Anda di halaman 1dari 9

POLEMIK TERHADAP ILMU SENI

DI SUSUN
KELOMPOK V
Andi Aspita
Haris
Harsida
Adrian M
Firman
Edo Alfian
Sukmawati
Suci Setiawati

AKPER SAWERIGADING PEMDA LUWU


TAHUN AKADEMI 2017/2018
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas materi tentang POLEMIK TERHADAP
ILMU SENI.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mata kuliah Seni Rupa
yang sangat diperlukan dalam materi perkuliahan demi mendapatkan pemahaman yang
maksimal dalam melakukan kegiatannya dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas
mahasiswa untuk memenuhi tugas pembuatan makalah Seni Rupa ini. Penulis menyadari
bahwa penulis tidak dapat menyusun makalah ini tanpa ada bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Penulis menggucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing kami di mata kuliah etika keperawatan , teman-teman dan orang tua kami yang
sudah memberi dukungan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis akan dengan senang hati menerima saran maupun
kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan selanjutnya.

Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kekurangaan dalam pembuatan makalah
ini, semoga makalah yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Palopo 20 maret 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian ilmu seni.
B. Aspek-aspek penilaian dalam apresiasi Karya Seni Rupa
C. Konsep-Konsep Seni
D. Fungsi seni
E. Manfaat seni
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Tujuan
pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk
mendidik anak menjadi kreatif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat
digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki
keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya.
Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara
lain kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta.
Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif
anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika
tertentu.

Dengan demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan.
Pendidikan Seni Rupa adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan
kesadaran budaya lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan
kesempatan mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni
Rupa, dan mempromosikan gagasan multikultural.

2. Rumusan masalah

pengertian ilmu seni


Apa sajakah aspek penilaian yang ada didalam apresiasi seni rupa?
Bagaimana konsep seni rupa jika ditinjau dari aspek fisik, isi, estetika dan nilai ?
4. Apa saja Fungsi seni?
5.Apa saja manfaat seni bagi kesehatan?

3. Tujuan penulisan
Mengetahui pengertian ilmu seni
Mengetahui aspek-aspek penilaian dalam apresiasi seni rupa
Mengetahui konsep seni rupa jika ditinjau dari aspek fisik, isi, estetika dan nilai
4. Mengetahui fungsi seni
5. Mengetahui manfaat seni

BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN POLEMIK TERHADAP ILMU SENI


Polemik ialah sejenis diskusi atau perdebatan sengit yang dilakukan di tempat umum
yang berbentuk tulisan.
Nilai di artikan sebagai harga,mutu,atau kualitas.menurut koentjaranigrat nilai yaitu
suatu nilai yang palling baik,yang menjunjung tinggi dan menjadi pedoman manusia dalam
bertingkah laku,mengapresiasikan cinta,keindahan,dll.
Seni dalam Bahasa sansekerta di sebut cilpa yang berarti bewarna dan kata jadiannya
su-cilpa berarti bentuk bentuk yang indah atau di hiasi dengan indah.

B. ASPEK ASPEK DALAM PENILAIAN SENI


Aspek-aspek atau ukuran penilaian itu adalah :

a) Aspek Ide atau Gagasan

Proses kreatif dalam dunia kesenirupaan merupakan suatu proses yang timbul dari
imajinasi menjadi kenyataan. Proses mencipta suatu benda melalui pikiran, dan
melaksanakannya melalui proses sehingga masyarakat dapat menikmati dan
memanfaatkannya. Ekspresi yang muncul akibat adanya rangsangan dari luar dan ilham dari
dalam menciptakan suatu keunikan sendiri. Keunikan ekspresi pribadi itulah yang disebut
kreativitas.

b) Aspek Penguasaan Teknis


Teknik adalah cara untuk mewujudkan suatu ide menjadi hal-hal yang kongkrit dan
punya nilai. Ketidaktrampilan dalam penggunaan teknik akan berdampak pada karya yang
dihasilkan. Demikian dalam hal pemilihan teknik juga harus menjadi bahan pertimbangan
dalam pembuatan karya seni. Kesalahan dalam pemilihan teknik, juga akan berdampak pada
karya seni yang dihasilkan. Itulah sebabnya aspek penguasaan teknik perlu dipertimbangkan
dalam penilaian sebuah karya seni.

c) Aspek Penguasaan Bahan


Setiap bahan mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda, misalnya sifat rotan
adalah lentur, logam adalah keras, tanah liat adalah plastis dan masih banyak lagi. Untuk itu
seorang pencipta karya seni harus tahu betul sifat dan karakter bahan yang digunakan.
Kesalahan dalam memilih bahan juga akan berakibat pada hasil karya yang dibuatnya. Untuk
itulah aspek penguasaan bahan dalam penilaian karya seni rupa terapan patut
dipertimbangkan

d) Aspek Wujud (Form)


Aspek wujud (form) adalah aspek yang berhubungan erat dengan prinsip-prinsip
komposisi. Prinsip-prinsip komposisi itu meliputi proporsi, keseimbangan (balance), irama
(ritme), kontras, klimaks, kesatuan (unity). Prinsip itulah yang menjadi ukuran untuk menilai
karya seni dari segi wujud atau form.
e) Aspek Gaya atau Corak
Karya seni adalah karya perseorangan, ia lahir dari cita, visi, dan interpretasi
individual seorang seniman. Seorang yang mempunyai watak yang keras akan tercermin
karya-karya yang keras baik dalam segi bentuk, pewarnaan ataupun dalam pemilihan dan
pengelolahan tema. Gaya atau corak seseorang dalam menciptakan karya seni, perlu juga
dipertimbangkan dalam penilaian pada sebuah apresiasi.
f) Aspek Kreativitas
Banyak cara untuk menemukan kreativitas, misalnya dalam penggunaan media,
bahan, alat, dan teknik yang berbeda dari yang sebelumnya. Kreativitas juga bisa didapat
dengan menampilkan bentuk-bentuk baru atau memadukan unsur baru dengan yang lama.
g) Aspek Tempat
Pertimbangan tempat di mana karya itu akan diletakkan harus mendapat perhatian
dari seorang perancang karya seni rupa terapan. Seperangkat meja kursi makan dari rotan
yang dibuat untuk keperluan rumah tangga, tentunya harus berbeda dengan seperangkat meja
kursi makan dari rotan yang dibuat untuk keperluan suatu rumah makan besar.
i) Aspek selera dan agama
Dalam hal ini selera harus dipertimbangkan hal-hal yang sedang menjadi tren di
masyarakat, misalnya dari segi model/bentuk, warna, ukuran, bahan yang digunakan.

C. KONSEP KONSEP SENI


1. Aspek Fisik
Seni jika dipandang dari segi bentuk dan dimensinya terdapat karya seni dengan dua
dimensi dan tiga dimensi.
1. Pada karya dua dimensi, suatu yang nampak datar juga mempunyai kesan-kesan
volume, kedalaman dan ruang, namun itu hanya tipuan pandang semata. Karya seni dua
dimensi disebut semi visual, karena diserap oleh indra penglihatan. Karya Seni Rupa 2
Dimensi hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari
satu arah pandang saja. Contohnya, seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan
sebagainya.
2. Karya seni tiga dimensi disebut juga karya seni spasial , karena terdapat tiga
dimensi yang harus benar-benar diperhatikan. Dalam seni tiga dimensi, pelaku seni
melibatkan indra gerak dan raba.
2. Aspek Isi
Aspek isi atau ideoplastik adalah ide atau gagasan atau tema atau makna (meaning)
dari bentuk karya seni. Isi atau makna suatu karya seni rupa sangat bergantung pada persepsi
penikmat atau publik seni..
3. Aspek Estetika
Pada saat ini, mainstream dari penelitian estetika lebih melihat keindahan bukan
sebagai sifat dari objek itu sendiri, tetapi Sebagai hasil sensasi atau interaksi antara persepsi
dan objek.
Pertimbangan estetika dalam pengolahan rupa setidaknya dapat didekati melalui :

1. Pemahaman karya sebagai objek estetik.


2. Pemahaman terhadap manusia sebagai subjek yang mengamati atau menciptakan
karya yang estetik.
Tuntutan teknik tidak satu-satunya pernyataan dalam berkarya seni. Sering dikatakan
bahwa penguasaan teknik atau ketrampilan (skill) adalah tuntutan dasar proses penggarapan
ide menjadi karya seni. Ini berarti bahwa dalam menggarap unsur-unsur estetis sebagai
langkah lanjut dalam mencipta atau dalam menentukan azas-azas estetik, seniman perlu
ditunjang dengan kemampuan teknik atau ketrampilan. Bahkan kemampuan teknik itu sendiri
saling berpengaruh dengan azas atau prinsip estetis.

4. Aspek Nilai
Menurut R. S. Stites, karya seni memiliki tiga nilai :
1. Nilai pakai adalah nilai ekonomi; berkaitan dengan mata uang
2. Nilai kisah adalah nilai idiil yang bisa berupa nilai religius, moral, historic
3. Nilai formal adalah nilai khiriah atau design yang merupakan nilai intrinsik pada
karya seni itu sebagai nilai seni.

D.FUNGSI SENI
Secara umum fungsi senimemiliki 2 fungsi yaitu:
1.fungsi individu
Merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan pribadi
seseorang.terdapat 2 fungsi seni untuk individu:
a. fungsi pemenuhan kebutuhan fisik:seni yang mengacu pada pemuasan kebutuhan
fisik sehingga segi kenyamanan menjadi hal penting.
b. fungsi pemenuhan kebutuhan emosional:untuk memenuhi kebutuhan emosional
manusia memerlukan dorongan dari luar dirinya yang bersifat menyenangkan,memuaskan
batinnya.
2.Fungsi social
Terdapa beberapa macam fungsi social ,yaitu:
a. Fungsi rekreasi:kejenuhan seseorang terhadap aktivitas sehari hari membuat
seseorang membutuhkan penyegaran diri.
b. Fungsi komunikasi : berkomunikasi dengan Bahasa yang efektif ,mudah dan cepat
di mengerti .
c. Fungsi rohani : kepercayaan
d. Fungs pendidikan : dalam sebuah pertunjukan seni,orang sering mendapatkan
pendidikan secara tidak langsung karena di dalam karya seni pasti ada pesan dan
makna yang di sampaikan.
e. Fungsi kesehatan : seni sebagai fungsi kesehatan seperti pengobatan penderita
gangguan physic ataupun medis distimulasi melalui terapi music{sesuai dengan
latar belakang pasien}.terbukti music dapat dapat di gunakan untuk
menyembuhkan penyandang autism,gangguan psikologis,trauma pada suatu
kejadian ,dsb.pada tahun 1999 siegel menyatakan bahwa music klasik
menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dapat meransang system limbic
jaringan neuron otak.sejak munculnya ilmu pengetahuan modern , kebanayakn
dari kedokteran telah menjadi kombinasi seni dan ilmu pengetahuan {baik dasar
dan terapan,dibawah payung ilmu kedokteran}.sedangkan teknik jahitan untuk
jahitan adalah seni yang di pelajari melalui praktek,pengetahuan tentang apa yang
terjadi pada tingkat sel dan molekuler pada jaringan yang di jahit muncul melalui
ilmu pengetahuan.

E.MANFAAT SENI
Membuat karya seni tidak hanya bias meningkatkan kreativitas sebagai
seniman,sebagai hiburan,atau kepuasan batin saja ,namun juga sangat bermanfaat bagi
kesehatan :
1. Meningkatkan kemampuan koognitif an ingatan
Berdasarkan penelitian,sekitar 70% pasien penderita Alzheimer dan demensia
ternyata mengalami perkembangan dan peningkatan ingatan setelah mereka
mengikuti kelas seni.
2. mengurangi stress dan depresi
Menurut penelitian, melukis dapat meningkatkan produksi endorphin dan
mengurangi stress.membuat karya seni dapat menghilangkan rasa cemas dan
khawatir dalam otak.
3. Focus pada masa kini
Membuat karya seni berarti anda mencurahkan semua fikiran anda.sehingga
tidak melamun dan malah membuat otak penuh dengan hal hal yang penting.
4. Meransang imajinasi
membuat karya seni akan membangunkan otak sebelah kanan dan
meningkatkan kreativitas serta imajinasi .
5. meningkatkan kemampuan mata
membuat karya seni dapat meningkatkan mata untuk membedakan 10
hal,gelap,terang,tubuh dan warna,bentuk,lokasi,jerak dekat dan jauh,serta
benda bergerak dan diam.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak.
Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan
seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk
membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni
merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina
kreativitasnya sedini mungkin
B. Saran
Pendidikan seni rupa amatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk
mengembangkan bakat dan kreativitas anak. Oleh karena itu pendidikan seni rupa perlu
ditananmkan pada anak sejak usia dini, agar bakat yang dimiliki anak dapat dikembangkan
sesuai dengan minat dan kreativitas yang dimiliki anak.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.reenie92.wordpress.com/2011/01/11/penilaian-karya-seni-rupa/

http://www.scribd.com/doc/36612533/makalah-seni-rupa

http://www.scribd.com/doc/80867662/Makalah-Seni-rupa

http://yuli-iluy.blogspot.com/2011/05/materimediametodemodelpendekatan-dan.html

Anda mungkin juga menyukai