Anda di halaman 1dari 5

Audit 1 Tujuan Belajar 1

Membahas mengapa Perencanaan Audit yang Memadai Sangat


Penting
Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya
Presentasi Kelompok I
Tiga (3) alasan utama Auditor harus Merencanakan Penugasan dg tepat
1. Pepy Dovinda (201247006) 1 . Untuk mendapatkan bukti yang cukup kompeten pd situasi yg dihadapi.
2. Lima Sina Nugroho (201140092) 2 . Untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar
3. Wiwik Maryani (201140094) 3 . Untuk menghindari kesalahpahaman dengan klien
4. Fitriah (201140080) Ada 2 istilah Risiko Audit :
5. Nikmatul Huziah (201140098) 1. Risiko Audit yang dapat diterima
adalah ukuran seberapa besar Auditor bersedia menerima bahwa Lap Keu akan salah saji secara
material setelah audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan.
2. Risiko Inheren
adalah ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji yg meterial dlm suatu saldo
akun sebelum mempertimbangkan kefektifan pengendalian internal.

Tiga (3) Standar Auditing yang Berlaku Umum Tujuan Belajar 2 Perencanaan Audit dan
Perencanaan Pendekatan Audit
I. Standar Umum Membuat Keputusan Penerimaan Klien
1. Auditor hrs dilakukan oleh org yg sdh mengikuti pelatihan & memiliki kecakapan teknis yg memadai sbg Auditor. Menerima Klien dan Melakukan
2. Auditor hrs mempertahankan sikap mental yg independen dlm semua hal yg berhub dg audit. & Melakukan Perencanaan Audit Awal Perencanaan Audit Awal
3. Auditor hrs menerapkan kemahiran professional dlm melaksanakan audit & menyusun laporan.

II. Standar Pekerjaan Lapangan Perencanaan Audit Awal Melibatkan 4 Memahami Bisinis dan Industri Klien

1. Auditor hrs merencanakan pekerjaan secara memadai dan mengawasi semua asisten sebagaimana mestinya.
2. Auditor hrs memperoleh pemahaman yg cukup mengenai entitas serta lingkungannya, termasuk pengendalian
hal, yang semua harus dilakukan lebih
internal, utk menilai resiko salah saji material dlm laporan keuangan krn kesalahan atau kecurangan, dan untuk dulu dalam Audit : Menilai Risiko Bisnis Klien
merancang sifat, waktu serta luas prosedur audit selanjutnya.
3. Auditor hrs memperoleh cukup bukti audit yg tepat dg melakukan prosedur audit agar memiliki dasar yg layak utk
1. Memutuskan apakah menerima klien baru atau
memberikan pendapat menyangkut laporan keuangan yang diaudit. terus melayani klien yang ada sekarang. Melaksanakan Prosedur Analitis
Pendahuluan
III. Standar Pelaporan 2. Mengidentifikasi mengapa klien membutuhkan
1. Auditor hrs menyatakan dlm laporan auditor apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dg prinsip-prinsip Audit. Menetapkan Materialitas, dan
akuntansi yg berlaku umum.
2. Auditor hrs mengidentifikasikan dlm laporan auditor mengenai keadaan dimana prinsip-prinsip tsb tdk secara
3. Untuk menghindari kesalahpahaman, auditor menilai Risiko Audit yg Dapat
Diterima serta Risiko Inheren
konsisten diikuti selama periode berjalan jika dikaitkan dg periode sebelumnya harus memahami syarat2 penugasan yg
3. Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan informatif blm memadai, auditor hrs menyatakannya dlm lap. auditor. ditetapkan klien. Memahami Pengendalian Internal
4. Auditor hrs menyatakan pendpt mengenai lap. keu secara keseluruhan, atau menyatakan bahwa suatu pendpt tdk
bisa di berikan dlm lap auditor. Jika tdk dpt menyatakan satu pendapat secara keseluruhan, auditor hrs menyatakan 4. Mengembangkan strategi secara keseluruhan, dan Menilai Risiko Pengendalian
alasan yg mendasarinya dlm lap auditor. Dlm semua kasus, jika nama seorg auditor dikaitkan dg lap. keu, auditor itu termasuk staf penugasan dan setiap spesialis Mengumpulkan Infiormasi untuk
hrs dg jelas menunjukan sifat pekerjaan auditor, jika ada, serta sifat tanggung jwb yg dipikul auditor dlm lap aditor. audit yg diperlukan. menilai Risiko Kecurangan

1
Industri dan Lingk Eksternal Kunjungan ke Pabrik dan Kantor
Tujuan Belajar 3
Tiga (3) Alasan utama untuk Dengan kunjungan ke fasilitas klien dapat
Memperoleh Pemahaman atas Bisinis dan Industri Klien mendapatkan pemahaman yang baik membantu auditor dalam memperoleh
Pemahaman Bisnis dan Industri Klien tentang industri klien dan lingkungan pemahaman yang lebih baik atas kegiatan
eksternal klien : bisnis klien.
Pendekatan Sistem Strategis untuk
Beberapa Faktor yang telah meningkatkan arti Memahami Bisnis Klien 1. Risiko yg terkait dg industri tertentu.
penting dari pemahaman atas bisnis klien dan
industri klien:
2. Risiko Inherent umum utk semua klien
Memahami Bisnis dan Industri Klien di industri tertentu.
1. Teknologi Informasi : TI yg menghubungkan persh Industri dan Lingkungan Eksternal 3. Persyaratan Akuntansi Unik pada
klien dg pelanggan dan pemasok utama, beberapa Industri.
akibatnya Auditor hrs mempunyai pengetahuan
lebih dalam ttg pelanggan dan pemasok utama Operasi bisnis dan proses
tsb serta resiko yang berkaitan
Operasi Bisnis dan Proses Mengidentifikasi Pihak Terkait
2. Operasi Global : Klien seringkali memperluas Manajemen dan tata kelola Auditor harus memahami faktor-faktor Pihak terkait didefinisikan sbg perusahaan
operasinya secara global, baik melalui joint ttg operasi bisnis dan proses klien: afiliasi, pemilik utama dari perusahaan klien,
venture atau aliansi strategis.
1. Sumber utama pendapatan. atau pihak lain yang bersangkutan dg klien ,
3. Modal Manusia : Semakin pentingnya modal Tujuan dan strategi di mana salah satu pihak dpt mempengaruhi
manusia dan aktiva tdk berwujud lainnya telah 2. Pelanggan utama dan pemasok. manajemen atau kebijakan operasi pihak
meningkatkan kerumitan akuntansi serta 3. Sumber pembiayaan. yang lain tsb.
pentingnya penilaian dan estimasi manajemen. Pengukuran dan kinerja
4. Informasi tentang pihak terkait.

Manajemen dan Tata Kelola Tujuan dan Strategi Klien


Manajemen menetapkan strategi & proses bisnis persh, auditor hrs menilai filosofi dan gaya Strategi adalah pendekatan yang diikuti oleh entitas utk mencapai tujuan organisasi .
operasi manajemen, serta kemampunnya utk mengidentifikasi dan merespon risiko. Auditor harus memahami tujuan klien yang berkaitan dengan :
Tata kelola persh meliputi struktur organisasi klien, serta aktivitas dewan direksi dan komite 1. Keandalan pelaporan keuangan.
audit. Utk mendptkan pemahaman akan sistem tata kelola klien, maka auditor harus : 2. Efektivitas dan efisiensi operasi.
1. Memahami Anggaran Dasar dan anggaran Rumah Tangga klien. 3. Ketaatan pada hukum dan peraturan.
2. Mempertimbangkan kode etik perusahaan.
3. Membaca notulen rapat perusahaan. Pengukuran dan Kinerja
Memahami Anggaran Dasar dan anggaran Rumah Tangga klien Sistem pengukuran kinerja klien mencakup indikator kinerja utama, contoh :
Anggaran Dasar : meliputi nama korporasi, tgl pendirian, jenis dan jumlah modal korporasi - pangsa pasar.
yg diotorisasi pd utk diterbitkan, serta jenis aktivitas korporasi yg dizinkan. - penjualan per karyawan .
Anggaran Rumah Tangga : meliputi peraturan dan prosedur yg digunakan oleh para - pertumbuhan unit penjualan.
pemegang saham korporasi.
- Pengunjung ke situs website.
Kode Etik - penjualan same-store dan penjualan persegi untuk pengecer.
Menurut Sarbanas-Oxley : SEC mewajibkan setiap persh publik untuk mengungkapkan
apakah telah menggunakan kode etik yg berlaku bagi menajemen senior, termasuk CEO, Pengukuran kinerja meliputi analisis rasio dan tolak ukur atau benchmarking terhadap
CFO dan pejabat akuntansi utama atau kontroller pesaing utama.
Notulen Rapat
Adalah catatan resmi ttg pertemuan dewan direksi dan para pemegang saham.

2
Tujuan Belajar 4 Sarbanes -Oxley ( judul baru )
Sarbanes-Oxley Act mengharuskan manajemen untuk menyakinkan bahwa mereka
Menilai Resiko Bisnis Klien telah merancang pengendalian dan prosedur pengungkapan untuk memastikan
Risiko Bisnis Klien yaitu : risiko dimana klien akan gagal dalam mencapai tujuannya. bahwa informasi yang meterial ttg risiko bisnis telah disampaikan kpd
Apakah perhatian utama auditor ?
manajeman.
Perhatian Auditor tertuju pada Risiko Salah Saji Material dalam laporan keuangan yang Sarbanes-Oxley Act juga mewajibkan manajement untuk meyakinkan bahwa
disebabkan oleh risiko bisnis klien. mereka telah memberitahu auditor dan komite audit ttg defisiensi yang
signifikan dalam pengendalian internal, termasuk kelemahan yang material.
Memahami Bisnis dan Industri Klien, Risiko Bisnis Klien, dan Risiko
Salah Saji yang Material Industri dan Lingkungan Eksternal Management Risiko Perusahaan (Paradigma Baru)
Operasi bisnis dan proses
Memahami Bisnis dan Industri Klien
Manajemen dan tata kelola Enterprise risk management ( ERM ) telah muncul sebagai paradigma baru untuk
Tujuan dan strategi mengelola risiko .
Menilai Risiko Bisnis Klien Pengukuran dan kinerja
ERM mengintegrasikan dan mengkoordinasikan manajemen risiko di seluruh
Menilai Risiko Salah Saji yg Material perusahaan .

Ikhtisar Bagian dari Perencanaan Audit


Tujuan Belajar 5 Tujuan utama dari perencanaan Audit adalah utk memahami bisnis dan industri klien yg akan digunakan
Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan utk menilai risiko audit yg dpt diterima, risiko bisnis klien, dan risiko salah saji yg material dlm Lap Keu.

Prosedur Analitis Pendahuluan Bagian utama Perencanaan Sub Bagian Perencanaan


Auditor melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan adalah untuk memahami dengan lebih baik Penerimaan klien baru & melanjutkan yg lama
bisnis klien dan untuk menilai resiko bisnis klien.
Salah satu prosedur tsb adalah : Membandingkan rasio klien dg banchmark industri atau pesaing Menerima klien & melaksanakan Mengidentifikasi alasan klien melakukan audit
untuk mengidentifikasi kinerja perusahaan. perencanaan awal
Mendapatkan pemahaman tentang klien
Contoh Prosedur Perencanaan Analitis Menyusun Staf penugasan

Selected Ratios Client Industry Memahami Industri klien & Ling. Eksternal
Kemampuan Membayar Utang Jk Pendek: Memahami Bisnis dan Industri Klien
Current ratio 3.86 5.20 Memahami Operasi Strategi & Sist Kinerja Klien
Ratio Aktivitas Likuiditas:
Menilai Resiko Bisnis Klien
Inventory turnover 3.36 5.20
Kemampuan Memenuhi Kewajiban Jk Panjang: Menilai Risiko Bisnis Klien Mengevaluasi pengendalian management yang
Debt to equity 1.73 2.51 mempengaruhi risiko bisinis
Ratio Profitabilitas : Melaksanakan Prosedur Analitis
Menilai Risiko salah saji yang meterial
Profit margin 0.05 0.07 Pendahuluan

3
Tujuan Belajar 6 Tujuan Belajar 7
Menyatakan Tujuan Prosedur Analitis dan Penetapan Waktu Setiap Tujuan Memilih Prosedur Analitis yang Paling tepat diantara Lima Jenis Utama
Prosedur Analitis dpt dilaksanakan pd salah satu dr ketiga waktu selama penugasan :
Lima Jenis Prosedur Analitis
1. Prosedur analitis diwajibkan dalam tahap perencanaan utk membantu menentukan
sifat, luas, dan penetapan waktu prosedur audit. Dalam setiap kasus, Auditor membandingkan data klien dengan :
2. Prosedur analitis sering kali dilakukan selama tahap pengujian audit sbg pengujian 1. Data Industri
substantif utk mendukung saldo akun. 2. Data periode sebelumnya yang serupa
3. Prosedur analitis juga diwajibkan dalam tahap penyelesaian audit. 3. Hasil yang diharapkan yang ditentukan Klien
4. Hasil yang diharapkan yang ditentukan Auditor
Penetapan Waktu dan Tujuan Prosedur Analitis 5. Hasil yang diharapkan menggunakan data non keuangan
Fase
Fase (Diwajibkan) (Diwajibkan) Campare Data Klien dengan Data Industry
Tahap Perencanaan Tahap Pengujian Tahap Penyelesaian
Klien Industry
Memahami Industri dan Bisnis Klien Tujuan Utama
2007 2006 2007 2006
Menilai Going Concern Tujuan Sekunder Tujuan Sekunder
Inventory turnover 3.4 3.5 3.9 3.4
Menunjukkan Kemungkinan Salah Saji Tujuan Utama Tujuan Sekunder Tujuan Utama
Gross Margin 26.3 % 26.4 % 27.3 % 26.2 %
Mengurangi Pengujian yang terperinci Tujuan Sekunder Tujuan Utama

Campare Data Klien dengan Data Periode Sebelumnya yang Serupa Tujuan Belajar 8
Menghitung Ratio Keuangan yang Umum
2007 2006
(000) % dari Penjualan (000) % dari Penjualan
Pendahuluan Bersih Setelah Diaudit Bersih Rasio Keuangan Umum
Penjualan Bersih 143,086 100.00 132,226 100.00 1. Kemampuan Membayar Utang - Jangka Pendek
Hpp 103,241 72.10 94,876 72.30 Short-term Dept-paying Ability
LABA KOTOR 39,845 27.90 36,350 27.70 2. Rasio Aktivitas Likuiditas
Beban Penjualan 14,810 10.30 12,899 9.80
Liquidity Activity Ratios
3. Kemampuan untuk Memenuhi Kewajiban Utang - Jangka Panjang
Biaya Administrasi 17,665 12.40 16,757 12.80
Ability to meet Long-Term debt Obligations
Biaya Lain-Lain 1,689 1.20 2,035 1.60 4. Rasio Profitabilitas
Laba sebelum Pajak 5,681 4.00 4,659 3.50 Profitability Ratios
Pajak Penghasilan 1,747 1.20 1,465 1.10

LABA BERSIH 3,934 2.80 3,194 2.40

4
1. Kemampuan Membayar Utang - Jangka Pendek ( RASIO LIKUIDITAS ) 3. Kemampuan utk Memenuhi Kewajiban Utang-Jk Panjang ( RASIO LEVERAGE )
(Cash + Marketable securities)
Cash ratio = .X ( lebih besar = Baik ) Total Liabilities
Current Liabilities Dept to Equity = % ( lebih kecil = Baik )
Total Equity
(Cash + Marketable securities + Net accounts receivable)
Quick ratio = .X ( lebih besar = Baik ) Times Interest Operating Income
Current Liabilities = .% ( lebih besar = Baik )
Earning (TIE) Interest Expense
Current assets
Current ratio = .X ( lebih besar = Baik )
Current Liabilities
4. Mengukur efektivitas manajemen secara menyeluruh yg ditunjukkan oleh
pemgembalian yg dihasilkan dari penjulan dan investasi ( Rasio Profitabilitas )
2. Efektivitas Persh dlm menggunakan sumber dayanya (RASIO AKTIVITAS)
Earning per Net Income
Net Sales = Rp ( lebih besar = Baik )
A/R TurnOver = .X ( lebih besar = Baik ) Share (EPS) Average common Shares Outstanding
Average Gross Receivable
Gross Profit Net Sales Cost of Good Sold
Days to Collect 365 days = % ( lebih besar = Baik )
= ..Hari ( lebih kecil = Baik ) Percent Net Sales
Receivable A/R TurnOver
Operating Income
Profit Margin = % ( lebih besar = Baik )
Net Sales
Inventory Cost of Good Sold Income Before Tax
= .X ( lebih besar = Baik ) Return on Assets = % ( lebih besar = Baik )
TurnOver Average Inventory Average Total Assets
Days to Sell 365 days Return on Income Before Taxes Preferren Dividends
= ..Hari ( lebih kecil = Baik ) = % ( lebih besar = Baik )
Inventory Inventory TurnOver Common Equity Average StockHolders Equity

Prosedur analitis adalah : Evaluasi atas informasi akuntansi yg dicatat


dg menghitung ratio dan mengembangakan hubungan lain yang
logis untuk dibandingkan dg ekspektasi yang dikembangkan oleh
Auditor.
Prosedur analitis digunakan dalam perencanaan guna memahami
bisnis dan industri klien serta selama audit untuk mengidentifikasi
salah saji yang mungkin, mengurangi pengujian yang terinci dan
untuk menilai masalah going concern.
Penggunaan Prosedur Analitis telah menigkat karena keefektifannya
dalam mengidentifikasi kemungkinan salah saji dengan biaya yang
rendah, dan prosedur itu diwajibkan dalam tahap perencanaan
serta penyelesaian audit.

Anda mungkin juga menyukai