Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BELAJAR

DAN PEMBELAJARAN
Soal
1. Sebutkan pengertian belajar dan pembelajaran menurut 5 para ahli!
2. Buatlah aplikasi prinsip-prinsip belajar dari siswa dan guru !
3. Tolong dianalisa plus(+) minus(-) Ujian Nasional dari sudut guru, siswa, lembaga dan
orangtua!
Jawaban
1. Pengertian belajar menurut 5 para ahli, yaitu:
2. Menurut James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta;
1999) Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.
3. Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan, nilai dan sikap.
4. Howard L. Kingskey (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar
adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
5. R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) hal 22. Belajar
adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan
dan tingkah laku
6. Notoatmodjo, Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk
hidup.
Pengertian pembelajaran menurut 5 ahli

1. Knowles, pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan.
2. Slavin, pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan
oleh pengalaman.
3. Woolfolk, pembelajaran berlaku apabila sesuatu pengalaman secara relatifnya menghasilkan
perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku.
4. Rahil Mahyuddin, Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan
ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek.
5. G. A. Kimble, pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam keupayaan
kelakuan akibat latihan yang diperkukuh.
1. Aplikasi prinsip-psinsip belajar dari siswa dan guru:
Sebelum itu, prinsip-prinsip beljar yang harus diketahui secara umum yaitu:

Perhatian dan Motivasi

Keaktifan

Keterlibatan langsung atau pengalaman

Pengulangan

Tantangan

Balikan dan penguatan (law of effect)

Perbedaan individual

Aplikasi prinsip belajar bagi siswa dan bagi guru:


Perhatian dan Motivasi

Siswa : Dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah pada
tercapainya tujuan belajar.

Guru : Menggunakan metode yang bervariasi. Memilih bahan ajar yang diminati siswa.

Keaktifan

Siswa : Dituntut dapat memproses dan mengolah hasil belajarnya secara efektif serta aktif baik
secara fisik, intelektual dan emosional. Untuk dapat memproses dan mengolah perolehan belajarnya
secara efektif, perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis
hasil percobaan, ingin tahu hasil dan kimia, membuat karya tulis, membuat kliping, dan prilaku sejenis
lain

Guru : Memberikan kesempata kepada siswa untuk melakukan eksperimen sendiri.

Keterlibatan langsung atau pengalaman

Siswa : Dalam hal ini siswa dituntut agar mengerjakan sendiri tugas yang diberikanguru kepada
mereka.

Guru : Melibatkan siswa dalam mencari informasi, merangkum informasi, dan menyimpulkan
informasi.

Pengulangan

Siswa : Kesadaran siswa dalam melakukan latihan-latihan yang berulang-ulang.

Guru : Merancang hal-hal yang perlu diulang.

Tantangan

Siswa : Diberikan suatu tanggung jawab untuk mempelajari sendiri dengan melakukan eksperimen,
belajar mandiri dan mencari pemecahan sendiri dalam menghadapi permasalahan.

Guru : Memberikan tugas siswa dalam pemecahan permasalahan.

Balikan dan penguatan (law of effect)

Siswa : Mencocokkan jawabab antara siswa dengan guru.

Guru : Memberikan jawaban yang benar dan memberikan kesimpulan dari materi yang telah
dibahas.

Perbedaan individual

Siswa : Belajar menurut tempo kecepatan masing-masing siswa.

Guru : Menentukan metode sehingga dapat melayani seluruh siswa. Diantaranya adalah
menentukan tempat duduk di kelas, menyusun jadwal belajar, atau memilih bahwa implikasi adanya
prinsip perbedaan individu bagi siswa dapat berupa perilaku fisik maupun psikis.

1. Plus(+) minus(-) Ujian Nasionaldari sudut guru, siswa, lembaga dan orang tua, yaitu:
Dari sudut guru
Poin plus(+):
UN membuat guru semakin semangat untuk mendidik murid-muridnya.
Guru semakin kreatif dalam memberikan pembelajaran demi siswanya Lulus UN dengan hasil
yang memuaskan.
Guru merasa bangga jika siswanya berhasil lulus UN 100%
Guru berperan aktif dalam mendorong siswa menghadapi UN
Poin minus(-):
Ujian Nasional mengambil alih sistem penilaian yang seharusnya dilakukan oleh guru di
sekolah.
UN juga membuat guru-guru menjadi pemburu nilai-nilai UN agar sekolahnya masuk
peringkat ternama di mata masyarakat.
Dari sudut siswa
Poin plus(+):
Sebagian siswa menilai UN berguna, sehingga siswa semakin terdorong untuk belajar.
Siswa mengikuti bimbingan belajar khusus
Siswa terpacu mengalahkan saingan untuk menjadi yang terbaik
Siswa menjadi termotivasi untuk mendapat prestasi yang terbaik.
Pendalaman materi dari sekolah yang dapat menambah pengetahuan siswa
Untuk siswa SMA, UN merupakan motivasi mereka untuk belajar baik di sekolah maupun di
luar sekolah untu menambah kemampuan untuk lulus UN atau pun Ujian Masuk Perguruan Tinggi

Poin minus(-):
Mereka sangat mengecam adanya UN, karena mereka menyadari bahwa mereka malas.
Siswa dapat menjadi tertekan apabila terus dipaksa belajar untuk mengalahkan yang lain,
siswa dapat mengalami stres dan gangguan emosional lainnya
UN juga dapat menakutkan siswa karena takut tidak lulus
Sekolah terlalu memacu siswa dengan pendalaman materi UN yang overdosis yang diselingi
dengan Try Out-Try Out sehingga membuat siswa menjadi stres.
Siswa menjadi minim budi pekerti karena kebanyakan mereka menghalalkan segala cara
untuk sukses menjalani UN
Waktu istirahat semakin sedikit karena kesibukan belajar.
Timbul kecurangan UN sehingga merugikan pihak yang jujur.

Dari sudut Lembaga


Poin plus(+):
Pihak lembaga seperti sekolah bangga jika memiliki siswa yang berprestasi dan bersungguh
menjalani UN
Nama sekolah menjadi terbaik di mata umum dan di mata masyarakat apabila siswanya
berprestasi dan meraih nilai tertinggi di Ujian Nasional di bandingkan sekolah lain.
Lembaga lain seperti tempat Bimbingan Belajar banyak diminati siswa untuk menambah
pengetahuan menghadapi UN

Poin minus(-)
Nama sekolah menjadi tercoreng apabila mereka kedapatan memiliki siswa yang mencontek,
apalagi apabila tim pengawas mengetahui apabila telah terjadi kerjasama antara siswa dan guru
dalam menjawab soal di Ujian Nasional.
Pihak sekolah menjadi tidak enak dengan orang tua siswa apabila ada anak mereka yang
tidak lulus sehingga stres dan berlaku kriminal.
Lembaga bimbingan belajar terpaksa harus mengembalikan uang siswa apabila ada yang
tidak lulus, karena telah menjadi kesepakatan sejak awal
Dari sudut orangtua
Poin Plus(+):
Setiap orang tua pasti bangga jika anaknya lulus dengan maksimal di Ujian Nasional.
Para orang tua berusaha keras membekali anak mereka dengan kesiapan mental, kesehatan
serta peralatan yang mendukung suksesnya pelaksanaan UN anak mereka.
Orang tua bekerja sama dengan guru di sekolah untuk mendorong anak mereka sukses
menghadapi UN
Poin minus(-):
Orang tua merasa bahwa UN sangat mengerikan dan hanya akan membebani pikiran anak
mereka.
Orang tua akan sedih jika anak mereka sampai stres bila tidak lulus UN.
Bagi orang tua yang memiliki anak yang kurang pandai UN hanya akan menjatuhkan harapan
mereka untuk melanjutkan anak mereka ke pendidikan yang lebih tinggi, karena kesulitan
mengerjakan soal-soal UN yang di anggap mengerikan.
Orang tua merasa stres memikirkan anak mereka, karena mereka tidak yakin anaknya
memiliki kemampuan menghadapi UN.

Anda mungkin juga menyukai