Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

KISTA OVARIUM
I. DEFISINI
Kista ovarium merupakan kantung nonneoplastik pada
ovarium yang berisi cairan atau bahan semisolid. Meskipun
umumnya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, kista
ini mungkin memerlukan pemeriksaan yang lebih teliti karena
bisa menjadi lokasi perubahan yang malignan.kista dapat
tunggal ataupun multipel (penyakit ovarium polikistik). Kista
ovarium dapat terjadi setiap saat antara usia pubertas dan
menopouse, termasuk selama kehamilan. Prognosis bagi kista
ovarium nonneoplastik sangat baik. Resiko terjadinya
malignansi ovarium tidak lebih besar pada kista ovarium yang
fungsional (fisiologis) (Kowalak, 2011).

II. ETIOLOGI
Penyebabnya saat ini belum diketahui secara pasti. Namun ada
salah satu pencetusnya yaitu faktor hormonal, kemungkinan
faktor resiko yaitu:
a. Faktor genetik/ mempunyai riwayat keluarga dengan
kanker ovarium dan payudara.
b. Faktor lingkungan (polutan zat radio aktif)
c. Gaya hidup yang tidak sehat
d. Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron,
misalnya akibat penggunaan obat-obatan yang
merangsang ovulasi dan obat pelangsing tubuh yang
bersifat diuretik.
e. Kebiasaan menggunakan bedak tabur di daerah vagina
(Wiknjosastro, 2005)
III. KLASIFIKASI
Kista ovarium merupakan jenis yang paling sering terjadi
terutama yang bersifat non neoplastik, seperti kista retensi yang
berasal dari korpus luteum. Tetapi di samping itu ditemukan
pula jenis yang merupakan neoplasma. Oleh karena itu kista
ovarium dibagi dalam 2 golongan:
1. Non-neoplastik (fungsional)
a. Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel yang menjadi besar semasa
proses atresia foliculi. Setiap bulan, sejumlah besar
folikel menjadi mati, disertai kematian ovum disusul
dengan degenerasi dari epitel folikel. Pada masa ini
tampaknya sebagai kista-kista kecil. Tidak jarang
ruangan folikel diisi dengan cairan yang banyak,
sehingga terbentuklah kista yang besar, yang dapat
ditemukan pada pemeriksaan klinis. Tidak jarang terjadi
perdarahan yang masuk ke dalam rongga kista, sehingga
terjadi suatu haematoma folikuler.
b. Kista lutein
Kista ini dapat terjadi pada kehamilan, lebih jarang di
luar kehamilan. Kista lutein yang sesungguhnya,
umumnya berasal dari 17 corpus luteum haematoma.
Perdarahan ke dalam ruang corpus selalu terjadi pada
masa vascularisasi. Bila perdarahan ini sangat banyak
jumlahnya, terjadilah corpus luteum haematoma, yang
berdinding tipis dan berwarna kekuning-kuningan.
Secara perlahan-lahan terjadi reabsorpsi dari unsur-
unsur darah, sehingga akhirnya tinggalah cairan yang
jernih atau sedikit bercampur darah. Pada saat yang
sama dibentuklah jaringan fibroblast pada bagian dalam
lapisan lutein sehingga pada kista corpus lutein yang tua,
sel-sel lutein terbenam dalam jaringan-jaringan perut.
2. Neoplastik
Yang termasuk golongan ini ada 3 jenis:
a. Cystadenoma mucinosum
Jenis ini dapat mencapai ukuran yang besar. Ukuran yang
terbesar yang pernah dilaporkan adalah 328 pound.
Tumor ini mempunyai bentuk bulat, ovoid atau bentuk
tidak teratur, dengan permukaan yang rata dan berwarna
putih atau putih kebiru-biruan.
b. Cystadenoma serosum
Jenis ini lebih sering terjadi bila dibandingkan dengan
mucinosum, tetapi ukurannya jarang sampai besar sekali.
Dinding luarnya dapat menyerupai kista mucinosum.
Pada umumnya kista ini berasal dari epitel permukaan
ovarium (germinal ephitelium).
c. Kista dermoid
Tumor ini merupakan bagian dari teratoma ovary
bedanya ialah bahwa tumor ini bersifat kistik, jinak dan
elemen yang menonjol ialah eksodermal. Sel-selnya pada
tumor ini sudah matang. Kista ini jarang mencapai
ukuran yang besar.
IV. MANIFESTASI KLINIK
Tanda dan gejala kista ovarium yang mungkin meliputi
(Kowalak, 2011):
a. Keadaan tanpa gejala kista ovarium berukuran kecil seperti
kista folikularis)
b. Gangguan rasa nyaman yang ringan pada panggul, nyer
punggung bawah, dispareunia, atau perdarahan uterus yang
abnormal dan terjadi sekunder karena gangguan pada pola
ovulasi (kista yang besar atau multiple).
c. Nyeri abdomen akut yang serupa dengan nyeri apendisistis
(kista ovarium dengan torsi)
d. Gangguan rasa nyaman yang unilateral dalam panggul
(akibat kista granulosa-lutein yang timbul dini pada
kehamilan dan mencapai ukuran 5 hingga 6 cm), haid yang
terlambat diikuti perdarahan yang lama atau tidak teratur
(kista granulosa-lutein pada wanita tidak hamil).

V. PATOFISIOLOGI (terlampir)
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah
sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk
menentukan sifat-sifat tumor itu.
2. Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas
tumor apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau
kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan
dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut
yang bebas dan yang tidak.
3. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya
hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang
dapat dilihat gigi dalam tumor.
4. Parasentesis
Telah disebut bahwa fungsi pada asites berguna menentukan
sebab asites. Perlu diingatkan bahwa tindakan tersebut
dapat mencemari cavum peritonei dengan isi kista bila
dinding kista tertusuk (Wiknjosastro, 2005).
VII. PENATALAKSANAAN
1. Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah
melalui tindakan bedah, misal laparatomi, kistektomi atau
laparatomi salpingooforektomi.
2. Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas
ovarium dan menghilangkan kista.
3. Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk
mengangkat kista ovarium adalah serupa dengan perawatan
setelah pembedahan abdomen dengan satu pengecualian
penurunan tekanan intra abdomen yang diakibatkan oleh
pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada
distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat dicegah dengan
memberikan gurita abdomen sebagai penyangga.
4. Tindakan keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien
tentang pilihan pengobatan dan manajemen nyeri dengan
analgetik / tindakan kenyamanan seperti kompres hangat
pada abdomen atau teknik relaksasi napas dalam,
informasikan tentang perubahan yang akan terjadi seperti
tanda tanda infeksi, perawatan insisi luka operasi
( Lowdermilk, 2005).

5. ASUHAN KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai