Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Pantai Kuta


Pantai Kuta merupakan salah satu destinasi wisata Pulau Bali yang terletak di
kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan
sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali
sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam
(sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah
Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
Menjadi tujuan favorit wisatawan mancanegara maupun domestik, Pantai Kuta tak
lepas dari permasalahan sampah. Setiap tahunnya pengunjung kerap mengeluhkan tumpukan
sampah di pantai ini. Selain disebabkan aktivitas pengunjung dan penjual di sepanjang pantai
Kuta, sampah-sampah di pantai Kuta juga diakibatkan hembusan angin barat setiap tahunnya
yang membawa sampah dari muara-muara sungai terdekat ke pantai.

Gambar 1.

kondisi sampah

Pantai Kuta. sumber : (simomot, 2016)

2.2 Pantai Kuta dan sekitarnya selalu penuh dengan sampah setiap akhir
tahun sejak tahun 2012 hingga saat ini. Sampah-sampah itu pada
umumnya adalah sampah kiriman akibat fenomena angin musim barat
yang bertiup dari wilayah barat ke timur. Selama angin musim barat
berembus, Pantai Kuta dan sekitarnya akan selalu menjadi tempat
menumpuknya sampah kiriman dari laut dan muara sungai-sungai
terdekat. Mengingat lokasinya berada di teluk, Pantai Kuta dan sekitarnya
menjadi titik berkumpulnya sampah kiriman dari berbagai daerah di Pulau
Bali dan Pulau Jawa (lokasi Pantai Kuta sebagaimana gambar di bawah ini).

Beberapa kondisi pencemaran sampah kiriman di Pantai Kuta dan sekitarnya sebagai berikut:

1. Fenomena alam kiriman sampah ke Pantai Kuta mulai bulan Desember 2014 dan
diperkirakan akan terus berlangsung hingga bulan April 2015;
2. Total sampah sampai ahir Januari 2014 sebanyak 1700 ton, dengan rata-rata
timbulan sampah 30 ton/hari;

3. Pantai yang terkena dampak sampah kiriman sepanjang 16 km berada di 13 pantai


yaitu Pantai Canggu, Seseh, Pererenan, Batu Belig, Petitenget, Seminyak, Legian,
Kuta, Jerman, Kelan, Kedonganan, Jimbaran dan Dreamland;

4. Sampah didominasi batang kayu dan bambu yang berukuran besar dan panjang serta
sampah plastik rumah tangga

(sumber : hasil wawancara dengan Kepala DKP Kab. Badung, 2015)

Upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Badung diantaranya:

- pengambilan sampah dilakukan setiap harinya dengan menggunakan 4 wheel loader dan
truk sampah dengan melibatkan sekitar 1000 personil yang terdiri dari pemda, masyarakat
dan kalangan perhotelan;

- Sejak tahun 2013, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung telah
menyiapkan standar operasional dalam mengatasi sampah, yakni membentuk Unit Reaksi
Cepat yang bekerja sama dengan desa adat Kuta.

Sampah kiriman ke Pantai Kuta dan sekitarnya merupakan fenomena alam yang pasti datang
setiap tahunnya, untuk itu diperlukan penanganan yang proaktif. Hal ini harus dipikirkan
tidak hanya oleh pemerintah kabupaten, tetapi juga oleh propinsi dan pusat. Semua pihak
harus turut berpartisipasi termasuk pihak swasta yakni pengelola akomodasi pariwisata di
Kuta. Langkah preventif atau pencegahan juga perlu dilakukan, misalnya dengan tidak
membuang sampah ke sungai dan menjaga kebersihan sungai di masing-masing kabupaten.
Hal ini semakin menegaskan bahwa persoalan lingkungan tidak hanya dibatasi oleh batas-
batas administrasi.

Anda mungkin juga menyukai