No. Revisi : 1 SOP Tanggal Terbit : 12/05/2015 DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PUSKESMAS KABUPATEN Halaman : 1/ TALIWANG SUMBAWA BARAT Kepala Puskesmas Taliwang Ditetapkan pada Disahkan oleh: tanggal: Hj. Wildatun Uyun NIP. 196712101989032014
Penegrtian Penyuluahan adalah memberikan informasi tentang penyakit TBC ke pada masyarakat
1. Menambah wawasan atau pengetahuan tentang penyakit TB.
T U J U AN 2. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan TBC.
KEBIJAKAN SK Tim TB Dots
1. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis
REFERENSI 2. International Standar Tuberkulosis Care (ISTC) Alat-alat yang digunakan Powerpoin, leaflet dan LCD projector A. Langkah-langkah penyuluhan 1. Menyusun satuan acra penyuluhan (SAP) sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada, meliputi: a. Menentukan tujuan penyuluhan b. Menentukan sasaran penyuluhan (toma, masyarakat umum, kader posyandu, penderita TBC, keluarga penderita atau PMO) c. Menetukan tempat penyuluhan (di unit pelayanan kesehatan atau diluar unit pelayanan kesehatan) d. Menentukan waktu penyuluhan yang disesuaikan dengan situasi tempat, sasaran dan pelaksanaan penyuluhan e. Menentukan metode penyuluhan (ceramah, Tanya jawab atau diskusi) sesuai dengan jenis penyuluhan, apakah penyuluhan langsung perorangan, kelompok atau masyarakat/ massa. f. Alat bantu/ media yang digunakan (media cetak seperti poster, lembar LANGKAH- balik atau media elektronik seperti pemutaran filim) LANGKAH g. Menentukan biaya yang digunakan KEGIATAN h. Materi penyuluhan sesuai dengan tujuan penyuluhan dan sasaran. 2. Pelaksanaan penyuluhan a. Penyuluhan TBC dilaksanakan didalam gedung UPK dengan cara: 1) Penyuluhan langsung perorangan, sasarannya: penderita TBC, keluarga penderita atau PMO 2) Penyuluhan langsung kelompok, sasarannya: kelompok penderita bersama keluarganya dan PMO 3) Penyuluhan tidak langsung seperti menempelkan poster dan brosur TB b. Penyuluhan TBC dilaksanakan diluar gedung UPK dengan cara: 1) Penyuluhan perorangan dirumah penderita 2) Penyuluhan kelompok di posyandu c. Mengevaluasi penyuluhan: 1) Tercapainya tujuan yang diharapkan 2) Adanya perubahan prilaku penderita Bertambahnya wawasan atau pengetahuan tentang penyakit TBC Puskesmas taliwang, P2TB dan desa serta dinas kesehatan UNIT TERKAIT PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK TB PARU
No. Dokumen : SOP/UKM/TBC/01
No. Revisi : 1 SOP Tanggal Terbit : 12/05/2015 DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PUSKESMAS KABUPATEN Halaman : 1/ TALIWANG SUMBAWA BARAT Kepala Puskesmas Taliwang Ditetapkan pada Disahkan oleh: tanggal: Hj. Wildatun Uyun NIP. 196712101989032014
Pemeriksaan mikroskopik TB paru dilakukan untuk mengetahui adanya kuman
PENGERTIAN tuberculosis pada specimen. Pemeriksaan mikroskopik TB paru dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Yang dilaksanakan oleh tim DOTS yang terdiri dari: poliklinik DOTS, untuk dokter, perawat dan laboraturium, untuk petugas laboraturium
T U J U AN Untuk menjadi pedoman baku dalam pelayanan pemeriksaan mikroskopik TB
Penjaringan suspek, pencatatan dalam buku, register TB 06, permintaan pemeriksaan
2. Modul platihan mikroskopik TB tahun 2011 Referensi 3. Pedoman jejarin laboraturium dan pemantapan mutu (quality assurance) pmeriksaan mikroskopik TB
A. Alat-alat yang digunakan
TB 06, TB 05, TB 04, TB 12 (formulir untuk mengirimkan sediaan untuk keperluaan uji silang) B. Langkah-langkah 1. Penjaringan suspek: penemuan kasus TB dilakukan melalui serangkain kegiatan, mulai dari kontak serumah, kontak lingkungan, penjaringan terhadap suspek TB, pemeriksaan fisik dan laboraturium, menegakkan diagnosis dan penatalaksanaanya. Penemuan pasien TB, secara umum dilakukan secara pasif dan promosi aktif kecuali pada kelompok khusus yang beresiko tinggi sakit TB seperti pasien dengan HIV, klompok yang rentan tertular TB seperti di rutan, LP; yang hidup pada daerah kumuh, kontak dengan pasien BTA positif terutama anak LANGKAH- dibawa umur 5 tahun dan kontak pada pasien TB resisten Obat. Gejala utama pada LANGKAH pasien TB adalah batuk berdahak lebih dari 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat KEGIATAN diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas , nafsu makan menurun, berat badan meurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa aktifitas fisik, demam meriang lebih dari satu bulan 2. Pencatatan dalam register TB 06: semua suspek dicatat dalam buku register TB 06 dan diberi nomor identitas sediaan. 3. Permintaan pemeriksaan laboraturium (TB 05): berdasarkan buku register TB 06, semua suspek dirujuk ke laboraturium. Petugas poli DOTS mengisi formulir TB 05 dengan lengkap sebagai pengantar pemeriksaan mikroskopik dahak.
Pelaksanaan pemeriksaan laboraturium (TB 04 dan TB 05): petugas poli DOTS
segera mencatat hasil pemeriksaan laboraturium dalam buku register TB 06 UNIT Laboraturium, rawat jalan, rawat inap, dan ugd TERKAIT