DOSEN PENGAMPUH :
NS. YULIANA, D.,S.Kep.,M.Kes.
DISUSUN OLEH :
SINTA
NIM : 14220223118
Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai “Konsep Asuhan
Keperawatan Kebutuhan Eliminasi” Adapun makalah ini telah saya usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak. Untuk itu saya tidak
lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu saya
dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu,
saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan dating
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa.
penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................5
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 DEFINISI KEBUTUHAN ELIMINASI...................................................................................6
2.2 JENIS-JENIS KEBUTUHAN ELIMINASI............................................................................6
2.3 PENTINGNYA ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN ELIMINASI........................8
2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN ELIMINASI..................9
2.5 ETIKA DALAM ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN ELIMIINASI..................11
BAB III...............................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................................13
3.2 SARAN.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui Definisi dan jenis-jenis kebutuhan eliminasi.
2. Untuk mengetahui Pentingnya asuhan keperawatan kebutuhan eliminasi.
3. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan eliminasi.
4. Untuk mengetahui Etika dalam asuhan keperawatan kebutuhan eliminasi.
BAB II
PEMBAHASAN
3. CAIRAN
Pemasukan cairan juga mempengaruhi eliminasi feses. Ketika pemasukan cairan
yang adekuat ataupun pengeluaran (cth: urine, muntah) yang berlebihan untuk
beberapa alasan, tubuh melanjutkan untuk mereabsorbsi air dari chyme ketika ia
lewat di sepanjang colon. Dampaknya chyme menjadi lebih kering dari normal,
menghasilkan feses yang keras. Ditambah lagi berkurangnya pemasukan cairan
memperlambat perjalanan chyme di sepanjang intestinal, sehingga meningkatkan
reabsorbsi cairan dari chyme.
4. TONUS OTOT
Tonus perut, otot pelvik dan diafragma yang baik penting untuk defekasi.
Aktivitasnya juga merangsang peristaltik yang memfasilitasi pergerakan chyme
sepanjang colon. Otot-otot yang lemah sering tidak efektif pada peningkatan
tekanan intraabdominal selama proses defekasi atau pada pengontrolan defekasi.
Otot-otot yang lemah merupakan akibat dari berkurangnya latihan (exercise),
imobilitas atau gangguan fungsi syaraf.
5. FAKTOR PSIKOLOGI
Dapat dilihat bahwa stres dapat mempengaruhi defekasi. Penyakit-penyakit
tertentu termasuk diare kronik, seperti ulcus pada collitis, bisa jadi mempunyai
komponen psikologi. Diketahui juga bahwa beberapa orang yagn cemas atau
marah dapat meningkatkan aktivitas peristaltik dan frekuensi diare. Ditambah lagi
orang yagn depresi bisa memperlambat motilitas intestinal, yang berdampak pada
konstipasi.
6. GAYA HIDUP
Gaya hidup mempengaruhi eliminasi feses pada beberapa cara. Pelathan buang air
besar pada waktu dini dapat memupuk kebiasaan defekasi pada waktu yang
teratur, seperti setiap hari setelah sarapan, atau bisa juga digunakan pada pola
defekasi yang ireguler. Ketersediaan dari fasilitas toilet, kegelisahan tentang bau,
dan kebutuhan akan privacy juga mempengaruhi pola eliminasi feses. Klien yang
berbagi satu ruangan dengan orang lain pada suatu rumah sakit mungkin tidak
ingin menggunakan bedpan karena privacy dan kegelisahan akan baunya.
7. OBAT-OBATAN
Beberapa obat memiliki efek samping yang dapat berpengeruh terhadap eliminasi
yang normal. Beberapa menyebabkan diare; yang lain seperti dosis yang besar
dari tranquilizer tertentu dan diikuti dengan prosedur pemberian morphin dan
codein, menyebabkan konstipasi.Beberapa obat secara langsung mempengaruhi
eliminasi. Laxative adalah obat yang merangsang aktivitas usus dan memudahkan
eliminasi feses. Obat-obatan ini melunakkan feses, mempermudah defekasi. Obat-
obatan tertentu seperti dicyclomine hydrochloride (Bentyl), menekan aktivitas
peristaltik dan kadang-kadang digunakan untuk mengobati diare.
3.1 KESIMPULAN
Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh.
Pembuangan dapat melalui urine ataupun bowel.Kebutuhan eliminasi mengacu pada
kebutuhan dasar manusia untuk mengeluarkan atau menghilangkan zat-zat sisa yang
dihasilkan oleh metabolisme tubuh. Proses eliminasi melibatkan pengeluaran berbagai
produk sisa, seperti urine, feses, keringat, dan gas-gas tertentu melalui pernapasan.
Ketika seseorang mengalami gangguan eliminasi urine akan dilakukan tindakan
kateterisasi yaitu pemasangan alat bantu berupa selang yang dimasukkan dalam
kandung kemih melalui uretra dengan tujuan mengeluarkan urine. Masalah dalam
eliminasi urine yaitu retensi, infeksi saluran kemih dan inkontinensia urine.
Kebutuhan eliminasi melibatkan beberapa jenis proses pengeluaran zat-zat sisa dari
tubuh manusia. Setiap jenis eliminasi memiliki peran khusus dalam menjaga
keseimbangan internal tubuh dan mencegah penumpukan zat-zat berbahaya.
Pemenuhan kebutuhan eliminasi yang adekuat merupakan aspek penting dari
perawatan kesehatan yang holistik dan dapat mendukung fungsi tubuh secara optimal.
Profesional kesehatan, seperti perawat dan dokter, memainkan peran penting dalam
memahami dan mengelola kebutuhan eliminasi pasien mereka. Asuhan keperawatan
terhadap kebutuhan eliminasi sangat penting dalam memberikan perawatan kesehatan
yang holistik dan efektif kepada pasien. Dengan memberikan asuhan keperawatan
yang baik terhadap kebutuhan eliminasi, perawat dapat berkontribusi secara signifikan
pada pemeliharaan kesehatan pasien, pencegahan penyakit, dan meningkatkan
kualitas hidup secara keseluruhan. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN ELIMINASI : Umur, diet, cairan, tonus otot, faktor psikologi, gaya
hidup dan obat-obatan. Dan Etika dalam asuhan keperawatan kebutuhan eliminasi
sangat penting untuk memastikan bahwa perawat memberikan pelayanan yang
bermutu dan menghormati hak serta kebutuhan pasien. Dengan mematuhi prinsip-
prinsip etika ini, perawat dapat memastikan bahwa pelayanan keperawatan kebutuhan
eliminasi tidak hanya efektif secara klinis tetapi juga menghargai hak dan martabat
pasien. Etika dalam asuhan keperawatan menciptakan hubungan perawat-pasien yang
saling menghormati dan memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan yang
holistik dan bermartabat.
3.2 SARAN
Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan Konsep Asuhan
Keperawatan Kebutuhan Eliminasi: Menggali Literatur Terkini: Pastikan untuk
merujuk pada literatur dan penelitian terkini dalam bidang keperawatan dan eliminasi.
Hal ini akan memberikan dasar yang kuat untuk pembahasan Anda. Inklusif dan
Interaktif: Sertakan pengalaman praktis, kasus-kasus nyata, dan interaksi dengan
tenaga kesehatan lainnya untuk memberikan dimensi praktis pada makalah Anda.
Kaitkan dengan Konsep Dasar Keperawatan: Jelaskan bagaimana konsep
kebutuhan eliminasi terkait dengan konsep dasar keperawatan seperti pengkajian
holistik, perencanaan perawatan individu, dan pemahaman terhadap faktor-faktor
penyebab. Perhatikan Aspek Etika: Bahas aspek etika dalam memberikan asuhan
keperawatan pada kebutuhan eliminasi. Contoh situasi sulit dan cara mengatasinya
secara etis akan menambah kedalaman pada makalah Anda. Fokus pada Teknologi
dan Inovasi: Jelaskan bagaimana teknologi dan inovasi baru memengaruhi cara
asuhan keperawatan kebutuhan eliminasi diberikan. Contoh penerapan teknologi
dalam monitoring pasien dapat menjadi tambahan yang menarik. Penekanan pada
Promosi Kesehatan: Berikan penekanan pada peran perawat dalam memberikan
edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya kebutuhan eliminasi yang
sehat, serta upaya promosi kesehatan untuk mencegah masalah eliminasi.
Kembangkan dengan Perspektif Multidisiplin: Pertimbangkan perspektif dari
berbagai disiplin ilmu, termasuk nutrisi, psikologi, dan lingkungan. Ini dapat
memperkaya diskusi Anda dan menunjukkan hubungan yang kompleks antara
eliminasi dan faktor-faktor lainnya. Gunakan Studi Kasus atau Skenario Klinis:
Gunakan studi kasus atau skenario klinis untuk mengilustrasikan penerapan konsep
asuhan keperawatan kebutuhan eliminasi dalam situasi nyata. Ini dapat membuat
pembaca lebih terlibat dan memahami konteks aplikasi konsep tersebut. Pentingkan
Aspek Pencegahan: Sertakan strategi dan tindakan preventif dalam asuhan
keperawatan kebutuhan eliminasi. Ini bisa termasuk pencegahan infeksi, pemantauan
kondisi kesehatan, dan penanganan dini masalah eliminasi. Semoga saran ini
membantu Anda dalam menyusun makalah mengenai Konsep Asuhan Keperawatan
Kebutuhan Eliminasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://chat.openai.com/c/c61eb44e-0fe9-4c33-a0cd-484a49ab8528
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127216-TESIS0512%20Tam%20N08p-Pengaruh
%20terapi-Pendahuluan.pdf
https://etd.umy.ac.id/id/eprint/3873/4/Bab%20I.pdf
https://www.scribd.com/document/409298416/Asuhan-Keperawatan-Pada-Pemenuhan-
Kebutuhan-Eliminasi
https://www.academia.edu/4799238/KONSEP_DASAR_KEBUTUHAN_ELIMINASI