DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANG TALIWANG
TERAKREDITASI MADYA
A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit diharapkan peserta/sasaran mampu
memahami tentang penyakit HIV/AIDS.
Tujuan Khusus
Setelah diadakan penyuluhan selama 60 menit Peserta dapat :
a. menjelaskan pengertian HIV/AIDS.
b. menjelaskan penyebab HIV/AIDS.
c. mampu menyebutkan gejala HIV/AIDS.
d. menjelaskan bagaimana penularan HIV/AIDS.
e. menjelaskan cara pencegahan HIV/AIDS.
f.menjelaskan keterkaitan infeksi HIV dengan IMS
B. Materi
1.Pengertian HIV/AIDS.
2.Penyebab HIV/AIDS.
3.Gejala HIV/AIDS.
4.Cara Penularan HIV/AIDS.
5.Pencegahan HIV/AIDS.
6.kaitan HIV dengan IMS
C. Metode
D. Media
Power Point
Komputer / Laptop
LCD
E. Kegiatan penyuluhan
3 20 menit Penutup:
Melakukan evaluasi dengan Jawab pertanyaan yang
memberikan pertanyaan diajukan penyaji
Menyimpulkan materi yang Mendengarkan dan
telah disampaikan memperhatikan
Memberikan kesempatan kepada Bertanya apabila ada
peserta untuk bertanya kembali yang kurang jelas
jika kurang jelas
4. 5 menit Terminasi:
Mengucapkan terima kasih atas Mendengarkan
peran serta peserta
Mengucapkan salam penutup
Menjawab salam
F. tempat pelaksanaan
Keterangan:
G. Rencana evaluasi
Lampiran evaluasi
ISI MATERI
HIV&AIDS
2. Penyebab HIV/AIDS
Penyebab HIV/AIDS adalah infeksi oleh virus HIV, yang menyerang sistem kekebalan
tubuh sehingga sel-sel pertahanan tubuh makin lama makin banyak yang rusak. Penderita
infeksi HIV menjadi sangat rentan terhadap semua bentuk infeksi. Pada tahap akhir,
penderita tidak bisa tahan terhadap kuman-kuman yang secara normal bisa dilawannya
dengan mudah.
Pembekakan kelenjar
Sakit tenggorokan
Ruam
Letih lesu
Sakit kepala
Kedinginan
Tapi pada kenyataannya orang yang sedang dalam tahap HIV tidak bisa dikenali. Mereka
tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Status terinfeksi HIV hanya
dapat diketahui setelah mengikuti test HIV yang disertai konseling.
Layanan test Hiv disebut sebagai VCT (Voluntari counseling and testing). Tes Hiv biasanya
tes darah untuk memastikan adanya anti body Hiv di dalam sampel darah. Tes Hiv bersifat
sukarela dan rahasia. Sebelum melakukan test Hiv,akan dilakukan konseling untuk
mengetahui tingkat resiko infeksi dari perilaku selama ini dan bagaimana nantinya harus
bersikap setelah mengetahui hasil test Hiv.
4. Penularan HIV/AIDS .
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antar lapisan
kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung
HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan presemina, dan air susu ibu. Penularan
dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal,anal,ataupun oral), transfusi darah, jarum
suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan,berslin,atau menyusui
serta bentuk kontak lainnya cairan-cairan tubuh.
Cara penularan HIV/AIDS yaitu :
HIV ditularkan melalui hubungan seksual tanpa menggunakan kondom (pengaman)
memungkinkan cairan mani atau cairan vagina yang mengandung virus HIV masuk ke
dalam tubuh pasangannya.
Dari seorang ibu hamil yang HIV positif kepada bayinya selama masa kehamilan,waktu
persalinan dan/atau menyusui.
Melalui tranfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV.
Pada umumnya tranfusi darah difasilitas kesehatan tidak berisiko,Palang Merah Indonesia
atau skrining HIV pada darah donor sebelum melakukan tranfusi kepada orang lain.
Bila darah tercemar HIV maka darah tersebut tidak digunakan.
Lewat pemakaian alat suntik yang sudah tercemar HIV,yang dipakai bergantian tanpa
disterilkan,terutama terjadi pada pemakaian bersama alat suntik dikalangan pengguna
narkoba suntik (penasun).
HIV tidak menular melalui batuk atau bersin,gigitan nyamuk,berbagi alat makan
bersama,berjabatan tangan,berciuman dan berpelukan.
5. Pencegahan HIV/AIDS.
Resiko infeksi HIV dapat dicegah dengan :
1. Abstinence - Jauhi sesks bebas.
2. Be faithful - Bersikaplah saling setia dengan pasangan.
3. Condom- Gunakan kondom saat berhubungan intim.
4.Drugs jauhi penggunaan narkoba.
6. Kaitan infeksi HIV dan IMS
Infeksi menular seksual atau IMS adalah infeksi yang di tularkan melalui hubungan seksual
baik melalui vagina,anus atau mulut. Orang yang mengidap IMS memiliki resiko lebih besar
untuk terinfeksi HIV. Perlukaan pada kelamin karena adanya IMS dapat mempermudah
seseorang tertular HIV saat berhubungan seks tanpa pengaman.
Gejala yang timbul tergantung pada jenis IMS yang di derita. Beberapa gejala IMS yang
mudah timbul adalah :
Keluarnya sekret atau nanah dari penis,vagina atau anus.
Nyeri atau terasa panas waktu kencing.
Benjolan,bintil atau luka pada penis,vagina,anus atau mulut.
Pembengkakan di pangkal paha.
Perdarahan setelah berhubungan kelamin.
Nyeri pada perut bawah (wanita).
Nyeri pada buah pelir.
Bila terdapat gejala diatas,jangan mengobati diri sendiri dengan obat bebas di pasaran. IMS
itu mencakup banyak jenis penyakit. Segera periksakan diri ke layanan kesehatan terdekat
untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Hindari hubungan seks atau gunakan kondom
dalam hubungan seks swlama masih dalam pengobatan agar infeksi tidak berulang.
Bila IMS tidak mendapatkan pengobatan yang tepat dapat meningkatkan resiko terkena
infeksi HIV,kemandulan,keguguran,atau penularan IMS kepada pasangan atau bayi yang di
kandung.