Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PEMANFAATAN DYNAMIC VOLTAGE RESTORER SEBAGAI

KOREKTOR FAKTOR DAYA MENGGUNAKAN KONTROL LOGIKA


FUZZY POLAR

Dynamic Voltage Restorer (DVR) merupakan suatu peralatan elektronika daya yang
telah dibuktikan kemampuannya untuk melindungi beban sensitif dari gangguan kedip
tegangan yang terjadi dalam kelistrikan industri. DVR bekerja hanya pada saat terjadi
gangguan, sedangkan pada kenyataannya gangguan tegangan kedip tidak setiap saat terjadi
sehingga DVR bekerja dengan
mode standby yang berarti hanya memonitoring bus beban sensitif. Sedangkan tidak
hanya beban sensitif pada bus yang dilindungi oleh DVR, banyak beban induktif juga
yang dapat menyebabkan turunnya faktor daya.

Gambar dibawah ini menunjukkan pemodelan DVR dalam Simulink dengan kontrol
kompensasi faktor daya yang digunakan dalam tugas akhir ini. Sistem akan disimulasikan
pada kondisi steady state atau tidak ada gangguan

Gambar 1 DVR Dengan Kontrol Kompensasi Faktor Daya

1 Kondisi Sebelum Penambahan Kontrol Untuk


Perbaikan Faktor Daya
Kondisi awal sistem disimulasikan pada saat sebelum adanya kontrol PWM untuk
perbaikan faktor daya dengan beban resistif 4000 Watt dan beban induktif 6000 Var.
Simulasi ini menggunakan MATLAB Simulink 7.1 dengan durasi simulasi selama 4
cycle. Pada simulasi awal tugas akhir ini, pengukuran dilakukan pada bus A dan bus B.
Dari
hasil simulasi didapatkan nilai faktor daya pada bus A
sebesar 0.8631 dan pada bus B sebesar 0.5547. Gambar 2 menunjukkan gelombang
tegangan pada bus A sebelum penambahan kontrol untuk koreksi faktor daya dan Gambar 8
menunjukkan gelombang tegangan pada bus C yang merupakan bus yang memiliki beban
sensitf berupa beban nonlinier (rectifier 6 pulsa).
Gambar 2 Gelombang Tegangan Bus A

Gambar 3 Gelombang Tegangan Bus C

2 Kondisi Sesudah Penambahan Kontrol Untuk


Perbaikan Faktor Daya
Sistem disimulasikan pada kondisi setelah adanya kontrol PWM untuk perbaikan
faktor daya. Sedangakan nilai beban resistif sebesar 4000 Watt dan beban induktif
sebesar 6000 Var. Simulasi ini menggunakan MATLAB Simulink 7.1 dengan durasi
simulasi selama 4 cycle. Pada simulasi tugas akhir ini, pengukuran dilakukan pada bus A
dan bus B. Dari hasil simulasi didapatkan nilai faktor daya pada bus A sebesar 0.9685 dan
pada bus B sebesar 0.5547. Sedangkan kecepatan respon dari DVR adalah sebesar 0.4 ms.
Gambar 4 menunjukkan gelombang tegangan pada bus A dan Gambar 10 menunjukkan
gelombang tegangan pada bus C sesudah penambahan kontrol untuk koreksi faktor daya

Gambar 4 Gelombang Tegangan bus A

Gambarr 5 Gelombang Tegangan bus C

Setelah melakukan simulasi dengan beberapa kondisi, seperti sebelum dan sesudah
penambahan kontrol untuk perbaikan faktor daya adanya perubahan yang cukup
signifikan. Sedangkan untuk variasi beban pada kasus sesudah penambahan kontrol
untuk perbaikan faktor daya tidak menyebabakan penurunan secara drastis faktor daya.
Peningkatan beban induktif dibuat dengan kelipatan 1000
Var, sehingga dari kondisi awal yang bernilai 6000 Var akan naik secara bertahap dengan
kelipatan 1000 Var sampai menjadi 10000 Var Berikut faktor daya yang terukur pada
bus A yang disajikan dalam bentuk tabel dan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1 Faktor Daya yang Terukur Pada Bus A
Penambah Faktor Beba Beba
an Daya n n
kontrol 0.8631 Induktif
600 Resistif
400
0.8365 700 400
Sebelum 0.7968 800 400
0.7635 0
900 0
400
0.7303 10000 400
0.9685 600 400
0.958 0
700 0
400
Sesudah 0.9492 800 400
0.9412 900 400
0.9322 0
10000 0
400
0
Dapat terlihat dari bahwa saat sebelum adanya penambahan kontrol untuk perbaikan
faktor daya, penurunan faktor daya pada bus A cukup signifikan. Sedangkan saat setelah
adanya penambahan kontrol untuk perbaikan faktor daya, penurunan faktor daya pada bus
A menjadi relatif lebih kecil dan stabil. Semakin kecil faktor daya sebelum adanya
penambahan kontrol untuk perbaikan faktor daya, semakin besar pula perbaikan dari faktor
daya semula, atau sama juga akan menyebabkan pergeseran fasa arus semakin besar.
Untuk lebih mengamati kenaikan faktor daya pada bus A dapat dilihat pada Tabel 2
berikut.

Tabel 2 Kenaikan Faktor Daya yang Terukur Pada Bus A


Beban Faktor Daya
Induktif faktor
(Var) Sebelu Sesudah daya
600 m0.8631 0.9685 12.21
700 0.8365 0.958 14.52
800 0.7968 0.9492 19.13
900 0.7635 0.9412 23.27
10000 0.7303 0.9322 27.65

3 Kondisi Sesudah Penambahan Kontrol Untuk


Perbaikan Faktor Daya Saat Terjadi Gangguan
Sistem disimulasikan pada kondisi setelah adanya kontrol PWM untuk
perbaikan faktor daya akan tetapi pada keadaan terjadi gangguan saat 0.02 s sampai
dengan 0.06 s pada fasa A dan fasa B. Hasil simulasi menunjukkan, faktor daya yang
terukur pada bus A sebesar 0.947 dan bus B sebesar 0.5547. Sedangkan gelombang
tegangan pada bus A terdistorsi akibat gangguan pada bus B, dan gelombang bus C tidak
semulus gelombang tegangan pada kondisi tanpa gangguan. Adapun gelombang
tegangan pada bus A dan bus C dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar 7.

Gambar 6 Gelombang Tegangan Bus A


Gambar 7 Gelombang Tegangan Bus C

Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari analisis dan
pembahasan penambahan kontrol power factor correction
adalah :
1. DVR mampu memperbaiki faktor daya dengan penambahan kontrol power factor
correction. Teknik yang digunakan adalah menggeser fasa dari arus agar membentuk
sudut yang lebih kecil dari sebelum penambahan kontrol perbaikan faktor daya pada
DVR.
2. DVR dengan kontrol power factor correction mampu
memperbaiki faktor daya pada bus A dengan lima variasi beban induktif sebesar
6000 Var, 7000 Var,
8000 Var, 9000 Var, 10000 Var. Performa dari DVR cukup bagus untuk perbaikan
faktor daya dengan rata- rata kompensasi mencapai 19.36%.
3. Semakin kecil faktor daya sebelum adanya penambahan kontrol untuk power
factor correction, semakin besar pula perbaikan dari faktor daya semula.
4. Gelombang tegangan pada bus A dan bus C tetap bagus setelah penambahan
kontrol power factor correction pada DVR .

Anda mungkin juga menyukai