Lengkung jejunum diteroboskan ke mesokolon yang avaskular, kemudian dinding posterior jejunum dijahitkan
pada diafragma. Selanjutnya sama dengan anastomosis pada gambar 18 dan 19. C. Kemudian aferen dan eferen
lengkung jejunal dianastomosiskan sepanjang kurang lebih 6-8 cm dengan jarak kurang lebih 60 cm dari
anastomosis dengan esofagus (anastomosis jejujojejunal Braun). (Dikutip dari: Etala E. Atlas of
Gastrointestinal Surgery. Chapter 38. 1st edition. Williams & Wilkins. 1997.p:1425-540) (9