SATUAN ACARA PENYULUHAN Kelompok 23
SATUAN ACARA PENYULUHAN Kelompok 23
Oleh:
KELOMPOK 23
HERMINA D.H UDA 16160069
SUDARYANTO 16160123
A. TUJUAN
1. Latar Belakang
Masa pemulihan dari sembilan bulan kehamilan dan proses kelahiran
disebut dengan masa nifas (post partum). Masa nifas berlangsung selama
2009). Infeksi perineum merupakan salah satu komplikasi yang dialami oleh
ibu post partum dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama fase nifas.
Infeksi perineum tidak hanya dialami oleh ibu yang melakukan persalinan
secara caesar. Ibu yang melakukan persalinan secara normal juga dapat
berhubungan dengan lama penyembuhan luka4. Selain itu, faktor gizi juga
perineum lebih cepat. Status gizi yang baik akan tercapai apabila ibu
1
mengonsumsi makanan yang beragam, bergizi, dan berimbang. Pada masa
nifas diperlukan nutrisi yang bermutu tinggi dengan cukup kalori, protein, cairan
serta vitamin. Faktor nutrisi akan mempengaruhi proses penyembuhan luka jalan
lahir. Kebutuhan gizi saat masa nifas juga mengalami peningkatan. Asupan
kalori per hari mengalami peningkatan mencapai 2700 kalori dan asupan
cairan ditingkatkan mencapai 3000 ml (susu 1000 ml) per hari. Peningkatan
asupan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk penyembuhan luka dan kebutuhan
pada tahun 2010 adalah 73,48%, tahun 2011 adalah 77,65%. Walaupun cakupan
pelayanan ibu nifas mengalami peningkatan, namun masih jauh dari target
bidang kesehatan tahun 2015 adalah 90%. Cakupan pelayanan ibu nifas di
Propinsi Jawa Timur pada tahun 2011 mencapai 94,75%, ini berarti cakupan
kunjungan ibu nifas telah memenuhi target (Depkes RI, 2012). Hal ini juga
disebabkan adanya perubahan sasaran ibu nifas yang dikeluarkan oleh BPS
Provinsi Jawa Timur di awal bulan Maret 2012, meski secara absolut (jumlah)
45% (Suprabowo, 2006). Di Jawa timur tahun 2000 angka kejadian ibu nifas
penelitian Titik Wahyuni tahun 2009 di Desa Latukan Kecamatan Karang geneng
Kabupaten Lamongan pada Bulan Maret sampai dengan April 2009, terdapat 29
(80,55%) ibu nifas yang tarak (Pantang) terhadap makanan (Jauhari, 2010).
2
Berdasarkan teori dan data yang mendukung kelompok tertarik untuk
Pemenuhan Nutrisi Pada Ibu setelah melahirkan (Post Partum), dengan harapan
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
3
Pengertian luka
post partum
Tanda-tanda
infeksi
Faktor-faktor
penghambat
penyembuhan
luka post partum
Menjelaskan cara
perawatan luka
post partum.
Pemberian
nutrisi pada ibu
post partum
3. Penutup Tanya jawab Bertanya dan 3 menit
mendengarkan
Evaluasi dan
Memperhatikan
menyimpulkan
materi
Mengucapkan
Membalas
salam
salam
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
Leaflet (terlampir)
F. EVALUASI
1. Evaluasi proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Tidak ada peserta yang meninggakan tempat penyuluhan sebelum acara
selesai
3) Peserta mengajukan pertanyaan
2. Evaluasi hasil
1) Menjelaskan pengertian perawatan luka post partum.
2) Menyebutkan tanda-tanda infeksi
3) Menyebutkan dampak dari kurangnya nutrisi pada ibu setelah melahirkan.
4) Menjelaskan cara perawatan
5) Menjelaskan makanan yang baik untuk ibu setelah melahirkan
4
5
LAMPIRAN
LANDASAN TEORI
A. Definisi
Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran
adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat
alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari
dan berjalan-jalan.
2. Puerpenium intermedial : kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia
Segera setelah plasenta lahir, TFU kurang lebih 2 jari dibawah pusat.
Pada hari ke-5 TFU setengah pusat. Simpisis dan pada hari ke-12
uterus sudah tidak teraba lagi diatas simpisis dan setelah 6 minggu
6
2. Luka-luka jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-
7 hari
3. Lochea : cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam
masa nifas
a) Lochea rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
berbau busuk
f) Locheastasis : lochea tidak lancar keluarnya
4. Serviks
Setelah persalinan, bentuk servik agak menganga seperti corong
bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan
7
e. Mastitis (Mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat, kulit
nyeri.)
g. Luka perineum (Ditandai dengan : nyeri local, disuria, temperatur
3. Gangguan psikologis
a) Depresi post partum
b) Post partum Blues
c) Post partum Psikosa
4. Gangguan involusi uterus
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
PERINEUM
Menurut Smeltzer (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi
8
3. Pengetahuan
Pengetahuan ibu tentang perawatan pasca persalinan sangat
merawat diri.
5. Penanganan petugas
Pada saat persalinan, pembersihannya harus dilakukan dengan tepat
oleh penangan petugas kesehatan, hal ini merupakan salah satu penyebab
menyebabkan lama penyembuhan. Jika kondisi ibu sehat, maka ibu dapat
orang tua. Orang yang sudah lanjut usianya tidak dapat mentolerir stress
penyembuhan.
Pemilian obat yang benar dan rencana terapi yang tepat yaitu untuk
9
memantau dan mengukur hasil terapi, dan dalam pemberian terapi
kegagalan.
11. Hipovolemia
Volume darah yang tidak mencukupi mengarah pada
kebutuhan untuk meyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan
anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan
kembalinya organ genetik seperti waktu sebelum hamil. Bila daerah vulva
dan perineum tidak bersih, mudah terjadi infeksi pada jahitan perineum
saluran vagina dan uterus. Perawatan luka bekas jahitan sangatlah penting
karena luka bekas jahitan jalan lahir ini dapat menjadi pintu masuk
kuman dan menimbulkan infeksi, ibu menjadi demam, luka basah dan jahitan
terbuka, bahkan ada yang mengeluarkan bau busuk dari jalan lahir (vagina).
Perawatan luka jalan lahir ini dimulai sesegera mungkin setelah 6 jam dari
persalinan normal. Ibu akan dilatih dan dianjurkan untuk mulai bergerak
duduk dan latihan berjalan. Tentu saja bila keadaan ibu cukup stabil dan tidak
dalam uterus.
2. Untuk penyembuhan luka perineum (jahitan perineum).
3. Untuk menjaga kebersihan perineum dan vulva.
Waktu perawatan luka perineum adalah:
10
1. Saat Mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut.
perineum.
3. Setelah Buang Air Besar (BAK)
Pada saat buang air besar, dilakukan pembersihan sisa-sisa
yang sudah ada busa sabun tersebut ke seluruh lokasi luka jahitan.
Jangan takut dengan rasa nyeri, bila tidak dibersihkan dengan benar
maka darah kotor akan menempel pada luka jahitan dan menjadi
bahwa luka benar benar bersih. Bila perlu lihat dengan cermin
kecil.
4. Setelah luka bersih boleh berendam dalam air hangat dengan
hangat.
11
5. Kenakan pembalut baru yang bersih dan nyaman dan celana dalam
bersih luka jahitan maka akan semakin cepat sembuh dan kering.
Lakukan perawatan yang benar setiap kali ibu buang air kecil
cepat sembuh. Makanan berprotein ini bisa diperoleh dari telur, ikan,
akan lepas karena jahitan sangat kuat. Lepas karena ibu tidak rajin
tersebut. Luka jahitan rata-rata akan kering dan baik dalam waktu
karena dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan
mengandung cairan. Ibu yang menyusui harus memenuhi kebutuhan akan gizi
sebagai berikut:
12
1. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
2. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral
dan
3. vitamin yang cukup.
4. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari.
5. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya
13