UTS BIO Ibu Meilina
UTS BIO Ibu Meilina
Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang ciri dan prinsip pengklasifikasian
makhluk hidup, dimana klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau
tumbuhan ke dalam kelompok tertentu.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Familia : Lorisidae
Genus : Nyeticebus
Di Indonesia, satwa ini dapat ditemukan di Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Satwa ini
menjadi incaran untuk dijadikan hewan peliharaan.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Familia : Hominidae
Genus : Pongo
Orang utan (atau orangutan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis kera besar
dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan, kadang cokelat, yang hidup di
Indonesia dan Malaysia
Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang
dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor.Orang utan
berukuran 1-1,4 m untuk jantan, yaitu kira-kira 2/3 kali ukuran seekor gorila.Tubuh
orang utan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang
besar dengan posisi mulut yang tinggi. Orang utan jantan memiliki pelipis yang
gemuk. Mereka mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran,
penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Familia : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) mempunyai panjang tubuh 38-76 cm, panjang
ekor 61 cm dengan berat badan sampai 6 kg. Tubuhnya tampak kokoh yang tertutup
mantel rambut berwarna coklat kemerah-merahan di bagian bawah nampak lebih muda
dan muka menonjol dengan wama keputih-putihan. Wama mantel rambut kera ini yang
hidup di pedalaman hutan lebih gelap dari pada yang hidup dipantai. Anak kera ekor
panjang mantel rambut berwama hitam dengan rambut muka dan telinga nampak
cemerlang, warna rambut inl akan berubah setelah berumur 1 tahun.
a. SAWO
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ebenales
Famili : Ebenaceae
Genus : Diospyros
b. NANGKA
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fosales
Famili : Maraceae
Genus : Artocarpus
c. KACANG TANAH
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
subdivisi : Angiospermae
kelas : Magnoliophyta
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
4. Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian
khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan
dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi
dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan
kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-
rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003)
Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang
abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan
elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang
panjang.
5. A. biomassa daratan
a) Hutan hujan tropis, bioma hutan hujan tropis terdapat di daerah tropic dan
subtropik. Ciri-ciri bioma hutanhujan tropis adalah sebagai berikut:
Vegetasi yang khas dari bioma hutan hujan tropis adalah liana (rutan)
yang merupakan tumbuhan merambat dan anggrek sebagai tumbuhan
epifit
Hewannya antara lain kera, burung, badak, babi hutan, dan harimau
b) Hutan gurun pasir , daerah yang sangat kering dikenal sebagai gurun.
Beberapa bioma gurun terdapat didaerah tropic (sepanjang garis katulistiwa)
yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun pasir adalah
sebagai berikut:
Suhu udara mengalami fluktuasi sepanjang hari, suhu siang hari timggi
(bias mencapai 450C). sehingga penguapan juga tinggi, sebaliknya
pada malam hari suhunya bisa sangat rendah ( mencapai 00C )
Bioma padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropic ke
subtropik. Ciri-ciri bioma padang rumput adlah sebagai berikut:
d) Taiga
Bioma taiga terdapat di antara daerah subtropik dan kutub, misalnya di Rusia,
eropa utara, kanada, dan Alaska. Ciri-ciri bioma taiga adalh sebagai berikut:
Hewannya antara lain, beruang, srigala, rusa besar, landak, tikus, tupai,
dan burung-burung yang akan bermigrasi ke selatan pada musim gugur
e) Tundra
Hewannya antara lain rusa kutub, burung hantu salju, tikus, dan
beberapa jenis serannga dan beberapa jenis burung dating pada
musim panas.
f) Decidous forest
6. Istilah suksesi digunakan pertama kali oleh Hult pada tahun 1885 dalam studi tentang
perubahan pada komunitas. Dasar studi suksesi sendiri dicetuskan oleh Cowles pada
tahun 1899, sedangkan prinsip-prinsip dan teori suksesi dikemukakan secara
mendalam dan seksama oleh Clement pada masa setelah Clowes, yaitu tahun 1907.
(Gopal dan Bharwaj, 1979).
Suksesi dapat dibedakan dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi
sekunder.
1. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan
komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Gangguan tersebut
dapat terjadi secara alami maupun oleh campur tangan manusia. Gangguan secara
alami dapat berupa tanah longsor, letusan gunung berapi, dan endapan lumpur di
muara sungai. Gangguan oleh campur tangan manusia dapat berupa kegiatan
penambangan (batu bara, timah, dan minyak bumi). Terdapat beberapa ciri-ciri dari
suksesi Primer, antara lain :
o Berkembang pada substrat baru
o Terbentuk vegetasi baru
o Ekosistem awal habis total
Suksesi primer ini diawali tumbuhnya tumbuhan pionir, biasanya berupa lumut kerak.
Lumut kerak mampu melapukkan batuan menjadi tanah sederhana. Lumut kerak yang
mati akan diuraikan oleh pengurai menjadi zat anorganik. Zat anorganik ini memperkaya
nutrien pada tanah sederhana sehingga terbentuk tanah yang lebih kompleks. Benih
yang jatuh pada tempat tersebut akan tumbuh subur. Setelah itu, akan tumbuh rumput,
semak, perdu, dan pepohonan. Bersamaan dengan itu pula hewan mulai memasuki
komunitas yang baru terbentuk.. Hal ini dapat terjadi karena suksesi komunitas
tumbuhan biasanya selalu diikuti dengan suksesi komunitas hewan. Secara langsung atau
tidak langsung. Hal ini karena sumber makanan hewan berupa tumbuhan sehingga
keberadaan hewan pada suatu wilayah komunitas tumbuhan akan senantiasa
menyesuaikan diri dengan jenis tumbuhan yang ada. Akhirnya terbentuklah komunitas
klimaks atau ekosistem seimbang yang tahan terhadap perubahan (bersifat
homeostatis). Salah satu contoh suksesi primer yaitu peristiwa meletusnya gunung
Krakatau. Setelah letusan itu, bagian pulau yang tersisa tertutup oleh batu apung dan
abu sampai kedalaman rata rata 30 m.
2. Suksesi sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat
merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan/substrat seperti
sebelumnya. Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi tidak dari komunitas
pionir.
Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa
alami atau akibat kegiatan manusia. Gangguan alami misalnya angin topan, erosi, banjir,
kebakaran, pohon besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan
yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.
Proses suksesi sangat terkait dengan faktor lingkungan, seperti letak lintang, iklim, dan
tanah. Lingkungan sangat menentukan pembentukkan struktur komunitas klimaks. Misalnya,
jika proses suksesi berlangsung di daerah beriklim kering, maka proses tersebut akan terhenti
(klimaks) pada tahap komunitas rumput, jika berlangsung di daerah beriklim dingin dan
basah, maka proses suksesi akan terhenti pada komunitas (hutan) conifer, serta jika
berlangsung di daerah beriklim hangat dan basah, maka kegiatan yang sama akan terhenti
pada hutan hujan tropis.
Cara bertani dan mengolah lahan konvensional yang eksploitatif memicu erosi
tanah 100 kali lipat lebih cepat dibanding cara alam membentuknya. Pada
2030, jika kita tidak mengubah cara kita mengelola lahan, lebih dari 20%
habitat di darat seperti hutan, rawa-rawa dan padang rumput di negara
berkembang, akan segera berubah menjadi lahan garapan. Hal ini akan
menyebabkan kerusakan parah pada keanekaragaman hayati dan layanan
ekosistem penting seperti material, air dan energi yang kita gunakan.
Sejak abad ke-19, sekitar 60% karbon yang tersimpan di tanah dan tanaman
hilang akibat perubahan penggunaan lahan, seperti untuk lahan pertanian dan
pemukiman penduduk. Jika cara pengelolaan lahan tradisional berlanjut,
karbon-karbon ini akan terlepas ke atmosfer yang akan memerparah
pemanasan global yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar fossil.
8. Extinction dalam arti katanya adalah pemadaman. Extinction merupakan suatu cara
untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan dengan menghilangkan
reinforcement yang mengikuti perilaku yang tidak diinginkan tersebut. Dalam konteks
biologi penghilangan suatu sifat yang tidak perlu pada suatu individu yaitu didalam
suatu ekspresi gen dengan cara mengganti sifat tersebut dengan sifat yang baru.
Kami memilih jawaban ya, suatu makhluk hidup bisa mengalami extinction.
Dikarenakan manusia selalu menginginkan kesempurnaan dallam hidupnya dan
dengan akal yang dimiliki mereka mencoba untuk mengurangi hal-hal yang buruk
dalam diri mereka.
Rahmat Hidayat, Dalam Makalah Klimatology Serta Pengaruh Terhadap Iklim dan Cuaca,
Fakultas tekhnik pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram, 2012