Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEBUTUHAN ELIMINASI URINE

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan

DOSEN PENGAMPU :
Lusi Lestari, SST., M.Keb
DISUSUN OLEH :
Ainun Nisa
Ananda Asa Mutmainah
Bulan Guritno
Devi Ayu Apriliani
Dilla Putri
Dina
Dini Destiani
Elsa Susilo Putri
Esa Nurul Adha

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH CIAMIS
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, Rabb Penguasa
alam, Rabb yang tiada henti-hentinya memberikan kenikmatan dan karunia kepada semua
makhluk-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam
semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya,
para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti risalahnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillah, dengan izin Allah kami telah menyelesaikan makalah tentang


“Kebutuhan Estimasi Urine”. Penyusunan makalah ini dapat terwujud tak lepas dari
bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu
per satu.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan
kemampuan maupun pengalaman kami. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi memperbaiki kekurangan ataupun kekeliruan yang ada. Harapan
kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa untuk menambah wawasan
dalam bidang kesehatan.

Mohon ma’af apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kesalahan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………........……………………… i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………………………. 3
1.2 Tujuan Masalah ………………………………………………………………………….. 3
1.3 Manfaat Makalah ………………………………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Eliminasi Urine (Berkemih) ………………………………………………….. 5
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Eliminasi Urine ………………………………………………
2.3 Gangguan Kesehatan yang Berkaitan Dengan Eliminasi Urine …………………………
2.4 Pola Dan Gejala Perubahan Eliminasi Urine …………………………………………….
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin pada usia lanjut merupakan salah satu
keluhan utama dari demikian banyak masalah geriatrik yang sering dijumpai di masyarakat
dan praktek sehari-hari. Pada kenyataannya, gangguan eliminasi urin bukanlah sebuah
penyakit dan bukan merupakan konsekuensi normal yang terjadi pada usila, namun
merupakan keluhan atau gejala yang dapat timbul sebagai akibat dari berbagai keadaan atau
penyakit. Menjadi lanjut usia tidak selalu menyebabkan gangguan eliminasi urin, tetapi
beberapa perubahan yang berkaitan dengan proses lanjut usia dan keadaan patologik tertentu
pada usia lanjut dapat mendukung terjadinya gangguan ini (Brocklehurst dkk., cit Nursalam,
2006). Gangguan eliminasi urin yang sering diderita oleh usia lanjut ini lazim disebut
“inkontinensia urin”
Inkontinensia urin merupakan gangguan proses pemenuhan kebutuhan eliminasi urin,
dimana pengeluaran urin (air kemih) di luar kendali atau tanpa disadari baik jumlah maupun
frekuensinya (Kane dkk., cit Nursalam, 2006). Hampir seperlima lanjut usia mengalami
gangguan ini, yang umumnya berkaitan dengan dimensia (Doktertetanus, 2007). Orang-orang
yang mengalami inkontinensia urin biasanya mengalami ketidaknyamanan karena tidak dapat
menahan keluarnya urine atau tidak dapat menahan rasa “kepingin pipis” sehingga sering
mengompol dicelana atau ketika terjadi peningkatan tekanan intra-abdomen secara tiba-tiba
seperti batuk, bersin, tertawa terbahakbahak maka akan keluar cairan urin yang tidak
tertahan, hanya saja tingkat keparahannya berbeda-beda. Tetapi mereka jarang
mengonsultasikan hal ini kepada dokter karena merasa malu, dan menganggap inkontinensia
urin tidak dapat diobati, sehingga keadaan ini mengakibatkan berbagai masalah yaitu masalah
kesehatan atau medis, masalah sosial, psikologis, dan emosi bagi penderita dan keluarganya
(Sinaga. E, 2004).

1.2 Tujuan Masalah


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan tentang pengertian eliminasi urine.
2. Mengetaui faktor yang mempengaruhi eliminasi urine.
3. Mengetahui masalah gangguan kesehatan yang berkaitan dengan kebutuhan eliminasi
urine.
4. Mengetahui karakterisktik urine normal.

1.3 Manfaat Makalah


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Eliminasi Urine (Berkemih)


Proses berkemih adalah proses pemebuangan zat-zat sisa makanan dalam vesika
urinaria atau bisa disebut dengan kandung kemih. Jika trjadi rangsangan pada saraf-sarap
dinding kandung kemih ketika kandung kemih sudah mencapai kurang lebih 250-400cc
(orang dewasa) atau 200-450cc (anak-anak),maka urine akan dikeluarkan.
a. Organ yang terlibat pada eliminasi Urine
1) Ginjal
Ginjal merupakan organ yang terletak dibelakang selaput perut
yang terdiri dari ginjal kanan dan ginjal kiri yang dapat dipisahkan
oleh tukang belakang. Dalam kaitannya dengan eliminasi urine,
terdapat struktur bernama nefron yang berfungsi untuk menyalurkan
urine ke pelvis ginjal yang kemudian disalurkan lagi ke kandung
kemih. Ginjal mengatur komposisi dan volume dari cairan yang berada
dalam tubuh. Selain itu, ginjal berfungsi dalam filterisasi yang tidak
diperlukan dalam tubuh untuk kemudian dikeluarkan sebagai urine.
2) Kandung kemih
Kandung kemih berbentuk seperti kantong dan strukturnya
terdiri dari otot halus. Kandung kemih berfungsi sebagai penampung
urine sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh. Kandung kemih memiliki
detrusor atau otot yang melingkar dan memenjang ditengah. Detrusor
ini berfungsi untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih.
3) Uretra
Bagian saluran untuk membawa urine keluar dari kandung
kemih disebut uretra. Uretra perempuan dan laki laki memiliki panjang
dan fungsi yang berbeda. Menurut Potter (dalam uliyah dan
Hidayat,2015) uretra lai-laki panjangnya kurang lebih 20cm dan dua
fungsi yaitu pengeluaran urine dan reproduksi,sedangkan uretra
perempuan panjangnya hanya kurang lebih 4-6,5cm dan fungsinya
hanya sebagai alat pengeluaran urine.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Eliminasi Urine


1) Makanan dan Minuman

Jumlah urine dapat dipengaruhi oleh jumlah maupun tipe makanan atau
minuman yang dikonsumsi . semakin banyak seorang minum ,mka semakin
banyak urine yang dikeluarkan. Beberapa asupan seperti kopi akan
meningkatkan urine.
2) Pertumbuhan
Orang dewasa lebih memiliki kemampuan untuk mengendalikan pengeluaran
urine dibandingkan anak-anak.
3) Aktivitas

Seseorang yang beraktivitas akan mempunyai kemampuan


pengontrolan eliminasi urine. Hal ini terjadi karena dengan beraktivitas, tonus
otot dalam kandung kemih akan berfungsi dengan baik.
4) Gaya dan Kebiasaan hidup

Gaya dan kebasaan hidup dalam mengeluarkan urine dapat


mempengaruhi proses eliminasi urine. contoh jika sudah terbiasa mengelurkan
urine lewat toilet maka akan kesulitan menggunakan pot urine.
5) Sosisal dan budaya

Seseorang dengan factor budaya tertentu dapat menghambat proses


pengeluaran urine, misalnya, pelarangan anggota kelompok masyarakat untuk
mengeluarkan urine dibawah pohon, dalam waktu yang mendesak dapat
mengakibatkan seseorang harus menahan urine dalam tubuhnya.
6) Keadaan psikologis

Seseorang dengan stress psikologis dapat memproduksi dan


mengeluarkan urine yang berlebih dikarenakan sensitivitas berkemih lebih
tinggi.
7) Penyakit

Adanya penyakit tertentu yang dialami seseorang dapat menyebabkan


produksi urine berlebih atau bahkan berkurang. Contoh penyakit dibetes
mellitus dan penyakit kronis seperti gagal ginjal yang dapat menurunkan atau
menghiangkan fungsi system dan organ eliminasi urine,yakni tonus otot dan
ginjal.
8) Pembedahan

Pemberian anastesi pada proses pembedahan dapat menurunkan


produksi urine dalam tubuh. Selain obat anastesi ,stress yang ditimbulkan
akibat pembedahan dapat menurunkan pengeluaran urine dari dalam tubuh.
9) Pengobatan

Jenis obat yang dikonsumsi dapat meningkatkan atau menurunkan


produksi urine dalam tubuh. Contoh, konsumsi diuretik dapat menyebabkan
berlebihnya penyerapan cairan sehingga meningkatkan produksi urine.
Sebaliknya, konsumsi obat seperti antikoligernik dapat menyebabkan
menurunya kemampuan mengeluarkan urine. Selain itu konsumsi obat-obatan
tertentu dapat mengubah warna urine.
10) Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan diagnostic yang berhubungan dengan kemih seperti
intravenus pyelogram (IVP) dapat menyebabkan menurunya produksi urine.

2.3 Gangguan Kesehatan yang Berkaitan Dengan Kebutuhan Eliminasi Urine

1) Restensi urine

Restensi urine merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh


ketidakmampuan dalam mengosongkan kandung kemih. Hal ini
mengakibatkan tertampungnya urine hingga 3.000-4.000ml urine. Gejala
gangguan ini adalah kemih tegang, berkeringat, nyeri tekan pada simfisis
pubis, tidak nyaman dan resah. Uliyah dan Hidayah (2015)menyebutkan
bahwa retensi urine disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
a) Proses pembedahan pada area abdomen bawah dan pelvis
vesika urinania.
b) Adanya trauma sumsum tulangbelakang.
c) Sfingter yang kuat
d) Tingginya tekanan uretra disebabkan oleh melemahnya otot
detrusor.
e) Pembesaran kelenjar prostat pada laki-laki.
2) Infeksi saluran bawah kemih

Infeksi saluran bawah kemih terjadi akibat masuknya mikroorganisme


melalui meatus uretra ke kandung kemih. Adanya asam basa dalam kandung
kemih menyebabkan tempat ini sebagai tempat strategis mikroorganisme
berkembang. Dengan panjang uretra yang pendek, perempuan lebih berisiko
mengalami masalah kesehatan ini.(sriami et al,2016)
3) Inkontinensia urine
Inkontinesia urine merupakan ketidakmampuan tubuh dalam
mengontrol pengeluaran urine. Masalah kesehatan ini disebabkan oleh
beberapa hal seperti penuaan dan membesarnya kelenjar prostat.
4) Euneresis (mengompol)
Eunersis merupakan ketidakmampuan tubuh menahan untuk
mengeluarkan urine yang biasa dialami oleh orang lanjut usia atau
anak-anak.
2.4 Pola Dan Gejala Perubahan Eliminasi Urine
1) Pola Eliminasi Urine
a) Frekuensi

Frekuensi merupakan beberapa kali seseorang mengeluarkan urine dalam


sehari yang dipengaruhi oleh jumlah konsumsi makanan dan minuman.rata
rata orang normal berkemih 5-6kali sehari.
b) Waktu
Biasanya,orang berkemih saat bangun tidur, setelah minum atau saat akan
bepergian.
c) Volume

Volume urine yang dikeluarkan yakni sekitar 1500- 1600ml setiap harinya
Seriani et al.(2016)
2) Gejala perubahan Eliminasi Urine
a) Urgensi adalah keinginan untuk mengeluarkan urine yang tidak dapat
ditahan.
b) Disuria adalah kesulitan dan nyeri saat berkemih bisa disebabakan oleh
infeksi sakuluran kemih atau trauma.
c) Poliuria adalah meningkatnya produksi urine diimbangi oleh masuknya
asupan cairan seperti yang diaalami oleh penderita diabetes mellitus.
d) Oliguria adalah menurunnya produksi urine saat asupan caran banyak.
e) Nokturia adalah meningkatnya frekuensi berkemih pada malam hari.
f) Hematuira adalah keluarnya darah saat berkemih.
g) Urinaria supresi adalah ketidkmampuan tubuh memproduksi urine secara
mendadak.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai