Anda di halaman 1dari 72

1

BAB I
LATAR BELAKANG

Perusahaan Modal Ventura merupakan salah satu


bentuk usaha di bidang lembaga pembiayaan non bank
yang mempunyai peran penting dalam pengelolaan
sumber pembiayaan pembangunan. Kegiatan usaha
Modal Ventura di Indonesia diatur melalui Keputusan
Presiden Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga
Pembiayaan yang kemudian diperbarui dengan Peraturan
Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga
Pembiayaan.

Sebagai salah satu sumber pembiayaan perusahaan


modal ventura dapat diarahkan untuk lebih menunjang
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi suatu negara.
Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company)
merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam
suatu Perusahaan Pasangan Usaha (Investee Company)
untuk jangka waktu tertentu. Adapun tujuan utama
penyertaan modal terhadap perusahaan pasangan
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
2
usaha (PPU) menurut Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 1251/KMK.013/1988 pasal 1
huruf h adalah:
a. Pengembangan suatu penemuan baru;
b. Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal
usahanya mengalami kesulitan dana;
c. Membantu perusahaan yang berada pada tahap
pengembangan;
d. Membantu perusahaan yang berada dalam tahap
kemunduran usaha;
e. Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa;
f. Pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru,
dan alih teknologi baik dari dalam maupun luar negeri;
g. Membantu pengalihan pemilikan perusahaan.

Penyertaan modal usaha yang dilakukan Modal


ventura memiliki keunikan dibandingkan dengan
lembaga keuangan lainnya seperti bank, Asuransi, Dana
Pensiun, Perusahaan Pembiayaan (multifinance) lainnya.
Keunikan tersebut terlihat dari pembiayaan yang
dilakukan melalui berbagai instrumen pembiayaan dalam
bentuk temprary equity juga aktivitas pemberian bantuan
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
3
manajemen, baik secara langsung dengan menempatkan
wakilnya untuk aktif dalam perusahaan ataupun
bekerjasama dengan lembaga manajemen lainnya. Dari
keunikan tersebut diharapkan tercipta kreatifitas dan
inovasi yang mampu memberikan nilai tambah yang
lebih kepada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) karena
dapat menciptakan perubahan terhadap kemajuan proses
bisnis yang lebih baik. Sementara perkembangan usaha
Modal Ventura di Indonesia dalam 5 tahun terakhir dapat
tergambar pada table 1-1 di bawah ini.

Berdasarkan data Perusahaan Modal Ventura dalam


negeri terdapat 74 perusahaan per Desember 2009, terdiri
dari 36 perusahaan swasta nasional, 11 perusahaan
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
4
patungan, dan 27 perusahaan daerah. Jumlah ini
mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya
yang berjumlah 66 perusahaan. Dari data tabel di atas,
terlihat periode tahun 2005 hingga 2009 kondisi jumlah
Perusahaan Modal Ventura cenderung sedikit mengalami
peningkatan, yang diikuti pula oleh perusahaan pasangan
usaha (PPU) yang mengalami peningkatan dimulai tahun
2006, sementara periode 2005-2006 terjadi penurunan
yang relatif besar. Sementara untuk kinerja perusahaan
Modal Ventura terlihat seiring dengan kondisi jumlah
perusahaan pasangan usaha (PPU). Hal ini dapat dilihat
pada periode tahun 2005-2008, jumlah PPU yang
meningkat berdampak kepada peningkatan rugi/laba
Modal Ventura, tetapi pertumbuhan PPU berbanding
terbalik dengan peningkatan rugi/laba terjadi ditahun
2009. Pada sisi pembiayaan dan aset terlihat kondisi yang
relatih terus tumbuh walaupun relatif kecil.

Dari gambaran kondisi di atas, industri Modal


Ventura cenderung lamban dalam berkembang bahkan
pada tahun-tahun terakhir sedikit mengalami penurunan
dalam pertumbuhan. Ada beberapa kondisi yang
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
5
menyebabkan lambatnya pertumbuhan industri modal
ventura di Indonesia (R. Hartono, 2005), yaitu:
Good Corporate Governance
Dalam perkembangannya banyak perusahaan
Modal Ventura menggunakan bottom line financial
sebagai tolak ukur kesuksesan yang berakibat pada
persaingan pasar secara langsung terhadap lembaga
keuangan bank.
Funding
Lembaga Keuangan Modal Ventura masih begitu
inferior dimata pasar dibandingkan Lembaga
Keuangan lain, sehingga venture fund menjadi
salah satu tantangan terberat dalam upaya
pengembangan Modal Ventura.

Modal Ventura pada dasarnya adalah kumpulan


modal (pool of fund) yang berasal dari investor untuk
dikelola secara profesional oleh perusahaan manajemen
dan di investasikan pada PPU. Dana yang di investasikan
dalam Modal Ventura merupakan dana investasi yang
memiliki risiko tinggi dan bersifat jangka panjang.
Walaupun demikian investor akan tetap tertarik pada
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
6
jenis investasi ini asalkan dapat memberikan return yang
tinggi dan risikonya dapat dikelola secara profesional.
Untuk mendukung hal tersebut yang perlu dilakukan
pemerintah adalah mendukung instrumen atau kebijakan
berinvestasi pada lembaga keuangan Modal Ventura.
Sehingga Modal Ventura lebih populer dan memiliki
integritas yang tinggi serta menjadi bagian penting dari
dinamika pertumbuhan lembaga keuangan non bank di
Indonesia.
Sejalan dengan hal-hal di atas, dipandang perlu
untuk melakukan studi yang komprehensif dalam
mengkaji potensi-potensi yang dimiliki industri Modal
Ventura sebagai suatu alternatif tujuan investasi serta
karakteristik yang berkembang di usaha Modal Ventura
saat ini. Kegiatan ini diharapkan akan dapat memberikan
kontribusi dalam mewujudkan industri lembaga
keuangan non bank Indonesia yang semakin tangguh dan
kompetitif.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
7
BAB II
MODAL VENTURA

2.1 Sejarah Modal Ventura


Istilah ventura berasal dari kata venture, yang
berarti sesuatu yang mengandung risiko atau dapat pula
diartikan sebagai usaha. Jadi, modal ventura (venture
capital) adalah modal yang ditanamkan pada usaha yang
mengandung risiko.

Perusahaan modal ventura adalah badan usaha


yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk dengan
penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang
menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu
tertentu.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa


modal ventura merupakan pembiayaan yang memiliki
risiko tinggi. Pembiayaan modal ventura berbeda dengan
bank yang memberikan pembiayaan berupa pinjaman
atau kredit, karena modal ventura memberikan
pembiayaan dengan cara melakukan penyertaan langsung
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
8
ke dalam perusahaan yang dibiayainya. Perusahaan yang
memperoleh pembiayaan modal ventura disebut
Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau investee
company. Instrumen yang dapat digunakan dalam rangka
modal ventura adalah obligasi konversi (convertible
bond) yang memiliki hak opsi untuk ditukarkan dengan
saham PPU. Umumnya, pembiayaan modal ventura
hampir selalu disertai dengan persyaratan keterlibatan
dalam manajemen PPU, yang biasanya disepakati dalam
perjanjian modal ventura.

Jangka waktu penyertaan bersifat sementara, di


beberapa negara berada di antara 3 - 10 tahun. Di
Indonesia sendiri, jangka waktu tersebut menurut
Keppres No. 61/1988 adalah sudah harus diinvestasi
maksimum 40 tahun, Ciri inilah pula yang membuat unik
dan membedakannya dengan investasi biasa.

Modal ventura sesungguhnya memiliki catatan


sejarah yang cukup panjang; dan dalam
perkembangannya mempunyai peran dalam
perkembangan ekonomi modern (DR. Sofyan Djalil,
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
9
1997). Salah satu contohnya adalah pembiayaan yang
diberikan oleh Ratu Isabela dari Spanyol untuk ekspedisi
Christopher Columbus ke dunia baru pada abad ke lima
belas yang hasil ekspedisinya luar biasa, karena benua
Amerika sangat kaya kekayaan alam sehingga
memungkinkan Spanyol mendominasi Eropa selama
lebih dari satu abad.

Ada tiga faktor yang memberikan kontribusi


besar terhadap kemajuan ekonomi Eropa dan proses
industrialisasi di Barat pada beberapa abad yang lalu,
yaitu:

a. Adanya kelompok entrepreneur/inventor yang


memiliki ide, mencipta, dan memelopori hal-hal
yang baru,

b. Adanya kelas merchant (pedagang) yang senang


mengambil risiko dalam perdagangan, dan

c. Adanya pasar modal yang memungkinkan


terjadinya penyebaran risiko usaha kepada
masyarakat.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
10
Pasar modal yang dimaksudkan di sini adalah
mekanisme yang memungkinkan terkumpulnya dana
dalam jumlah yang memadai dari banyak investor yang
digunakan untuk mendukung berbagai proyek yang
digagaskan oleh para entrepreneur dan pedagang. Bentuk
awal dari mekanisme ini adalah bentuk usaha modal
ventura sebagaimana yang kita kenal sekarang.

2.2 Konsep Kelembagaan Dan Mekanisme Modal


Ventura

Ciri-ciri utama modal ventura adalah pembiayaan


dalam bentuk penyertaan modal saham (equity financing)
dengan jangka waktu tertentu. Dalam perkembangannya,
penyertaan modal tersebut, lebih lanjut, dapat
dimodifikasi menjadi semi equity financing. Di samping
itu, karakteristik lain modal ventura adalah tingginya
risiko yang mungkin dihadapi oleh pemodal.

Mekanisme modal ventura, dimulai dari


masuknya pemodal dengan membentuk suatu pool of
funds, proses pembiayaan pada perusahaan pasangan
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
11
usaha, sampai proses penarikan kembali penyertaan
tersebut (divestasi). Modal ventura adalah kumpulan
dana (pool of funds) yang berasal dari investor, dan
dikelola secara profesional untuk diinvestasikan kepada
perusahaan yang membutuhkan modal. Oleh karena itu,
dalam mekanisme modal ventura, paling sedikit ada tiga
unsur yang terlibat secara langsung, yaitu:

a. Pemilik modal yang menginginkan keuntungan


yang tinggi dari modal yang dimilikinya. Modal
dari berbagai sumber atau investor tersebut
dihimpun dalam suatu wadah atau lembaga
khusus yang dibentuk untuk itu; atau disebut
venture capital funds.
b. Profesional yang mempunyai keahlian dalam
mengelola investasi dan mencari jenis investasi
potensial. Profesional ini dapat berupa lembaga
yang disebut perusahaan manajemen atau man-
agement venture capital fund company.
c. Perusahaan yang membutuhkan modal untuk
pengembangan usahanya. Perusahaan yang
dibiayai ini disebut investee company atau
perusahaan pasangan usaha.
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
12
Mekanisme modal ventura yang diterapkan di beberapa
negara dibedakan dalam dua bentuk.

Pertama, pembentukan modal ventura yang langsung


dikelola oleh manajemen perusahaan modal ventura itu
sendiri. Mekanisme modal ventura sejenis ini disebut
modal ventura konvensional atau single tier approach,
seperti pada gambar dibawah ini.

Mekanisme modal Ventura Konvensional

Kedua, pembentukan modal ventura yang


pengelolaannya diserahkan kepada perusahaan
manajemen investasi, yang memang memiliki keahlian di

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
13
bidang modal ventura. Pendekatan kedua ini disebut two
tier approach seperti gambar berikut.

Mekanisme modal Ventura dengan konsep

Di Indonesia, mekanisme modal ventura dengan


konsep pemisahan antara venture capital fund dengan
management venture capital company tidak dikenal
dalam aturan perundangan modal ventura.

Pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan investasi


modal ventura dalam mekanisme modal ventura
konvensional, sebagaimana dijelaskan pada Gambar
pertama. dilakukan sepenuhnya oleh perusahaan modal

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
14
ventura itu sendiri sebagai badan hukum, atau dengan
kata lain, suatu perusahaan modal ventura dapat sebagai
venture capital fund dan dalam waktu yang sama menjadi
management venture capital company. Oleh karena itu
kebijakan dan analisis investasi: pelaksanaan monitoring;
keterlibatan pada manajemen perusahaan pasangan
usaha; serta pelaksanaan dalam proses divestasi,
dilakukan oleh perusahaan modal ventura yang
bersangkutan.

Mekanisme modal ventura dengan pendekatan


venture capital fund company sebagaimana dijelaskankan
pada Gambar kedua, berbeda dengan metode pertama,
seperti yang telah dijelaskan di atas. Pelaksanaan semua
kebijakan dan strategi investasi mulai dari analisis,
monitoring, sampai pada proses divestasi dan review
merupakan tugas dan tanggung jawab perusahaan
manajemen investasi. Semua tugas dan tanggung jawab
yang dibebankan kepadanya tersebut didasarkan pada
kesepakatan yang telah diatur dalam perjanjian kontrak
manajemen. Atas tanggung jawabnya tersebut,

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
15
perusahaan manajemen mendapatkan contract fee atau
management fee dan success fee.

2.3 Tujuan Dan Manfaat Modal Ventura

Pembiayaan modal ventura, di samping berorientasi


untuk memperoleh keuntungan yang tinggi dengan risiko
yang tinggi pula, juga bertujuan antara lain untuk:

a. Memungkinkan dan mempermudah pendirian


suatu perusahaan baru.

b. Membantu pembiayaan perusahaan yang sedang


mengalami kesulitan dana dalam pengembangan
usahanya, terutama pada tahap-tahap awal.

c. Membantu perusahaan baik pada tahap


pengembangan suatu produk maupun pada tahap
mengalami kemunduran.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
16
d. Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan
menjadi produk jadi yang siap dipasarkan.

e. Memperlancar mekanisme investasi di dalam dan


luar negeri.

f. Mendorong pengembangan proyek research and


development.

g. Membantu pengembangan teknologi baru dan


memperlancar terjadinya alih teknologi.

h. Membantu dan memperlancar pengalihan


kepemilikan suatu perusahaan.

Dari sisi perusahaan pasangan usaha (investee


company), masuknya modal ventura sebagai sumber
pembiayaan pada perusahaan akan memberi manfaat bagi
perusahaan yang bersangkutan antara lain sebagai
berikut:

Kemungkinan Berhasilnya Usaha Lebih Besar

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
17
Dalam kenyataannya, seseorang yang menemukan
suatu ciptaan baru belum tentu mampu memproduksi dan
sekaligus memasarkan produknya tersebut dengan
berhasil, Pelaksanaan produksi dan pemasaran
membutuhkan suatu keahlian, pengalaman, dan jaringan
yang memadai sehingga akan menjamin kelancaran
usaha. Dengan masuknya modal ventura yang memiliki
kemampuan manajemen dan latar belakang bisnis yang
kuat sebagai partner usahanya, maka risiko usaha
tersebut dapat dikurangi.

Meningkatkan Efcsiensi Pendistribusian Produk

Pada awal dilakukannya produksi, biasanya jumlah


produksi tidak akan efisien apabila pendistribusian
ditangani sendiri karena volume produksi belum
ekonomis untuk dilakukan distribusi sendiri. Untuk
mengatasi keterbatasan ini, perusahaan modal ventura,
yang memiliki jaringan distribusi atau pemasaran yang

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
18
luas, dapat diajak serta untuk memberi pembiayaan
dengan cara melakukan penyertaan pada perusahaan
pasangan usaha.

Meningkatkan Bankabilitas

Perusahaan baru sering mengalami kesulitan untuk


memperoleh pembiayaan, antara lain karena perusahaan
bersangkutan biasanya memiliki tim manajemen yang
lemah, di samping struktur permodalan yang kurang kuat
menyebabkan bank menjadi kurang berminat untuk
memberi pinjaman kepada perusahaan baru. Masuknya
perusahaan modal ventura ke dalam perusahaan tersebut
jelas akan meningkatkan kepercayaan para calon kreditor
pada perusahaan tersebut, di samping adanya perbaikan
dalam struktur permodalan.

Meningkatkan Kemampuan Memperoleh


Keuntungan

Pembiayaan modal ventura merupakan pembiayaan


dalam bentuk penyertaan modal sehingga perusahaan
tidak perlu mengeluarkan biaya rutin dalam bentuk bunga

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
19
dan cicilan pokok. Di samping itu, jangka waktu
pembiayaan modal ventura relatif berjangka panjang
sehingga perusahaan akan dapat menggunakan dana
tersebut untuk investasi jangka panjang pula.
Penambahan modal sendiri perusahaan yang bersumber
dari penyertaan saham modal ventura akan semakin
memperkecil debt equity ratio perusahaan, yang tentunya
secara langsung akan mengurangi atau memperkecil
beban biaya bunga. Kecilnya beban biaya bunga yang
ditanggung tersebut jelas akan meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk memperbesar perolehan
laba operasinya.

Meningkatkan Likuiditas

Likuiditas perusahaan tidak perlu terganggu karena


perusahaan tidak memiliki beban pembayaran bunga dan
cicilan pokok pinjaman seperti halnya dalam kredit bank
sebagaimana telah disebutkan di atas.

2.4 Karakteristik Modal Ventura

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
20
Pembiayaan modal ventura memiliki beberapa
karakteristik yang membedakannya dengan jenis
pembiayaan lainnya seperti perbankan, perusahaan
pembiayaan: leasing, factoring, dan pembiayaan
konsumen. Karakteristik modal ventura tersebut antara
lain sebagai berikut :

1. Pembiayaan Modal Ventura Merupakan Equity


(Quasi Equity Financing)

Bentuk pembiayaan oleh perusahaan


modal ventura dilakukan dengan penyertaan
modal langsung pada perusahaan pasangan usaha.
Di samping itu, pembiayaan modal ventura dapat
pula dilakukan dengan menggunakan instrumen
obligasi konversi atau convertible bond. Bentuk
pembiayaan ini dikenal sebagai semi equity
financing.

2. Modal Ventura Merupakan Investasi dengan


Perspektif Jangka Panjang (Long-term
Perspective)

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
21
Modal ventura tidak mengharapkan
perolehan keuntungan dengan memperdagangkan
sahamnya secara jangka pendek, akan tetapi
mengharapkan capital gain setelah jangka waktu
tertentu. Hal ini berarti pembiayaan atau bisnis
modal ventura, pada prinsipnya, memiliki
perspektif yang bersifat jangka panjang.

3. Modal Ventura Merupakan Pembiayaan yang


Bersifat Risk Capital

Dikatakan berisiko tinggi karena


pembiayaan modal ventura tidak disertai dengan
jaminan, seperti halnya dengan kredit perbankan.
Akan tetapi hanya didasarkan pada keyakinan atas
gagasan yang diusulkan tersebut dengan harapan
untuk mendapatkan return yang lebih besar.

4. Pembiayaan Modal Ventura Bersifat Aktif (Active


Investnaent)

Pembiayaan modal ventura selalu disertai


dengan keterlibatan perusahaan modal ventura

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
22
dalam manajemen perusahaan yang dibiayai,
meliputi: manajemen keuangan, pemasaran dan
pengawasan operasional.

5. Modal Ventura Bersifat Sementara

Meskipun pembiayaan modal ventura


berupa penyertaan saham, namun pada
prinsipnya, tetap bersifat sementara, misalnya,
ketentuan jangka waktu penyertaan modal ventura
di Indonesia maksimum 10 tahun. Dalam kurun
waktu tersebut, diharapkan perusahaan yang
dibiayai sudah mencapai tingkat pertumbuhan
yang diinginkan, dan selanjutnya perusahaan
modal ventura akan menarik diri dengan menjual
sahamnya (divestasi) pada perusahaan pasangan
usahanya.

6. Keuntungan Berupa Capital Gain dan Dividen

Keuntungan yang diharapkan diperoleh


perusahaan modal ventura melalui capital gain
atau apresiasi nilai saham di samping dividen.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
23
7. Rate of Return yang Tinggi

Bidang usaha yang umumnya dibiayai


oleh modal ventura adalah yang bersifat
terobosan-terobosan baru yang menjanjikan
keuntungan yang tinggi.

2.5 Sumber Dana Modal Ventura

Sumber dana modal ventura dapat berasal dari


berbagai sumber, antara lain sebagai berikut:

1. Investor Perseorangan

Umumnya, investor perseorangan lebih


menyukai dan cenderung melakukan investasi
pada usaha yang telah berjalan lancar dan bersifat
jangka pendek. Investor individu yang memiliki
kesabaran dan kesiapan untuk menerima dan
menanggung risiko tinggi dalam suatu usaha
dianggap sebagai seorang venture capitalist murni
karena dalam usaha modal ventura sulit
diharapkan akan memberi hasil yang besar atas

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
24
investasi yang ditanam dalam kurun waktu satu
atau dua tahun.

2. Investor Institusi

Biasanya perusahaan-perusahaan besar,


terutama di negara-negara industri, memiliki
suatu divisi tersendiri yang khusus menangani
bisnis modal ventura. Tugas divisi khusus ini
adalah menampung dan mengevaluasi suatu ide-
ide, terutama dalam bidang teknologi, yang dapat
dikembangkan menjadi suatu produk teknologi
baru yang dapat dipasarkan. Keikutsertaan
investor institusi ini merupakan alternatif sumber
dana modal ventura.

3. Perusahaan Asruransi dan Dana Pensiun.

Lembaga keuangan non-bank ini merupakan


sumber dana modal ventura yang cukup besar.
Potensi lembaga ini sebagai investor dalam usaha
modal ventura didukung oleh sumber dananya
yang berjangka panjang.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
25
4. Perbankan

Sumber dana modal ventura dapat diperoleh


dari bank-bank yang tertarik melakukan bisnis
modal ventura. Namun, perlu dipertimbangkan
mengenai dana bank yang bersifat jangka pendek,
sementara modal ventura bersifat jangka panjang.
Dana-dana yang berasal dari bank sebaiknya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan dengan pola bagi hasil yang
berjangka waktu pendek.

5. Lembaga Keuangan Internasional

Lembaga keuangan internasional dapat


menjadi sumber dana modal ventura, terutama
yang berkaitan dengan upaya untuk membantu
pengembangan sektor-sektor tertentu. Kelebihan
sumber dana ini, di samping berbiaya murah, juga
biasanya memiliki jangka waktu panjang dengan
masa tenggang waktu.

2.6 Jenis Pembiayaan Modal Ventura


PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
26
Pembiayaan modal ventura yang selama ini
dikenal adalah pembiayaan kepada perusahaan-
perusahaan yang telah memiliki badan hukum perseroan
dalam bentuk penyertaan saham. Jenis pembiayaan ini
merupakan kendala utama dalam operasional modal
ventura dibandingkan dengan pembiayaan kredit yang
diberikan sektor perbankan. Adanya keharusan bentuk
hukum PT bagi perusahaan pasangan usaha
mengakibatkan terbatasnya pangsa pasar modal ventura.
Di sisi lain, bagi perusahaan-perusahaan masih terdapat
keengganan untuk menggunakan modal ventura sebagai
sumber pembiayaan, karena umumnya, mereka tidak
berminat atau tidak bersedia apabila sebagian saham
perusahaan berpindah kepada pihak lain. Untuk
mengatasi kendala tersebut, Departemen Keuangan
memberikan alternatif pembiayaan berdasarkan pola bagi
hasil. Dengan pembiayaan bagi hasil ini memungkinkan
semua bentuk usaha dapat memperoleh pembiayaan
melalui modal ventura, termasuk usaha kecil.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
27
Pembiayaan yang dapat diberikan perusahaan
modal ventura dapat dilakukan dalam beberapa cara,
yaitu sebagai berikut:

1. Penyertaan Modal Langsung

Penyertaan modal langsung adalah


penyertaan modal perusahaan modal ventura
(PMV) pada perusahaan pasangan usaha, dengan
cara mengambil sejumlah tertentu dari saham
perusahaan pasangan usaha (PPU) yang
bersangkutan. Pola pembiayaan ini dikenal
dengan equity financing atau pembiayaan
langsung. Karena pembiayaannya berupa
penyertaan saham, maka perusahaan pasangan
usaha haruslah berbentuk badan hukum perseroan
terbatas. Penyertaan modal dalam bentuk saham
dapat dilakukan dengan cara:

Bersama-sama mendirikan suatu perusahaan.


PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
28
Dalam pembiayaan modal ventura yang
dilakukan dengan cara mendirikan PT
bersama.

Penyertaan modal PMV dalam bentuk


pengambilan sejumlah portofolio saham PPU.

Penyertaan ini dilakukan oleh PMV, dalam hal,


suatu PPU yang hendak dibiayai telah
berbentuk badan hokum.

Semi Equity Financing.

Pembiayaan dalam bentuk semi equity


dilakukan dengan membeli obligasi konversi
atau convertible bond yang diterbitkan oleh
perusahaan pasangan usaha. Cara ini banyak
disukai oleh perusahaan modal ventura
maupun perusahaan pasangan usaha, karena
sifatnya yang lebih fleksibel. Obligasi konversi
lebih menarik bagi perusahaan modal ventura
karena dalam periode pembiayaan tersebut,
perusahaan modal ventura memiliki

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
29
pendapatan tetap dalam bentuk bunga
sementara apabila kinerja perusahaan semakin
membaik sehingga nilai perusahaan yang
dibiayai tersebut semakin baik, maka
perusahaan modal ventura akan menggunakan
hak konversinya (call option).

2. Pembiayaan Bagi Hasil

Instrumen pembiayaan ini dilakukan, dalam


hal usaha yang akan dibiayai tidak berbentuk
badan hukum atau syarat-syarat yang harus
dipenuhi untuk penyertaan langsung belum atau
tidak dipenuhi oleh PPU. Bentuk instrumen
pembiayaan ini menekankan pada aspek bagi
hasil dari keuntungan yang diperoleh dari usaha
yang dibiayai.

Pembiayaan modal ventura dalam bentuk


penyertaan langsung, baik dengan cara bersama-
sama mendirikan perusahaan baru maupun
dengan cara mengambil bagian atau membeli
sejumlah saham perusahaan target, umumnya
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
30
dilakukan oleh PMV terhadap PPU yang telah
berbentuk badan hukum perseroan. Umumnya,
PMV lebih suka membiayai perusahaan yang
telah berjalan, namun membutuhkan tambahan
pembiayaan. Sedangkan pembiayaan dengan pola
bagi hasil terutama disediakan bagi usaha kecil
atau perusahaan yang belum berstatus badan
hukum PT.

Pembiayaan modal ventura berbeda dengan


kegiatan pembiayaan melalui sektor perbankan
(debt financing).Modal ventura tidak menentukan
besarnya return yang akan diperoleh sehingga
perusahaan yang dibiayai, yang disebut
perusahaan pasangan usaha (PPU), tidak memiliki
suatu kewajiban pembayaran keuntungan secara
tetap kepada perusahaan modal ventura,
sebagaimana halnya dengan bank. Keuntungan
yang diharapkan terutama dalam bentuk capital
gain.

2.7 Tahap-Tahap Pembiayaan

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
31
Tahap-tahap pembiayaan modal ventura dapat
dibagi dalam 9 (sembilan) tahap sebagai berikut:

1. Early Stage Financing


Pembiayaan pada tahap awal ini
merupakan tahap yang paling sulit karena
perusahaan yang dibiayai tersebut baru berdiri
sehingga tingkat risiko kegagalan usaha sangat
tinggi.
2. Seed Financing
Pembiayaan perusahaan modal ventura
pada tahap ini adalah membiayai kegiatan
perusahaan pasangan usaha, yang baru melakukan
penelitian dan riset untuk mengukur viability
suatu gagasan, yang nantinya akan menjadi suatu
proyek atau objek pembiayaan. Pada tahap
embrio tersebut, biasanya perusahaan belum
memiliki struktur organisasi formal dan kegiatan
pokok.. Pada tahap tersebut, perusahaan belum
memiliki keuntungan usaha sama sekali.
3. Start-up Financing
Pembiayaan yang diberikan perusahaan
modal ventura pada tahap ini adalah untuk
membiayai pekerjaan yang masih berkisar pada
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
32
pengembangan produk. Sementara itu,
perusahaan modal ventura bersama dengan
perusahaan pasangan usaha bersiap-siap untuk
mulai melalcukan pemasaran. Pada tahap ini, tim
manajemen perusahaan telah memulai
perencanaan kegiatan untuk diarahkan pada
program pemasaran produk untuk memasuki
tahap komersial.
4. First Round Financing
Pada tahap ini seluruh usaha dan
kemampuan dikerahkan untuk menyukseskan
peluncuran komersial prototipe produk. Oleh
karena itu, pada kondisi ini sumber-sumber bahan
baku benar-benar harus terjaga kontinuitasnya.
Dalam tahap ini pula, biasanya dana atau modal
perusahaan sudah menipis, sehingga tambahan
modal sangat dibutuhkan.
5. Second Round Financing
Pada tahapan pembiayaan ini, gagasan
telah terbukti menjadi suatu kenyataan dengan
berhasilnya menciptakan suatu prototipe produk
disertai dengan analisis pasar. Pada tahap ini,

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
33
cadangan bahan baku perlu diperbesar untuk
menjamin kontinuitas produk.

6. Third Round Financing


Pada tahap pembiayaan ini, perusahaan
dapat dikatakan telah menjalankan operasinya
dengan struktur formal. Perusahaan dipacu untuk
mempertinggi turnover-nya untuk menutup biaya
operasi yang tinggi. Oleh karena itu, perencanaan
strategis dalam tahap ini sangat penting. Di pihak
lain, kegiatan usaha semakin kompleks, karena itu
desentralisasi perlu dilaksanakan. Perusahaan
perlu mengembangkan produk baru dan
memperluas jaringan bisnis termasuk terobosan
ekspor. Keadaan keuangan perusahaan telah
berada di atas titik pulang pokok dan memperoleh
laba.

7. Bridge Financing (Mezzanine)


Begitu perusahaan memasuki tahap ketiga
(third round) seperti telah dibahas di atas, maka
untuk memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan
dapat melakukan initial public offering (IPO).
Pembiayaan yang dibutuhkan pada tahap ini
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
34
adalah memperbaiki kondisi keuangan
perusahaan agar dapat lebih visible, sehingga
memenuhi persyaratan untuk go public dalam
waktu dekat. Sumber pengembalian pembiayaan
modal ventura tersebut diambil dari hasil go
public.

8. Acquisition and Management Buy Out Financing


Acquisition financing merupakan
pembiayaan yang dibutuhkan oleh perusahaan
yang telah berkembang dan memerlukan dana
untuk membeli atau mengakuisisi perusahaan
lain. Sedangkan management buy-out, pada
dasarnya merupakan kebutuhan dana atau modal
oleh pihak manajemen perusahaan yang akan
digunakan untuk membeli atau memiliki sejumlah
saham perusahaan yang bersangkutan.

9. Turn Around Situations


Beberapa perusahaan modal ventura
membiayai perusahaan yang berada dalam posisi
kesulitan atau bahkan dalam kondisi bangkrut.
Perusahaan yang mengalami kondisi seperti ini
disebut turn around situations. Dalam kondisi
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
35
tersebut, perusahaan membutuhkan bantuan, baik
dana maupun bantuan manaiemen. Umumnya
perusahaan yang mengalami kondisi seperti itu
sulit untuk memperoleh sumber pembiayaan dan
hanya beberapa perusahaan modal ventura yang
memiliki spesialisasi dalam kegiatan pembiayaan
untuk perusahaan yang mengalami kondisi
keuangan seperti tersebut.

2.8 Kunci Keberhasilan Modal Ventura

Beberapa faktor perlu untuk keberhasilan modal


ventura, yaitu:

1. Keuntungan Merupakan Prioritas Tinggi


Sasaran utama modal ventura haruslah
memaksimalkan keuntungan. Oleh karena itu,
perusahaan modal ventura dalam melakukan
investasi akan memperoleh keuntungan yang
lebih menarik. Modal ventura yang berhasil
adalah yang dapat menikmati keuntungan yang

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
36
diterima dari perusahaan pasangan usahanya
setelah divestasi.

2. Peraturan yang Fleksibel


Ketentuan investasi dan operasi
perusahaan modal ventura harus fleksibel
sehingga arus modal dapat lebih lancar dalam
memanfaatkan setiap peluang.

3. Kualitas Investasi
Akses pada peluang investasi yang
berkualitas tinggi merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan modal ventura. Perusahaan
yang berada pada posisi atas, dengan prospek
yang bagus dan dikelola secara baik, merupakan
pasangan usaha yang ideal untuk dibiayai. Namun
untuk memperoleh akses pada perusahaan seperti
ini sering mengalami kesulitan karena alasan -
alasan tertentu.
a. Pertama, perusahaan yang berkualitas baik
biasanya perusahaan keluarga, yang
umumnya hampir tidak menghendaki

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
37
pembiayaan dalam bentuk penyertaan
saham dari pihak luar.
b. Kedua, pengusaha tidak tertarik
menyerahkan sebagian sahamnya kepada
orang-orang luar karena dengan demikian,
akan membuka kesempatan untuk ikut
eampur menentukan kebijakan operasional
perusahaan.
c. Ketiga, perusahaan yang telah mapan sulit
untuk diyakinkan mengenai nilai tambah
yang berkaitan dengan investasi modal
ventura pada perusahaannya karena
mereka yakin bahwa mereka sendirilah
yang lebih mengetahui apa yang terbaik
bagi perusahaannya.

4. Perushaan Modal Ventura Harus Memiliki


Keahlian Manajerial
Pembiayaan modal ventura tidak diikat
dengan jaminan apa pun dari pasangan usaha dan
tidak mendapatkan pendapatan bunga
sebagaimana halnya dengan kredit bank. Oleh
karena itu, hasil yang diperoleh perusahaan modal
ventura setelah waktu yang cukup lama sangat
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
38
tergantung pada kemampuan perusahaan untuk
meningkatkan nilainya.

5. Perusahaan Modal Ventura Harus Mampu


Menggunakan Berbagai Instrumen Keuangan
Pembiayaan modal ventura harus dapat
memanfaatkan beberapa bentuk instrumen
keuangan, misalnya saham biasa, saham preferen,
dan atau obligasi konversi dalam rangka
mengoptimalkan investasinya. Instrumen
keuangan tersebut masing-masing memiliki
karakteristik sendiri. Perusahaan modal ventura
harus mampu memutuskan jenis instrumen mana
yang paling menjanjikan prospek keuntungan
untuk suatu investasi.
Dalam perjanjian modal ventura antara lain
meliputi:
a. bentuk pembiayaan/penyertaan
b. besarnya jumlah penyertaan modal
c. jangka waktu pembiayaan
d. penggunaan pembiayaan
e. hasil dan imbaljasa pembiayaan
f. cara divestasi termasuk divestasi yang
dipercepat
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
39
g. ketentuan put option, yaitu setelah jangka
waktu tertentu, PPU diharuskan membeli
kembali saham PMV dengan harga
tertentu
h. ketentuan call option, yaitu hak PPU
untuk membeli kembali bagian penyertaan
PMV setelah jangka waktu yang
disepakati
i. opsi pembelian saham
j. antidilusi, yaitu perusahaan modal ventura
meminta kepastian PPU untuk tidak
melibatkan investor baru, yang dapat
menyebabkan berkurangnya persentase
penyertaan perusahaan modal ventura
k. ketentuan unlocking provision, yaitu PMV
tidak diperkenankan mengalihkan
penyertaan modalnya kepada pihak ketiga.
Untuk PPU harus membeli kembali
penyertaan modal perusahaan modal
ventura tersebut sestiai harga penawaran.

2.9 Divestasi Modal Ventura


PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
40
Divestasi atau divestment merupakan tahapan
akhir dari pembiayaan modal ventura, di mana per-
usahaan modal ventura menarik kembali penyertaan
sahamnya pada PPU. Filosofi usaha modal ventura bukan
untuk memiliki saham suatu perusahaan untuk selama-
lamanya. Karena modal ventura bukan dalam posisi
untuk memiliki atau mengoperasikan perusahaan
pasangan usahanya, maka perusahaan modal ventura
semata-mata hanya melakukan investasi atau penyertaan
untuk suatu periode tertentu, kemudian menjual kembali
penyertaan tersebut dalam rangka memperoleh capital
gain.

Dalam hal divestasi, permasalahan yang paling


pokok adalah penetapan harga saham (pricing) milik
perusahaan modal ventura. Penentuan harga oleh
pemodal ventura biasanya sangat tergantung pada nilai
perusahaan pasangan usahanya. Apabila suatu
perusahaan pasangan usaha masih berada pada tahap-
tahap awal, dan memiliki potensi dan prospek untuk
dikembangkan, pemodal ventura tidak akan cepat-cepat
melakukan divestasi, tetapi menunggu sampai

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
41
perusahaan tersebut benar-benar telah memiliki company
value yang tinggi, sehingga diharapkan akan memberikan
gain yang lebih besar.

Pelaksanaan divestasi dapat dilakukan dengan


memilih salah satu cara dari berbagai alternatif yang
umum digunakan dalam mekanisme divestasi.
Kemampuan mempergunakan cara tersebut akan
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan modal
ventura.

Penawaran Umum Melalui Pasar Modal (Initial


Public Offering)
Divestasi dapat dilakukan dengan cara
melakukan penawaran umum melalui pasar modal
atau initial public offering (IPO). Masalah yang
perlu diperhatikan di sini adalah apakah
perusahaan pasangan usaha memang benar-benar
telah memenuhi ketentuanketentuan emisi dan
pencatatan saham (listing).

Menjual Kembali Kepada Perusahaan Pasangan


Usaha (Buy Back)

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
42
Penjualan saham perusahaan modal
ventura kepada pemegang saham pendiri
perusahaan dapat dilakukan sebagai alternatif
divestasi apabila ada penyesuaian harga.
Mekansime dan tata cara penjualan saham ini
diatur dalam perjanjian pembiayaan modal
ventura. Ketika perusahaan kekurangan dana, ia
dapat memanfaatkan kredit bank atau
menerbitkan promes (promissory notes) jangka
panjang dengan tingkat bunga tertentu. Cara ini
akan dapat memecahkan masalah divestasi dan
sekaligus menyelesaikan masalah likuiditas.
Alternatif lain adalah dengan stock atau share
swap, yaitu saham pemilik perusahaan pasangan
usaha pada perusahaan lain akan ditukarkan
dengan saham perusahaan modal ventura pada
perusahaan pasangan usaha yang bersangkutan.
Perjanjian pembelian kembali (buy back)
penyertaan saham perusahaan modal ventura
tersebut, dalam pelaksanaannya dapat dilakukan
dengan cara;

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
43
Put adalah hak yang diberikan kepada perusahaan
modal ventura untuk meminta perusahaan
pasanban usaha untuk membeli kembali bagian
saham yang dimiliki perusahaan modal ventura
dengan harga sesuai dengan formula yang
ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan modal
ventura.
Call adalah hak yang diberikan kepada
perusahaan pasangan usaha untuk membeli
kembali bagian penyertaan saham perusahaan
modal ventura dengan formula yang sama dengan
cara Put.

Menjual Perusahaan Kepada Perusahan Lain


Perusahaan modal ventura dan perusahaan
pasangan usaha dapat memutuskan secara
bersama untuk menjual keseluruhan saham
perusahaan pada perusahaan lain atau kepada
individu. Mekanisme divestasi ini juga disebut
dengan private placement. Penjualan perusahaan
ini akan menyebabkan masing-masing pihak
terlepas dari kepengurusan atau kepemilikan
perusahaan.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
44
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh dengan
divestasi seperti ini:
a. menjual perusahaan secara tunai kepada
pihak lain;
b. menjual perusahaan dengan menerima
pembayaran dalam bentuk promes;
c. melakukan share swap; dan
d. menjual semua aset perusahaan untuk
memperoleh uang tunai.

Menjual Perusahaan kepadu Investor Baru


Perusahaan pemodal ventura dapat
mencari investor baru atau pihak ketiga yang
bersedia membeli penyertaan perusahaan modal
ventura.

Melikuidasi Perusahaan
Banyak perusahaan modal ventura
melakukan divestasi dengan cara melikuidasi
perusahaan. Melikuidasi perusahaan dapat
digunakan sebagai alternative divestasi apabila
perusahaan pasangan usaha tidak dapat
berkembang sebagaimana diharapkan. Likuidasi
yang dipaksakan biasanya menyebabkan nilai aset
perusahaan akan lebih rendah dibandingkan

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
45
dengan nilai yang tercantum dalam neraca
perusahaan.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
46
BAB III
ASPEK-ASPEK PENTING YANG
MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN
PERUSAHAAN MODAL VENTURA DI
INDONESIA

3.1 Aspek Regulasi Dalam Pengembangan


Perusahaan Modal Ventura
Aspek regulasi dalam pengembangan
Perusahaan Modal Ventura berkaitan dengan
seberapa penting regulasi dalam aspek
pengembangan perusahaan modal ventura di
Indonesia. Dari 31 perusahaan yang
memberikan pendapat diketahui bahwa rata-
rata skor perusahaan memberikan nilai
sebesar 6,71 artinya secara rata-rata
perusahaan menyatakan aspek regulasi
penting dalam proses pengembangan
Perusahaan Modal Ventura dimasa
mendatang.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
47
3.2 Aspek Pemberian Insentif Pajak Atas
Pendapatan Yang Bersumber Dari Perusahaan
Pasangan Usaha
Aspek pemberian insentif berkaitan dengan
seberapa penting aspek insentif pajak atas penghasilan
yang bersumber dari PPU terhadap pengembangan
Perusahaan Modal Ventura di Indonesia. Dari 31
perusahaan yang memberikan pendapat diketahui bahwa
rata-rata perusahaan memberikan hasil sebesar 6,58
artinya secara rata-rata perusahaan menyatakan aspek
insentif pajak penting dalam proses pengembangan
Perusahaan Modal Ventura dimasa mendatang.

3.3 Aspek Potensi Pasar Pembiayaan Dalam Negeri


Aspek potensi pasar pembiayaan dalan negeri
berkaitan dengan seberapa penting aspek potensi pasar
pembiayaan dalam pengembangan perusahaan modal
ventura di Indonesia. Dari 31 perusahaan yang
memberikan pendapat diketahui bahwa rata-rata
perusahaan memberikan hasil sebesar 6,35 artinya secara
rata-rata perusahaan menyatakan aspek potensi pasar

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
48
pembiayaan penting dalam proses pengembangan
perusahaan Modal Ventura dimasa mendatang.

3.4 Aspek Keuntungan Atau Kinerja Perusahaan


Modal Ventura
Aspek keuntungan atau kinerja perusahaan saat ini
berkaitan dengan seberapa penting aspek keuntungan saat
ini dalam pengembangan Perusahaan Modal Ventura di
Indonesia. Dari 31 perusahaan yang memberikan
pendapat diketahui bahwa rata-rata memberikan hasil
sebesar 6,32 artinya secara rata-rata perusahaan
menyatakan aspek keuntungan saat ini penting dalam
proses pengembangan perusahaan modal ventura dimasa
mendatang.

3.5 Aspek Suku Bunga Kredit Perbankan


Aspek suku bunga kredit perbankan berkaitan
dengan seberapa penting aspek suku bunga kredit
perbankan Indonesia dalam pengembangan Perusahaan
Modal Ventura di Indonesia. Dari 31 perusahaan yang
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
49
memberikan pendapat diketahui bahwa rata-rata
perusahaan memberikan hasil sebesar 5,94 artinya secara
rata-rata perusahaan menyatakan aspek suku bunga kredit
perbankan Indonesia agak penting dalam proses
pengembangan Perusahaan Modal Ventura dimasa
mendatang.

3.6 Aspek Kondisi Ekonomi Global


Aspek kondisi ekonomi global berkaitan dengan
seberapa penting aspek kondisi pertumbuhan ekonomi
global dalam pengembangan Perusahaan Modal Ventura
di Indonesia. Dari 31 perusahaan yang memberikan
pendapat diketahui bahwa rata-rata memberikan hasil
sebesar 5,81 artinya secara rata-rata perusahaan
menyatakan aspek kondisi pertumbuhan ekonomi global
agak penting dalam proses pengembangan Perusahaan
Modal Ventura dimasa mendatang.

3.7 Aspek Tata Kelola Perusahaan Modal Ventura


Dalam Negeri
Aspek tatakelola perusahaan modal ventura
berkaitan dengan seberapa penting aspek tatakelola
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
50
perusahaan dalam pengembangan Perusahaan Modal
Ventura di Indonesia. Dari 31 perusahaan yang
memberikan pendapat diketahui bahwa rata-rata
memberikan hasil sebesar 6,19 artinya secara rata-rata
perusahaan menyatakan aspek tatakelola perusahaan
penting dalam proses pengembangan Perusahaan Modal
Ventura dimasa mendatang.

3.8 Aspek Persaingan Terhadap Lembaga


Keuangan Lain
Aspek persaingan terhadap lembaga keuangan lain
berkaitan dengan seberapa penting aspek persaingan
terhadap lembaga keuangan lain dalam pengembangan
Perusahaan Modal Ventura di Indonesia. Dari 31
perusahaan yang memberikan pendapat diketahui bahwa
rata-rata memberikan hasil sebesar 5,52 artinya secara
rata-rata perusahaan menyatakan aspek persaingan
terhadap lembaga keuangan lain penting dalam proses
pengembangan Perusahaan Modal Ventura dimasa
mendatang.

3.9 Aspek Karakteristik Perusahaan Modal Ventura


PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
51
Aspek karakteristik pembiayaan berkaitan dengan
seberapa penting aspek karakteristik pembiayaan Modal
Ventura dalam pengembangan Perusahaan Modal Ventura
di Indonesia. Dari 31 perusahaan yang memberikan
pendapat diketahui bahwa rata-rata memberikan hasil
sebesar 6,06 artinya secara rata-rata perusahaan
menyatakan aspek karakteristik pembiayaan Modal
Ventura penting dalam proses pengembangan Perusahaan
Modal Ventura dimasa mendatang.

3.10 Aspek Risiko Investasi


Aspek risiko investasi (Q10) berkaitan dengan
seberapa penting aspek risiko investasi dalam
pengembangan perusahaan modal ventura di Indonesia.
Dari 33 perusahaan yang memberikan pendapat diketahui
bahwa rata-rata skor perusahaan memberikan hasil
sebesar 5,74 artinya secara rata-rata perusahaan
menyatakan aspek risiko investasi penting dalam proses
pengembangan perusahaan modal ventura dimasa
mendatang.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
52
BAB IV
STRATEGI DAN SOLUSI PEMBERDAYAAN

Sadar atau tidak, dalam era desentralisasi dan


globalisasi sekarang, setiap masyarakat di daerah
menghadapi tantangan yang berbeda dari lingkungan
eksternal. Dalam kaitan ini, pemecahan masalah tidak
dapat dilakukan dengan kebijakan sama yang berlaku
umum dari tingkat pusat. Kebijakan dan strategi yang
dikembangkan haruslah sesuai dengan spesifikasi atau
kondisi yang dibutuhkan oleh daerah yang bersangkutan.

Masalah daerah memerlukan solusi kedaerahan.


Wewenang yang selama ini dipengang pemerintah pusat
harus diberikan kepada pemerintah daerah untuk
menangani masalah di daerahnya. Dalam kaitan ini,
strategi pembangunan daerah haruslah dilakukan dengan
proses kolaborasi berbagai unsur terkait dengan
masyarakat di daerah. Kebijakan dan strategi yang
dikembangakan harus menggunakan sumberdaya lokal
yang efisien, termasuk sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya budaya. Lintas pelaku di
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
53
masyarakat harus bekerja sama untuk meningkatkan nilai
sumberdaya setempat.

Untuk itu, perlu diperhatikan bahwa peran UMKM


strategis untuk menciptakan tenaga kerja, kesejahteraan
dan peningkatan standar hidup masyarakat setempat.
Pertumbuhan UMKM tergantung dari kondisi lingkungan
bisnis yang dibuat sebagai usaha bersama antara UMKM,
Pemerintah dan entitas masyarakat setempat.

Adapun unsur lingkungan bisnis kondusif yang


perlu menjadi perhatian, meliputi ketersediaan modal,
infrastruktur dan fasilitasnya, ketersediaan tenaga
terampil, layanan pendidikan dan pelatihan, jaringan
pengetahuan, ketersediaan layanan bisnis, lembaga
lingkungan pendukung pembangunan daerah, dan
kualitas pengelolaan sektor publik.

Sebagai persyaratan agar strategi pembangunan


daerah bekerja dengan baik, maka harus ada evaluasi
terhadap kekuatan dan kelemahan masyarakat,
identifikasi kesempatan bagi UMKM, pengurangan
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
54
hambatan bisnis, dan pemberian kesempatan lintas
pelaku setempat untuk berpartisipasi dalam proses.

Dalam pembangunan daerah ini, strategi dan


pendekatan yang bisa dilakukan, a.l. investasi dibidang
infrastruktur, penyediaan insentif bagi investasi bisnis,
mendorong pengembangan investasi baru,
pengembangan klaster, pengembangan kemitraan,
pengembangan kesempatan kerja, penyediaan layanan
pelatihan dan konsultasi, pengembangan lembaga
keuangan mikro, penguatan proteksi lingkungan,
pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan,
perlindungan terhadap warisan budaya, dan pendirian
lembaga pembangunan daerah.

4.1 Peran Pemerintah Daerah


Untuk mempercepat pembangunan daerah, maka
pemerintah daerah sebagai pengambil kebijakan
pembangunan harus lelalu mengintegrasikan semua lintas
pelaku, termasuk berbagai unsur dalam pemerintah
daerah, bisnis, organisasi nirlaba dan penduduk lainnya.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
55
Lintas pelaku harus bekerjasama untuk membuat
kerangka kerja formal dan informal atau lembaga untuk
mendorong interaksi dan mengatur hubungan antar
lembaga. Fleksibilitas harus menjadi kunci dari kerangka
kerja dan lembaga yang harus menyalurkan perhatian dan
kepentingan yang relevan dalam proses dan mobilisasi
sumber daya masyarakat.

Percepatan pembangunan pemerintahan daerah


mungkin memerlukan pendirian suatu organisasi
pengembangan khusus, yang bertanggungjawab dalam
pengordinasian seluruh lintas pelaku dan berfungsi
sebagai juru bicara rencana aksi atau platform yang ingin
dituju.

Organisasi ini harus membentuk jejaring untuk


pembangunan daerah untuk peningkatan efisiensi
pengalokasian sumberdaya serta berbagai pengetahuan
dan informasi. Operasionalisasi dan pembiayaan
organisasi ini harus didukung oleh lintas pelaku daerah.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
56
Salah satu misi utama dari pemerintah daerah
adalah menggambarkan dan mengimplementasikan
seluruh strategi pembangunan. Proses ini harus dimulai
dengan penetapan tujuan yang jelas dan memahami
kondisi daerah setempat.

Entitas harus juga mempertimbangkan


keberlanjutan pada semua tahapan perencanaan dan
implementasi untuk menjamin suatu lingkungan yang
sehat dan suatu kualitas hidup yang baik. Strategi yang
diterapkan haruslah dikembangkan dengan pembagian
tenaga kerja antar pelaku sesuai dengan kekuatan dan
sumberdaya mereka. Sejalan dengan tren desentralisasi,
peran pemerintah daerah menjadi semakin penting dalam
pembangunan. Otoritas pemerintah daerah harus
menyediakan petunjuk dan bantuan untuk efektifitas dan
efisiensi implementasi pengembangan strategi.
Simplikasi dan deregulasi prosedur birokrasi harus
dilakukan untuk mengurangi biaya bisnis. Pemerintah
daerah harus menjembatani antara masyarakat dan
otoritas pemerintah yang lebih tinggi.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
57
4.2 Promosi Inovasi
Seorang wirausaha secara umum mampu
memanfaatkan kesempatan untuk pengembangan
kapasitas ekonomi dan pengalokasian sumber daya
secara efektif. Sejalan dengan tren baru dalam
pembangunan ekonomi, wirausaha juga harus mampu
menghadapi kompetisi dan berinovasi, menghasilkan
pertumbuhan ekonomi, pembaharuan teknologi,
penciptaan lapangan kerja dan perbaikan kesejahteraan
masyarakat setempat.

Sumber daya lokal harus dimanfaatkan untuk


mendorong pengembangan bisnis dengan memfasilitasi
pengusaha untuk mengakses informasi, ilmu
pengetahuan, teknologi, modal, dan sumber daya
manusia yang dibutuhkan bagi keberhasilan bisnisnya.
Lebih penting lagi, otoritas daerah harus mampu
melakukan upaya penyederhanaan proses administrasi
bagi usaha pemula (new business start-up).

Sistem inovasi lokal merupakan mekanisme


fundamental untuk penguatan kapasitas inovasi ditingkat
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
58
lokal. Adapun aktor utama dalam sistem ini meliputi
pemerintah setempat, industri, lembaga riset dan
perguruan tinggi. Untuk penguatan operasi sistem inovasi
lokal, pemerintah daerah perlu mengembangkan
kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi dengan
menyediakan insentif untuk pengembangan usaha
patungan antara pengusaha daerah dan perguruan tinggi.
Pengembangan inkubator akan meningkatkan diseminasi
ilmu pengetahuan dalam sistem inovasi.

Pembentukan klaster akan mampu merangsang


penumbuhan bisnis baru dan menarik perusahaan bisnis
baru dari luar daerah, sehingga menigkatkan output
industri dan menciptakan kesempatan kerja baru. Melalui
interaksi dan berbagai sumber daya dalam jejaring,
inovasi dan perbaikan teknologi dapat ditingkatkan.
Dalam kaitan ini pemerintah daerah perlu menumbuhkan
iklim usaha yang kondusif sesuai dengan kondisi lokal
untuk pengembangan industri klaster.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
59
4.3 Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kebijakan tenaga kerja terkait erat dengan strategi
pengembangan ekonomi dan kebijakan stabilitas sosial.
Dan keberhasilan pada satu sisi suatu kebijakan
tergantung pada keberhasilan yang lain. Unsur-unsur
interaksi mempengaruhi keberhasilan kebijakan tenaga
kerja meliputi seberapa baik kebijakan itu sejalan dengan
seluruh strategi pengembangan ekonomi, yang juga harus
membangun jejaring dengan layanan organisasi ekonomi
dan sosial lain, dan bagaimana kondisi sosial dan
ekonomi mempengaruhi fleksibilitas implementasinya.

UMKM dan bisnis pemula menjadi penghela


penciptaan tenaga kerja di tingkat lokal. Penumbuhan
UMKM dan bisnis pemula mempunyai andil pending
dalam penyusunan kebijakan tenaga kerja diberbagai
wilayah. Agar kebijakan UMKM dan bisnis pemula
berjalan dengan baik, otoritas pemerintah daerah harus
melibatkan mereka dalam setiap proses penyusunan dan
implementasi kebijakan.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
60
Pendirian organisasi pelatihan lokal perlu
koordinasi antar pembisnis, tega ahli, dan perguruan
tinggi. Masukan dari pebisnis dapat membantu menjamin
kandungan pelatihan dapat merefleksikan keterampilan
yang sesuai dengan alam kebutuhan pasar tenaga kerja.
Otoritas daerah dapat menawarkan insentif untuk
mengembangkan pelatihan keterampilan, dan mendorong
partisipasi dalam pelatihan.

Dalam era globalisasi, keterampilan yang


dibutuhkan pasar berubah cepat. Tenaga kerja harus
fleksibel mampu beradaptasi dengan perubahan. Oleh
karena itu sangat penting untuk mempercepat kapasitas
pekerja untuk mempelajari keterampilan baru, dan alih
keterampilan bagi industri yang lain.

4.4 Dukungan Financial


Pengembangan Usaha Mikro kecil dan Menengah
(UMKM) biasanya diiringi dengan kebutuhan modal.
UMKM yang semakin berkembang, disebabkan karena
semakin besarnya pula peluang usaha yang dapat diakses.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
61
Dalam kondisi tersebut biasanya UMKM tidak
dapat mengembangkan usahanya lebih jauh lagi, karena
kurangnya dukungan dana. Di sinilah pentingnya
lembaga pemberi modal memainkan peranannya,
sekaligus melalukan pendampingan.

Sejumlah mekanisme dapat dilakukan sesuai


dengan keragaman kondisi yang dihadapi UMKM
berkaitan dengan akses finansial. Untuk pembiayaan
usaha mikro biasanya memerlukan pengembangan
lembaga keuangan mikro dan ketersediaan kredit yang
dapat diakses mereka.

Lembaga keuangan mikro bisa berbentuk bank


atau non bank, termasuk koperasi. Bagi usaha pemula,
pengembangan jejaring lokal usaha malaikat (Business
Angels) dapat mengatasi sebagian masalah mereka.
Lembaga jaminan kredit termasuk di tingkat lokal juga
memadai untuk pasar lokal yang lebih kecil.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
62
Tujuan pengembangan lembaga jaminan kredit
untuk menjamin keamanan pembiayaan UMKM,
membantu UMKM mengatasi keterbatasan agunan,
meningkatkan minat lembaga keuangan memberikan
kredit kepada UMKM dan mendukung lembaga lain yang
telah berusaha membantu UMKM, sebab selama ini
perbankan tidak kondusif dalam memberikan pinjaman
kredit, karena kredit yang mereka kucurkan selalu
berdasarkan 5 C, yakni character, capacity, capital,
condition of ecconomic, and collateral.

Akibatnya perbankan selalu menerapkan berbagai


persyaratan jaminan keamanan kredit yang
disalurkannya. Apalagi mereka juga sering kali tidak
membedakan persyaratan kredit antara usaha mikro atau
kecil dengan usaha besar. Karena itulah pemerintah
mendukung peran serta lembaga keuangan lain seperti
lembaga modal ventura sebagai alternatif solusi didalam
pemberdayaan UMKM.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
63
Keunggulan modal ventura, modal ventura adalah
pembiayaan yang berbentuk penyertaan modal, pola bagi
hasil, dan obligasi konversi kepada UMKM dalam jangka
waktu tertentu dengan karakteristik mempunyai tingkat
resiko atau modal yang ditanamkan karena bertindak
sebagai investor.

Modal ventura merupakan investasi aktif, yakni


jika dipandang perlu melibatkan diri dalam pengelolaan
usaha UMKM investasi bersifat sementara dan
mengharapkan hasil atas investasi yang ditanamkan.

Dibandingkan dengan perbankan, lembaga modal


ventura memiliki beberapa kelebihan didalam
mendukung usaha mikro, kecil dan menengah antara lain:
Pertama, lembaga modal venturamenyediakan modal
seperti halnya perbankan, tetapi dengan syarat lebih
sederhana dalam aspek formal maupun agunan karena
lebih mengedepankan kelayakan usaha.
Kedua, selain modal, pola ventura juga menyediakan
pendampingan sesuai kebutuhan UMKM, sehingga dapat
berjalan lebih efektif bagi kedua pihak. Pola
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
64
pendampingan ini menjadi trdemark ventura.
Pendampingan ini dapat berbentuk pembinaan atau
Pelatihan, konsultasi, manajemen dan perluasan pasar
bagi UMKM. Ini yang menyebabkan pola modal ventura
berbeda dengan perbankan. Faktor lain yang mendukung
lembaga modal ventura menjadi alternatif, adalah akses
jaringan di seluruh Indonesia.

4.5 Awal Pendanaan dengan Modal Ventura


Sejak tahun 2001, modal ventura telah menjadi
mitra kementrian Koperasi dan UMKM untuk
menggulirkan dana penguatan permodalan kepada usaha
kecil, mengengah dan koperasi melalui program modal
awal pendanaan (MAP).

MAP ini merupakakan dana investasi untuk


disalurkan kepada usaha kecil, menengah dan koperasi
(UMKMK) melalui lembaga modal ventura untuk
memulai atau mengembangkan bisnis UMKMK.
Program MAP bertujuan melakukan pengembangan
UMKMK terutama yang bernilai tambah tinggi,
menstimulasi dan menggalang partisipasi berbagai pihak
PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
65
dalam pengembangan basis permodalan UMKMK, serta
merangsang pengembangan permodalan jangka panjang
bagi UMKMK melalui penyediaan dana investasi
(matching fund), dengan mekanisme pengembalian
pokok dana MAP oleh UMKMK dilakukan dengan
diangsur atau sekaligus sesuai dengan jadwal investasi
UMKMK yaitu maksimal 5 tahun.

4.6 Strategi Pemasaran


Di banyak daerah, masalah strategi pemasaran
menjadi perhatian utama, khususnya untuk produk
budaya lokal. Industri budaya lokal yang tradisional
mungkin masih menggunakan metode pemasaran
kadaluarsa. Ini bisa membuat industri ini mengalami
penurunan.

Tetapi, upaya mengembangkan industri budaya


lokal dengan pemasaran inovatif dan modern bisa
membantu meraih kembali keuntungan pasar. Kebijakan
seperti ini dapat mencegah hilangnya nilai budaya dan
sejarah karena dampak globalisasi.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
66
Produk dari industri budaya lokal merupakan
ekspresi budaya dan seni, yang biasanya banyak menarik
bagi pembeli asing dan memiliki potensi ekspor tinggi.
Walaupun secara umum, sebagian dari industri ini adalah
usaha mikro yang kesulitan pemasaran di luar negeri.

Pengembangan e-commerce merupakan strategi


yang dapat membantu memasarkan produknya keluar
negeri dengan biaya yang murah. Sebelum itu,
memperkecil kesenjangan digital perlu dilakukan dan
sekaligus pembangunan infrastruktur internet.

Untuk mengatasi keterbatasan ukuran dan sumber


daya, pembisnis budaya lokal dapat menerapkan strategi
pembangunan kerjasama, seperti kerja sama pemasaran
dengan pebisnis di industri budaya lokal dan bisnis lain
yang saling menguntungkan. Para pasangan bisnis ini
dapat bekerja sama untuk membangun asosiasi atau
jejaring untuk mempromosikan produk.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
67
4.7 Membangun Kemitraan
Pembangunan daerah sebagian besar tergantung
pada kemitraan antara pemerintah, pelaku bisnis dan
lembaga non pemerintah. Kemitraan ini memfasilitasi
koordinasi dan kerja sama. Pasangan lokal darisektor
swasta dapat membantu mengekspolitasi kesempatan
daerah dalam mengembangkan kebijakan dan strategi
yang sesuai dengan kebutuhan setempat.

Kunci utama dari kemitraan ini adalah


mekanisme untuk mengatur dan mengkoordinid secara
benar sumber daya dan upaya-upaya yang berbeda dari
para pelaku yang berbeda.

Perencanaan dan implementasinya dilaksanakan


sesuai dengan kemampuan dan kekuatan masing-masing.
Selama dalam proses ini penting untuk diperhatikan,
yakni membentuk jejaring kerjasama dan
mengembangkan rasa saling percaya.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
68
Karena keterbatasan institusionalisasi, kemitraan
untuk pembangunan daerah kerap kurang berjalan
dengan stabil. Oleh karena itu pemerintah daerah harus
memimpin di depan dalam membangun mekanisme yang
lebih stabil dan formal untuk membantu memberikan
kemitraan sebagai basis pelembagaan dan kemampuan
merancang dan menerapkan rencana pengembangan.

Konsep kemitaan untuk pembangunan daerah


dekat hubungannya dengan tanggung jawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility). Sejalan
dengan filosofi CSR, perusahaan ingin mendedikasikan
dirinya untuk membangun kemitraan lokal, memperkuat
kapasitas lokal, perlindungan lingkungan dan
berkontribusi dana untuk pembangunan daerah.

Kesadaran akan pentingnya CSR diantara para


pebisnis menjadi prasyarat penting untuk melibatkan para
pebisnis dalam kemitraan untuk pengembangan daerah.
Membangun kesadaran ini merupakan bidang yang perlu
menjadi perhatian pemerintah daerah.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
69
DAFTAR PUSTAKA

Asmara, Anjal Anie. Pola Pemasaran Yang Efektif


Untuk UKM. Makalah disampaikan pada
Seminar UKM Strategi Pengembangan Usaha
Kecil Menengah Dalam Rangka Menghadapi
Persaingan Global, Yogyakarta, 2 Oktober 2004.

Bank Indonesia. Statistik Ekonomi Keuangan


Indonesia. 1995.

Chang, Willian. Rakyat Kecil di Tengah Instabilitas


Sosial. Masyarakat Versus Negara. Kompas,
Jakarta, 2002.

Chandra, Purdi E. Trik Bisnis Menuju Sukses.


Yogyakarta, CV. Grafika Indah, 2004.

Ernawati. Upaya Meningkatkan Peran UMKMK.


Warta Kemitraan Bagi Pengembangan Ekonomi
Lokal (KPEL, Jakarta, Edisi Oktober Bappenas,
UNDP, UN-HABITAT, 2002.

Endang, Sri Nuryani. Peran Pemerintah Dalam


Pengembangan UKM Menghadapi Pasar Global.
Makalah disampaikan pada Seminar UKM
Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah
Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global,
Yogyakarta, 2 Oktober 2004.

Fakih, Mansour. Runtuhnya Teori Pembangunan Dan


Globalisasi. Yogyakarta, Insist Press, 2003.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
70
Hasanullah. Peranan PPUK Bank Indonesia Dalam
Pemberian KUK oleh Perbankan Di Indonesia.
Jurnal Magister Manajemen. No. 26, Jakarta,
Badan Penerbit IPWI, 1997.

Iqbal, Mohammad. M Simanjuntak, Krisni. Solusi Jitu


Bagi Pengusaha Kecil Dan Menengah. Jakarta,
PT. Elex Media Komputindo, 2004.

Ketetapan MPR Nomor XVI Tahun 1998 Tentang Politik


Ekonomi DalamRangka Demokrasi Ekonomi.

Prawirosentono, Suryadi. Strategi Pengambilan


Keputusan Bisnis. Jakarta, PT. Bumi Aksara,
2002.

Rangkuti, Freddy. Analisa SWOT Teknik Membedah


Kasus Bisnis. Jakarta, PT. SUN, 2000.

Retnadi, Djoko. Menengok Kebijakan UMKM di


Malaysia. Kompas. 16 Oktober 2004.

Sarosa, Pietra. Kiat Praktis Membuka Usaha. Jakarta,


PT. Gramedia, 2004.

Toha, Mahmud. Indonesia Menapak Abad 21. Kajian


Ekonomi Politik. Kumpulan Tulisan Kedeputian
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
(IPSK)-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI), Jakarta, Millenium Publisher. 2000.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
71
Jurnal Koperasi & UMKM, Tabloid kerjasama Bisnis
Indonesia dengan kementrian Negara Koperasi
dan UMKM, edisi VI/ Oktober 2008.

Team Work Lapera. Politik Pemberdayaan.


Yogyakarta, Lapera Pustaka Utama, 2000.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


1995 tentang Usaha Kecil.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Usman, Sunyoto. Pembangunan dan Pemberdayaan


Masyarakat. Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2004.

Widodo, Tri. Strategi Pengolahan Sumber Modal


UKM. Makalah Disampaikan pada Seminar UKM
Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah
Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global,
Yogyakarta, 2 Oktober 2004.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH
72
TENTANG PENULIS
Riski Sabit Wibowo Putro
Hutomo, lahir di Pasuruan
Provinsi Jawa Timur pada
tanggal 25 Maret 1994.
Sabit Mengawali jenjang
pendidikan formalnya pada
tahun 2001 di SDN Gempeng 1 Bangil, setelah lulus dari
SD di tahun 2006 kemudian diteruskan ke SMPN 1
Bangil dan lulus SMP di tahun 2009 dan diteruskan lagi
di SMAN 1 Bangil dan lulus SMA pada tahun 2012
dengan nilai UN yang memuaskan serta masuk PTN
Jalur Undangan di Universitas Brawijaya. Pada saat ini
Sabit menjalani pendidikan S1 Program Studi Agribisnis,
Fakultas Pertanian.

PEMBERDAYAAN USAHA MICRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


MELALUI SISTEM PENDANAAN MODAL VENTURA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SERTA MEMBANGUN
HUBUNGAN KEMITRAAN SEBAGAI KEKUATAN STRATEGIS DALAM
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MASYARAKAT DAERAH

Anda mungkin juga menyukai