Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN FECAL

IMPECTION

DISUSUN

KELOMPOK 2
Andi Aspita
Hardiono Pole
Seti Stevani.P
Rissal Andrian
Roslina
Sri Mita
Aninda
AL Umar Nur
Alfin Syahrir
Hardiyanti Yasid
Gusti Arini Rorimpandei

AKPER SAWERIGADING PEMDA


LUWU
TAHUN AKADEMI 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, yang senantiasa


rahmat dan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
dengan judul FECAL IMPECTION
Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk
mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan,
pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penyusun miliki, penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,oleh
karena itu pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Dosen pembimbing dan pengajar yang telah memberi pengetahuan
2. Teman-teman kelompok kami yang telah banyak membantu dalam
terselesainya makalah ini
Selanjutnya penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan dan
keterbatasan materi penulis mohon maaf sebesar apabila ada kesalahan.

PALOPO , 08 April 2017


DAFTAR ISI
SAMPUL
i

KATA
PENGANTAR
ii

DAFTAR
ISI
...iii

BAB I
PENDAHULUAN
...1

A.Latar
Belakang
...1

B. Rumusan Masalah.
.1

C.Tujuan
..2

BAB II PEMBAHASAN

.3

A.Pengartian Fecal
Impaction
.4

B. Penyebab Fecal
Impaction
.4

C. Tanda dan Gejalan fecal impaction


..5
D.Pencegahan Fecal Impection
...8

E.tindakan Fecal
Impection
.9

BAB II KONSEP ASUHAN


KEPERAWATAN..12

BAB IV
PENUTUP
.13

A.Kesimpulan
.14

B.Saran
..15

DAFTAR
PUSTAKA
..16

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari , sering kali yang bersangkutan mengalami gangguan pada
usus.gangguan ini berupa perasaan perut kembung ,dan bisa pula tidak mau buang air besar
{BAB} selama beberapa hari.BAB yang tidak lancar ini dapat disebutkan karena terjadinya
gangguan usus.bukannya kotoran dalam usus itu tidak ada,tapi malahan yang terjadi
sebaliknya ,usus yang bersangkutan sudah dipenuhi oleh kotoran yang ingin di buang,tapi karena
adanya gangguan usus tadi,BAB tidak jadi kesampaian.

Di samping feses keras,bisa jadi pula daya tekan usus yang berupa gerak peristaltic tidak
mampu untuk menekan atau mendesak kotoran keluar,meski yang bersangkutan sudah mengejan
sekuat kuatnya.jika di paksakan mengejan,bisa bisa anusnya yang terluka atau ambeien yang
keluar berdarah darah.

Biasanya atau dalam keadaan normal,orang akan ke belakang satu atau dua kali
sehari.tapi kadang kadang dapat pula terjadi berhari hari sampai seminggu tidak mengalami
BAB.dari BAB seperti ini mengakibatkan penderita merasakan perutnya kembung,dan fesesnya
mengeras.hal ini makin lama sisa makanan akan bertahan dalam usus besar,dan sisa makanan
yang harus dibuang bdari dalam usus itu mongering dan berada di usus besar,sehingga feses sulit
untuk dikeluarkan.

Gangguan usus bisa pula terjadi sebaliknya , penderita mengalami mencret atau diare yang
tidak tertahan tahan.apa yang dimakan atau di minum akan keluar berupa mencret.kejadian ini
sering terjadi pada bayi .sang anak yang mengalami hal ini bisa menyebabkan anak kekurangan
cairan tubuh,

B. Rumusan Masalah

a. Menjelaskan pengertian fecal imfection?


b. Menjelaskan penyebab timbulnya fecal impaction?
c. Menjelaskan tanda dan gejalah dari fecal imfection?
d. Menjelaskan cara pencegahan fecal impaction?
e. Menjelaskan tindakan dari fecal mpection?

C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian fecal imfection.
b. Mengetahui penyebab timbulnya fecal impaction.
c. Mengetahui tanda dan gejalah dari fecal imfection.
d. Mengetahui cara pencegahan fecal impaction.
e. Mengetahui tindakan dari fecal mpection.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Fecal Impection

Fecal impaction merupakan obstruksi yang diakibatkan oleh feses yang mengalami
pengerasan di lipatan rectum yang diakibatkan oleh retensi dan akumulasi materi feses yang
berkepanjangan.pada impaksi yang gawat feses terkumpul dan ada didalam colon
sigmoid.impaksi feses di tandai dengan adanya diare dan kotoran yang tidak normal.cairan
memberembes keluar feses sekeliling dari massa yang tertahan.impaksi dapat juga dinilai dengan
pemeriksaan digital pada rectum. Selama impaksi massa yang mengeras sering juga dapat
dipalpasi , diare yang bersama dengan konstipasi, tetapi gejala yang sering tetap tidak ada
keinginan untuk defekasi sehingga terjadi nyeri pada rectum.
B. Etiologi / Penyebab Fecal Impection,

Penyebab dari impaksi feses bisanya orang yang sering menunda proses
defekasi,terlalu lama istirahat ditempat tidur,pemberian obat-obat untuk
konstifasi(narcotic,kalsium,channel blockers), Kurangnya asupan cairan , kurangnya
fasilitas untuk defekasi secara teratur , kurangnya memakan makanan yang tinggi serat seperti
buah buahan, seringnya makan makanan dengan porsi besar tetapi kurang untuk BAB,,sering
meminum minuman yang berarkohol, nyeri bagian anus akibat prosedur operasi , s e p e r t i
hemorrhoidectomi dan juga orang mengalami kegagalan neurogenik pada kolon atau
kelainan pada medula spinalisnya.

Pada orang yang lebih tua factor factor yang beragam dapat menyebabkan:

a.impaksi asupan cairan yang kurang.

b. diet yang kurang serat,

c.rendahnya aktifitas,

d.melemahnya tonus otot.

C.Tanda dan Gejalah

saat duduk dan tidak nyaman untuk berdiri karena dalam perutnya masih termuat sisa
makanan yang kotor yang harus dikeluarkan.Impaksi feses ditandai dengan adanya diare dan
kotoran yang tidak normal.cairan merembes keluar feses sekeliling Orang menderita gangguan
ini terlihat gelisah,demam dengan derajat rendah,nyeri lepas abdomen,fungsi usus tidak
teratur,adanya mucus dan darah dalam feses , distensi abdomen,berkurangnya bisisng usus,nyeri
hebat, tidak nyaman dari massa yang bertahan.impaksi dapat juga dinilai dengan pemeriksaan
digital pada rectum,selama impaksi massa yang mengeras sering juga dapat dipalpasi.diare yang
bersamaan dengan konstipasi ,termasuk gejalah yang sering tetapi tidak ada keinginan untuk
defekasi dan nyeri pada rectum . terjadinya tanda tanda umum dari terjadinya penyakitklien
menjadi anoreksiaabdomen menjadi regang dan bisa menyebabkan terjadinya muntah.

D.Pencegahan

1. Berikan analgesic:,hindari morfin.

2. Mengubah posisi dan nafas dalam setiap 2 jam,berikan masase punggung untuk

meningkatkan kenyamanan

3. Makan secara teratur,secara perlahan,dan mengunyah makanan sampai halus

4. Memperbanyak asupan cairan hingga 8 gelas/hari


5. Biasakan untuk defekasi secara teratur

6. Pantau jumlah pendarahan

7. Hindari kostipasi,mengenjan,dan pemakain enema

8. Memperbanyak memakan makanan yang tinggi serat seperti buah buahan,agar

dapat mendorong kotoran keluar.

9. Hindari makanan dengan pirsi besar ,dan hindari minuman yang berarkohol

10. Dorong pasien untuk melakukan kunjungan ke dokter.

E.Pengobatan / Tindaka

1.mengeluarkan feses secara manual.

Tindakan secara manual digunakan untuk mengambil atau menghancurkan massa feses
sekaligus mengeluarkan dalam bentuk hancur.tujuannya untuk membantu mengeluarkan feses
yang keras dari rectum.

a.Indikasi dan kontra indikasi :

1.Indikasi

Massa feses terlalu besar dan pemberian enema tidak berhasil atau konstipasi pada lansia

2.Kontra indikasi

Anus yang mengalami bengkak disertai dengan pendaharaan.

b.Persiapan :

1.persiapan pasien :

a.Mengucapkan salam traupeutik

b.Mmemperkenalkan diri

c.Menjelaskan kepada klien/kelurga tentang tindakan yang akan di lakukan

d.Selama komunikasi harus menggunakan Bahasa yang santun,sistematis,serta

tidak mengancam.

e.Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi


f.Privasi klien selama komunikasi harus di hargai

g.Memperlihatkan kesabaran,empati,sopan dan santun

h.Membuat kontrak {waktu,tempat dan tindakan yang akan dilakukan}.

2.persiapan alat dan bahan :

a. Pelumas
b. Sarung tangan
c. Selmut mandi
d. Baskom
e. Handuk
f. Perlak dan pengalas
g. Pispot
h. Air bersih dalam wadah
i. Kapas di toilet
a. cara kerja :
prosedur kerja:

a.mencuci tangan,

b.pasang perlak dan pengalas,

c.letakkan pispot disamping klien

d.tutup bagian bawah tubuh klie dengan selimut mandi.bantu klien membuka

pakaian bawah

e.gunakan sarung tangan

f.masukkan jari ke dalam rectum klien dan dengan perlahan sepanjang dinding

rectal kearah iumbilicus

g.secara perlahan lunakkan feses dengan massa daerah sekitarnya.arahkan

jari kedalam inti yang mengeras.

h.Corek feses kebawah ke arah anus .keluarkan sebagian kecil feses setiap kali

dan buang pada pispot

i.Teruskan membersihkan rectum dari feses

j.Setelah itu lakukan tindakan cuci tangan pada bokong klien dengan

menggunakan air atau dengan handuk


k.Singkirkan pispotdan buang feses.lepaskan sarung tangan dan buang di tempat

yang telah di sediakan,lalu cuci tangan.

l.Pelaksanaan dokumentasi

a.catat tindakan yang dilakukan dan hasil respn klien pada lembar catatan klien

b.catat tanggal dan waktu melakukan tindakan , nama perawat yang melakukan
,serta tanda tangan pada lembar catatan klien.

2.Anema.

Anema yaitu memasukkan cairan melalui anus sampai ke colon desenden.Tujuannya


yaitu meransang peristaltic usus , mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi.

a.Indikasi dan kontra indikasi :

1.indikasi

a..konstipasi.

konstipasi berhubungan dangan jalur pembuangan yang kecil ,kering,kotoran yang


keras,atau tidak lewatnya kotoran diusus untuk beberapa waktu.ini terjadi karena pergerakan
feses melalui usus besar lambat dimana resorbsi cairan terjadi di usus besar.konstipasi
berhubugan dengan pengosongan kotoran yang sulit dan meningkatnya usaha atau tegangan dari
otot otot olunter Pada proses defekasi. Cara mencegah konstipasi dengan beberapa hal yang
dapat anda lakukan untuk menghindarinya, antara lain : Makan makanan tinggi serat (yang sudah
pasti kita ketahui , Minum minimal 8 gelas air sehari, kecuali anda memiliki kondisi medis yang
mengharuskan anda membatasi asupan cairan. Olahraga teratur , Jangan terlalu sering menahan
BAB

b. impaksi feses/tertahannya feses

impaksi feses dapat di defenisikan sebagaisuatu massa atau kumpulan yang mengeras
.feses seperti dampul pada lipatan rectum.persiapan operasi biasanya pada semua tindakan
operasi sebelum di lakukanenema.anestesiaumum{GA}dalam pembedahan bisa di berikan
melalui enema dengan tujuan untuk mengurangi efek muntah selama dan sesudah operasi.dan
juga mencegah terjadinya aspirasi.

c. untuk tindakan diagnostic misalnya pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan ini seperti


colonoscopy,endoscopy,dll.

2.kontra indikasi
irigasi kolon tidak boleh diberikan pada pasien dengan diverticulitis,ulcerative
colitis,pasien dengan gangguan fungsi gagal ginjal . keadaan patologi klinis pada rectum dan
kolon seperti hemoroid bagian dalam atau hemoroid besar,tmor rectum dan kolon.

b.Cara kerja :

1. Menggunakan rectal tube dengan ukuran yang tepat,untuk orang dewasa 20-30,anak
anak 14-18,bayi no 12.
2. Rectal tube harus licin dan fleksibel dengan 1 atau 2 pembuka pada ujung dimana
larutan mengalir .biasanya tarbuat dari karet atau plastic.rectal tube dilumasi dengan jelly untuk
mengurangi iritasi pada mukosa rectum.
3. Enema untuk dewasa di berikan pada suhu 40,5-43 derajat Celsius,anak-anak 37,7
derajat Celsius,beberapa retensi enema di berikan pada suhu 33 derajat Celsius .suhu yang tinggi
bisa berbahaya untuk mukosa usus.
4. Jumlah larutan yang diberikan tergantung pada jenis enema .
5. Ketika di masukkan ,posisi pasien harus lateral sehingga kolon sigmoid berada
dibawah rectum sehingga memudahkan memasukkan cairan.
6. Insersi tube tergantung pada usis dan ukuran klien pada dewasa di masukkan 7,5
cm,anak-anak 5-7 cm,bayi 10 cm.
7. Waktu yang di perlukan untuk memasukkan enema tergantung jumlah cairan yang di
masukkan dab toleransi pasien.volume yang banyak seperti 5-7 ml.untuk mebantu menahan
larutan dapat dilakukan penekanan pada bokong agar terjadi tekanan diluar area anal.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN FECAL IMPACTION


A.PENGKAJIAN

1. identitas klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan

2. riwayat kesehatan

a. RKD,

b. memiliki riwayat merokok,minum alcohol,masalah TD,pendarahan pada


rektal,perubahan pada feses,
c. RKS,

d. biasanya alopesia,lesi,mual,nyeri abdomen,perut begah,pusing,

e. RKK,

f. riwayat penyakit keluarga ,tidak ada riwayat infeksi ,

g.pemeriksaa fisik,

h.pengkajian pada pasien dengan infeksi pada kolon

3. Aktivitas istirahat

Pasien dengan infeksi kolon biasanya merasakan tidak nyaman pada abdomen dengan
keluhan nyeri,perasaan penuh,sehingga perlu dilakukan pengkajian terhadap pola istirahat dan
tidur.

4. Sirkulasi

Gejalah:palpitasi,nyeri abdomen pada pergerakan kerja,kebiasaan:perubahan pada


tekanan darah

5. integritas ego

a. factor stress {keuangan,pekerjaan,perubahan peran}dan cara mengatasi.

Stress {misalnya merokok,minum alcohol,menunda mencari pengobatan}.

b. masalah tentang perubahan dalam penampilan misalnya ,alopesia,


lesi,cacat,pembedahan.
c. menyangkal diagnosis,perasaan tidak berdaya, putus asa,tidak mampu,tidak
merasakan,kehilanga.

6. Eliminasi

a. adanya perubahan fungsi kolon akan mempengaruhi perubahan pada


defekasi pasien ,kostipan dan diare terjadi bergantian,bagaimana kebiassan
dirumahyaitu:frekuensi,komposisi,jumlah,warna,dancara mengeluarkannya,apakah
dengan bantuan alat atau tidak.adakah keluhan yang menyertainya,apakah
kebiasaan di rumah sakit sama dengan dirumah.\

b. pada pasien infeksi kolon rektal dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik dengan
observasi adanya distensi abdomen,massa akibat timbunan feses.

c. massa nyeri di abdomen,pembesaran hepar akibat metastase,asites,pembesaran


kelenjar inguinal ,pembesaran kelenjar aksila,dan supraklavikula,pengukuran tinggi badan dan
berat badan,lingkar perut dan colok dubur.
7.Mekanisme

Gejalah : kebiasaan makan pasien dirumah dalam sehari ,seberapa banyak dan
komposisi setiap kali makan,adakah pantangan terhadap suatu makanan,adakah keluhan
anoreksia,mual,perasaan penuh,muntah,nyeri ulu hati,sehingga menyebabkan berat badan
menurun.

Tanda : perubahan pada kelembaban kulit:edema.

8. Neurosensori
Gejalah : pusing,sinkope,karena pasienkurang beraktivitas,banyak tidursehingga
sirkulasi darah ke otak tidak lancer.

9. Nyeri/kenyamanan
Gejalah : ada nyeri pada bagian abdomen sehingga menimbukan ketidaknyamanan

10. Pernafasan
Gejalah : merokok,{tembakau,hidup dengan seorang perokok}

11. keamanan
Gejalah : pemajanan pada kimia toksik,karsinogen,pemajanan matahari lama/berlebihan.
Tanda : demam,ruam kulit,ulserasi

12. seksualitas
Gejalah : masalah seksual misalnya dampak pada hubungan perubahan pada tingkat
pemuasan.

13. interaksi social


Gejala : ketidakdekatan / kelemahan system pendukung riwayat perkawinan{berkenaan
dengan kepuasaan dirumah,dukungan,atau bantuan}
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnose keperawatan berdasarkan analisa data ,ansietas/ketakuatanberhubungan dengan


krisis situasi {infeksi kolon}.
1. Nyeri (akut)berhubungan dengan trauma jaringan dan reflek spasme otot.
Skunder akibat infeksi usus besar
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh .
3. Resiko tinggi terhadap kekurangan cairan berhubungan dengan kurang masukna cairan
4. Keletihan berhubungan perubahan kimia tubuh.efek samping obat.

C. INTERVENSI KEERAWATAN
1. Ansietas /ketakutan berhubungan dengan krisis situasi situasi (infeksi usus).
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan ansietas dapat dapat berkurang atau
dapat dikontrol
Intervensi :
1.dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
2.berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman.
3.pertahankan kontak sering dengan pasien
4.bantu pasien dalam mengendali rasa takut
5.tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang.

2. Nyeri (akut) berhubungan dengan berhubungan dengan terputusnya kontiutas jaringan


kulit sekunder terhadap tindakan pembedahan.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatandiharapkan pasien dapat melaporkan
penghilangan nyeri maksimal/control dengan pengaruh minimal
Intervensi :
1. Tentukan riwayat nyeri,misalnya lokasi nyeri,frekuensi,durasi.
2. Intensitas ,serta tindakan penghilang yang dilakukan
3. Berikan tindakan kenyamanandasar dan aktivitas hiburan
4. Dorong keterampilan manajemen nyeri seperti relaksasinafas dalam,tertawa,music
dan sentuhan traupeutik.
5. Evaluasi penghilangan nyeri,control.

3.perubahannutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status


hipermetabolikberkenaan dengan infeksi usus.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat


mendemonstrasikan berat badan stabil.
Intervensi :
1. Pantau mmasukan setiap hari
2. Timbang berat baan seriap hari atau sesuai indikasi
3. Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori dan kaya nutrient dengan
memasukkan cairan adekuat
4. Dorong pasien untuk makan porsi kecil tapi sering
5. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan
6. pasienyang mengalami mual muntahyang diantisipasi

D.IMPLEMENTASI
Selama rencana keperawatandisusun,selajutnya dilakukan dalam tindakan yang nyata
untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.tindakan tersebut harus dijelskan secara terperinci
sehingga dapat dengan mudah ditepkan.

E.EVALUASI
Merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan,dimana perawat mampu menilai
apakah impaksi feses teratasi,apakah klien mengeluarkan feses dengan pola yang konsisten,dan
bebas nyeri.
BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan
Fecal impaction merupakan massa feses karena dilipatan rectum yang diakibatkan oleh
retensi dan akumulasi materi feses yang berkepanjangan.pada impaksi yang gawat feses
terkumpul dan ada didalam colon sigmoid.

Penyebab gangguan usus ini tergatung dari jumlah makanan yang masuk,makin sedikit
kita makan sedikit pula sisa makanan yang ada dalam usus besar yang akan dikeluarkan ,
sebaliknya jika makanan yang kita makan dalam jumlah besar dan tidak terkunyah dengah halus
maka akan tertampung dalam usus besar,makin sedikit pula isi usus yang akan dikeluarkan.
Cara pencegahan yaitu dengan memperbanyak memakan makanan yang berserat,dan
memperbanyak meminum air maksima 2500 ml/hari.

B.Saran
1. sebaiknya jika terjadi gangguan usus pada kita,kita segera merawatnya dengan memberikan
antibiotic,analgesic,dan antipiretik

2.Dengan mengetahui gejala-gejala awal peradangan kita dapat mengantisipasi dari awal jka terjadi
peradangan usus pada pasien ataupun orang terdekat kita..

3.Dengan mengetahui penyebab-penyebab pada gangguan usus maka kita dapat mencegah lebih awal
sebelum terjadinya penyakit yang lebih parah.

DAFTAR PUSTAKA

mArilynm E .D (1999). rencana asuhan keperawatan,pedoman untukperencanaan dan


pendokumentasian perawatan pasien .jakarta EGD

Susan martin tucker,dkk.2008. standar keperawatan pasien .jakarta.

Gouzali saydam , dkk , juli 2011. Gangguan pada usus .ALFABETA , bandung.

Anda mungkin juga menyukai