Tugas Pecal Impection 2
Tugas Pecal Impection 2
IMPECTION
DISUSUN
KELOMPOK 2
Andi Aspita
Hardiono Pole
Seti Stevani.P
Rissal Andrian
Roslina
Sri Mita
Aninda
AL Umar Nur
Alfin Syahrir
Hardiyanti Yasid
Gusti Arini Rorimpandei
KATA
PENGANTAR
ii
DAFTAR
ISI
...iii
BAB I
PENDAHULUAN
...1
A.Latar
Belakang
...1
B. Rumusan Masalah.
.1
C.Tujuan
..2
BAB II PEMBAHASAN
.3
A.Pengartian Fecal
Impaction
.4
B. Penyebab Fecal
Impaction
.4
E.tindakan Fecal
Impection
.9
BAB IV
PENUTUP
.13
A.Kesimpulan
.14
B.Saran
..15
DAFTAR
PUSTAKA
..16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari , sering kali yang bersangkutan mengalami gangguan pada
usus.gangguan ini berupa perasaan perut kembung ,dan bisa pula tidak mau buang air besar
{BAB} selama beberapa hari.BAB yang tidak lancar ini dapat disebutkan karena terjadinya
gangguan usus.bukannya kotoran dalam usus itu tidak ada,tapi malahan yang terjadi
sebaliknya ,usus yang bersangkutan sudah dipenuhi oleh kotoran yang ingin di buang,tapi karena
adanya gangguan usus tadi,BAB tidak jadi kesampaian.
Di samping feses keras,bisa jadi pula daya tekan usus yang berupa gerak peristaltic tidak
mampu untuk menekan atau mendesak kotoran keluar,meski yang bersangkutan sudah mengejan
sekuat kuatnya.jika di paksakan mengejan,bisa bisa anusnya yang terluka atau ambeien yang
keluar berdarah darah.
Biasanya atau dalam keadaan normal,orang akan ke belakang satu atau dua kali
sehari.tapi kadang kadang dapat pula terjadi berhari hari sampai seminggu tidak mengalami
BAB.dari BAB seperti ini mengakibatkan penderita merasakan perutnya kembung,dan fesesnya
mengeras.hal ini makin lama sisa makanan akan bertahan dalam usus besar,dan sisa makanan
yang harus dibuang bdari dalam usus itu mongering dan berada di usus besar,sehingga feses sulit
untuk dikeluarkan.
Gangguan usus bisa pula terjadi sebaliknya , penderita mengalami mencret atau diare yang
tidak tertahan tahan.apa yang dimakan atau di minum akan keluar berupa mencret.kejadian ini
sering terjadi pada bayi .sang anak yang mengalami hal ini bisa menyebabkan anak kekurangan
cairan tubuh,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian fecal imfection.
b. Mengetahui penyebab timbulnya fecal impaction.
c. Mengetahui tanda dan gejalah dari fecal imfection.
d. Mengetahui cara pencegahan fecal impaction.
e. Mengetahui tindakan dari fecal mpection.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fecal Impection
Fecal impaction merupakan obstruksi yang diakibatkan oleh feses yang mengalami
pengerasan di lipatan rectum yang diakibatkan oleh retensi dan akumulasi materi feses yang
berkepanjangan.pada impaksi yang gawat feses terkumpul dan ada didalam colon
sigmoid.impaksi feses di tandai dengan adanya diare dan kotoran yang tidak normal.cairan
memberembes keluar feses sekeliling dari massa yang tertahan.impaksi dapat juga dinilai dengan
pemeriksaan digital pada rectum. Selama impaksi massa yang mengeras sering juga dapat
dipalpasi , diare yang bersama dengan konstipasi, tetapi gejala yang sering tetap tidak ada
keinginan untuk defekasi sehingga terjadi nyeri pada rectum.
B. Etiologi / Penyebab Fecal Impection,
Penyebab dari impaksi feses bisanya orang yang sering menunda proses
defekasi,terlalu lama istirahat ditempat tidur,pemberian obat-obat untuk
konstifasi(narcotic,kalsium,channel blockers), Kurangnya asupan cairan , kurangnya
fasilitas untuk defekasi secara teratur , kurangnya memakan makanan yang tinggi serat seperti
buah buahan, seringnya makan makanan dengan porsi besar tetapi kurang untuk BAB,,sering
meminum minuman yang berarkohol, nyeri bagian anus akibat prosedur operasi , s e p e r t i
hemorrhoidectomi dan juga orang mengalami kegagalan neurogenik pada kolon atau
kelainan pada medula spinalisnya.
Pada orang yang lebih tua factor factor yang beragam dapat menyebabkan:
c.rendahnya aktifitas,
saat duduk dan tidak nyaman untuk berdiri karena dalam perutnya masih termuat sisa
makanan yang kotor yang harus dikeluarkan.Impaksi feses ditandai dengan adanya diare dan
kotoran yang tidak normal.cairan merembes keluar feses sekeliling Orang menderita gangguan
ini terlihat gelisah,demam dengan derajat rendah,nyeri lepas abdomen,fungsi usus tidak
teratur,adanya mucus dan darah dalam feses , distensi abdomen,berkurangnya bisisng usus,nyeri
hebat, tidak nyaman dari massa yang bertahan.impaksi dapat juga dinilai dengan pemeriksaan
digital pada rectum,selama impaksi massa yang mengeras sering juga dapat dipalpasi.diare yang
bersamaan dengan konstipasi ,termasuk gejalah yang sering tetapi tidak ada keinginan untuk
defekasi dan nyeri pada rectum . terjadinya tanda tanda umum dari terjadinya penyakitklien
menjadi anoreksiaabdomen menjadi regang dan bisa menyebabkan terjadinya muntah.
D.Pencegahan
2. Mengubah posisi dan nafas dalam setiap 2 jam,berikan masase punggung untuk
meningkatkan kenyamanan
9. Hindari makanan dengan pirsi besar ,dan hindari minuman yang berarkohol
E.Pengobatan / Tindaka
Tindakan secara manual digunakan untuk mengambil atau menghancurkan massa feses
sekaligus mengeluarkan dalam bentuk hancur.tujuannya untuk membantu mengeluarkan feses
yang keras dari rectum.
1.Indikasi
Massa feses terlalu besar dan pemberian enema tidak berhasil atau konstipasi pada lansia
2.Kontra indikasi
b.Persiapan :
1.persiapan pasien :
b.Mmemperkenalkan diri
tidak mengancam.
a. Pelumas
b. Sarung tangan
c. Selmut mandi
d. Baskom
e. Handuk
f. Perlak dan pengalas
g. Pispot
h. Air bersih dalam wadah
i. Kapas di toilet
a. cara kerja :
prosedur kerja:
a.mencuci tangan,
d.tutup bagian bawah tubuh klie dengan selimut mandi.bantu klien membuka
pakaian bawah
f.masukkan jari ke dalam rectum klien dan dengan perlahan sepanjang dinding
h.Corek feses kebawah ke arah anus .keluarkan sebagian kecil feses setiap kali
j.Setelah itu lakukan tindakan cuci tangan pada bokong klien dengan
l.Pelaksanaan dokumentasi
a.catat tindakan yang dilakukan dan hasil respn klien pada lembar catatan klien
b.catat tanggal dan waktu melakukan tindakan , nama perawat yang melakukan
,serta tanda tangan pada lembar catatan klien.
2.Anema.
1.indikasi
a..konstipasi.
impaksi feses dapat di defenisikan sebagaisuatu massa atau kumpulan yang mengeras
.feses seperti dampul pada lipatan rectum.persiapan operasi biasanya pada semua tindakan
operasi sebelum di lakukanenema.anestesiaumum{GA}dalam pembedahan bisa di berikan
melalui enema dengan tujuan untuk mengurangi efek muntah selama dan sesudah operasi.dan
juga mencegah terjadinya aspirasi.
2.kontra indikasi
irigasi kolon tidak boleh diberikan pada pasien dengan diverticulitis,ulcerative
colitis,pasien dengan gangguan fungsi gagal ginjal . keadaan patologi klinis pada rectum dan
kolon seperti hemoroid bagian dalam atau hemoroid besar,tmor rectum dan kolon.
b.Cara kerja :
1. Menggunakan rectal tube dengan ukuran yang tepat,untuk orang dewasa 20-30,anak
anak 14-18,bayi no 12.
2. Rectal tube harus licin dan fleksibel dengan 1 atau 2 pembuka pada ujung dimana
larutan mengalir .biasanya tarbuat dari karet atau plastic.rectal tube dilumasi dengan jelly untuk
mengurangi iritasi pada mukosa rectum.
3. Enema untuk dewasa di berikan pada suhu 40,5-43 derajat Celsius,anak-anak 37,7
derajat Celsius,beberapa retensi enema di berikan pada suhu 33 derajat Celsius .suhu yang tinggi
bisa berbahaya untuk mukosa usus.
4. Jumlah larutan yang diberikan tergantung pada jenis enema .
5. Ketika di masukkan ,posisi pasien harus lateral sehingga kolon sigmoid berada
dibawah rectum sehingga memudahkan memasukkan cairan.
6. Insersi tube tergantung pada usis dan ukuran klien pada dewasa di masukkan 7,5
cm,anak-anak 5-7 cm,bayi 10 cm.
7. Waktu yang di perlukan untuk memasukkan enema tergantung jumlah cairan yang di
masukkan dab toleransi pasien.volume yang banyak seperti 5-7 ml.untuk mebantu menahan
larutan dapat dilakukan penekanan pada bokong agar terjadi tekanan diluar area anal.
BAB III
1. identitas klien
2. riwayat kesehatan
a. RKD,
e. RKK,
g.pemeriksaa fisik,
3. Aktivitas istirahat
Pasien dengan infeksi kolon biasanya merasakan tidak nyaman pada abdomen dengan
keluhan nyeri,perasaan penuh,sehingga perlu dilakukan pengkajian terhadap pola istirahat dan
tidur.
4. Sirkulasi
5. integritas ego
6. Eliminasi
b. pada pasien infeksi kolon rektal dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik dengan
observasi adanya distensi abdomen,massa akibat timbunan feses.
Gejalah : kebiasaan makan pasien dirumah dalam sehari ,seberapa banyak dan
komposisi setiap kali makan,adakah pantangan terhadap suatu makanan,adakah keluhan
anoreksia,mual,perasaan penuh,muntah,nyeri ulu hati,sehingga menyebabkan berat badan
menurun.
8. Neurosensori
Gejalah : pusing,sinkope,karena pasienkurang beraktivitas,banyak tidursehingga
sirkulasi darah ke otak tidak lancer.
9. Nyeri/kenyamanan
Gejalah : ada nyeri pada bagian abdomen sehingga menimbukan ketidaknyamanan
10. Pernafasan
Gejalah : merokok,{tembakau,hidup dengan seorang perokok}
11. keamanan
Gejalah : pemajanan pada kimia toksik,karsinogen,pemajanan matahari lama/berlebihan.
Tanda : demam,ruam kulit,ulserasi
12. seksualitas
Gejalah : masalah seksual misalnya dampak pada hubungan perubahan pada tingkat
pemuasan.
C. INTERVENSI KEERAWATAN
1. Ansietas /ketakutan berhubungan dengan krisis situasi situasi (infeksi usus).
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan ansietas dapat dapat berkurang atau
dapat dikontrol
Intervensi :
1.dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
2.berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman.
3.pertahankan kontak sering dengan pasien
4.bantu pasien dalam mengendali rasa takut
5.tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang.
D.IMPLEMENTASI
Selama rencana keperawatandisusun,selajutnya dilakukan dalam tindakan yang nyata
untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.tindakan tersebut harus dijelskan secara terperinci
sehingga dapat dengan mudah ditepkan.
E.EVALUASI
Merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan,dimana perawat mampu menilai
apakah impaksi feses teratasi,apakah klien mengeluarkan feses dengan pola yang konsisten,dan
bebas nyeri.
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Fecal impaction merupakan massa feses karena dilipatan rectum yang diakibatkan oleh
retensi dan akumulasi materi feses yang berkepanjangan.pada impaksi yang gawat feses
terkumpul dan ada didalam colon sigmoid.
Penyebab gangguan usus ini tergatung dari jumlah makanan yang masuk,makin sedikit
kita makan sedikit pula sisa makanan yang ada dalam usus besar yang akan dikeluarkan ,
sebaliknya jika makanan yang kita makan dalam jumlah besar dan tidak terkunyah dengah halus
maka akan tertampung dalam usus besar,makin sedikit pula isi usus yang akan dikeluarkan.
Cara pencegahan yaitu dengan memperbanyak memakan makanan yang berserat,dan
memperbanyak meminum air maksima 2500 ml/hari.
B.Saran
1. sebaiknya jika terjadi gangguan usus pada kita,kita segera merawatnya dengan memberikan
antibiotic,analgesic,dan antipiretik
2.Dengan mengetahui gejala-gejala awal peradangan kita dapat mengantisipasi dari awal jka terjadi
peradangan usus pada pasien ataupun orang terdekat kita..
3.Dengan mengetahui penyebab-penyebab pada gangguan usus maka kita dapat mencegah lebih awal
sebelum terjadinya penyakit yang lebih parah.
DAFTAR PUSTAKA
Gouzali saydam , dkk , juli 2011. Gangguan pada usus .ALFABETA , bandung.