Chapter II PDF
Chapter II PDF
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian kanker
Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang
sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis. Kanker terjadi karena timbul dan berkembang
disebut sebagai tumor. Tumor merupakan istilah yang dipakai untuk semua bentuk
pembengkakan atau benjolan dalam tubuh. Sel-sel kanker yang tumbuh cepat dan
berbeda-beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat,
jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu) saluran kelenjar
(saluran air susu) dan jaringan penunjang payudara. Penyakit ini oleh World Health
Kanker payudara merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada wanita,
kanker payudara terjadi karena adanya kerusakan pada gen yang mengatur pertumbuhan
dan diferensiasi sehingga sel itu tumbuh dan berkembang biak tanpa dapat dikendalikan.
Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh.19
kwadran lateral (pinggir) atas, lateral bawah, medial (tengah) atas, dan medial bawah.
Bagian terbesar kanker payudara terletak pada kwadran lateral atas dengan perjalanannya
ke arah ketiak.20
Keterangan :
II Lateral bawah
IV Medial bawah
Beberapa konsep dasar tentang mekanisme terjadi kanker telah banyak diajukan.
Di antaranya adalah Doll's nature, nurture and luck dan teori promotion and initiation.
Nurture yang dimaksud adalah bawaan genetika dari individu semenjak lahir,
misalnya orang kulit putih lebih berkemungkinan menderita kanker kulit daripada
berkulit berwarna. Nurture berkaitan dengan apa yang dilakukan sejak lahir dan luck
Gabungan ketiga faktor inilah yang menentukan terjadinya kanker. Antara nature
dan nurture, faktor nurture kelihatan menonjol pada kanker tertentu dan sebaliknya faktor
nurture menonjol pada aspek lain terjadinya kanker. Misalnya dari riwayat keluarga
wanita yang memiliki anggota keluarga penderita kanker payudara maka risikonya 2-3
kali lebih tinggi daripada wanita yang tidak memiliki anggota keluarga penderita kanker
payudara.
Permulaan terjadinya kanker dimulai dengan adanya zat bersifat initation, yang
merangsang permulaan perubahan sel. Untuk terjadinya kanker initiation perlu disusul
dengan zat promotion yang mempunyai efek reversible terhadap perubahan sel sehingga
Initiaty agent biasanya berupa unsur kimia, fisik atau biologis yang
genetic/DNA sel. Keadaan selanjutnya diikuti dengan tahap promosi. Proses ini ditandai
Umur merupakan faktor penting yang ikut menentukan insiden atau frekuensi
insiden kanker payudara paling tinggi pada wanita yang berumur 75-79 tahun yaitu 464,8
pada umur 40-49 tahun, demikian juga di jepang sebanyak 40,6% kanker payudara
Semua perempuan memiliki risiko terkena kanker payudara, penyakit ini juga bisa
payudara bervariasi pada setiap negara. Di Amerika insidennya 71,7 per 100.000
penduduk, di Australia insidennya 55,6 per 100.000 penduduk. Sedangkan untuk negara
Asia misalnya di Indonesia insidennya 22,2 per 100.000 penduduk dan di Jepang 16 per
100.000 penduduk.21
Sampai saat ini belum diketahui penyebab utama munculnya kanker payudara.
Namun ada beberapa faktor resiko yang erat kaitannya dengan terjadinya kanker
payudara, yaitu :
a. Umur
Wanita yang paling sering terkena kanker payudara adalah di atas 40 tahun, meskipun
demikian tidak berarti wanita dibawah usia tersebut tidak mungkin terkena kanker
payudara, hanya kejadiannya lebih rendah dibandingkan dengan wanita diatas 40 tahun.23
b. Riwayat Perkawinan22,25
dan riwayat menyusui anak. Tidak kawin mempunyai risiko 2-4 kali lebih tinggi daripada
Wanita yang melahirkan anak pertama setelah usia 35 tahun risikonya 2-4 kali
lebih tinggi daripada wanita yang melahirkan anak pertama di bawah usia 35 tahun.
Menurut penelitian Lapau, dkk di Jakarta menunjukan wanita yang tidak kawin risikonya
2,7 kali lenih tinggi daripada wanita yang kawin dan mempunyai anak.37Wanita yang
tidak menyusui anaknya mempunyai risiko kanker payudara dibandingkan wanita yang
sehingga kelenjar payudara berfungsi dengan normal dan menstimulasi sekresi hormon
Bila haid pertama datang sebelum usia 12 tahun, maka wanita akan mengalami
sirkulasi hormon estrogen sepanjang hidupnya lebih lama. Hormon estrogen dapat
merangsang pertumbuhan duktus dalam kelenjar payudara. Keterpajanan lebih lama dari
hormon estrogen dapat menimbulkan perubahan sel-sel duktus dari kelenjar payudara.
Perubahan tersebut dapat berupa hipertropi dan proliferasi yang abnormal sehingga
Menarche kurang dari 12 tahun mempunyai risiko 1,7-3,4 kali lebih tinggi
daripada wanita dengan menarche datang pada usia normal yaitu lebih dari 12 tahun.
d. Menopause Terlambat
risikonya 2,5 hingga 5 kali lebih tinggi dari pada wanita yang masa menopausenya
menopause didapatkan memiliki risiko 1,89 kali (CI 1,71- 2,06). Hal ini menunjukkan
Wanita yang pernah operasi tumor jinak payudara risikonya 2,5 kali lebih tinggi
f. Riwayat Keluarga 27
Wanita yang memiliki anggota keluarga penderita kanker payudara (ibu, saudara
perempuan ibu, adik atau kakak perempuan) risikonya 2-3 kali lebih tinggi daripada
Risiko bagi keluarga wanita dari seorang wanita yang menderita kanker hanya
pada satu payudara sedikit lebih besar dibandingkan populasi wanita yang tidak
menderita kanker.
g. Obesitas10,28
Orang dewasa yang memiliki berat badan berlebihan (obesitas) berisiko terhadap
kanker payudara. Risiko ini disebabkan oleh lemak yang berebihan dalam darah
sel-sel kanker.
Menurut laporan Nagi dan Lee moffit yang dikutip oleh Luwia ( 2004)
menunjukan bahwa perempuan yang mengalami peningkatan berat badan pada usia 30
tahun, dan yang lemak tubuhnya lebih banyak berada ditubuh bagian atas, tidak hanya
memiliki risiko lebih besar untuk terkena kanker payudara, tetapi juga memiliki risiko
Wanita yang sering mengkonsumsi makanan tinggi lemak, risikonya 2 kali lebih
Wanita peminum alkohol berisiko 5 kali lebih tinggi daripada wanita tidak
peminum alkohol. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa alkohol dapat meningkatkan
estrogen sedangkan wanita perokok berisiko 2 kali lebih tinggi daripada wanita tidak
perokok.24
merasa sehat, tidak merasa nyeri, dan tidak terganggu aktivitasnya. Gejala yang mungkin
dirasakan pada stadium dini adalah benjolan kecil di payudara. Keluhan baru muncul bila
pembengkakan.
e. Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari putting atau keluar air susu pada
1) Anamnese
a) Anamnese terhadap keluhan di payudara atau ketiak apakah ada benjolan, rasa
2) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap status lokalis payudara kiri dan kanan
3) Pemeriksaan Penunjang
Selain itu dapat juga dilakukan pemeriksaan histopatologik yang diambil melalui biopsy
untuk tumor 2 cm maupun untuk tumor > 2 cm dan Biopsi Jarum Halus (BJAH).
2.6. Stadium27
(otot). Besar tumor 1-2 cm. Kelenjar getah bening regional belum
teraba.
Stadium II : Sama dengan stadium I, hanya besar tumor 2,5-5 cm dan sudah ada
satu atau beberapa kelenjar getah bening (KGB) aksila yang masih
Stadium IIIA : Tumor sudah meluas dalam payudara (5-10 cm) tapi masih bebas
Stadium IIIB : Tumor sudah meluas dalam payudara (5-10 cm), melekat pada kulit
atau dinding dada, kulit merah dan edema (lebih dari 1/3
getah bening aksila melekat satu sama lain atau terhadap jaringan
sekitarnya. Diameter lebih dari 2,5 cm, belum ada metastatis jauh.
Stadium IV : Tumor seperti pada yang lain ( stadium I,II dan III), tetapi sudah
Dalam menilai tindakan bedah kuratif kita berpegang pada stadium klinik
klasifikasi Portman yang disesuaikan dengan klasifikasi TNM dari AJCC, yaitu:
T2, N0, M0
T3, N0, M0
T3 N1-2 M0
T1-4, N2, M0
memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup dan
faktor risiko lainnya. Upaya pencegahan ini sangat kompleks dan tidak hanya merupakan
upaya dari pihak kesehatan saja, misalnya menciptakan prakondisi sehingga masyarakat
merasa bahwa rokok itu suatu kebiasaan yang kurang baik, dan mempromosikan program
berolahraga secara teratur serta melakukan salah satu bentuk promosi kesehatan yang
ditujukan pada orang yang sehat melalui upaya pola hidup sehat.
Pencegahan primer pada kanker payudara dilakukan pada orang yang memiliki
resiko untuk terkena kanker payudara melalui upaya menghindarkan diri dari
a. Perbanyak makan buah dan sayuran berwarna kuning atau hijau karena banyak
b. Kurangi makanan yang mengandung lemak tinggi. Telah banyak bukti yang
menunjukan adanya hubungan makanan tinggi lemak dengan beberapa jenis kanker,
c. Konsumsilah makanan yang banyak mengandung serat. Serat akan menyerap zat-zat
yang bersifat karsinogen dan lemak, yang kemudian membawanya keluar dengan
feses.
d. Makanlah produk kedelai seperti tahu dan tempe. Kedelai selain mengandung flonoid
yang berguna untuk mencegah kanker, juga mengandung genestein yang berfungsi
sebagai estrogen nabati (fitoestrogen). Estrogen nabati iini akan menempel pada
reseptor estrogen sel-sel epitel saluran kelenjar susu, sehingga akan menghalangi
estrogen asli untuk menempel pada saluran susu yang akan merangsang tumbuhnya
sel kanker.
e. Kurangi makan makanan yang diasinkan, dibakar, diasap atau diawetkan dengan nitrit.
Makanan tersebut dapat menghasilkan senyawa kimia yang dapat berubah menjadi
karsinogen aktif.
g . Pengontrolan berat badan dengan diet seimbang dan olahraga akan mengurangi resiko
h. Upayakan pola hidup yang seimbang seperti menghindari gaya hidup yang sering
mengkonsumsi makanan tinggi lemak, makanan cepat saji dan usahakan olahraga
teratur.
i. Hindari stress.
disebut "SADARI" atau periksa payudara sendiri. Pada wanita produktif, SADARI harus
dilakukan sebulan sekali, 5-7 hari setelah haid berakhir, karena saat ini pengaruh
hormonal estrogen progesterone sangat rendah dan jaringan kelenjar payudara saat itu
dalam keadaan tidak oedema sehingga lebih mudah meraba adanya tumor atau kelainan.
Langkah-langkah SADARI tersebut dapat dilakukan seperti pada gambar 2.2 berikut ini.
Gambar 2.2 Langkah langkah pemeriksaan SADARI dapat dilakukan dengan 2 posisi
yaitu:
Posisi berbaring.
1.Raba payudara dengan gerakan melingkar dari sisi luar payudara ke arah putting atau
gerakan lurus dari sisi luar ke sisi dalam payudara. Gunakan jari telunjuk, jari tengah,
lanjut akibat kanker payudara dengan mengidentifikasi kelompok populasi berisiko tinggi
terhadap kanker payudara, dan deteksi dini pada individu yang tanpa gejala. Deteksi dini
1) Mencari benjolan atau kelainan lainnya. Karena organ payudara dipengaruhi oleh
4) Penderita duduk dengan tangan jatuh bebas ke samping dan pemeriksa berdiri di
b. Inspeksi (pandangan)
2) Ada atau tidak kelainan pada puting payudara (papilla mammae), letak dan
c. Palpasi
Penderita dibaringkan dan diusahakan agar payudara jatuh tersebar rata diatas
lapangan dada, jika perlu bahu/punggung diganjal dengan bantal kecil pada penderita
d. Pemeriksaan Mammografi
payudara dan tingkat adisinya dibuat sekecil mungkin sehingga tidak menimbulkan efek
samping pada pasien, karena radiasi sinar x yang berebihan malah akan memicu
tumor yang belum teraba sekalipun (radius 0,5 cm) masih dalam stadium dini.30
produktif adalah hari 1-14 dari siklus haid (menstruasi) atau dua minggu sebelum haid
yang akan datang. Pada perempuan usia nonproduktif dianjurkan untuk dilakukan kapan
saja.24
- Untuk perempuan berumur 40-50 tahun, cukup dilakukan 1 atau 2 tahun sekali.
sekali.
e. Ultrasonografi (USG)
suara dan tidak menggunakan sinar rontgen. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa
2. Untuk membedakan kista dengan tumor yang berisi jaringan padat. Untuk
membantu hasil mammografi agar memperoleh nilai akurasi yang lebih tinggi.
3. Untuk membantu hasil mammografi agar memperoleh nilai akurasi yang ebih
tinggi.
f. Xerografi :
-Ketepatan diagnostik cukup tinggi 95,3% dimana dapat terjadi false positive 5%.
g. Scintimammografi
sestamibi. Pemerisaan ini mempunyai sensifitas tinggi untuk menilai aktifitas sel kanker
pada payudara selain itu dapat pua mendeteksi lesi multipel dan keterlibatan KGB
regional.
Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita
kanker payudara . Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan
penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita
semakin mudah disembuhkan. Terdapat 3 cara pengobatan yang sudah dibakukan yaitu:
2.8.1 Operasi
mengambil sebagian atau seluruh payudara. Cara pengobatan ini bertujuan untuk
membuang sel-sel kanker yang ada di dalam payudara. Jenis-jenis operasi yang dilakukan
a. Lumpektomi
pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh
b. Mastektomi
Operasi ini biasanya dilakukan jika sudah ada penyebaran kanker dari payudara
2.8.2 Radioterapi
terserang kanker, dengan tujuan untuk merusak sel-sel kanker. Pemilihan jenis radioterapi
yang digunakan didasarkan pada lokasi kanker, hasil diagnosis, dan stadium kanker.
2.8.3 Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair, kapsul atau infus yang bertujuan membunuh sel kanker tidak hanya pada payudara
tapi juga seluruh tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah
serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
Efek samping ini dapat dikontrol dengan pemberian obat. Kemoterapi biasanya diberikan
1-2 minggu sesudah operasi. Namun untuk tumor yang terlalu besar, sebaiknya dilakukan
kemoterapi praoperasi.
Terapi hormonal adalah bila penyakit telah sistemik berupa metastasis jauh.
Terapi hormonal biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemotherapinya karena efek
lebih lama dan efek sampingnya kurang, tetapi tidak semua kanker peka terhadap terapi