Anda di halaman 1dari 2

1.

Concrete cantilever = faktor yang dilihat adalah daerahya


bila memang daerah sulit dijangkau untuk mobilisasi dan
mendatangkan bahan seperti sheetpile ataupun geotekstil dan
geogrid pemilihan cantilever lebih umum digunakan dan
ketinggian lereng yang bisa ditanggulangi cukup tinggi sekita 7-
10 meter dan seumpama tekanan lateral tanah lumayan besar
penggunaan cantilever lebih umum digunakan . Dari segi
konstruksi lebih mudah dan banyak orang awam lebih mengerti
dalam membangunnya dan keekonomisan cukup baik

Sheetpile Cantilever = Faktor-faktor yang dilihat adalah tanah


dasar adalah tanah lunak yang tidak memungkinkan menahan
beban yang besar seperti dinding penahan tanah maka
digunakan sheetpile karena sistemnya yang dipancang sehingga
daya dukungnya lebih mengandalkan friksinya antara tanah dan
sheetpile, lebih awet namun bila lereng terlalu tinggi maka
luasan sheetpile dibutuhkan lebih besar maka akan cenderung
tidak ekonomis.

Geotekstil = Jika tekanan lateral sangat besar dan dibutuhkan


kecepatan konstruksi yang sangat cepat agar tak mengganggu
aktifitas di sekitar daerah konstruksi dan daerah tempat
konstruksi di daerah dekat perkotaan yang mudah mobilisasi dan
pengadaan bahannya maka geosintetik lebih diperuntukkan
karena kekuatan tahanan tariknya yang besar dan keringanan
bahannya membuat tidak memerlukan daya dukung tanah yang
besar pada dasarnya.

Geogrid = Jika tekanan lateral sangat besar dan dibutuhkan


kecepatan konstruksi yang sangat cepat agar tak mengganggu
aktifitas di sekitar daerah konstruksi dan daerah tempat
konstruksi di daerah dekat perkotaan yang mudah mobilisasi dan
pengadaan bahannya maka geosintetik lebih diperuntukkan
karena kekuatan tahanan tariknya yang besar dan keringanan
bahannya membuat tidak memerlukan daya dukung tanah yang
besar pada dasarnya dan juga bila daerah tempat konstruksi
adalah daerah rawan gempa dan masuk daerah gempa besar
maka geogrid adalah pilihan yang tepat karena deformasi
strukturnya yang kecil.

Gravity wall dan bronjong = diperuntukkan untuk daerah


lereng yang mengalami gerusan akibat aliran air seperti lereng
sungai karena kefleksibilitasannya dan angka kekasarannya
yang membuat kecepatan aliran air makin kecil sehingga
mengurangi gaya gerusan air, biaya konstruksinya murah ,
mudah pemasangannya dan ketersediaan bahan pasti ada walau
daerah pedalaman.
2. Penanggulangan longsor di Jalan Liwa-Krui = Sheetpile baja,
Cantilever atau talud gravity wall bisa juga bila memungkinkan
memakai geogrid dan geotekstil karena daerah rawan gempa.
3. Bisa dengan turap baja ( steel Sheetpile ) , Talud gravity wall
atau bronjong
4. Pada Bukit = Bisa dengan terasering, dinding penahan tanah
gravity wall dan cantilever wall.
Pada Embung = Talud Batu belah atau turap beton atau baja.
Pada tanggul = Talud Pasangan batu belah , Talud beton dan
bronjong.
Pada Konstruksi Jalan = Geogrid, Geosintetik, Dinding
kantilever, Dinding penahan tanah Gravity,Sheetpile baja atau
beton.

Anda mungkin juga menyukai