PEMBAHASAN
1.1 Spektroskopi
Spektroskopi adalah ilmu mengenai antaraksi antara energy cahaya dan materi.
Warna-warna yang Nampak dan fakta bahwa orang bisa melihat, adalah akibat-akibat
absorpsi energy oleh senyawa organic maupun anorganik. Penangkapan energy matahari oleh
tumbuhan dalam proses fotosintesis adalah suatu aspek lain dari antaraksi senyawa organic
dengan energy cahaya. Yang merupakan perhatian primer pada kimia organic adalah fakta
bahwa panjang gelombang pada suatu senyawa organic menyerap energy cahaya bergantung
pada struktur senyawa itu. Oleh karena itu teknik-teknik spektroskopi dapat digunakan untuk
menentukan struktur senyawa yang tak diketahui dan untuk mempelajari karakteristik ikatan
dari senyawa yang diketahui. Spektroskopi telah diaplikasikan pada beberapa bidang
diantaranya biofisika, biokimia, geofisika, kedokteran, kimia farmasi,astronomi sebagai
analisa kandungan protein, pengamatan batu permata,immonoossay, DNA sequencing, dan
pengamatan lingkungan (bass,M.1995).
Spektrometer adalah alat untuk mengukur spectrum yang digunakan dalam
spektroskopi. Spektrometer terdiri dari lima bagian utama yaitu, celah masuk, kolimator,
pendispersi, lensa,detektor. Terdapat dua jenis spektrometer jika ditinjau dari
bagianpendispersi, yaitu dengan prisma dan kisi. Pada spectrometerberbasis prisma, prisma
memiliki keuntungan menghasilkan satuspektrum cahaya yang jelas (terang), tapi nilainya
tidak linear.Dispersi akan berkurang secara signifikan di daerah panjanggelombang merah,
dan analisis spektral selanjutnya memerlukantiga referensi (pengukuran ulang) untuk
kalibrasinya. Sedangkanpada kisi mempunyai kemampuan untuk memberikan resolusiyang
sangat baik, tapi grating juga akan mendispersikan spectrumvisibel pada gambar. Ini berarti
tidak semua spektrum cocok dibidang kamera, mungkin diperlukan beberapa eksposur
untukmenangkap gambar (Harrison, M. K. 2011).
Pada saat ini telah dikembangkan berbagai macam spektrometer baik yang berbiaya
mahal, yang telah di produksi secara umum oleh beberapa perusahaan, untuk aplikasi medis,
astronomi dan yang lain, ada juga berbiaya murah seperti spektrometer dengan grating yang
dikembangkan oleh lighting sciences canada yang dapat digunakan sebagai
instrumentpengukuran optik, untuk mengukur spektrum cahaya dari beberapa sumber cahaya.
Untuk pengembangan spectrometer berbiaya murah dapat dipertimbangkan penggunaan
webcam sebagai elemen detektor. Telah dikembangkan spectrometer dengan menggunakan
webcam namun elemen lainyng digunakan adalah grating sebagai elemen pendispersi hal ini
yang menjadi perbedaan dalam penelitian ini (Lighting Sciences Canada Ltd.2008).
Sedangkan salah satu penelitian S2 jurusan teknik elektro ITS, mengembangkan video
spektroskopi dengan menggunakan jaringan saraf tiruan untuk identifikasi jenis cairan
(Syaifudin, 2001), dimana dalam hal ini tidak dikorelasikan hubungan antara materi yang
diuji dengan panjang gelombang yang dilewatkan. Pada penelitian tugas akhir ini, dilakukan
pengembangan spektrometer yang murah, dengan bagian pendispersi berupa prisma, dan
webcam, yang diterapkan untuk menghitung konsentrasi suatu larutan dengan memperhatikan
hubungan intensitas dan panjang gelombang.
1.2 Radiasi Elektromagnetik
Cahaya adalah radiasi elektromagnetik yang terdiri dari gelombang. Seperti semua
gelombang, kecepatan cahaya, panjang gelombang dan frekuensi dapat didefinisikan sebagai
C =
Dimana :
Cahaya/sinar tampak terdiri dari suatu bagian sempit kisaran panjang gelombang dari
radiasi elektromagnetik dimana mata manusia sensitif. Radiasi dari panjang gelombang yang
berbeda ini dirasakan oleh mata kita sebagai warna yang berbeda, sedangkan campuran dari
semua panjang gelombang tampak seperti sinar putih. Sinar putih memiliki panjang
gelombang mencakup 400-760 nm ( nm).
Suatu spektrum inframerah, visible atau Ultra Violet suatu senyawa berwujud grafik,
antara panjang gelombang atau frekuensi (bilangan gelombang) versus persen transmisi
[%T] atau absorbans [A]. Hubungan %T dan A dangan intensitas cahaya adalah :
(1)
intensitas
A = log intensitas orisinil ... (2)
Tidak adanya serapan oleh suatu molekul pada suatu panjang gelombang tertentu
direkam sebagai 100 %T, dimana spectrum ini disebut garis dasar (base line), yang dalam
tampak inframerah direkam pada bagian atas. Bila suatu molekul menyerap radiasi pada
panjang gelombang tertentu, intensitas radiasi yang diteruskan oleh contoh akan berkurang,
akibatnya terjadi penurunan dalam%T dan tampak dalam spectrum sebagai suatu sumur yang
disebut puncak atau pita absorpsi.
Suatu ikatan dalam sebuah molekul dapat menjalani lebih dari satu jenis osilasi,
sehingga pun dapat menyerap energi pada lebih dari satu jenis panjang gelombang. Misalnya
jenis ikatan O-H menyerap energi pada panjang gelombang 3 mm (bilangan gelombang 330
cm-1) yang menyebabkann kenaikan vibrasi ulur (stretching vibration) ikatan O-H tersebut, di
samping itu juga menyerap energi pada panjang gelombang 8 mm (bilangan gelombang 1250
cm-1) yang menyebabkan kenaikan vibrasi tekuk (bending vibration).
Jumlah energi yang diserap oleh suatu ikatan bergantung pada perubahan dalam
momen ikatan seperti vibrasi atom-atom yang saling berikatan. Makin besar perubahan dalam
momen ikatan mengakibatkan serapan sejumlah energi juga semakin besar. Ikatan non polar
Posisi Absorpsi
No Gugus Senyawa Panjang Gelombang Bilangan
(m) Gelombang (cm-)
1. C=O Keton 5,70-5,87 1705-1750
2. C=O Aldehida 5,75-5,80 1720-1740
3. C=O Asam Karboksilat 5,80-5,88 1700-1725
4. C=O Ester 7,7-9,1 1110-1300
5. C=C Alkena 5,8-6,2 1600-1700
6. C=O Amida 1630-1690
7. C C alkuna 4,4-4,8 2100-2250
8. N-H Amida 3,0-3,5 3140-3320
9. O-H Alkohol 2,7-3,3 3000-3700
10. O-H Alkohol Asam 2,7-3,0 2500-2700
11. C-O-C Eter 7,5-9,5 1230-1270
11. CN Oksim 1640-1690
12. -N3 Azida 2120-2160
13. CX Haloalkana 7-20 500-1430
14. C-C Alkana 2853-2962
15. C-H Aldehida 4,0-4,5 2700-2900
16. -N=C=N Diimida 5,0-5,5 2130-2155
17. SH Sulfur 2500-2700
18. -N=N- Azo 6,5-7,5 1575-1630
19. S-H Thiol 2550
A. Etanol
Pita absorpsi untuk ikatan O-H yang terdapat pada alkohol berada pada bilangan
gelombang (frekuensi) yang lebih besar daripada pita absorpsi untuk ikatan O-H yang
terdapat dalam asam, yaitu sekitar 3230-3550 cm-1. Puncak serapan ini akan terjadi pada
bilangan gelombang yang lebih besar lagi jika alkohol ini tidak terikat dengan ikatan
hidrogen, seperti alkohol dalam bentuk gas.
Perhatikan bahwa penyerapan karena ikatan C-H hanya sedikit dibawah 3000cm-1, dan juga
pada puncak-puncak serapan sekitar 1000-1100cm-1, dimana salah satunya disebabkan oleh
ikatan C-O. Spektrum etanol tampak pada Gambar 1.5.1
Etil etanoat
Propanon
Spektrum ini sangat menarik, karena mempunyai dua macam ikatan O-H dimana yang
satu terikat pada asam dan yang satunya lagi merupakan 'alkohol' yang terikat pada rantai
golongan -COOH. Puncak serapan untuk ikatan O-H dalam golongan asam timbul pada
daerah sekitar 2500-3300 cm-1, sedangkan yang terikat pada rantai (alkohol) pada daerah
sekitar 3230-3550 cm-1. Bila digabungkan, akan menjadi lembah dengan jangkauan yang
sangat besar meliputi daerah 2500-3550 cm-1. Puncak serapan ini juga tumpang-tindih dengan
pita serapan yang disebabkan oleh ikatan C-H. Perhatikan juga bahwa keberadaan ikatan
C=O yang kuat pada daerah sekitar 1730 cm-1. Spektrum IR asam-2-hidroksipropanoat dapat
pada Gambar 1.5.4
1-aminobutana
Pada spektrum infra merah senyawa 1-aminobutana (Gambar 1.5.5) tampak pita
serapan kembar pada daerah sekitar 3100-3500 cm-1 yang menunjukkan adanya ikatan N-H.
Pita kembar ini merupakan karakteristik dari amina primer. Selain itu ikatan N-H ini
diperkuat dengan adanya pita serapan pada daerah sekitar 1620 cm-1 yang merupakan pita
vibrasi tekuk dari ikatan N-H. Selain itu pita serapan menengah sampai lemah pada daerah
sekitar 1250-1020 cm-1 merupakan pita vibrasi uluran dari ikatan C-N.
Para ahli kimia telah mempelajari ribuan spektra inframerah dan menentukan panjang
gelombang absorpsi masing-masing gugus fungsi. Dari hasil penyelidikan tersebut berhasil
dibuat peta korelasi (cerrelation chart) seperti gambar terlampir.
Daerah serapan antara 1400-4000 cm-1 (2,5-7,1 mm) bagian kiri spektrum inframerah
merupakan daerah khas yang berguna untuk identifikasi gugus fungsional senyawa kimia.
Daerah ini menunjukkan serapan yang disebabkan oleh modus uluran. Daerah sisi kanan
1400 cm-1 pada umumnya agak rumit dianalisis sebab baik modus uluran maupun modus
tekukan terjadi di daerah tersebut.
Dalam daerah ini biasanya korelasi antara pita serapan dengan suatu gugus fungsi
spesifik sulit ditentukan dengan cermat, namun tiap senyawa organik mempunyai serapan
yang khas sehingga daerah ini biasa disebut daerah sidik jari (fingerprint region). Misal
senyawa n-oktana dan 2-metilheptana, keduanya adalah isomer, memiliki rumus molekul
yang sama (C8H18), tetapi keduanya mamiliki struktur yang berbeda. Perbedaan struktur ini
Cara lain, menggunakan frekuensi radiasi elektromagnet yang tetap dan medan
magnet diubah ubah sampai dicapai keadaan resonansi. Cara ini dari segi pelaksanaan lebih
memuaskan. Digunakan frekuensi pengosilasi yang tetap dan medan magnet diubah-ubah
perlahan-lahan sampai dicapai keadaan resonansi.
o= Bo E = (h/2) Bo
E = h = ( /2) Bo
Dalam benzene, electron pi terdelokasi di sekitar cincin. Dibawah pengaruh medan magnet
luar, electron pi ini berputar mengitari cincin. Sirkulasi ini yang disebut denganarus cincin,
mengimbas suatu medan magnet molecular dengan geometri.
1.9 Mencacah Proton
A. Proton ekuivalen dan non ekuivalen
Proton ekuivalen yang berada dalam lingkungan magnetic dalam sebuah molekul,
mempunyai geseran kimia yang sama dalam spectrum nmr. Sedangkan proton yang berada
dalam lingkungan magnetic yang berbeda, akan mempunyai gesekan kimia yang berlainan
dan dikatakan sebagai proton non ekuivalen.
B. Area dibawah Peak
Jika area dibawah peak pada spektrum nmr diukur akan dijumpai bahwa luas-luas itu
proporsional menurut banyaknya proton yang menimbulkan peak-peak itu. Kebanyakan
spectrometer nmr dilengkapi dengan integrator, yang memberikan isyarat yang menunjukkan
luas relatif dibawah peak dalam spektrum tersebut. Integrasi muncul dalam deretan anak
tangga yang digambarkan bertumpuk dengan spektrum nmr-nya, tinggi anak tangga setelah
setiap peak berbanding lurus dengan luas di bawah peak itu. Dari tinggi-tinggi relatif anak
tangga pada kurva integrasi ini, luas relative dibawah peak dapat ditetapkan.
Kopling untuk setara n (spin ) inti membagi signal ke dalam multiplet n +1 dengan
rasio intensitas berikut segitiga Pascal. Kopling untuk berputar tambahan akan menyebabkan
belahannya lebih lanjut dari masing-masing komponen, misalnya multiplet kopling spin yang
berbeda untuk dua inti dengan konstanta kopling secara signifikan berbeda akan
menyebabkan doublet dari doublet. Perhatikan bahwa kopling antara inti yang secara kimiawi
sama yaitu, memiliki pergeseran kimia yang sama tidak memiliki efek spektrum NMR dan
kopling antara inti yang jauh, biasanya lebih dari 3 obligasi terpisah untuk proton dalam
molekul fleksibel, biasanya terlalu kecil menyebabkan belahannya diamati. Long-range
kopling selama lebih dari tiga obligasi sering dapat diamati dalam siklik dan senyawa
aromatik, yang mengarah ke pola membelah lebih kompleks.
Misalnya, dalam spektrum proton untuk etanol, kelompok CH 3 dibagi menjadi triplet
dengan rasio intensitas 01:02:01 oleh dua proton CH 2 tetangga. Demikian pula, CH2 dibagi
menjadi kuartet dengan rasio intensitas 1:3:3:1 oleh tiga tetangga CH 3 proton. Pada
prinsipnya, dua proton CH2 juga akan dibagi lagi menjadi doublet untuk membentuk doublet
dari kuartet oleh proton hidroksil, tetapi pertukaran antarmolekul proton hidroksil asam
sering menghasilkan hilangnya informasi kopling.
Kopling dikombinasikan dengan pergeseran kimia dan integrasi untuk proton
memberitahu kita tidak hanya tentang lingkungan kimia inti, tetapi juga jumlah inti NMR
tetangga aktif dalam molekul. Dalam spektrum yang lebih kompleks dengan beberapa puncak
di pergeseran kimia yang sama atau dalam spektrum inti selain hidrogen.
b. Doblet
Merupakan sebuah proton yang memiliki satu proton tetangga yang tak ekuivalen dengannya,
akan memberikan suatu isyarat yang terbelah menjadi satu puncak rangkat atau double.
c. Triplet
Apabila sebuah proton mempunyai tetangga berupa dua proton yang ekuivalen satu sama
Kebanyakan spectra nmr bersifat lebih kompleks dari pada contoh-contoh yang telah disebutkan.
Kekompleksan timbul karena sejumlah factor. Besarnya gesekan kimia menambah kekompleksan.
Pola pemisahan n+1 akan benar-benar Nampak dalam suatu spektrum nmr hanya jika isyarat untuk
proton-proton terkopling terpisah satu dari yang lain oleh geseran kimia yang cukup besar. Bila
gesekan kimia terlalu dekat, peak tengah suatu multiplet terlalu tinggi, sementara peak pinggir akan
mengecil.
1. (CH3)4Si 0
2. -CH3 0,9
3. -CH2- 1,3
4. 1,4
5. 1,7
7. 2,3
8. 2,4
9. 3,3
10. 4,7
11. 5,3
12. 6,5-8
13. 9-10
14. 2,5-4
15. 2,5-4
16. 3-4
17. 4-4,5
1. (CH3)4Si 0
2. 8-35
3. 15-50
4. 20-60
5. 30-40
6. 65-85
7. 100-150
8. 110-170
9. 0-40
10. 25-65
11. 35-80
12. 40-60
14. 165-175
15. 175-185
16. 175-185
17. 190-200
18. 205-220