dengan
timbulnya pertentangan-pertentangan politik. Selanjutnya antara pelajar Solo berketetapan hati
dan mencapai ketegasan sikap bahwa rakyat yang ada didalam rangkuman pemerintah dan
negara RI wajib dijamin keamanannya dan ketertibannya.
6.Penumpasan Pemberantasan PKI Muso di Madiun
Pada tanggal 18 September 1948 pemberontakan PKI atau yangterkenal dengan PKI Madiun,
meletus dibawah pimpinan muso dan MR.Amir syarifudin. Penghianatan PKI tersebut memaksa
bangsa Indonesia yang sedang gigih-gigihnya menghadapi musuh utama yaitu kembalinya
penjajahan Belanda, terpaksa saling curiga mencurigai dan saling bunuh membunuh.
TNI mulai bergerak merebut kembali Madiun dan tempat-tempat lainnya yang diduduki oleh
kekuatan bersenjata PKI. Penumpasan pemberontakan harus diselesaikan dalam waktu singkat.
Sebab, Belanda menggunakan peristiwa tersebut sebagai suatu kesempatan untuk melakukan
Intervensi
7.Perang Kemerdekaan II
1.Penyerbuan Belanda ke kota Solo
Pada hari minggu tanggal 19 Desember 1948 pasukan Belanda mengadakan Agresi Militer ke dua
terhadap wilayah RI. Serangan Belanda dilancarkan dari berbagai arah. Dari Banyumas,
Semarang, dan pendaratan oleh Marinirnya dari arah Laut Jawa.
Pada tanggal 21 Desember 1948 hari Selasa, pesawat-pesawat terbang Belanda mulai melayang-
layang diatas kota Solo sambil menembakan secara membabi buta, sementara pasukan daratnya
maju menuju Pusat Kota kurang lebih jam 09.00 pagi pasukan Belanda telah menerobos
pertahanan kita disebelah Selatan tepatnya di Baron yang datang dari arah Pajang.
2.Konsolidasi Tentara Pelajar Solo
Untuk melaksanakan perintah Nomer satu tersebut dimuka, Komandan Sub Wehrkreise Arjuna
106 mengadakan konsolidasi dan menetapkan daerah gerilya didalam dan diluar kota Solo yang
terbagi menjadi lima rayon dan tiap-tiap rayon bibagi lagi dalam tiga sektor. Khusus rayon V
(Rayon dalam kota) dibagi dalam 4 sektor (lihat gambar denah rayon.)
3.Perang Gerilya
Berbagai sasaran perang Gerilya itu adalah pos-pos penjagaan, markas-markas, tangsi-tangsi,
patroli-patroli, kendaraan-kendaraan, konfoi-konfoi tentara Belanda dan tidak luput pula
pasukan bersenjata belanda dan TBS (Teritorial Batalion Surakarta), unsur-unsur anti RI. Dengan
cara menolak ORI (Oeang Republik Indonesia) menjadi sasaran pula.
Ada beberapa peristiwa dari ratusan peristiwa selama perang gerilya berlangsung di Solo dan
sekitarnya antara lain : Serangan dan perampasan senjata terhadap pos-pos tentara Belanda di
Jembatan Cluringan, Jembatan Jurug, Tangsi-tangsi polisi Belanda, serangan terhadap truk
Belanda di Kleco, Colomadu, peledakan truk di Kelurahan Manahan membawa keluar TBS dengan
senjatanya dan lain-lain kejadian yang unik.
4.Serangan Umum
“serangan umum pertempuran 4 hari di Solo” atau serangan perpisahan itu diadakan bukan
sekedar menuruti nafsu bertempur atau keinginan para pimpinan untuk menjadi pahlawan,
tetapi sebaliknya mempunyai maksud dan tujuan luhur yaitu ingin mencapai sasaran yang
bermanfaat bagi tercapainya cita-cita perjuangan bangsa Indonesia, antara lain dibagi Diplomasi.
BAB VII
NILAI-NILAI 45
Tradisi sebagai bangsa dan pejuang inilah yang senantiasa mampu membangkitkan dan
menggerakan jiwa dan semangat 45 dan menjadi daya dorong kita untuk terus tumbuh dan
berkembang dalam mencapai cita-cita nasional. Hal ini meyakinkan kepada kita bahwa pancasila
dan nilai-nilai 45 lainnya mengandung nilai-nilai kejuangan yang mampu mengatasi segala ujian
dan mengalahkan semua hambatan. Dalam kaitan itulah pentingnya peranan mahasiswa dan
generasi muda guna melestarikan jiwa,semangat dan nilai-nilai 45.
1.Makna strategi pelestarian nilai-nilai 45
1.1 Pertama, makna strategi itu berwujud tekad kita untuk mensukseskan jalannya
pembangunan, agar tujuan jangka panjang pembangunan dapat kita wujudkan dengan sebaik-
baiknya.
Dibidang ideologi dan politik, tekad tersebut antara lain tercermin dalam perundang-undangan
bidang politik yang menyatakan bahwa pancasila merupakan satu-satunyan asas .
1.2 Bangsa indonesia memandang proses industrialisasi dan medernisasi dengan kemampuan
sendiri,bertujuan untuk membangun masyarakat modern, maju,adil,makmur dan lestari
berdasarkan pancasila .
1.3 Arti strategi ke 3 , perkembangan politik, dan ekonomi dunia sebagaimana telah diuraikan
senantiasa kita rasakan akibatnya didalam negri . Banyak faktor yang diperkirakan menghambat
kemantapan ketahanan dan upaya pelestarian Pancasila dan nilai-nilai 45 lainnya ,antara lain
adalah: Pengaruh dari luar dalam bentuk media cetak dan elektronik,pengaruh yang baik seperti
ilmu dan teknologi yang sangat kita butuhkan ,namun bersamaan dengan itu ikut pula masuk
sikap hidup dan juga dijiwai oleh faham yang mereka anut seperti
individualisme,liberalisme,materealisme,konsumerisme,dan komunisme .
2.Nilai-nilai 45
2.1 umum
Pertama-tama agar tidak timbul kesimpangsiuran dan salah tafsir,perlu dijelaskan tentang
pengertian yang dimaksud dengan nilai-nilai 45 . Apabila dinyatakan dengan istilah nilai-nilai
45,sebenarnya yang dimaksud adalah jiwa , semangat dan nilai- nilai 45 merupakan paduan tiga
unsur kehidupan yang tumbuh dan berkembang dalam perjuangan bangsa indonesia merebut
kemerdekaan dan kedaulatan bangsanya ,yang berpuncak pada proklamasi kemerdekaan 17
agustus 1945.
2.2 Jiwa 45

Secara umum dapat diberi pengertian bahwa jiwa adalah sesuatu yang menjadi sumber
kehidupan dalam ruang lingkup makhluk Tuhan yang Maha Esa. Jiwa 45 adalah sumber
kehidupan bagi perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaannya dan untuk menegakkan
kedaulatan rakyatnya.
2.3. semangat 45
semangat 45 adalah perwujudan dinamis / ekspresi dari jiwa 45 yang membangkitkan kemauan
untuk berjuang merebut kemerdekaan bangsa dan untuk menegakkan kedaulatan rakyat.
2.4. Nilai-nilai 45
Nilai-nilai 45 adalah perwujudan jiwa dan semangat 45 yang merupakan keyakinan yang
mendasar dan hakiki, serta keinginan dan tujuan bersama bagi bangsa indonesia dengan segala
efektivitas dan komponen sikap serta tingkah laku dan berpola pikir yang bertolok ukur dari jiwa,
semangat dan nilai-nilai 45 itu sendiri.
2.5. Nilai-nilai 45 yang dilestarikan
Jiwa, semangat nilai-nilai 45 adalah nilai-nilai yang telah mendapatkan kesepakatan seluruh
rakyat, kesepakatan bersama yang menjadi dasar bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai yang telah mendapatkan kesepakatan seluruh rakyat tersebut adalah
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 penjelmaan falsafah dan pandangan hidup seluruh bangsa
Indonesia yang tercermin dalam pembukaan UUD 1945, Pancasila yang masing-masing silanya merupakan
nilai-nilai yang mendasar dan tidak tetap berubah sepanjang zaman dan yang kelima-lima nya merupakan
kesatuan bulat dan utuh, dan nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 dan yang
tercantum dalam batang tubuh 1945.

2.6. Pelestarian Nilai-nilai 45 dan peralihan generasi


Sering timbul pertanyaan, mengapa yang dilestarikan hanya nilai-nilai 45 saja dan tidak
mencakup juga nilai-nilai perjuangan Budi Utomo tahun 1908 dan Sumpah Pemuda tahun 1928.
kemerdekaan merupakan nilai perjuangan paling tinggi bagi bangsa Indonesia dan juga
bangsa-bangsa yang ingin melepaskan diri dari belenggu penjajah. Karenanya bukanlah sebagai
suatu kebetulan saja apabila pagi-pagi sejak dirumuskan UUD 1945 dahulu para perumus UUD
kita telah memasukkan nilai kemerdekaan itu didalam alinea pertama pembukaan UUD 1945.
Pada dasarnya yang menjadi fokus perhatian dan upaya kita dalam permasalahan ini adalah
bagaimana memanfaatkan momentum yang ada, bagaimana cara melibatkan, menyiapkan,
m4engorganisasikan dan membekali generasi yang lebih muda dalam proses peralihan tersebut,
disegala bidang kehidupan bangsa dan negara.
BAB VIII
TRI CIRI TENTARA PELAJAR
1.Umum
Tentara pelajar mewakili pelajar pejuang bersenjata nampak dengan jelas dalam tingkah laku dan
yang dihayati merupakan ciri watak yang perlu dilestarikan dan masih dapat dikembangkan untuk
mengisi kemerdekaan negara dan bangsa Indonesia.
Membentuk manusia Tunas Pembangunan Indonesia seutuhnya sebagai sumber daya manusia
yang :
 Bermoral pancasila
 Memiliki ketahanan mental dan fisik yang tinggi
 Cakap trampil, berpendidikan tinggi dan mampu menangani pekerjaan dibidang masing-
masing
 Bertanggung jawab untuk turut serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil,
makmur dan sejahtera, spiritual materil yang diridoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
1.nilai-operasional
Setelah kita mengetahui jiwa semangat dan nilai-nilai 45, kemudian bagaimana menerapkan
nilai-nilai 45 kemudian, bagaimana menerapkan nilai-nilai 45 dalam kehidupan sehari-hari untuk
mengisi kemerdekaan bangsa untuk pembangunan.
Dan nilai operasional tersebut ada beberapa nilai kejiwaan yang perlu dikembangkan
pengertiannya diantaranya yakni jiwa dan semangat patriotisme, kepeloporan dan kemandirian.
2. Triciri Tentara Pelajar
TRICIRI TENTARA PELAJAR
Meliputi :
Jiwa dan semangat PATRIOTISME
KEPELOPORAN
KEMANDIRIAN
2.1.Patriotisme
Patriot dari kata “patria” yang artinya “pecinta Tanah Air”
Patriotic ( kata sifat ) artinya “cinta kepada tanah air”
Patriotisme ( kata benda ) artinya “cinta tanah air”
*rasa dan keyakinan menghormati tanah air dan mengabdi tanah air.
*yang mencintai tanah air dan menghormati bangsa
Patriotisme adalah jenis “sikap mental tertentu”
2.2. Kepeloporan
Pelopor artinya berjalan didepan ; penganjur ; peninjau (yang berjalan dahulu untuk melihat-
lihat). Kemungkinan kata ini berasal dari kata dalam bahasa Belanda VOORLOPER/orang yang
mendahului.
Juga hampir sama artinya dengan perintis ; perintis kemerdekaan ; pasukan perintis (pasukan
yang terdepan) ; pembuka jalan.
Pemuda Indonesia dimasa lampau telah membuat sejarah teruskan tradisi dari warisan
perjuangan mereka, dengan membuat sejarah masa depan. Cetuskanlah kepeloporan dibidang
profesi masing-masing. Dari pemuda, pelajar dan mahasiswa inilah jiwa kepeloporan akan
muncul baik sebagai pelopor dalam bidang ekonomi, bisnis, ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.3. Kemandirian
Mandiri dalam bahasa jawa yang artinya ber diri sendiri tetapi bukan wiraswasta.
Maksud dari berdiri sendiri (mandiri) sebenarnya adalah menggal dan mengembangkan
kemampuan sendiri, sehingga tidak semata-mata menggantungkan diri dari pihak lain.
Manusia mencapai tingkat berdiri sendiri / kedewasaannya dengan mengaktifkan potensinya
dalam pergaulan dan kerja sama.
“bahwa keberhasilan seseorang hanya ditentukan oleh pendidikan sekolah formal sebesar 15%
dan selebihnya 85% ditentukan oleh nilai-nilai sikap, mental/ kepribadian seseorang.
Gambaran seorang bermental mandiri adalah :
“orang yang dalam keadaan bagaimana pun daruratnya akan tetapi mampu berdiri atas
kemampuannya sendiri untuk menolong dirinya untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi.
para pemuda kita dewasa ini kebanyakan lebih bersifat realistik dalam pemikiran dan
perbuatannya. Kemungkinan hal ini karena tidak mengalami masa penderitaan dan pengorbanan
dalam perang kemerdekaan sebagian sulit untuk mengerti dan ikut merasakan betapa berat
penderitaan dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh generasi yang lebih tua.

Generasi muda haruslah mempunyai persepsi yang sama, teguh tak tergoyahkan
terhadap TRICIRI TP yang merupakan nilai operasional dan nilai pancasila dan UUD 1945.
pandangan yang demikian ini akan menumbuhkan pola pikir sikap dan perilaku yang berdasarkan
nilai-nilai pancasila, yang dalam menghadapi dan memecahkan tantangan masalah, mencita-
citakan kehidupan dari awal perbuatan berpedoman kepada pancasila. Dengan demikian akan
memperkokoh keyakinan terhadap Ideologi Nasional Pancasila dan mampu mewujudkan
pembangunan sebagai pengalaman pancasila.
BAB IX
URAIAN LAMBANG-LAMBANG TENTARA PELAJAR

1.Keberanian

2.Ketaqwaan & persaudaraan

3.Keiklasan

4.Kearifan

5.Pengendalian diri

6.Kesetiaan

7.Keadilan demi mengemban amanat


BAB X
PENUTUP
Untuk itu dalam era pembangunan dalam mengisi kemerdekaan ini, generasi muda /
penerus, diharapkan dapat melandasi dengan jiwa dan semangat patriotisme, kepeloporan dan
kemandirian, yang pada hakikatnya adalah identik dengan jiwa, semangat, dan nilai-nilai 45.
Para mahasiswa pelajar dan pemuda , sebagai bagian dari generasi muda bangsa
mempunyai peranan yang tidak kecil dalam ikut serta mensukseskan pembangunan sebagai
pengamalan pancasila, sebagai suatu bukti dan karya nyata dalam melestarikan nilai-nilai 45
lainya. Untuk mewujudkan peranan itu dengan sebaik-baiknya ada beberapa hal penting yang
harus diperhatikan.
Pertama ; sebagai calon ilmuwan dan cendekiawan, kalian harus dapat menimba ilmu
sebanyak-banyaknya dan harus menyelesaikan studi tepat pada waktunya.
Kedua ; dalam melakukan ilmu pengetahuan dan teknologi itu harus dalam kaitan dengan
nilai-nilai pancasila, jiwa dan semangat patriotisme , kepeloporan dan kemandirian.
Dengan demikian Intelektualitas dan profesionalitas benar-benar dijiwai oleh TRICIRI TENTARA
PELAJAR yang tiada lepas dijiwai falsafah dan ideologi pancasila.
Ketiga ; sebagai mahasiswa pelajar dan pemuda membawa tanggung jawab yang dalam
mewujudkan suksesnya perjuangan.
Akhirnya diharapkan jiwa, semangat dan nilai-nilai 45 dengan nilai operasional TRICIRI TENTARA
PELAJAR dapat terwujud pada generasi muda bangsa.

Anda mungkin juga menyukai