Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

FIQIH IBADAH

MUFTIA JAURISTIKA S

70600116010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


FIQIH IBADAH

Fiqih Ibadah adalah fiqih yang secara khusus mengupas tuntas permasalahan ibadah. Ruang
lingkup ibadah adalah ibadah shalat, zakat, puasa dan haji.

Fiqih Shalat
Shalat adalah intisari dari semua rangkaian jenis ibadah formal. Dan menjadi salah
satu tolok ukur keselamatan kita nanti sewaktu dihisab di hari kiamat, karena
merupakan materi yang pertama kali dipertanyakan. Karena itu sudah menjadi fardhu
ain bagi setiap muslim untuk belajar dan mengerti dengan benar bagaimana tata cara
shalat, mulai dari pengertian, syarat, rukun, yang membatalkan, apa yang diwajibkan
dan apa yang sekedar disunnahkan. Juga dibahas keutamaan dan hukum shalat
berjamaah, syariat dan ketentuan adzan dan iqamah, bagaimaan hukum shalat yang
terlewat waktunya, atau shalat di atas kendaraan. Termasuk juga bagaimana ketentuan
tentang teknis shalat jama, shalat qashar dan juga tata cara shalat bagi orang yang
sedang menderita penyakit, sehingga tidak mampu mengerjakannya dengan normal.
Selain shalat fardhu yang lima waktu, fiqih Islam juga membahas tentang berbagai
macam jenis shalat yang hukumnya sunnah, seperti shalat qabliyah dan badiyah,
shalat tahiyatul masjid, shalat tarawih, shalat tahajjud, shalat witir, shalat 'Ied, shalat
dhuha', shalat istikharah, shalat gerhana, shalat jenazah, shalat istisqa', shalat tasbih,
shalat khauf, shalat hajat, shalat taubat dan masih ada lagi shalatshalat lainnya.

Fiqih Zakat
Fiqih Islam dalam tema zakat berbicara tentang pengertian dan dasar kewajiban zakat,
juga tentang resiko bagi mereka yang mengingkari kewajiban berzakat. Namun fiqih
zakat juga membahas bahwa tidak semua orang wajib berzakat, karena ada syarat dan
ketentuan zakat secara khusus, bahkan ada semacam kriteria tertentu bagi harta yang
wajib dikeluarkan zakatnya. Intinya, fiqih zakat itu membahas dua tema utama, yaitu
tema tentang harta dan jenis kekayaan apa saja yang wajib dikeluarkan zakatnya, dan
siapa saja orang yang berhak mendapatkan harta zakat itu. Jenis harta yang wajib
dikeluarkan zakatnya, adalah Zakat Pertanian, Zakat Hewan Ternak, Zakat Emas &
Perak, Zakat Uang, Zakat Barang Perniagaan, Zakat Rikaz, Zakat Ma'din, Zakat Al-
Fithr, Zakat Profesi, Zakat Harta Produktif, dan juga Zakat Perusahaan. Sedangkan
siapa saja yang berhak mendapatkan harta zakat, sebagaimana disebutkan di dalam
surat At-Taubah ayat 60, adalah fakir, miskin, amil zakat, ma'allaf, budak, orang yang
berhutang, buat fi sabilillah dan ibnu sabil. Dari sana juga ada pembahasan siapa saja
yang haram untuk menerima harta zakat. Zakat dan Pajak adalah tema perlu untuk
dibahas pada hari ini, serta peran zakat dalam pengentasan kemiskinan. Semua perlu
dibahas untuk demi meluruskan kekeliruan dalam memahami syariat zakat.

Fiqih Puasa
Secara hukum, syariat puasa yang Allah SWT tetapkan tidak hanya terdiri dari wajib
hukumnya, tetapi ada juga puasa yang hukumnya sunnah, bahkan ada puasa yang
hukumnya makruh hingga haram. Ada berbagai ketentuan puasa yang telah digariskan
syariah Islam, mulai dari syarat sah, syarat wajib, rukun puasa, apa saja yang
membatalkan puasa, siapa saja yang wajib berpuasa dan siapa saja yang boleh tidak
berpuasa, termasuk juga siapa yang justru diharamkan berpuasa. Ada tiga masalah
yang terkait dengan konsekuensi karena tidak berpuasa, yaitu masalah puasa qadha
yang menggantikan puasa wajib di bulan Ramadhan. Juga masalah membayar fidyah
kepada orang-orang miskin dan puasa dalam rangka membayar kaffarah sebagai
denda atas berbagai pelanggaran dalam agama. Ketika seorang berpuasa di atas
pesawat yang membuat waktu berbuka menjadi bertambah lama atau malah
bertambah cepat, tentu masalah seperti ini di masa lalu tidak terjadi dan juga tidak
terbayangkan sebelumnya. Kita juga menemukan realitas perbedaan penetapan awal
Ramadhan antara berbagai ormas sehingga menjadi konflik rutinitas tahunan.

Fiqih Haji
Ibadah haji adalah ibadah tertua yang dilakukan oleh makhluk Allah di muka bumi.
Ibadah ini bukan hanya disyariatkan sejak masa Nabi Ibrahim alaihissalam yang
konon diperkirakan hidup sekitar tahun 1997 1822 sebelum masehi. Itu berarti sejak
hampir 40 abad yang lalu. Tetapi di dalam satu riwayat disebutkan bahwa Allah SWT
telah membangun Kabah sebagai tempat untuk ibadah sejak belum diturunkannya
Nabi Adam alaihissalam dan istrinya ke muka bumi.

Dalam kitab tafsir Al-Jami li-Ahkamil Quran, AL-Imam Al-Qurthubi menukil


pendapat Mujahid yang menyebutkan bahwa Allah SWT telah menciptakan tempat
untuk kabah ini 2000 tahun sebelum menciptakan segala sesuatu di bumi. 9
Sedangkan Al-Imam Ath-Thabari dalam kitab tafsir AthThabari, menukil pendapat
Qatadah yang mengatakan bahwa Kabah adalah rumah pertama yang didirikan Allah,
kemudian Nabi Adam alaihissalam bertawaf di sekelilingnya, hingga seluruh manusia
berikutnya melakukan tawaf seperti beliau.

Referensi : Sarwat, ahmad. 2011. Seri Fiqih Kehidupan Ilmu Fiqih. Jakarta Selatan:
DU Publishing

Anda mungkin juga menyukai