KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
laporan desain Interior Bangunan Publik: Toko Perlengkapan Bayi, Anak dan Ibu Hamil. Laporan ini kami susun dalam rangka
memenuhi tugas Mata Kuliah Interior Bangunan Publik Semester Ganjil 2012-2013.
Kami selaku penulis laporan mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Triandi Laksmiwati, MT., selaku dosen mata kuliah desain Interior Bangunan Publik
2. Teman-teman Desain Interior Bangunan Publik yang telah memberikan masukan kepada kelompok kami.
Kami selaku penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan laporan kami demi kebaikan semua.
Hormat kami,
Kelompok
2
BAB I
DATA EKSISTING
4.00 m
15.00 m
3
Gambar 1.2 Tata Letak Perabot
Eksisting
3.00 m
5
15.00 m
3.00 m
4.00 m
BAB II
2.1. Tema
2.1.1. Analisa
Toko perlengkapan bayi ini memiliki tinggi plafond 3m. Pemakaian garis-garis horizontal yang dominan terlihat pada
susunan rak-rak. Toko ini sangat terkesan polos tanpa adanya motif. Warna yang digunakan dominan putih dengan merah
sebagai kontras. Penerangan di siang hari menggunakan penerangan alami dan buatan. Perabot yang digunakan
berbahan metal, plastik, keramik dan kaca. Penghawaan buatan dengan 2 buah AC.
Berdasarkan analisa ketinggian plafon yang tidak terlalu tinggi (3 m), pemilihan warna merah sebagai kontras di
eksisting, serta pemakaian bahan-bahannya dapat disimpulkan sebuah tema, bahwa toko ini memiliki kesan yang ceria.
2.1.3. Penyelesaian
Mempertahankan kesan ceria yang sudah ada pada kondisi eksisting dengan penambahan warna kuning dan
biru, sehingga menjadi skema warna triadik (merah, kuning, dan biru) yang akan memperkuat kesan ceria.
2.2. Gaya
2.2.1. Analisa
Toko perlengkapan bayi ini menggunakan unsur garis vertikal yang terlihat pada kolom-kolom ruangan dengan
dominasi garis-garis horizontal yang terlihat jelas dari desain bentuk rak-raknya. Interior maupun perabot-perabot yang
digunakan di dalam toko ini juga sangat simple. Penggunaan warnanya dominan putih dengan warna merah sebagai
kontrasnya. Bahan-bahan yang digunakan juga berbahan keramik (lantai), kaca, plastik, serta alumunium.
8
maupun perabot-perabot yang digunakan sangat simple. Selain itu, penggunaan bahan-bahan dalam toko ini cenderung
menggunakan bahan-bahan mengkilap, mudah dibersihkan serta praktis.
2.3. Sirkulasi
2.3.1. Analisa
Pertemuan Pemecah
Gambar 2.4. Analisa
sirkulasiSirkulasi
sirkulasi sirkulasi
(Sumber : Data Kelompok)
9
2.3.2. Sintesa
Jarak antara pemecah sirkulasi di depan dengan pertemuan sirkulasi di belakang terlalu jauh. Hal ini
menyebabkan para pengunjung cenderung berjalan terus ke arah belakang dan kurang memperhatikan barang-barang
yang terletak di bagian tengah. Selain itu, peletakan rak di tengah ruangan dengan ukurannya yang besar dan juga
massif, mengakibatkan sirkulasi pembeli menjadi kurang leluasa.
2.3.3. Penyelesaian
Memperpendek jarak antara pemecah dan pertemuan sirkulasi dengan memperpendek ukuran raknya, serta
melakukan desain ulang pada perabot di bagian tengah agar tidak terlalu besar dan massif, sehingga pengunjung/
pembeli lebih leluasa untuk memilih-milih barang dan tidak mengganggu sirkulasi pembeli toko itu sendiri.
10
2.4. Tata Letak Perabot
2.4.1. Analisa
Penataan perabot pada eksisting sebagian besar disusun menepi, menyesuaikan dengan bentuk ruangannya.
Namun, ada beberapa perabot yang diletakkan dibagian tengah ruangan.
Penyusunan perabot yang menepi sudah tepat, karena menyesuaikan dengan bentuk ruangan yang cenderung
sempit dan memanjang. Namun, pada peletakan perabot yang berada di bagian tengah ruangan agak kurang tepat,
dikarenakan bentuknya yang massif. Sehingga mempersempit jalur sirkulasi yang ada.
2.4.3. Penyelesaian
Mengubah beberapa tata letak perabot dengan lebih disesuaikan pada bentuk interior bangunan dengan
memperkecil ukuran dan mendesain ulang perabot, terutama pada perabot yang berada dibagian tengah ruangan.
Membagi peletakan perabot berdasarkan barang yang di display dan servis, serta membagi barang-barang yang menarik
- dicari dibutuhkan.
11
Toko Happy ini menggunakan perabot dengan gaya desain
modern yang sederhana dan ringan. Sebagian besar perabot berbahan
dasar metal dengan finishing cat, bentuk perabot didominasi oleh
bentuk-bentuk lurus, perabot polos tanpa menggunakan motif.
12
Desain ulang meja kasir dengan bentukan yang tidak kaku (menambahkan unsur lengkung) serta disesuaikan
dengan ukuran ruang yang sempit agar tidak terlalu memakan tempat.
13
Terbentuk dari pertemuan bidang dinding dengan plafon maupun lantai yang cenderung sudah
membentuk garis vertikal, serta terbentuk dari rak-rak dan susunan barang-barang yang di tata sedemikian rupa
sehingga terbentuk garis-garis horizontal.
14
B. Analisa dan Sintesa
Unsur-Unsur Analisa Sintesa Penyelesa
Desain
Interior
Garis Kesan yang dihasilkan dari Kurangnya menambahkan Mengganti domina
dominasi garis horizontal dalam unsur garis lain sehingga horizontal dengan
toko ini cenderung membuat ruangan berkesan monoton lengkung matemati
ruangan menjadi terkesan semakin dan sempit. ceria dalam ruang
memanjang dan menghimpit. terasa.
Tabel 2.1 Analisa dan Sintesa Unsur
2.6.2. Bentuk Garis
A. Data
15
Bentuk Dominasi bentuk-bentuk lurus Perlu penambahan bentuk yang Menambahkan dan
nampak pada bentuk perabotnya, tidak terlalu kaku. mendominasikan bentukan
sedangkan bentuk lengkung lengkung matematis agar
tidak mendominasi dan terdapat ruangan berkesan ceria dan serta
pada perlengkapan-perlengkapan tidak monoton dan kaku.
yang dijual.
2.6.3. Motif
A. Data Tabel 2.2 Analisa dan Sintesa Unsur
Bentuk
Toko Happy ini polos. Tidak terdapat permainan motif di dalam interior toko.
16
tanpa adanya motif. Motif hanya agar interior toko perlengkapan D dengan bentuk lengkung
nampak pada perlengkapan- bayi ini tidak monoton dan matematis, agar ruangan tidak
perlengkapan bayi yang dijual. membosankan. monoton dan terkesan ceria.
2.6.4. Tekstur
A. Data
Pada eksisting Toko perlengkapan bayi ini, tekstur berasal dari bahan-bahan yang digunakan (keramik, kaca,
dan aluminium).
2.5.5. Ruang
A. Data
Kesan ruang pada kamar mandi ini yaitu tertutup, karena terdapat di dalam kamar tidur utama dan anak. Tetapi
kesan privat kurang terlihat karena adanya dua pencapaian sirkulasi pada kamar mandi ini.
18
kesan
tertutup
dalam
kamar
19
B. Analisa dan Sintesa
A. Data
Pada eksisting warna yang digunakan yaitu monochrome merah, tetapi yang lebih dominan yaitu warna
merah muda (pink). Sedangkan warna merah tua terdapat pada bak mandi. Sedangkan pada dinding dan plafond
menggunakan warna putih. Dan pada sebagian perabot menggunakan warna silver mengkilat. Pemilihan warna yang
cerah sangat baik untuk kamar mandi dikarenakan akan memberikan kesan bersih.
20
Warna merah muda
Bak mandi yang
yang lebih dominan.
berwarna merah
tua
2.5.7 Penerangan
A. Data
21
Terdapat dua macam penerangan pada kamar mandi, yaitu penerangan buatan dan alami. Penerangan buatan
berasal dari lampu tempel yang berada tepat ditengah ruangan dan berdasarka cara pemberian cahayanya termasuk
kedalam penerangan langsung. Sedangkan penerangan alaminya berasal dari jendela yang berukuran 50x50 cm.
Penerangan
alami yang
berasal dari
jendela
22
cahaya alami dapat masuk terletak pada dinding, dapat
walaupun tidak menggunakan juga langsung dari atas plafond.
cahaya buatan. Dan cahaya buatan, pemilihan
jenisnya kurang tepat.
2.5.7 Akustik
A. Data
Pada eksisiting, unsur akustik tidak terlalu berpengaruh. Meskipun lokasi rumah dekat dengan jalan. Hal ini
dikarenakan GSB pada bangunan yang cukup panjang (menjorok ke dalam).
2.5.8 Bahan
23
A. Data
Bahan yang digunakan pada ruangan yaitu keramik, yang terletak pada dinding dan lantai. Penggunaan keramik
pada dinding, agar air tidak meresap/merembes ke dalam dinding. Sedangkan pada perabot menggunakan bahan satainless
steel , kaca dan plastik (karet).
Bahan dari
ember
24
lebih luas pada sebuah ruangan. bahan yang anti karat apabila
terkena air.
Tabel 2.9 Analisa dan Sintesa Unsur
Bahan
2.5.9 Penghawaan
A. Data
Pada eksisting tidak terdapat penghawaan alami mau buatan. Jendela yg berukuran 50x50 merupakan jendela
mati.dan hanya dapat melangsungkan cahaya alami yang datang pada kamar mandi.
25
Interior
Penghawaan Hanya terdapat jendela Adanya alternatif untuk keluar
berukuran (50x50cm) pada salah masuknya penghawaan agar
Tabel 2.10 Analisa dan Sintesa Unsur
satu sisi dinding, yang nuansa kamar mandi lebih
Penghawaan
merupakan jendela mati. Padahal nyaman dan fress. Penghawaan
kamar mandi sangat dapat juga menggunakan
membutuhkan penghawaan
secara langsung dan tidak
langsung.
A. Data
Penataan perabot yaitu berupa rak-rak display mengalami perulangan sehingga ruang terkesan selaras dan
harmoni. Namun, dikarenakan terlalu banyak perulangan dan tidak adanya kontras pada ruang toko ini sehingga kesan
yang ditimbulkan adalah monoton.
B. Analisa dan Sintesa
26
Interior
Harmoni Perabot ditata secara berulang Perulangan rak secara terus Perlu adanya kontras pada ruang
sehingga menghasilkan kesan menurus menghasilkan kesan sehingga ruang tidak terlalu
harmoni. yang monoton dan tampak monoton.
membosankan.
Tabel 2.11 Analisa dan Sintesa
2.6.2 Proporsi Prinsip Harmoni
A. Data
Ruang toko yang sempit dan memanjang, ditambah dengan penataan perabot yang terlalu monoton dengan garis
horizontal yang kuat, membuat ruang terkesan semakin panjang dan tidak proporsional.
27
A. Data
Pada ruang toko ini, perletakan perabot dan display diatur sesuai dengan ketinggian barang sehingga
menimbulkan keseimbangan formal. Ruangan toko terkesan lebih kaku karena tidak adanya titik berat pada ruang.
2.6.4 Irama
A. Data
Pada ruang toko terdapat irama dengan adanya perulangan garis horizontal. Namun garis horizontal
yang kuat pada ruang ini membuat ruang terkesan menjadi semakin memanjang.
28
B. Analisa dan Sintesa
A. Data
Pada toko ini tidak ada suatu kontras yang menjadi suatu titik pusat perhatian. Ruang terkesan monoton dan
kurang menarik.
29
Titik Berat Tidak terdapat titik berat pada Ruang toko menjadi monoton. Penambahan titik berat berupa
toko ini. kontras warna pada dinding dan
rak di bagian belakang toko.
Tabel 2.15 Analisa dan Sintesa Prinsip Titik
. Berat
30
BAB III
KONSEP
1. TEMA
Penggunaan tema ceria pada konsep desain, didasari pada kondisi eksisting toko yang memiliki tema yang sama. Tema
ceria dirasa pantas untuk menggambarkan suasana dan perasaan anak kecil. Hal itupun berkaitan erat dengan fungsi toko yang
menjual peralatan bayi, anak dan ibu hamil.
Penggunaan warna dominan kuning pada toko ini akan menimbulkan kesan ceria. Penggunaan warna kuning diimbangi
dengan penggunaan warna merah dan biru pada skema warna triadik. Warna triadik yang biasanya akan terkesan terlalu ramai
jika diterapkan, dikurangi intensitasnya dengan penggunaan nada.
Garis lengkung matematis dan bentuk lingkar penuh akan dominan pada toko ini. Hal ini akan memberikan suasana
yang ceria pada keseluruhan toko. Penggunaan garis lengkung dan bentuk lingkar penuh dapat diterapkan pada dua dimensi
ataupun tiga dimensi.
2. GAYA
Konsep gaya yang diterapkan pada bangunan ini adalah gaya modern. Hal ini sesuai dengan gaya pada kondisi
eksisting toko. Gaya modern dicapai dengan penggunaan bidang-bidang geometris, pemilihan material seperti keramik, kaca,
kayu pelitur serta pemilihan perabot yang praktis serta ringkas.
Penggunaan bidang geometris pada toko ini adalah adanya lingkaran dalam bentuk dua dimensi dan tiga dimensi.
Lantai yang menggunakan keramik, kaca yang dipasang pada kedua sisi dinding pada saat pertama kali masuk toko dan
penggunaan kayu pelitur pada perabot semakin menonjolkan kesan modern pada toko ini. Pemilihan perabot pun dipilih yang
seringkas dan sepraktis mungkin untuk memudahkan pengunjung toko.
3. SIRKULASI
Konsep sirkulasi pada toko ini akan mengikuti alur perabot. Pada saat pertama kali masuk ke dalam toko, akan
terdapat sebuah meja display berbentuk lingkaran yang akan mengarahkan sirkulasi ke rak-rak display di belakangnya. Alur
sirkulasi dibuat satu arah. Titik berat yang diletakkan di ruang bagian belakang, akan mengarahkan sirkulasi ke belakang. Lalu
letak kasir yang berada di depan, akan mengarahkan pengunjung untuk kembali ke depan.
31
Alur sirkulasi pun dapat dicapai dengan peletakkan zoning barang yang akan dijelaskan selanjutnya pada tata letak
perabot.
5. DESAIN PERABOT
Ruang toko yang sempit membutuhkan perabot praktis dan ringkas. Hal itu dilakukan agar kesan toko yang sempit
akan berkurang dengan desain perabot ke depannya. Desain rak display dan service dibuat memanjang dan menempel pada
dinding. Bentuk rak display yang melingkar akan memberikan kesan ceria pada toko ini. Selain itu desain perabot disesuaikan
dengan pengunjung yakni anak-anak dan ibu hamil. Hal itu dilakukan untuk memudahkan pengunjung mengambil barang yang
diinginkannya.
Penggunaan rak display di tengah ruangan akan beresiko untuk membuat ruangan terkesan penuh dan monoton.
Namun, dengan desain rak yang tidak terlalu tinggi, akan membuat pengunjung untuk tetap melihat titik berat pada bagian
32
belakang ruangan. Hal itu pun dilakukan untuk membuat pandangan lebih leluasa dan kesan ruangan yang dihasilkan tidak
sempit,
Penggunaan lampu pada titik-titik tertentu pada rak-rak display akan membuat barang yang di display semakin
menarik, sehingga pengunjung untuk membeli barang-barang itu. Selain penggunaan lampu pada perabot, bahan yang
digunakan pada perabot haruslah mencerminkan kesan yang modern. Hal itu dicapai dengan penggunaan kayu pelitur sebagai
bahan rak-rak display, akan memberikan kesan aman dikarenakan pengunjung took ini yang kebanyakan anak-anak dan ibu
hamil.
6. UNSUR-UNSUR DESAIN
a. Garis
Untuk menimbulkan kesan ruang yang ceria dan modern, maka garis yang akan ditonjolkan pada ruang adalah garis lingkar
penuh dan lengkung.
b. Bentuk
Bentuk yang dominan yang akan diterapkan dalam desain adalah bentuk lengkung dan lingkar penuh.untuk menghilangkan
kesan kaku dan formal yang sebelumnya nampak pada ruang toko ini. Bentuk-bentuk ini yang merupakan bentuk-bentuk
geometris akan membuat kesan modern pada bangunan ini.
c. Tekstur
Pada ruang akan digunakan tekstur licin dengan adanya beberapa cermin yang akan diaplikasikan pada dinding sehingga
ruang akan nampak lebih luas.
d. Ruang
Ruang toko lebih mengalir dan terbuka dengan dengan adanya unsur kaca pada bagian depan toko.
e. Warna
Warna yang akan diterapkan pada ruang adalah warna triadik yakni merah, biru, kuning serta nada.Dominasi warna kuning
untuk memberikan kesan ceria yang lebih kuat pada ruang.
f. Akustik
Letaknya yang menjorok dan cukup jauh dari jalan raya sehingga tidak ada kebisingan yang mengganggu dari arah luar
toko.
33
g. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada ruang adalah bahan-bahan yang yang memberi kesan ruang lebih luas seperti keramik,
kaca, kayu pelitur namun tetap aman dalam aplikasi desainnya.
h. Penghawaan
Penghawaan yang digunakan dalam toko ini adalah penghawaan buatan.
7. PRINSIP DESAIN
a. Harmoni
Penataan perabot mengalami perulangan sehingga ruang terkesan selaras dan harmoni. Hal itu dicapai dengan desain
perabot yang diulang-ulang. Selain itu, terdapat titik berat pada bagian belakang ruangan agar ruangan tidak monoton dan
membosankan. Titik berat berupa dinding dan rak dengan kontras warna merah pada ruangan.
34
b. Proporsi
Permainan garis-garis lengkung dan bentuk lingkar penuh untuk menetralisir ruang yang terkesan pendek dan sempit agar
terkesan lebih ceria.
Menggunakan perabot-perabot yang lebih simple untuk memperkuat gaya modern.
Penggunaan
garis-garis Perabot yang
lengkung dan simple untuk
bentuk lingkar memperkuat gaya
penuh untuk modern
memberikan
kesan ceria
c. Keseimbangan
Toko perlengkapan bayi ini memiliki keseimbangan formal/ simetris, maka untuk mengurangi kesan formal, terdapat
penambahan unsur lengkung dan pemilihan intensitas warna yang relatif rendah.
Itensitas warna
yang relatif
Penambahan rendah
unsur
lengkung
untuk
mengurangi
kesan formal
d. Irama
Adanya perulangan bentuk pada perabot-perabot yang digunakan.
Perulanga
pada perabot
35
e. Titik Berat
Menggunakan sebuah warna yang kontras yakni warna merah pada bagian belakang ruangan yang di aplikasikan pada
dinding dan rak display.
36
BAB IV
HASIL DESAIN
1. TEMA
2. SIRKULASI
3. TATA LETAK PERABOT
4. PERSPEKTIF INTERIOR
37