Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI

DosenPembimbing:

Devi Permatasari,S.Kep.,Ns.,MAN
Permatasari,S.Kep.,Ns.,MAN

DISUSUN OLEH:

Anwar Sahida (1702091)


Evita CahyaWardani (1702101)
NikenSulastri (1702111)
SulistyaPratama (1702121)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahNya kami dapaat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi. Dalam penyusunan makalah ini , kami sebagai penulis
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk ini penuli mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kkelancaran dalam menulis makalah ini.
2. Devi Permatasari,S.Kep.,Ns.,MAN selaku dosen pembimbing.
3. Semua pihak yang tidak munkin kami sebutkan satu per satu.

Kami menyadari makalah inimasih jauh dari kata sempurna.untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membngun dari berbagai pihak demi
sempurnanya makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bafi penulis mupun bagi
pembaca.

14 Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

B. Tujuan ........................................................................................................................... 3

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN ................................................................................................ 4

I. ELIMINASI URINE ........................................................................................................... 4

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN .................................................................................... 4

B. ANALISIS DATA ............................................................ Error! Bookmark not defined.

C. MASALAH KEPERAWATAN .......................................... Error! Bookmark not defined.

D. PERENCANAAN INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI .....Error! Bookmark not defined.

E. EVALUASI ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

II. ELIMINASI FEKAL ............................................................. Error! Bookmark not defined.

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN ...................................... Error! Bookmark not defined.

B. ANALISIS DATA ............................................................ Error! Bookmark not defined.

C. MASALAH KEPERAWATAN .......................................... Error! Bookmark not defined.

D. PERENCANAAN INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI .....Error! Bookmark not defined.

E. EVALUASI ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB III KESIMPULAN ................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang


Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolism tubuh berupa urine dan
feses (bowel). Eliminasi ada 2 yaitu eliminasi urine dan eliminasi fekal. Proses
eliminasi urine bergantung pada ginjal ,kandung kemih dan uretra. Ginjal membuang
zat sisa dari darah untuk membentuk urine. Ureter mentranspor urine dari ginjal ke
kandung kemih. Kendung kemih menampung urine sampai ada dorongan berkemih.
Urine meninggalkan tubuh melalui uretra. Semua organ system urine harus utuh dan
fungsional agar zat sisa dapat terbuang dengan baik. Setiap individu normalnya
 berkemih sehari sebanyak 5 kali.

Gangguan eliminasi urine adalah keadaan seseorang mengalami disfungsi


eliminasi urine. Ketika seseorang mengalami gangguan eliminasi urine akan
dilakukan tindakan kateterisasi yaitu pemasangan alat bantu berupa selang yang
dimasukkan dalam kandung kemih melalui uretra dengan tujuan mengeluarkan urine.
Masalah dalam eliminasi urine yaitu retensi, infeksi saluran kemih dan inkontinensia
urine.

Retensi merupakan penumpukan urine akibat ketidakmampuan pengosongan


kandung kemih. Pada retensi urine kandung kemih tidakmampuan merespon reflex
miksi sehingga tidak terjadi pengosongan. Urine terus berkumpul dalam kandung
kemih dan membuat dindingnya tegang sehingga menimbulkan perasaan tertekan,
tidak nyaman, nyeri simfisis pubis, kegelisahan, dan diaphoresis. Pada retensi akut
terjadi distensi kandung kemih dan ketiadaan keluaran urine dalam beberapa jam.
Padaklien yang sadarakanmerasakannyeriberatsaatkandungkemihberdistensi di atas
kemampuan normal. Pada retensi berat, kandung kemih mengandung 2000-3000 ml
urine. Retensi terjadi karena akibat obstruksi uretra, trauma operatif atau persalinan,
 perubahan syaraf motorik dan sensorik pada kandung kemih, efek samping obat dan
anestesi.

Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang terjadi akibat kateterisasi atau
 pembedahan. Infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri yang masuk kedalam
saluran uretra. Wanita lebih rentan mengalami infeksi karena uretra pada wanita lebih

1
 pendek di bandingkan uretra pria. Jika infeksi menyebar kesaluran kemih atas
 penderita akan merasakan nyeri pinggang, nyeri tekan, demam, dan menggigil.

Inkontinensia urine merupakan kebocoran urine involunter yang dapat bersifat


 permanen atau temporer, serta kontinu atau intermiten. Inkontinensia urine terjadi
 pada semua usia, tetapi lebih sering ditemukan pada lansia. Lansia memiliki
keterbatasan fisik dan lingkungan. Sehingga lansia menahan berkemih
 berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan pada kulit dan berisiko menderita
ulkustekan.

Eliminasi fekal merupakan keadaan seseorang mengalami atau risiko tinggi


mengalami statis pada usus besar, mengakibatkan jarang buang air besar, feses
(bowel) berbentuk keras atau kering. Untuk mengatasi gangguan eliminasi fekal
 biasanya dilakukan huknah. Huknah adalah memasukkan cairan hangat melalui anus
sampai kolon desenden dengan menggunakan kanulrekti.

Defekasi adalah pengeluaran bowel (feses) dari anus dan rektum. Bowel
(feses) dikeluarkan 2 atau 3 kali perminggu setiap individu. Banyaknya feses (bowel)
yang dikeluarkan bervariasi setiap orang proses eliminasi fekal bergantung pada
mulut, esophagus, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Eliminasi yang teratur
dari sisa metabolisme penting untuk fungsi tubuh yang normal. Perubahan pada
eliminasi dapat menyebabkan masalah pada gastrointestinal dan bagian tubuh
lainnya. Masalah eliminasi fekal yang sering ditemukan yaitu konstipasi, impaksi,
diare, inkontinensia fekal, hemoroid.

Konstipasi merupakan gejala bukan penyakit namun keadaannnya yang dapat


membahayakan kesehatan bagi sesorang setelah menjalani pembedahan abdomen.
Impaksi merupakan kumpulan feses (bowel) yang mengeras, berada di rectum dan
tidak dapat dikeluarkan. Impaksi sering dihubungkan dengan kehilangan nafsu
makan, mual, muntah, distensi abdomen, kram, nyeri rektal. Diare merupakan
 peningkatan jumlah feses yang berbentuk cairan yang diakibatkan kelebihan cairan
kolon dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit atau asam basa
yang serius. Inkontinensia fekal merupakan ketidakmampuan mengontrol
 pengeluaran feses dan gas dari anus.

Hemoroid merupakan keadaan vena yang berada pada lapisan rectum


 berdilatasi dan menggelembung. Hemoroid dapat terjadi internal dan eksternal,
hemoroid internal memiliki membrane mukosaluar, meningkatnya vena karena
seseorang mengedan saat buang air besar, kehamilan, gagal jantung. Hemoroid

2
eksternal dapat dilihat dengan jelas, yaitu terdapat penonjolan pada kulit, gangguan
ini dapat menyebabkan nyeri.

B. Tujuan
- Mengetahui pentingnya proses eliminasi bagi tubuh manusia.
- Mengetahui gangguan yang terjadi pada proses eliminasi.
- Memahami cara mengatasi gangguan eliminasi.

3
BAB III
KESIMPULAN
Eliminasiadalah proses pembuangansisametabolismetubuhberupaurindan bowel
(feses). Masalaheliminasiurinyaitu: retensi, inkotinensia urine, infeksisalurankemih.
Sedangkanmasalahpadaeliminasi bowel (feses) yaitu: konstipasi, impaksi,
diare,inkontinensiafekal, hemoroid.Eliminasi urine danfekaldipengaruhiolehfaktor: usia,
diet, pemasukancairan, psikologis, patologis,pengobatandll.
Saatmembantuklienmelakukaneliminasi, perawatpastikanprivasiklientetapterjaga.

14
DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry, 2009, Fundanmental of Nursing: FundanmentalKeperawatanBuku 3 Edisi 7,


SalembaMedika, Jakarta.
http://maretikeilmukeperawatan.blogspot.co.id/2015/09/asuhan-keperawatan-
inkontinensia -urine.html?m=1
Buku Nanda, NIC, NOC\

15

Anda mungkin juga menyukai