Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Pengetahuan

2.3.1 Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan kegiatan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan ini
terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran,
perasa, peraba, dan pembau. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. Pengetahuan dapat juga diperoleh dari pendidikan, pengalaman
sendiri, maupun pengalaman orang lain, serta melalui media masa dan lingkungan.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya
tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan sikap dan perilaku
setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulus
terhadap tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dapat diterangkan dengan metode
ilmiah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu persoalan ilmiah dengan
menggunakan teori kebenaran baik yang dilakukan saat sekarang atau masa
yang akan datang (Tjokronegoro, A & Sudarsono, S., 2001). Pengetahuan
adalah suatu proses untuk mengetahui dan menghasilkan sesuatu yang didorong rasa
ingin tahu yang bersumber dari kehendak dan kemauan manusia (Suhartono, 2005).
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris
khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu. pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior). Perilaku
yang didasai pengetahuan umumnya bersifat langgeng (Sunaryo, 2004).

2.3.2 Tingkatan Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif
mempunyai 6 (enam) tingkatan yaitu:
a. Tahu (Know)
Tahu adalah mengingat suatu materi yang sudah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)
terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang diterima tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Mereka yang telah paham
terhadap suatu materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada suatu situasi atau kondisi yang sebenarnya.

d. Analisis (Analysis)
Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen, tetapi masaih dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,
seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (Syntesis)
Suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi- formulasi
yang ada. Misalnya dapat menyusun, merencanakan, dapat meringkas, dapat
menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Anda mungkin juga menyukai