Anda di halaman 1dari 37

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
laporan desain Interior Bangunan Publik: Toko Perlengkapan Bayi, Anak dan Ibu Hamil. Laporan ini kami susun dalam rangka
memenuhi tugas Mata Kuliah Interior Bangunan Publik Semester Ganjil 2012-2013.
Kami selaku penulis laporan mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Triandi Laksmiwati, MT., selaku dosen mata kuliah desain Interior Bangunan Publik
2. Teman-teman Desain Interior Bangunan Publik yang telah memberikan masukan kepada kelompok kami.
Kami selaku penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan laporan kami demi kebaikan semua.

Malang, Oktober 2012

Hormat kami,

Kelompok

2
BAB I

DATA EKSISTING

1.1 Gambar Data Eksisting

Toko Happy (Toko Perlengkapan Bayi, Anak, dan Ibu Hamil)

Lokasi : Jalan Soekarno Hatta PTP II No. 1 Kav.7, Malang

4.00 m

15.00 m

Gambar 1.1 Denah Eksisting


(Sumber : Data Kelompok)

3
Gambar 1.2 Tata Letak Perabot
Eksisting

Gambar 1.3 Rencana Plafond


(Sumber : Data Kelompok)
4
Gambar 1.4 Rencana Titik
Lampu

3.00 m

5
15.00 m

Gambar 1.5 Potongan A-A


(Sumber : Data Kelompok)

3.00 m

4.00 m

Gambar 1.6 Potongan B-B


(Sumber : Data Kelompok)

Gambar 1.7 Denah Orthogonal


Eksisting
Gambar 1.7 Perspektif
(Sumber : Data Kelompok)

BAB II

ANALISA DAN SINTESA

2.1. Tema

2.1.1. Analisa

Toko perlengkapan bayi ini memiliki tinggi plafond 3m. Pemakaian garis-garis horizontal yang dominan terlihat pada
susunan rak-rak. Toko ini sangat terkesan polos tanpa adanya motif. Warna yang digunakan dominan putih dengan merah
sebagai kontras. Penerangan di siang hari menggunakan penerangan alami dan buatan. Perabot yang digunakan
berbahan metal, plastik, keramik dan kaca. Penghawaan buatan dengan 2 buah AC.

Gambar 2.1 Analisa Tema


(Sumber : Data Kelompok)
2.1.2. Sintesa

Berdasarkan analisa ketinggian plafon yang tidak terlalu tinggi (3 m), pemilihan warna merah sebagai kontras di
eksisting, serta pemakaian bahan-bahannya dapat disimpulkan sebuah tema, bahwa toko ini memiliki kesan yang ceria.

2.1.3. Penyelesaian
Mempertahankan kesan ceria yang sudah ada pada kondisi eksisting dengan penambahan warna kuning dan
biru, sehingga menjadi skema warna triadik (merah, kuning, dan biru) yang akan memperkuat kesan ceria.

2.2. Gaya
2.2.1. Analisa
Toko perlengkapan bayi ini menggunakan unsur garis vertikal yang terlihat pada kolom-kolom ruangan dengan
dominasi garis-garis horizontal yang terlihat jelas dari desain bentuk rak-raknya. Interior maupun perabot-perabot yang
digunakan di dalam toko ini juga sangat simple. Penggunaan warnanya dominan putih dengan warna merah sebagai
kontrasnya. Bahan-bahan yang digunakan juga berbahan keramik (lantai), kaca, plastik, serta alumunium.

Gambar 2.2 Analisa Gaya


2.2.2. Sintesa
(Sumber : Data Kelompok)

Sesuai dengan kondisi eksistingnya, toko ini memiliki gaya


yang modern-minimalis. Hal tersebut terlihat dari interior

8
maupun perabot-perabot yang digunakan sangat simple. Selain itu, penggunaan bahan-bahan dalam toko ini cenderung
menggunakan bahan-bahan mengkilap, mudah dibersihkan serta praktis.

Gambar 2.3 Sintesa Gaya


(Sumber : Data Kelompok)
2.2.3. Penyelesain
Mempertahankan gaya modern-minimalis yang sudah tercipta dalam interior Toko Happy ini.

2.3. Sirkulasi
2.3.1. Analisa

Pertemuan Pemecah
Gambar 2.4. Analisa
sirkulasiSirkulasi
sirkulasi sirkulasi
(Sumber : Data Kelompok)
9
2.3.2. Sintesa

Jarak antara pemecah sirkulasi di depan dengan pertemuan sirkulasi di belakang terlalu jauh. Hal ini
menyebabkan para pengunjung cenderung berjalan terus ke arah belakang dan kurang memperhatikan barang-barang
yang terletak di bagian tengah. Selain itu, peletakan rak di tengah ruangan dengan ukurannya yang besar dan juga
massif, mengakibatkan sirkulasi pembeli menjadi kurang leluasa.

2.3.3. Penyelesaian
Memperpendek jarak antara pemecah dan pertemuan sirkulasi dengan memperpendek ukuran raknya, serta
melakukan desain ulang pada perabot di bagian tengah agar tidak terlalu besar dan massif, sehingga pengunjung/
pembeli lebih leluasa untuk memilih-milih barang dan tidak mengganggu sirkulasi pembeli toko itu sendiri.

10
2.4. Tata Letak Perabot
2.4.1. Analisa
Penataan perabot pada eksisting sebagian besar disusun menepi, menyesuaikan dengan bentuk ruangannya.
Namun, ada beberapa perabot yang diletakkan dibagian tengah ruangan.

Gambar 2.5. Analisa Tata Letak


Perabot
2.4.2. Sintesa

Penyusunan perabot yang menepi sudah tepat, karena menyesuaikan dengan bentuk ruangan yang cenderung
sempit dan memanjang. Namun, pada peletakan perabot yang berada di bagian tengah ruangan agak kurang tepat,
dikarenakan bentuknya yang massif. Sehingga mempersempit jalur sirkulasi yang ada.

2.4.3. Penyelesaian
Mengubah beberapa tata letak perabot dengan lebih disesuaikan pada bentuk interior bangunan dengan
memperkecil ukuran dan mendesain ulang perabot, terutama pada perabot yang berada dibagian tengah ruangan.
Membagi peletakan perabot berdasarkan barang yang di display dan servis, serta membagi barang-barang yang menarik
- dicari dibutuhkan.

2.5. Desain Perabot

11
Toko Happy ini menggunakan perabot dengan gaya desain
modern yang sederhana dan ringan. Sebagian besar perabot berbahan
dasar metal dengan finishing cat, bentuk perabot didominasi oleh
bentuk-bentuk lurus, perabot polos tanpa menggunakan motif.

2.5.1. Rak Display


A. Analisa
Berupa lemari berbentuk kotak yang hanya berisi boneka-boneka.
B. Sintesa
Lemari display barang ini, bentuknya terlalu kaku dan monoton. Serta
bentukannya yang hanya terbuka ke satu sisi saja (jendela luar), sehingga barang yang
berada di dalam rak display tersebut sangat sulit untuk dapat dijangkau.
C. Penyelesain
Mendesain ulang perabot untuk display barang dengan bentukan yang memiliki
unsur lengkung matematis, sehingga dapat memunculkan kesan yang lebih menarik
dan ceria. Serta, tidak tertutup pada bagian belakangnya agar pengunjung tetap bisa
melihat barang display dari dalam dan memudahkan dalam pengambilan/ pemasangan
barang-barang display. Gambar 2.6. Rak
Display
2.5.2. Meja Kasir
A. Analisa
Meja kasir berbentuk kaku dan massif.
B. Sintesa
Jika dibandingkan dengan ukuran interior toko, ukuran meja kasir ini terlalu besar dan berkesan
massif.Sehingga memakan ruang lebih banyak. Selain itu, bentukannya yang sangat kaku menimbulkan kesan
monoton pada ruangan toko ini.
C. Penyelesaian

12
Desain ulang meja kasir dengan bentukan yang tidak kaku (menambahkan unsur lengkung) serta disesuaikan
dengan ukuran ruang yang sempit agar tidak terlalu memakan tempat.

2.5.3. Rak-rak Barang


A. Analisa Gambar 2.7. Meja
Terletak menepi pada sisi kanan, kiri, dan belakang ruang Kasir
toko serta terdapat juga di tengah-tengah ruangan dengan ukuran
sama yang cenderung tinggi dan massif.
B. Sintesa
Bentukan rak-rak yang ada massif dan tidak bervariasi
dengan desain yang didominasi oleh garis-garis horizontal
sehingga ruangan terkesan menjadi semakin sempit dan monoton
serta mengakibatkan ruangan terasa pendek dan sesak karena
banyaknya garis-garis horizontal pada rak-rak tersebut.
C. Penyelesaian
Gambar
Mendesain rak-rak dengan mengganti dominasi garis-garis horizontal dengan 2.8.
dominasi Rak-rak
garis-garis lengkung
Barang
matematis serta memperkecil dan memperpendek ukuran rak yang berada di tengah ruangan agar interior ruangan
toko lebih terkesan ceria dan tidak terasa sesak (leluasa) saat berada di dalamnya.

2.6. Unsur-Unsur Desain


2.6.1. Garis
A. Data
Penataan interior pada toko perlengkapan bayi ini menggunakan garis-garis horizontal dan vertikal. Namun,
garis-garis horizontalnya lebih mendominasi.
a. Garis Lurus Horizontal

13
Terbentuk dari pertemuan bidang dinding dengan plafon maupun lantai yang cenderung sudah
membentuk garis vertikal, serta terbentuk dari rak-rak dan susunan barang-barang yang di tata sedemikian rupa
sehingga terbentuk garis-garis horizontal.

b. Garis Lurus Vertikal


Garis
Gambar lurus
2.9. vertikal
Data pada
Garis
Horizontal
interior toko ini tampak
pada susunan rak-rak dan kolom-kolom. Namun, tidak mendominasi.

Gambar 2.10. Data Garis


Vertikal

14
B. Analisa dan Sintesa
Unsur-Unsur Analisa Sintesa Penyelesa
Desain
Interior
Garis Kesan yang dihasilkan dari Kurangnya menambahkan Mengganti domina
dominasi garis horizontal dalam unsur garis lain sehingga horizontal dengan
toko ini cenderung membuat ruangan berkesan monoton lengkung matemati
ruangan menjadi terkesan semakin dan sempit. ceria dalam ruang
memanjang dan menghimpit. terasa.
Tabel 2.1 Analisa dan Sintesa Unsur
2.6.2. Bentuk Garis

A. Data

Bentuk lurus terdapat pada


Gambar Bentuk
2.11. Datalengkung
Bentuk terdapat
perabot rak-rak dan meja
(Sumber pada
: Dataperlengkapan
Kelompok) bayi yang
kasir.
dijual. B. Analisa dan Sintesa

Unsur-Unsur Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain
Interior

15
Bentuk Dominasi bentuk-bentuk lurus Perlu penambahan bentuk yang Menambahkan dan
nampak pada bentuk perabotnya, tidak terlalu kaku. mendominasikan bentukan
sedangkan bentuk lengkung lengkung matematis agar
tidak mendominasi dan terdapat ruangan berkesan ceria dan serta
pada perlengkapan-perlengkapan tidak monoton dan kaku.
yang dijual.
2.6.3. Motif
A. Data Tabel 2.2 Analisa dan Sintesa Unsur
Bentuk
Toko Happy ini polos. Tidak terdapat permainan motif di dalam interior toko.

Gambar 2.12. Data Bentuk


(Sumber : Data Kelompok)
B. Analisa dan Sintesa

Unsur-Unsur Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain
Interior
Motif Interior toko terkesan polos Perlu adanya penambahan motif Menambahkan motif 2D dan 3

16
tanpa adanya motif. Motif hanya agar interior toko perlengkapan D dengan bentuk lengkung
nampak pada perlengkapan- bayi ini tidak monoton dan matematis, agar ruangan tidak
perlengkapan bayi yang dijual. membosankan. monoton dan terkesan ceria.

Tabel 2.3 Analisa dan Sintesa Unsur


Motif

2.6.4. Tekstur
A. Data
Pada eksisting Toko perlengkapan bayi ini, tekstur berasal dari bahan-bahan yang digunakan (keramik, kaca,
dan aluminium).

Gambar 2.13. Data Tekstur


(Sumber : Data Kelompok)
17
B. Analisa dan Sintesa

Unsur-Unsur Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain
Interior
Tekstur Tekstur yang dihasilkan dari Karena toko ini berkesan sempit Mempertahankan tekstur yang
bahan-bahan yang digunakan dan meanjang, maka sudah ada dengan penambahan
cenderung bertekstur licin dan penggunaan tekstur licin dan tekstur halus agar ruangan
mengkilat. mengkilat sudah tepat. menjadi lebih ceria.
Tabel 2.4 Analisa dan Sintesa Unsur
2.6.5. Ruang Tekstur

2.5.5. Ruang

A. Data

Kesan ruang pada kamar mandi ini yaitu tertutup, karena terdapat di dalam kamar tidur utama dan anak. Tetapi
kesan privat kurang terlihat karena adanya dua pencapaian sirkulasi pada kamar mandi ini.

18
kesan
tertutup
dalam
kamar

Gambar 2.10 Data Unsur


Bentuk

19
B. Analisa dan Sintesa

Unsur-Unsur Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain
Interior
Ruang Ruang berkesan tertutup. Dan
kurangnya pencahayaan ke
dalam kamar mandi.

Tabel 2.5 Analisa dan Sintesa Unsur


2.5.6 Warna Ruang

A. Data

Pada eksisting warna yang digunakan yaitu monochrome merah, tetapi yang lebih dominan yaitu warna
merah muda (pink). Sedangkan warna merah tua terdapat pada bak mandi. Sedangkan pada dinding dan plafond
menggunakan warna putih. Dan pada sebagian perabot menggunakan warna silver mengkilat. Pemilihan warna yang
cerah sangat baik untuk kamar mandi dikarenakan akan memberikan kesan bersih.

20
Warna merah muda
Bak mandi yang
yang lebih dominan.
berwarna merah
tua

Gambar 2.11 Data Unsur


Warna
B. Analisa dan Sintesa

Unsur-Unsur Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain
Interior
Warna Warna monochrome merah yang Pemilihan warna yang dominasi
digunakan pada eksisiting. dengan merah muda kurang
Dengan dominasi warna merah cocok dengan gaya bangunan
muda. yang country.
Tabel 2.6 Analisa dan Sintesa Unsur
Warna

2.5.7 Penerangan

A. Data

21
Terdapat dua macam penerangan pada kamar mandi, yaitu penerangan buatan dan alami. Penerangan buatan
berasal dari lampu tempel yang berada tepat ditengah ruangan dan berdasarka cara pemberian cahayanya termasuk
kedalam penerangan langsung. Sedangkan penerangan alaminya berasal dari jendela yang berukuran 50x50 cm.

Penerangan
alami yang
berasal dari
jendela

Gambar 2.12 Data Unsur


Penerangan

B. Sintesa dan Analisis

Unsur-Unsur Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain
Interior
Penerangan Ada dua jenis penerangan, yaitu Jendela kurang lebar, dan
alami dan buatan. Sehingga penempatan jendela tidak harus

22
cahaya alami dapat masuk terletak pada dinding, dapat
walaupun tidak menggunakan juga langsung dari atas plafond.
cahaya buatan. Dan cahaya buatan, pemilihan
jenisnya kurang tepat.

Tabel 2.7 Analisa dan Sintesa Unsur


Penerangan

2.5.7 Akustik

A. Data

Pada eksisiting, unsur akustik tidak terlalu berpengaruh. Meskipun lokasi rumah dekat dengan jalan. Hal ini
dikarenakan GSB pada bangunan yang cukup panjang (menjorok ke dalam).

B. Analisa dan Sintesa

Unsur-Unsur Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain
Interior
Akustik Tidak terlalu berpengaruhnya
unsur akustik pada ruangan
kamar mandi.
Tabel 2.8 Analisa dan Sintesa Unsur
Akustik

2.5.8 Bahan

23
A. Data

Bahan yang digunakan pada ruangan yaitu keramik, yang terletak pada dinding dan lantai. Penggunaan keramik
pada dinding, agar air tidak meresap/merembes ke dalam dinding. Sedangkan pada perabot menggunakan bahan satainless
steel , kaca dan plastik (karet).

Bahan dari stainlees


steel

Dinding dan lantai


dari bahan keramik Bahan dari
kaca

Bahan dari
ember

Gambar 2.13 Data Unsur


Bahan

B. Analisa dan Eksisting

Unsur-Unsur Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain
Interior
Bahan Bahan yang digunakan pada Bahan yang digunakan pada
kamar mandi memberikan kesan ruangan kamar mandi ini sudah
simple dan bersih, serta juga cukup baik. Seperti halnya
dapat memberikan kesan yang stainlees steel ini merupakan

24
lebih luas pada sebuah ruangan. bahan yang anti karat apabila
terkena air.
Tabel 2.9 Analisa dan Sintesa Unsur
Bahan
2.5.9 Penghawaan

A. Data

Pada eksisting tidak terdapat penghawaan alami mau buatan. Jendela yg berukuran 50x50 merupakan jendela
mati.dan hanya dapat melangsungkan cahaya alami yang datang pada kamar mandi.

Jendela mati pada


eksisiting.

Gambar 2.14 Data Unsur


Penghawaan

B. Analisa dan Sintesa

Unsur-Unsur Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain

25
Interior
Penghawaan Hanya terdapat jendela Adanya alternatif untuk keluar
berukuran (50x50cm) pada salah masuknya penghawaan agar
Tabel 2.10 Analisa dan Sintesa Unsur
satu sisi dinding, yang nuansa kamar mandi lebih
Penghawaan
merupakan jendela mati. Padahal nyaman dan fress. Penghawaan
kamar mandi sangat dapat juga menggunakan
membutuhkan penghawaan
secara langsung dan tidak
langsung.

2.6 PRINSIP-PRINSIP DASAR DESAIN INTERIOR

2.6.1 Harmoni / Keselarasan

A. Data

Penataan perabot yaitu berupa rak-rak display mengalami perulangan sehingga ruang terkesan selaras dan
harmoni. Namun, dikarenakan terlalu banyak perulangan dan tidak adanya kontras pada ruang toko ini sehingga kesan
yang ditimbulkan adalah monoton.
B. Analisa dan Sintesa

Prinsip-Prinsip Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain

26
Interior
Harmoni Perabot ditata secara berulang Perulangan rak secara terus Perlu adanya kontras pada ruang
sehingga menghasilkan kesan menurus menghasilkan kesan sehingga ruang tidak terlalu
harmoni. yang monoton dan tampak monoton.
membosankan.
Tabel 2.11 Analisa dan Sintesa
2.6.2 Proporsi Prinsip Harmoni

A. Data

Ruang toko yang sempit dan memanjang, ditambah dengan penataan perabot yang terlalu monoton dengan garis
horizontal yang kuat, membuat ruang terkesan semakin panjang dan tidak proporsional.

B. Analisa dan Sintesa

Prinsip-Prinsip Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain
Interior
Proporsi Ruang toko didominasi dengan Garis horizontal yang dominan Penambahan garis lengkung
garis horizontal, semakin semakin memperkuat kesan pada atap yang mengurangi
membuat ruang semakin tampak ruang yang memanjang kesan memanjang pada ruang.
memanjang. sehingga nampak kurang
proporsional.
. Tabel 2.12 Analisa dan Sintesa
Prinsip Proporsi
2.6.3 Keseimbangan

27
A. Data

Pada ruang toko ini, perletakan perabot dan display diatur sesuai dengan ketinggian barang sehingga
menimbulkan keseimbangan formal. Ruangan toko terkesan lebih kaku karena tidak adanya titik berat pada ruang.

B. Analisa dan Sintesa

Prinsip-Prinsip Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain
Interior
Keseimbangan Display ditata berjajar sesuai Penataan display menimbulkan Perlu adanya kontras pada ruang
dengan ketinggian sehingga keseimbangan formal sehingga sehingga ruang tidak terlalu
nampak seimbang. mengurangi kesan ceria pada kaku dan kesan formalnya
ruang. berkurang. Hal ini dicapai
dengan membuat kontras berupa
titik berat pada dinding dan rak
belakang toko.

Tabel 2.13 Analisa dan Sintesa Prinsip


Keseimbangan

2.6.4 Irama

A. Data

Pada ruang toko terdapat irama dengan adanya perulangan garis horizontal. Namun garis horizontal
yang kuat pada ruang ini membuat ruang terkesan menjadi semakin memanjang.

28
B. Analisa dan Sintesa

Prinsip-Prinsip Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain
Interior
Irama Terdapat irama berupa garis Irama yang berupa garis Menambahkan garis vertical dan
(horizontal) yang tidak terputus horizontal menciptakan kesan melintang pada ruangan. Hal ini
pada perabot rak-rak. ruang yang pendek. dicapai dengan penambahan
warna gradasi merah pada
kolom dan penambahan unsur
garis melintang pada atap.
Tabel 2.14 Analisa dan Sintesa Prinsip
Irama

2.6.5 Titik Berat

A. Data

Pada toko ini tidak ada suatu kontras yang menjadi suatu titik pusat perhatian. Ruang terkesan monoton dan
kurang menarik.

B. Analis dan Sintesa

Prinsip-Prinsip Analisa Sintesa Penyelesaian


Desain
Interior

29
Titik Berat Tidak terdapat titik berat pada Ruang toko menjadi monoton. Penambahan titik berat berupa
toko ini. kontras warna pada dinding dan
rak di bagian belakang toko.
Tabel 2.15 Analisa dan Sintesa Prinsip Titik
. Berat

30
BAB III

KONSEP
1. TEMA
Penggunaan tema ceria pada konsep desain, didasari pada kondisi eksisting toko yang memiliki tema yang sama. Tema
ceria dirasa pantas untuk menggambarkan suasana dan perasaan anak kecil. Hal itupun berkaitan erat dengan fungsi toko yang
menjual peralatan bayi, anak dan ibu hamil.
Penggunaan warna dominan kuning pada toko ini akan menimbulkan kesan ceria. Penggunaan warna kuning diimbangi
dengan penggunaan warna merah dan biru pada skema warna triadik. Warna triadik yang biasanya akan terkesan terlalu ramai
jika diterapkan, dikurangi intensitasnya dengan penggunaan nada.
Garis lengkung matematis dan bentuk lingkar penuh akan dominan pada toko ini. Hal ini akan memberikan suasana
yang ceria pada keseluruhan toko. Penggunaan garis lengkung dan bentuk lingkar penuh dapat diterapkan pada dua dimensi
ataupun tiga dimensi.

2. GAYA
Konsep gaya yang diterapkan pada bangunan ini adalah gaya modern. Hal ini sesuai dengan gaya pada kondisi
eksisting toko. Gaya modern dicapai dengan penggunaan bidang-bidang geometris, pemilihan material seperti keramik, kaca,
kayu pelitur serta pemilihan perabot yang praktis serta ringkas.
Penggunaan bidang geometris pada toko ini adalah adanya lingkaran dalam bentuk dua dimensi dan tiga dimensi.
Lantai yang menggunakan keramik, kaca yang dipasang pada kedua sisi dinding pada saat pertama kali masuk toko dan
penggunaan kayu pelitur pada perabot semakin menonjolkan kesan modern pada toko ini. Pemilihan perabot pun dipilih yang
seringkas dan sepraktis mungkin untuk memudahkan pengunjung toko.

3. SIRKULASI
Konsep sirkulasi pada toko ini akan mengikuti alur perabot. Pada saat pertama kali masuk ke dalam toko, akan
terdapat sebuah meja display berbentuk lingkaran yang akan mengarahkan sirkulasi ke rak-rak display di belakangnya. Alur
sirkulasi dibuat satu arah. Titik berat yang diletakkan di ruang bagian belakang, akan mengarahkan sirkulasi ke belakang. Lalu
letak kasir yang berada di depan, akan mengarahkan pengunjung untuk kembali ke depan.

31
Alur sirkulasi pun dapat dicapai dengan peletakkan zoning barang yang akan dijelaskan selanjutnya pada tata letak
perabot.

4. TATA LETAK PERABOT


Tata letak perabot di dalam toko ini dibuat se ringkas dan sesimpel mungkin untuk memperkuat kesan modern. Adanya
zoning barang, yakni barang yang menarik, dicari dan dibutuhkan serta adanya rak display dan rak service merupakan cara
penentuan tata letak perabot dan barang pada toko ini.
Barang yang menarik seperti contohnya boneka, mainan bayi dan anak akan diletakkan di bagian depan toko. Hal itu
dilakukan untuk menarik pengunjung masuk kedalam toko ini. Setelah itu barang-barang yang dicari seperti halnya baju anak,
peralatan-peralatan bayi diletakkan di bagian tengah toko. Sedangkan barang-barang yang dibutuhkan, seperti popok bayi, alat
mandi dan kebutuhan-kebutuhan harian akan diletakkan di bagian belakang took. Hal itu akan menarik pengunjung secara
tidak sadar untuk melihat-lihat barang-barang yang berada di tengah ruangan.
Perletakan kasir di bagian depan akan menarik kembali pengunjung menuju ke bagian depan toko. Kasir yang
diletakkan di depan ruangan pun akan memudahkan pegaeai untuk mengawasi seluruh aktivitas pengunjung toko.
Rak-rak service diletakkan persis di bawah rak display. Hal itu untuk memudahkan apabila barang dicari oleh
pengunjung toko tidak berada di display. Hal itu juga akan menjadikan rak display tidak terlalu penuh dengan berbagai barang.
Konsep tata letak perabot yang didesain berkesinambungan dengan konsep sirkulasi itu kedepannya, akan memberikan
sebuah kemudahan dalam akses ke seluruh barang dagangan.

5. DESAIN PERABOT
Ruang toko yang sempit membutuhkan perabot praktis dan ringkas. Hal itu dilakukan agar kesan toko yang sempit
akan berkurang dengan desain perabot ke depannya. Desain rak display dan service dibuat memanjang dan menempel pada
dinding. Bentuk rak display yang melingkar akan memberikan kesan ceria pada toko ini. Selain itu desain perabot disesuaikan
dengan pengunjung yakni anak-anak dan ibu hamil. Hal itu dilakukan untuk memudahkan pengunjung mengambil barang yang
diinginkannya.
Penggunaan rak display di tengah ruangan akan beresiko untuk membuat ruangan terkesan penuh dan monoton.
Namun, dengan desain rak yang tidak terlalu tinggi, akan membuat pengunjung untuk tetap melihat titik berat pada bagian

32
belakang ruangan. Hal itu pun dilakukan untuk membuat pandangan lebih leluasa dan kesan ruangan yang dihasilkan tidak
sempit,
Penggunaan lampu pada titik-titik tertentu pada rak-rak display akan membuat barang yang di display semakin
menarik, sehingga pengunjung untuk membeli barang-barang itu. Selain penggunaan lampu pada perabot, bahan yang
digunakan pada perabot haruslah mencerminkan kesan yang modern. Hal itu dicapai dengan penggunaan kayu pelitur sebagai
bahan rak-rak display, akan memberikan kesan aman dikarenakan pengunjung took ini yang kebanyakan anak-anak dan ibu
hamil.

6. UNSUR-UNSUR DESAIN
a. Garis
Untuk menimbulkan kesan ruang yang ceria dan modern, maka garis yang akan ditonjolkan pada ruang adalah garis lingkar
penuh dan lengkung.

b. Bentuk
Bentuk yang dominan yang akan diterapkan dalam desain adalah bentuk lengkung dan lingkar penuh.untuk menghilangkan
kesan kaku dan formal yang sebelumnya nampak pada ruang toko ini. Bentuk-bentuk ini yang merupakan bentuk-bentuk
geometris akan membuat kesan modern pada bangunan ini.

c. Tekstur
Pada ruang akan digunakan tekstur licin dengan adanya beberapa cermin yang akan diaplikasikan pada dinding sehingga
ruang akan nampak lebih luas.

d. Ruang
Ruang toko lebih mengalir dan terbuka dengan dengan adanya unsur kaca pada bagian depan toko.

e. Warna
Warna yang akan diterapkan pada ruang adalah warna triadik yakni merah, biru, kuning serta nada.Dominasi warna kuning
untuk memberikan kesan ceria yang lebih kuat pada ruang.

f. Akustik
Letaknya yang menjorok dan cukup jauh dari jalan raya sehingga tidak ada kebisingan yang mengganggu dari arah luar
toko.

33
g. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada ruang adalah bahan-bahan yang yang memberi kesan ruang lebih luas seperti keramik,
kaca, kayu pelitur namun tetap aman dalam aplikasi desainnya.

h. Penghawaan
Penghawaan yang digunakan dalam toko ini adalah penghawaan buatan.

7. PRINSIP DESAIN
a. Harmoni
Penataan perabot mengalami perulangan sehingga ruang terkesan selaras dan harmoni. Hal itu dicapai dengan desain
perabot yang diulang-ulang. Selain itu, terdapat titik berat pada bagian belakang ruangan agar ruangan tidak monoton dan
membosankan. Titik berat berupa dinding dan rak dengan kontras warna merah pada ruangan.

Titik berat dengan


kontras warna merah
Perulang pada dinding dan rak
an
penataa
n perbot

34
b. Proporsi
Permainan garis-garis lengkung dan bentuk lingkar penuh untuk menetralisir ruang yang terkesan pendek dan sempit agar
terkesan lebih ceria.
Menggunakan perabot-perabot yang lebih simple untuk memperkuat gaya modern.

Penggunaan
garis-garis Perabot yang
lengkung dan simple untuk
bentuk lingkar memperkuat gaya
penuh untuk modern
memberikan
kesan ceria

c. Keseimbangan
Toko perlengkapan bayi ini memiliki keseimbangan formal/ simetris, maka untuk mengurangi kesan formal, terdapat
penambahan unsur lengkung dan pemilihan intensitas warna yang relatif rendah.

Itensitas warna
yang relatif
Penambahan rendah
unsur
lengkung
untuk
mengurangi
kesan formal
d. Irama
Adanya perulangan bentuk pada perabot-perabot yang digunakan.
Perulanga
pada perabot

35
e. Titik Berat
Menggunakan sebuah warna yang kontras yakni warna merah pada bagian belakang ruangan yang di aplikasikan pada
dinding dan rak display.

Warna kontras yakni


merah pada dinding dan
rak display

36
BAB IV

HASIL DESAIN
1. TEMA
2. SIRKULASI
3. TATA LETAK PERABOT
4. PERSPEKTIF INTERIOR

37

Anda mungkin juga menyukai