Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS JURNAL EARLY REHABILITATION USING A PASSIVE

CYCLE ERGOMETER ON MUSCLE MORPHOLOGY IN


MECHANICALLY VENTILATED CRITICALLY ILL PATIENTS IN THE
INTENSIVE CARE UNIT (MOVE-ICU STUDY): STUDY PROTOCOL
FOR A RANDOMIZED CONTROLLED TRIAL

Dosen Pengampu:

DISUSUN OLEH:

HERMINA DESIANE HASTINI UDA (16160069)


SUDARYANTO (

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOYAKARTA
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit

yang mandiri, dengan staf khusus dan perlengkapan yang khusus yang

ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pada pasien yang

menderita penyakit akut dan kronis. Ruang lingkup pelayanannya meliputi

dukungan fungsi organ-organ vital seperti pernapasan, kardiovaskuler,

susunan saraf pusat, dan ginjal (Depkes.2011).


Ventilasi mekanik merupakan tindakan pemasangan alat

pernapasan yang digunakan untuk mempertahankan ventilasi dan

memberikan suplay oksigen dalam jangka waktu tertentu sebagai terapi

definitif pada pasien kritis yang mengalami kegagalan pernapasan.

Ventilasi mekanik adalah alat bantu terapi yang digunakan untuk

membantu pasien yang tidak mampu memeperthanakan oksigenasi yang

memadai dan eliminasi karbondioksida.


Tujuan ventilasi mekanis adalah untuk mempertahankan ventilasi

alveolar yang tepat untuk kebutuhan metabolik pasien dan untuk

memperbaiki hipoksemia dan memaksimalkan transpor oksigen.


Komplikasi penggunaan ventilasi mekanik diantaranya: a. risiko

pada intubasi endotrakeal, termasuk kesulitan intubasi, sumbatan pipa

endotrakeal oleh sekret; b. menyebabkan kerusakan laring terutama pita

suara dan odema laring; c. efek akibat humidifikasi yang kurang dalam

ventilasi menyebabkan iritasi jalan napas dan retensi sekret sehingga dapat

menimbulkan infeksi; d. pemberian sedasi/anestesi memiliki efek terhadap


depresi jantung, penurunan mobilitas fisik, gangguan pengosongan

lambung dan proses pemulihan lebih lama; e. gangguan haemodinamik f.

barotrauma seperti pneumothorak dan kolaps alveoli.


Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara

pada salah satu perawat di ruang ICU RSUD Panembahan Senopati

Bantul, didapatkan bahwa rata-rata pasien yang masuk ICU mengalami

gagal napas dan harus dilakukan pemasangan ventilator mekanik. Kasus

yang paling sering terjadi yaitu ekslamsi, tetanus dan kejang berat yang

berkomplikasi gagal napas. Untuk penanganan masalah mobilisasi akibat

ventilator yang lama di ruangan ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul

dilakukan tindakan ROM pasif , mobilisasi miring kanan/kiri, serta

melakukan konsultasi ke fisioterapi.


Hasil study pendahuluan maka kelompok tertarik untuk

menganalisa jurnal tentang penggunaan cycle ergometer untuk

meningkatkan kekuatan otot pasien dengan ventilator.


B. Tujuan
1 Tujuan umum
Untuk mengetahui dan menganalisa jurnal dapat diterapkan dalam

pelayanan kesehatan khususnya di ruang ICU RSUD BANTUL


2 Tujuan khusus
Untuk menganalisa isi jurnal meliputi :
a. Tujuan penelitian jurnal
b. Metode penelitian jurnal
c. Hasil penelitian jurnal
d. Hubungan isi jurnal dan teori jurnal
e. Hubungan isi junal dan realita klinis
f. Analisis SWOT jurnal penelitian
g. Implikasi keperawatan dari jurnal penelitian
BAB III

PEMBAHASAN (ANALISIS)

A. Nama Peneliti
Penelitian ini dilakukan oleh :
1. Laura Jurema dos Santos
2. Fernando de Aguiar Lemos
3. Tanara Bianchi
4. Amanda Sachetti
5. Ana Maria Dall Acqua
6. Wagner da Silva Naue
7. Alexandre Simoes Dias
8. Silvia Regina Rios Vieira
Penulisan nama peneliti pada jurnal sudah tepat karena penulis

tidak mencantumkan gelar dan nama peneliti juga tidak disingkat. Hal
tersesebut sesuai dengan teori menurut Dharma (2011) sistematika

penulisan judul dan nama peneliti yaitu judul menggambarkan apa yang

diteliti, tujuan dan subjek penelitian, sedangkan nama peneliti ditulis

dibawah judul tanpa gelar,tidak boleh disingkat dan urutan dimulai dari

peneliti 1, kemudian peneliti 2 dan seterusnya.


B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian pada jurnal ini dilakukan di Rumah Sakit de Clinicas de

Porto Alegre (HCPA) Universidade Federal do Rio Grande do Sul

(UFRGS). Pada bagian ini peneliti tidak mencantumkan waktu penelitian

dilakukan tetapi peneliti mencantumkan nomor trial registration:

NCT02300662 (25 November 2014).


Menurut dharma (2011) tempat dan waktu penelitian berapa lama

target waktu yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian dan

untuk mengetahui tempat pelaksanaan intervensi sehingga dapat

mengarahkan hasil penelitian sesuai dengan target yang ditentukan.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian yaitu untuk mengetahui efek dari

rehabilitasi awal menggunakan ergometer siklus pasif dikombinasikan

dengan terapi fisik konvensional dibandingkan terapi fisik konvensional

sendiria. Sedangkan tujuan khususn penelititan tidak dicantumkan oleh

peneliti sehingga jurnal ini masih belungkap. Hal tersebut juga terdapat

dalam dharma (2011) yang mengatakan tujuan penelitian adalah suatu

yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian yang terdiri dari tujuan umum

dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah suatu yang menjelaskan hal yang
ingin diketahui secara menyeluruh sedangkan tujuan khusus adalah

penjelasan yang lebih spesifik atau rinci dari apa yang ingin diketahui.
D. Metode Penelitian
1 Jenis penelitian
Jenis penelitian pada jurnal yaitu penelititan eksperimen berupa

randomized control trial single blind dimana peneliti melakukan uji

coba pada satu populasi yang memiliki kriteria yang sama.


Menurut dharma (2010) Penelitian kuantitatif adalah suatu

penelitian menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk

menganalisis masalah yang ingin diketahui (Sugiyono, 2011).

Salah satu penelitian kuantitatif yaitu metode eksperimen yang

merupakan suatu penelitian dengan melakukan ujicoba /intervensi

atau memanipulasi pada subjek penelitian kemudian efek dari

intervensi tersebut diukur dan dianalisa. Penelitian eksperimen ada

2 yaitu eksperimen murni (pure experiment) dan eksperimen semu

(quasi eksperimen) dan setiap eksperimen memiliki desainnya

masing-masing. Salah satu desain penelitian eksperimen adalah

pre-post test nonequivalent control group yang merupakan

penelitian pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi tetapi

untuk penentuan sampelnya tidak dilakukan randomisasi sehingga

beresiko untuk terjadi ketidakseimbanagn karakteristik sampel

pada kelompok intervensi dan kontrol (Dharma, 2010)


2 Populasi, sampel,
a. Populasi penelitian
Populasi pada jurnal yaitu pasien yang menggunakan

ventilasi mekanik. Jumlah populasi pada penelitian ini tidak

dicantumkan. Hal tersebut sesuai dengan teori Populasi adalah


wilayah generalisasi yang terdiri atas objek, subjek yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2011).


b. Sampel terdiri dari 28 responden dengan kriteria inklusi:
1) Jenis kelamin laki-laki dan perempuan
2) Berusia 18 tahun
3) Direkrut dari antara mereka dirawat di ICU HCPA dan

menjalani MV 24-48 jam setelah transfer dari

departemen darurat atau bangsal serta tidak lebih dari 1

minggu setelah masuk.


c. kriteria eksklusi dari penelitian yaitu
1) penyakit neuromuskuler yang menyebabkan defisit

motor, seperti stroke, multiple sclerosis, amyotrophic

lateral sclerosis, myasthenia gravis dan sindrom

Guillain-Barre.
2) Pasien juga akan dikeluarkan dalam hal berikut:

ekstubasi kurang dari 48 jam setelah pendaftaran pada

penelitian
3) Ketidakstabilan hemodinamik (norepinefrin> 0,5 mg /

kg / menit untuk darah arteri tekanan> 60 mmHg)


4) Komplikasi selama protokol seperti pneumotoraks, deep

vein thrombosis atau emboli paru; Shilley kateter di

vena femoralis; reintubation; tertunda penyapihan (3

gagal tes ventilasi spontan); Indeks massa tubuh

(BMI)> 35 kg / m2 atau munculnya eschar di daerah

calcaneus selama penelitian.


Menurut sugiyono (2011) sampel adalah sebagian dari

jumlah populasi yang akan diteliti. Berdasarkan teori tersebut

dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan jumlah sampel

yang akan diteliti maka peneliti harus mengetahui jumlah

populasi yang akan diteliti, sehingga dapat dikatakan penulisan

populasi dan sampel penelitian jurnal ini tidak lengkap.

d. Penentuan sampel dengan metode probability, jenis random

sampling, Besarnya sampel yang dilibatkan dalam penelitian

yaitu 28 responden.
Menurut (dharma, 2011; sugiyono, 2011) metode

probability sampling adalah tehnik pengambilan sampel yang

memberi peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Salah satu tehnik

probability sampling adalah simpel random sampling yang

merupakan tehnik pengambilan sampel yang dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam populasi

tersebut.
Berdasarkan teori diatas kelompok menyimpulkan

bahwa tehnik penentuan sample pada jurnal sudah tepat karena

peneliti bertujuan untuk menghasilkan sampel yang benar-

benar mewakili populasi yang ada


e. Instrument penelitian
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam jurnal penelitian

ini yaitu rekam medis untuk meninjau identifikasi pasien,

diagnosis medis, dan kondisi medis saat ini untuk menilai


pasien untuk kelayakan. Peserta juga harus bersedia menjadi

responden dan menandatangani informed consent. Menurut

kelompok penulisan instrumen penelitian belum lengkap

karena peneliti hanya menggunakan rekam medik sebagai alat

bantu penelitian sedangkan pada jurnal ingin melakukan suatu

uji coba yang mengharuskan peneliti untuk melakukan

observasi.
Tehnik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif

ada 3 yaitu wawancara, angket/kuisoner dan observasi.

Wawancara merupakan tehnik pengumpulan data yang

mendasarkan pada laporan tentang diri sendiri dengan

anggapan bahwa responden/subjek adalah orang yang paling

tahu tentang dirinya, penyataan subjek benar dan dapat

dipercaya. Metode observasi adalah suatu pengumpulan data

dengan cara mengamati perilaku, proses kera, gejala-gejala

alam dan berlaku jika objek yang diteliti tidak terlalu besar

(sugiyono, 2011)

E. Hasil Penelitian
Gerakan bersepeda pasif menghasilkan ekstensi bolak dan fleksi lutut dan

pinggul, bilateral, selama 20 menit berturut-turut. Semua prosedur akan

dilakukan di bawah pengawasan salah satu peneliti. Dalam dua kelompok,

nilai gas darah arteri akan disimpan setiap hari dan parameter berikut

dipantau selama semua sesi untuk memantau keamanan teknik: denyut

jantung, tingkat pernapasan, MAP, saturasi oksigen perifer, dan parameter


ventilasi. Setelah ekstubasi atau pada hari ke 7 dari penelitian, semua

pasien akan menerima pemeriksaan USG kedua dan terus menerima terapi

fisik konvensional.
Hasil penelitian pada jurnal ini tidak dicantumkan sehingga menurut

kelompok jurnal ini tidak dapat membuktikan intervensi yang diberikan.


F. Korelasi antara isi jurnal dengan teori
Kebugaran fisik adalah suatu kondisi fungsional tubuh yang ditandai

dengan kemampuan tubuh untuk toleransi beban latihan fisik. Contoh

beban latihan fisik bisa dicontohkan dari hal yang paling sederhana, yaitu

berjalan kaki, berlari, atau bahkan mengangkat beban sebesar puluhan

kilogram (Robergs, 2003).


Kebugaran fisik sendiri terdiri dari berbagai komponen, yaitu:
1. Kekuatan otot (muscular strength & muscular power) :

kemampuan otot untuk menghasilkan tenaga selama kontraksi.


2. Daya tahan otot (muscular endurance) : kemampuan otot rangka

untuk bertahan terhadap kontraksi yang terus menerus dan

berulang.
3. Daya tahan jantung-paru (cardiorespiratory endurance) :

kemampuan paru-paru untuk proses pertukaran gas serta

kemampuan jantung dan pembuluh darah untuk mengedarkan

darah ke seluruh tubuh.


4. Fleksibilitas (flexibility) : kemampuan untuk memaksimalkan

jangkauan gerakan sendi.


5. Komposisi tubuh (body composition) : proporsi tubuh yang terdiri

dari lemak, mineral, protein, dan air.


6. Ketangkasan (agility) : kemampuan untuk mengubah arah dengan

cepat pada saat bergerak.


Imobilitas mengacu pada ketidakmampuan seseorang untuk

bergerak dengan bebas (Potter & Perry, 2005). Dampak dari imobilitas

terlihat jelas pada perubahan sistem muskuloskeletal yaitu gangguan atau

ketidakmampuan yang menetap. Hambatan mobilitas dapat menyebabkan

kehilangan daya tahan, kekuatan, dan massa otot serta dapat menurunkan

kestabilan dan keseimbangan tubuh (Kozier et al, 2010; Potter & Perry,

2005). Hambatan dalam mobilitas menyebabkan dua perubahan dalam

skeletal yaitu gangguan metabolisme kalsium yang berfungsi untuk

memberikan kekuatan dan densitas tulang serta kelainan pada sendi.

Kondisi tersebut menyebabkan kepadatan tulang berkurang sehingga

berdampak pada kejadian osteoporosis. Dampak lain dari gangguan

mobilitas yaitu pemendekan otot secara permanen yang membatasi

mobilitas dari sendi. Kekuan dan nyeri pada sendi juga merupakan

dampak yang ditimbulkan oleh hambatan mobilitas (Kozier et al, 2010;

Potter & Perry, 2005).

Menurut Kimberly, (2002) mempertahan kebugaran fisik dan

meningkatkan kemampuan otot dalam menjaga kestabilan tubuh Latihan

cycle ergometry merupakan salah satu terapi bagian aktifitas bersepeda

aerobik yang menggunakan sebuah peralatan latihan kardio yang

bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran jantung, fleksibilitas, daya

tahan tubuh dan kekuatan otot. Berdasarkan teori diatas terdapat hubungan

antara isi jurnal dan teori tetapi untuk hasil penelitian dari jurnal tidak

menunjukkan korelasi yang jelas dengan teori.


G. Korelasi antara isi jurnal dengan realita klinis
Antara isi jurnal dan realita klinis belum ada kesesuaian tetapi

dalam realita klinis juga memiliki modifikasi tersendiri untuk mengatasi

masalah kelemahan otot atau penurunan fleksibilitas dari tubuh yaitu

memberikan terapi range of motion pasif.


Range of motion adalah jumlah gerakan maksimum yang dilakukan

oleh sendi (Clarkson, 2000 ; Potter & Perry, 2005). Range of motion sendi

adalah pergerakan maksimal sendi yang berbeda-beda pada setiap orang

dan ditentukan oleh susunan genetik, pola perkembangan, penyakit serta

jumlah aktivitas fisik normal yang dilakukan (Kozier et al, 2010). Range

of motion adalah suatu gerakan penuh yang dilakukan oleh sendi dan

dipengaruhi oleh faktor biologis, fisiologis dan psikologis sehingga

menjadi salah satu komponen dalam menilai derajat gerakan sendi yang

mengalami kelainan.
Modifikasi teapi ini ternyata juga merupakan suatu tindakan yang

tepat karena didukung oleh penelitian dari Hasil penelitian Ulliya, Aswin

& Prakoso (2006) menunjukan bahwa, terjadi peningkatan fleksibilitas

sendi setelah diajarkan latihan berbentuk range of motion selama 6 minggu

dengan 5x latihan dalam seminggu. Hasil penelitian Bettaglia, et al (2014)

terjadi peningkatan kecenderungan tulang belakang pada kelompok terlatih

ROM sebesar 16,4%, rentang gerak sacral/hip 29,2%, dan rentang gerak

dada 22,5% dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah periode

latihan.
H. Analisis SWOT penerapan jurnal di klinik
Strengths
Kekuatan dari jurnal yaitu mampu memberikan bentuk penaganan

pada pasien-pasien dengan immobilisasi sehingga mempermudah

dalam proses pemulihan lebih cepat

Weakness

Kelemahan dari jurnal yaitu sulit diterapkan karena terdapat beberapa

pasien yang sangat intoleransi terhadap latihan-latihan tertentu

sehingga akan menimbulkan masalah baru jika penggunaan ergometer

tidak sesuai dengan indikasi


Opportunity
Peluang penggunaan ergometer sangat besar dilapangan karena banyak

pasien masuk ICU mengalami penurunan kesadaran yang

menyebabkan imobilisasi.

Threats
Tantangan dari jurnal ini yaitu kesulitan dalam penyediaan alat karena

membutuhkan dana dalam jumlah yang besar


I. Manfaat Jurnal
1) Bagi Mahasiswa
Diharakan dengan mengkritisi jurnal pengetahuan dan

wawasan mahasiswa meningkat sehingga daam proses

pemberian asuhan keperawatan dapat berpatokan pada teori-

teori atau jurna-jurnal yang sudah dikritisi.


2) Bagi Institusi
Bagi institusi rumah sakit diharapkan dengan adanya jurnal-

jurnal yang sudah dikritisi mahasiswa dapat meningkatkan

mutu pelayanan dirumah sakit dan menjadikan jurnal-jurnal

terpercaya tersebut sebagai sarana atau sumber dalam

memberikan asuhan keperawatan.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Setelah mengetahui dan menganalisa isi jurnal kelompok

menyimpulkan penelitian dapat diterapkan RSJ Grhasia

Yogyakarta
2. Tujuan umu dari penelitian yaitu mengetahui pengaruh dari TAK

olahraga (senam) terhadap efek samping obat sedatif pada pasien

halusinasi, sedangkan tujuan khusus penelitian belum

dicantumkan.
3. Metode penelitian jurnal jurnal ini tidak mencantumkan jenis

eksperimen, jumlah populasi dan kriteria eksklusi dari penelitian

yang dilakukan, sehingga metode penelitian disimpulkan belum

lengkap
4. Hasil penelitian jurnal menunjukkan bahwa ada pengaruh

pemberian TAK senam terhadap efek samping obat sedatif.


5. Ada kesesuaian antara isi jurnal dengan teori dan realita klinis.
6. Analisis SWOT menunjukan:
S: Jurnal ini dapat diterapkan di ruangan karena ada beberapa

pasien gangguan jiwa yang memiliki efek samping terhadap obat-

obatan yang di konsumsi dan penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen sehingga untuk tingkat keakuratan dari hasil penelitian

dapat dipercaya.
W: Jurnal ini tidak menjelaskan menegenai gerakan dan jenis

senam yang dilakukan sehingga untuk menerapkan pada pasien

langsung harus butuh referensi lagi.


O: Peluang untuk penerapan jurnal sangat tinggi karena banyak

pasien yang mengalami gangguan jiwa yang memiliki efek

samping obat-obatan.
T: Terapi ini tidak dapat diberikan pada pasien yang masi labil

(emosi berubah-ubah), tidak kooperatif.


7. Jurnal penelitian dapat diterapkan di RSJ khususnya di ruang

drupadi karena banyak pasien yang mengalamu gangguan persepsi

sensori : halusinasi serta metode ini sangat mudah

pengaplikasiannya dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.

B. SARAN
1. Bagi mahasiswa
Mahasiswa dianjurkan untuk terus mengkritisi jurnal sehingga

dapat direncanakan sebagai bentuk penanganan pada pasien-pasien

kelolaannya.
2. Bagi Institusi (RS)
Perawat dapat menerapkan jurnal yang sudah dikritisi di tempat

kerjanya dan juga meningkatkan kemampuan mengkritisi jurnal

sebagai acuan dalam memberikan intervensi keperawatan pada

pasien dengan gangguan jiwa.

DAFTAR PUSTAKA

Dharma, K. K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan: Panduan


Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: CV Trans Info
Media
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai