Anda di halaman 1dari 6

RANCANGAN

PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS

(MEDICAL STAFF BY LAW)

KOMITE MEDIK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

2013
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS
(MEDICAL STAFF BY LAWS)

PENDAHULUAN

Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan RI yang baru tentang penyelenggaraan


Komite Medik di Rumah Sakit, maka Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/
SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) sepanjang
mengenai peraturan staf medis, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 496/Menkes/SK/IV/2005
tentang Pedoman Audit Medis dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/Menkes/
SK/VII/2005 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Internal Staf Medis dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Visi Komite Medik RSUD Sidoarjo adalah :


Menjadi Komite Medik Terbaik dan Panutan di Jawa Timur

Misi Komite Medik RSUD Sidoarjo adalah :


1. Organisasi Profesi yang Bersatu, Aktif & Profesional
2. Meningkatkan Mutu Profesi :
a. Ketrampilan, Pengetahuan dan Etika
b. Pelayanan Profesi
c. Pendidikan dan Pelatihan Profesi
d. Penelitian

Motto Komite Medik RSUD Sidoarjo adalah:


Bekerja profesional memutuskan dan aman

Nilai-nilai Komite Medik RSUD Sidoarjo adalah :


a. Tanggung Jawab
b. Profesionalisme
c. Ramah
d. Peduli
e. Jujur

Tujuan dari Peraturan Menteri Kesehatan yang baru tersebut adalah untuk mengatur tata
kelola klinis (Clinical Governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan
pasien dirumah sakit lebih terjamin dan terlindungi serta mengatur penyelenggaraan komite
medik di setiap rumah sakit dalam rangka peningkatan profesionalisme staf medis.

Oleh karena itu perlu disusun Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff by Laws)
RSUD Kabupaten Sidoarjo yang baru sesuai dengan peraturan dan perundangan yang baru.

BAB I
KETENTUAN UMUM

1. Staf Medis adalah dokter (dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis)
yang bergabung dalam salah satu kelompok staf medis yang dinamakan Staf Medis
Fungsional (SMF)
2. Staf Medis Fungsional (SMF) adalah kelompok dokter (dokter, dokter gigi, dokter
spesialis dan dokter gigi spesialis) berdasarkan Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat
Ijin Praktek (SIP)
3. Kewenangan Klinis adalah kewenangan staf medis untuk melaksanakan pelayanan medis,
pendidikan kedokteran/dokter spesialis dan penelitian sesuai dengan kompetensi profesi
dan keahliannya.
4. Penugasan Klinis adalah penempatan staf medis ke kelompok staf medis (Staf Medis
Fungsional/SMF) dan Divisi sesuai dengan Kewenangan Klinis yang diberikan.
5. Komite Medik adalah organisasi non struktural yang dibentuk oleh Direktur dalam
rangka meningkatkan profesionalisme staf medis.
6. Personalia Komite Medik adalah terdiri dari Ketua Komite Medik, Sekretaris Komite
Medik, Ketua dan Anggota Sub Komite.

BAB II
TUJUAN

1. Dalam rangka menyesuaikan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/Menkes/Per/IV/


2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.
2. Terwujudnya Tata Kelola Klinis yang baik (Good Clinical Governance)

BAB III
KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE)

1. Pelayanan medis, pendidikan dokter/dokter spesialis dan penelitian kedokteran hanya


boleh dilakukan oleh staf medis yang telah diberikan Kewenangan Klinis.
2. Pemberian dan Perubahan Kewenangan Klinis staf medis ditetapkan atas rekomendasi
Komite Medik dan disahkan oleh Direktur.
3. Mekanisme (2) diatas diatur dalam :
i. Pedoman Kewenangan Klinis dari Komite Medik
ii. Daftar Perincian Kewenangan Klinis Staf Medis dari Komite Medik.

BAB IV
PENUGASAN KLINIS (CLINICAL APPOINTMENT)
1. Penempatan staf medis ke salah satu kelompok staf medis (Staf Medis Fungsional)
berdasarkan Surat Penugasan Klinis Rumah Sakit dari Direktur berdasarkan rekomendasi
Komite Medik.
2. Penempatan staf medis ke Divisi dalam satu kelompok staf medis (Staf Medis
Fungsional) berdasarkan Surat Penugasan Ketua Staf Medis Fungsional (SMF)
3. Perubahan Penugasan Klinis staf medis dapat dilakukan oleh Direktur atas rekomendasi
Komite Medik.
4. Mekanisme (1), (2) dan (3) diatas diatur dalam Pedoman Kredensial dan Re-kredensial
dari Komite Medik berdasarkan :
i. Pedoman Kewenangan Klinis
ii. Daftar Perincian Kewenangan Klinis Staf Medis
iii. Pedoman Pembinaan Etika dan Disiplin Profesi Medis
iv. Pedoman Penanganan Dugaan Pelanggaran Etika dan Disiplin Profesi Medis

BAB V
KOMITE MEDIK

1. Komite Medik adalah organisasi non struktural yang dibentuk oleh Direktur.
2. Tugas Komite Medik adalah meningkatkan profesionalisme staf medis secara :
i. Melakukan kredensial dan rekredensial seluruh staf medis
ii. Memelihara mutu profesi staf medis dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian.
iii. Menjaga disiplin, etika dan perilaku staf medis
3. Komite Medik dipimpin oleh seorang ketua dan disebut sebagai Ketua Komite Medik
dengan susunan perangkat organisasinya sebagai berikut :
i. Ketua Komite Medik
ii. Sekretaris Komite Medik
iii. Anggota terdiri dari :
a. Sub Komite Kredensial
b. Sub Komite Mutu Profesi Medis
c. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi
4. Pengangkatan dan pemberhentian seluruh Personalia Komite Medik oleh Direktur.
5. Dalam melaksanakan tugas (2) di atas, Komite Medik menyusun dan membuat Pedoman
yang diperlukan. Pedoman tersebut ditetapkan dan disahkan penggunaannya oleh
Direktur.

BAB VI
RAPAT

1. Mekanisme pengambilan keputusan Komite Medik berdasarkan pendekatan berbasis


bukti (evidence-based)
2. Keputusan (1) tersebut diatas melalui Rapat Komite Medik dan Sub Komite.
3. Mekanisme, jenis rapat dan pelaksanaan rapat tersebut diatur lebih lanjut dalam Pedoman
Rapat Pengambilan Keputusan Komite Medik.
BAB VII
SUB KOMITE KREDENSIAL

1. Sub Komite Kredensial bertugas menapis profesionalisme staf medis dengan cara
melakukan kredensial dan rekredensial
2. Sub Komite Kredensial terdiri dari :
a. Ketua Sub Komite Kredensial
b. Sekretaris
c. Anggota
3. Dalam melaksanakan tugas (1) diatas Sub Komite Kredensial berpedoman kepada :
a. Pedoman Kredensial dan Rekredensial
b. Pedoman Kewenangan Klinis
c. Daftar Perincian Kewenangan Klinis Dokter dan Dokter Spesialis
4. Sub Komite Kredensial bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medik

BAB VIII
SUB KOMITE MUTU PROFESI

1. Sub Komite Mutu Profesi bertugas memelihara mutu profesi staf medis dengan cara
mempertahankan kompetensi dan profesionalisme staf medis dalam bidang
pelayanan, pendidikan dan penelitian.
2. Sub Komite Mutu terdiri dari :
a. Ketua Sub Komite Mutu
b. Anggota
3. Dalam melaksanakan tugas (1) diatas Sub Komite Mutu Profesi berpedoman kepada:
a. Pedoman Tata Kelola Klinis (Clinical Governance)
b. Pedoman Audit Medis
c. Pedoman Pelaksanaan Ronde Ruangan (Ward Round)

d. Pedoman Pelaksanaan Laporan Jaga (Morning Report)


e. Pedoman Pembahasan Kasus Kematian
f. Pedoman Pembahasan Kasus Sulit
g. Pedoman Pembahasan Journal Reading
h. Pedoman Evidence-based Practice dan Health Technology Assessment
i. Pedoman Dosen Klinis (Clinician Educators)
j. Pedoman Pendampingan Profesi Medis (Proctoring)
4. Sub Komite Mutu Profesi bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medik

BAB IX
SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI

1. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi bertugas menjaga etika, disiplin dan perilaku staf
medis dengan cara melindungi pasien dari pelayanan staf medis yang tidak memenuhi
syarat (unqualified) dan tidak layak (unfit/unproper) untuk melakukan asuhan klinis
(clinical care) serta membina staf medis.
2. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi terdiri dari :
a. Ketua Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi
b. Anggota
3. Dalam melaksanakan tugas (1) di atas Sub Komite Kredensial berpedoman kepada :
a. Pedoman Pembinaan Etika dan Disiplin Profesi Medis
b. Pedoman Penanganan Dugaan Pelanggaran Etika dan Disiplin Profesi Medis
4. Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medik

BAB X
PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS (CLINICAL GOVERNANCE)

1. Staf Medis melaksanakan keprofesian medis sesuai dengan Kewenangan Klinis dan
Penugasan Klinis masing-masing dalam Tata Kelola Klinis (Clinical Governance) Rumah
Sakit dan kelompok staf medis (SMF)
2. Tata Kelola Klinis Rumah Sakit (Clinical Governance) adalah sistem penjaminan mutu
layanan di rumah sakit.
3. Tata Kelola Klinis Rumah Sakit disusun oleh Wakil Direktur Pelayanan;
ditetapkan serta disahkan oleh Direktur.
4. Tata Kelola Klinis Staf Medis Fungsional disusun oleh Ketua Staf Medis Fungsional;
ditetapkan dan disahkan penerapannya oleh Direktur.

5. Pelaksanaan (4) dan (5) diatas untuk staf medis diatur lebih lanjut dalam bentuk Medical
Staff Rules dan Regulation.
6. Medical Staff Rules and Regulation disusun oleh Wakil Direktur Pelayanan bersama para
Staf Medis Fungsional;
ditetapkan dan disahkan oleh Direktur.

BAB XI
TATA CARA REVIEW DAN PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS

1. Peraturan Internal Staf Medis ini dapat dilakukan review dan perubahan bilamana :
a. Adanya Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Peraturan Internal Korporasi
Rumah Sakit, Peraturan Internal Staf Medis ataupun peraturan/ perundangan lainnya
yang menyangkut profesi medis.
b. Kebijakan baru lain mengenai status Rumah Sakit.
2. Mekanisme dan cara perubahan (1) di atas diatur lebih lanjut dalam Pedoman Review dan
Perbaikan Peraturan Internal Staf Medis.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

1. Peraturan Internal Staf Medis ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


2. Peraturan Internal (Hospital by laws) Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo sepanjang
mengenai Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Anda mungkin juga menyukai