ABSTRAK
ABSTRACT
301
Presiding Pesentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998
PBBN-BATAN Jakarta, 19-20 Nopember 1996
302
ISSN 1410-1998 Presiding Pesentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II
PEBN-BATAN Jakarta, 19-20 Nopember 1996
303
Prosiding Pesentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN Jakarta, 19-20 Nopember 1996
HASIL DAN BAHASAN (Gambar 2). Pada keadaan ini kenaikan harga
pH pengolahan justru menyebabkan harga FD
Dari beberapa hasil penelitian dan dan EP semakin turun. Hal ini bisa dijelaskan
pengkajian dapat diketahui pengaruh dari sebagai berikut:
variabel-variabel pH, jumlah koagulan,
kecepatan pengadukan dan lama pengadukan. Pada waktu koagulasi, terjadi mekanisme
serapan seperti terlihat pada gambar 1. Pada
Pada reaksi pembentukan Fe(OH)3 sangat koagulasi senyawa ferri hidroksida diduga terjadi
dipengaruhi oleh konsentrasi (OH)' yang ada pembentukan kelompok kritik (Fe3+(OH")3)n,
dalam larutan. Adanya konsentrasi (OH)" dimana harga n menentukan besar kecilnya
sangat mempengaruhi keasaman larutan (pH). ukuran partikel primer. Ukuran dan muatan
Harga Faktor Dekontaminasi (FD) dan Efisiensi elektrik partikel primer inti endapan sangat
Pemisahan (EP) akan meningkat dengan dipengaruhi terutama oleh konsentrasi ion dan
meningkatnya harga pH. Dengan kenaikan pH larutan. Ion-ion hidrogen maupun hidroksida
harga pH, berarti kondisi larutan semakin alkalis dapat terserap dengan mudah ke dalam inti
(konsentrasi ion OH" semakin besar) sehingga endapan, maka muatan elektrik partikel primer
jumlah endapan Fe(OH)3 secara kualitatif pertama-tama adalah fungsi dari pH larutan.
semakin besar. Dengan demikian luas bidang Endapan Fe(OH)3 bermuatan positif pada saat
absorben makin besar, sehingga daya serapnya kelebihan FeCI3 dan bermuatan negatif pada
juga semakin besar. saat kelebihan NaOH. Ini berarti serapan pada
lapisan sekunder butir terdispersi cenderung
Tetapi tidak selamanya meningkatnya menyebabkan kopresipitasi anion pada pH
harga pH pengolahan akan meningkatkan harga rendah dan kation pada pH tinggi, sehingga
FD dan EP, sebab pada harga pH tertentu secara hipotetis U sisa dan unsur-unsur
pengendapan akan mencapai optimum yang transuranium yang berada dalam limbah lebih
menyebabkan harga FD dan EP terbesar banyak berada dalam bentuk kation.
304
ISSN 1410-1998 Prosiding Pesentasi llmiah DaurBahan Baker Nuklir II
PEBN-BATAN Jakarta, 19-20 Nopember 1996
Pada saat penambahan NaOH masih kecil pengadukan awal terlalu cepat, maka akan
atau pada pH rendah, saat itu inti endapan mengakibatkan waktu kontak antara kation-
Fe(OH)3 masih bermuatan positif sehingga kation limbah transuranium dan U dengan butir-
kation-kation akan terserap masuk ke lapisan butir endapan menjadi semakin kecil, sehingga
primer inti endapan bersama ion-ion H3O+. Pada kation-kation limbah yang seharusnya bisa
saat pH mencapai optimum terjadi perubahan terserap ke dalam butir-butir endapan menjadi
muatan elektrik inti endapan dari positif ke terlepas.
negatif dan kation-kation limbah tidak lagi
terdifusi ke dalam inti endapan melainkan Dengan pengadukan cepat akan terbentuk
terserap ke lapisan penahan. butir-butir endapan dalam bentuk koloid yang
halus (flok), sedang dengan kecepatan
Pada pH yang lebih tinggj, FD dan EP pengadukan lambat apabila masih ada partikei-
cenderung turun kembali, karena konsentrasi partikel limbah yang melayang dapat diserap
ion OH' yang berlebih akan menempati lapisan oleh inti flok tersebut (Gambar 5).
difusi butir endapan yang akan mempertebal
lapisan difusi tersebut, sehingga akan Dari beberapa penelitian dan kajian yang
mempersulit kation-kation limbah untuk masuk telah dilakukan juga menunjukkan adanya
ke dalam lapisan penahan. Prinsip yang pengaruh lama pengadukan terhadap hasil
digunakan pada pengolahan iimbah radioaktif pengolahan limbah. Semakin lama pengadukan
dengan metode pengendapan kimia ini adalah awal (cepat) maka FD dan EP semakin besar,
mekanisme koagulasi flokulasi dan kopresipitasi, sampai didapatkan lama pengadukan yang
sehingga jumlah koagulan sangatlah optimum yang memberikan harga FD dan EP
berpengaruh terhadap hasil pengolahan. maksimal. Jika pengadukan semakin lama,
Semakin tinggi konsentrasi yang ditambahkan harga FD dan EP cenderung turun, karena
maka faktor dekontaminasi (FD) dan efisiensi makin lama pengadukan menyebabkan inti
pemisahan (EP) yang diperoleh juga makin endapan (flok) yang telah terbentuk pecah
tinggi. Dalam hal ini proses pembentukan inti kembali, sehingga daya serapnya terhadap
dan pertumbuhan inti endapan Fe(OH)3 terjadi kation-kation limbah U dan transuranium
bersama-sama, sehingga baik muatan positif inti menurun, yang mengakibatkan turunnya harga
endapan maupun luas permukaan lapisan FD dan EP (Gambar 6).
penahan semakin bertambah dengan
meningkatnya jumlah FeCI3yang ditambahkan. Seteiah pengadukan cepat dilanjutkan
Pada saat konsentrasi FeCI3 mencapai pengadukan lambat. Harga FD dan EP
optimum, proses pembentukan dan meningkat dengan bertambahnya lama
pertumbuhan inti mencapai maksimal dan pada pengadukan lambat, karena dengan
penambahan konsentrasi FeCl3, ukuran butir bertambahnya lama pengadukan menyebabkan
endapan akan berkurang (Gambar 3). Pada kebolehjadian kontak antara kation-kation
penggunaan FeCI3 yang beriebihan meskipun limbah U dan transuranium dengan flok Fe(OH)3
jumlah butir inti endapan semakin banyak tetapi bertambah besar. Hal ini berlangsung hingga
ukuran butir lebih kecil, sehingga daya serapnya kebolehjadian kontak antara kation-kation
terhadap kation-kation limbah transuranium dan limbah dengan flok Fe(OH)3 tersebut menjadi
U lebih rendah. Hal ini sesuai dengan yang optimum. Bila pengadukan lambat diperlama,
dikatakan Von Weiman bahwa pada umumnya maka kation-kation limbah U dan transuranium
ukuran partikel akan bertambah hingga yang telah terserap ke dalam flok Fe(OH)3 akan
mencapai maksimum dan kemudian kembali lepas kembali sehingga harga FD dan EP
berkurang jika jumlah reagen terus ditingkatkan. cenderung turun (Gambar 7).
305
Presiding Pesentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN Jakarta, 19-20 Nopember 1996
306
LAMPIRAN CO
<o
00
600 Mwe 900 - 1000 MWe Advanced Type
Type, Vendor PWR PHWR PWR BWR PHWR AP600 [JSBWR CANDU 3
MHI/W NPI AECL MHI/W NPI NPI GE AECL WH GE AECL
H (Siem.) H (Siem.) (Fram.)
Net Electrical Output (1) 615 646 638 866 1060 994 952 881 631 635 432
[Mwe]
Fuel Cycle Length (2) 10.6 11.6 12 11 11.6 11 17.3 12 15.3 22.2 12
[ EFPM ]
Average Discharge 41.1 45.3 7.5 42.2 45.2 47.7 38.4 6.5 40.7 38.2 6.5
Burn-up (3) [ G W D / M t U ]
for 1 Fuel
Cycle 14.8 14.8 112 20.3 24.0 20.3 39.7 174 22.1 35.4 89.5 1}
Operation (4)
Generate for Average 1
d Spent Year 13.4 12.2 89.6 17.7 19.9 17.7 22.0 139.2 13.9 15.3 71.6
Fuel Operation (5)
(MtU) 1
for10 J Gwh * S3"
Generation 3.1 2.7 20.0 2.9 2.7 2.5 3.3 22.6 3.1 3.4 23.7
(6)
Note: <p CD
(1), (2),, (3), (4) : Source "Fuel Cycle Evaluation" (INPB-D-002)
(5) = (4)/{(2)/12x1/0.8} (80% capacity factor}
(6) = (4) /{(1)x(2)/12x8760/1000000}
3
EFPM = Effective Full Power Month
Data diambil dari "Feasibility Study Report, INPB-REP-3, NEWJEC, Inc., 1993" ?
Prosiding Pesentasi llmiah DaurBahan Bakar Nuklir II
PEBN-BATAN Jakarta, 19-20 Nopember 1996 ISSN 1410-1998
13*.
114.
LM.
All
' i1
- 1,' ' '
A f '
aa
/ i V 11 -i .A
it
f i j j i s i J i 1 i I'I JJ -1 ^
r
3 i!ll ''I
J i liT !
r n
A Ji I
^A
:
. i
i
f.\i-:nt '7f-ii
0?<nbar 3. Grafik HiJbUngn Jumlali Koagulan Forri Klnridfl (erhartap Faktor DflkpntamiirtCl
308
ISSN 1410-1998 Prosiding Pesentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II
PE8N-BATAN Jakarta, 19-20 Nopember 1996
A
. SI,
I
/ .'
1
f /
/
L-7
\\
! .:. 1
I
'V .' i
>' i
!
1 "l ! i
{ y i i
H i
V -U '-I
j
4
/A
i
1
i
jt
Y ,!H
'..
- i
i
wV" i
I/ i
i s :* sa
309
Prosiding Pesentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II
PEBN-BATAN Jakarta, 19-20 Nopember 1996 ISSN 1410-1998
111.
LJ3L
m. i .
1!
V
! /"
! *'J j 1; ', \\
J .',
f I r| :
:s ' .' '
' ' ! i :
- i y i
< i
* -4 I
' - 1
^
n /s , 't
-* *
H ; 2 i -I 5 j. Ji n i> IJ
Jli-
:zaJ I
i. Limit* U
J I 1
5 LIKJU>. i
I
: 1, i
5-''
s*;
1 *> *
310
ISSN 1410-1998 Prosiding Pesentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir i!
PEBN-BATAN Jakarta, 19-20 Nopember 1996
TANYA JAWAB
311