Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA MATARAM

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANG TALIWANG
TERAKREDITASI MADYA

Jl. Ade Irma Suryani No : 60 Telp : 0370-635974

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : HIV & AIDS

Sub Pokok Bahasan : HIV & AIDS

Sasaran : Siswa SMAK Kesuma

Tempat : Gedung SMAK Kesuma

Hari/tanggal : Rabu, 24 September 2016

Waktu :60 menit

Penyuluh : Petugas Puskesmas Karang Taliwang

A. Tujuan

Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit diharapkan peserta/sasaran mampu
memahami tentang penyakit HIV/AIDS.
Tujuan Khusus
Setelah diadakan penyuluhan selama 60 menit Peserta dapat :
a. menjelaskan pengertian HIV/AIDS.
b. menjelaskan penyebab HIV/AIDS.
c. mampu menyebutkan gejala HIV/AIDS.
d. menjelaskan bagaimana penularan HIV/AIDS.
e. menjelaskan cara pencegahan HIV/AIDS.
f.menjelaskan keterkaitan infeksi HIV dengan IMS

B. Materi

1.Pengertian HIV/AIDS.
2.Penyebab HIV/AIDS.
3.Gejala HIV/AIDS.
4.Cara Penularan HIV/AIDS.
5.Pencegahan HIV/AIDS.
6.kaitan HIV dengan IMS
C. Metode

Ceramah dan Tanya jawab

D. Media

Power Point
Komputer / Laptop
LCD

E. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 10 menit Pembukaan:
Menjawab salam
Salam pembuka
Mendengarkan dan
Memperkenalkan diri
Menjelaskan topik peny uluhan memperhatikan
Mendengarkan dan
dan tujuan penyuluhan
Menggali pengetahuan tentang memperhatikan
Menjawab pertanyaan
HIV & AIDS
yang diajukan oleh
penyaji
2 25 menit Penyajian:
Pengertian HIV/AIDS. memperhatikan
memperhatikan
Penyebab HIV/AIDS.
memperhatikan
Gejala HIV/AIDS. memperhatikan
bertanya kepada penyaji
Cara Penulara HIV/AIDS.
memperhatikan
Pencegahan HIV&AIDS
jawaban penyaji
Kaitan Infeksi HIV dgn
IMS

3 20 menit Penutup:
Melakukan evaluasi dengan Jawab pertanyaan yang
memberikan pertanyaan diajukan penyaji
Menyimpulkan materi yang Mendengarkan dan
telah disampaikan memperhatikan
Memberikan kesempatan kepada Bertanya apabila ada
peserta untuk bertanya kembali yang kurang jelas
jika kurang jelas
4. 5 menit Terminasi:
Mengucapkan terima kasih atas Mendengarkan
peran serta peserta
Mengucapkan salam penutup
Menjawab salam

F. tempat pelaksanaan

1. Tempat : Gedung SMAK Kesuma


2. Setting tempat duduk

Keterangan:

Kursi dan meja promotor


Kursi dan meja operator
Kursi sasaran

G. Rencana evaluasi

No Aspek Waktu Metode Alat Evaluator


1 kognitif Segera setelah penyuluhan Tanya Daftar Pelaksana
jawab pertanyaan Upaya
mengenai Program
HIV&AIDS
2 Afektif Segera setelah penyuluhan Tanya Daftar Pelaksana
jawab pertanyaan Upaya
tentang rencana Program
kedepan
3 psikomot Dua minggu setelah Observasi Lembar Pelaksana
or penyuluhan observasi Upaya
Program

Lampiran evaluasi

Evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka, antara lain:


1. Apa pengertian HIV/AIDS ?
2. Apa saja penyebab HIV/AIDS ?
3. Apa saja gejala-gejala HIV/AIDS ?
4. Bagaimana penularan HIV/AIDS bisa terjadi ?
5. Bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS ?
6.Adakah keterkaitan infeksi HIV dengan IMS ?

ISI MATERI

HIV&AIDS

1. Pengertian HIV dan AIDS


HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sel darah putih di
dalam tubuh (limfosiy) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Orang yang
dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum membutuhkan
pengobatan. Namun orang tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain bila
melakukan hubungan seks berisiko dan berbagi alat suntik dengan orang lain. HIV
menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yang berarti
kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi
virus HIV. Tubuh manusia mempunyai kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar
seperti kuman, virus, dan penyakit. AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan
tubuh ini, sehingga akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain.

2. Penyebab HIV/AIDS
Penyebab HIV/AIDS adalah infeksi oleh virus HIV, yang menyerang sistem kekebalan
tubuh sehingga sel-sel pertahanan tubuh makin lama makin banyak yang rusak. Penderita
infeksi HIV menjadi sangat rentan terhadap semua bentuk infeksi. Pada tahap akhir,
penderita tidak bisa tahan terhadap kuman-kuman yang secara normal bisa dilawannya
dengan mudah.

3. Gejala HIV/AIDS dan Cara Mengetahui Status HIV


Bervariasi tergantung pada kekebalan tubuh indivdu masing-masing dan tahap penyakit
HIV/AIDS yang sedang diderita.
Tahap awal gejala HIV/AIDS.
Dalam waktu antara 2-4 minggu setelah infeksi virus HIV, kebanyakan penderita akan
mengalami gejala mirip sakit flu, bisa juga digambarkan sebagai sakit flu terburuk yang
pernah diderita. Gejalaawal ini disebut juga sindrom retroviral akut atau infeksi HIV primer,
dan gejala ini merupakan itu reson alami tubuh terhadap infeksi virus HIV. Selain seperti
menderita flu parah, gejala awal lainnya berupa :
Demam ( Gejala hiv/aids yang paling umum )

Pembekakan kelenjar

Sakit tenggorokan

Ruam

Letih lesu

Nyeri otot dan sendi

Sakit kepala

Kedinginan

Penurunan Berat Badan.

Tapi pada kenyataannya orang yang sedang dalam tahap HIV tidak bisa dikenali. Mereka
tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Status terinfeksi HIV hanya
dapat diketahui setelah mengikuti test HIV yang disertai konseling.
Layanan test Hiv disebut sebagai VCT (Voluntari counseling and testing). Tes Hiv biasanya
tes darah untuk memastikan adanya anti body Hiv di dalam sampel darah. Tes Hiv bersifat
sukarela dan rahasia. Sebelum melakukan test Hiv,akan dilakukan konseling untuk
mengetahui tingkat resiko infeksi dari perilaku selama ini dan bagaimana nantinya harus
bersikap setelah mengetahui hasil test Hiv.

4. Penularan HIV/AIDS .
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antar lapisan
kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung
HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan presemina, dan air susu ibu. Penularan
dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal,anal,ataupun oral), transfusi darah, jarum
suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan,berslin,atau menyusui
serta bentuk kontak lainnya cairan-cairan tubuh.
Cara penularan HIV/AIDS yaitu :
HIV ditularkan melalui hubungan seksual tanpa menggunakan kondom (pengaman)
memungkinkan cairan mani atau cairan vagina yang mengandung virus HIV masuk ke
dalam tubuh pasangannya.
Dari seorang ibu hamil yang HIV positif kepada bayinya selama masa kehamilan,waktu
persalinan dan/atau menyusui.
Melalui tranfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV.
Pada umumnya tranfusi darah difasilitas kesehatan tidak berisiko,Palang Merah Indonesia
atau skrining HIV pada darah donor sebelum melakukan tranfusi kepada orang lain.
Bila darah tercemar HIV maka darah tersebut tidak digunakan.
Lewat pemakaian alat suntik yang sudah tercemar HIV,yang dipakai bergantian tanpa
disterilkan,terutama terjadi pada pemakaian bersama alat suntik dikalangan pengguna
narkoba suntik (penasun).
HIV tidak menular melalui batuk atau bersin,gigitan nyamuk,berbagi alat makan
bersama,berjabatan tangan,berciuman dan berpelukan.

5. Pencegahan HIV/AIDS.
Resiko infeksi HIV dapat dicegah dengan :
1. Abstinence - Jauhi sesks bebas.
2. Be faithful - Bersikaplah saling setia dengan pasangan.
3. Condom- Gunakan kondom saat berhubungan intim.
4.Drugs jauhi penggunaan narkoba.
6. Kaitan infeksi HIV dan IMS
Infeksi menular seksual atau IMS adalah infeksi yang di tularkan melalui hubungan seksual
baik melalui vagina,anus atau mulut. Orang yang mengidap IMS memiliki resiko lebih besar
untuk terinfeksi HIV. Perlukaan pada kelamin karena adanya IMS dapat mempermudah
seseorang tertular HIV saat berhubungan seks tanpa pengaman.
Gejala yang timbul tergantung pada jenis IMS yang di derita. Beberapa gejala IMS yang
mudah timbul adalah :
Keluarnya sekret atau nanah dari penis,vagina atau anus.
Nyeri atau terasa panas waktu kencing.
Benjolan,bintil atau luka pada penis,vagina,anus atau mulut.
Pembengkakan di pangkal paha.
Perdarahan setelah berhubungan kelamin.
Nyeri pada perut bawah (wanita).
Nyeri pada buah pelir.

Penyakit IMS misalnya :


Sifilis
Kencing nanah (gonore)
Klamidia
Herpes Genital
Infeksi Trikomunas
Kutil Kelamin,dll

Bila terdapat gejala diatas,jangan mengobati diri sendiri dengan obat bebas di pasaran. IMS
itu mencakup banyak jenis penyakit. Segera periksakan diri ke layanan kesehatan terdekat
untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Hindari hubungan seks atau gunakan kondom
dalam hubungan seks swlama masih dalam pengobatan agar infeksi tidak berulang.
Bila IMS tidak mendapatkan pengobatan yang tepat dapat meningkatkan resiko terkena
infeksi HIV,kemandulan,keguguran,atau penularan IMS kepada pasangan atau bayi yang di
kandung.

Anda mungkin juga menyukai