MEKANIKA BATUAN
OLEH :
Index strength (Is) dan Kuat tekan ( ) dari percontohan batuan secara tidak langsung
dilapangan. Tiga Macam Tes PLT :
1. Axial Test
D D
L = 1.1 0.05 Jadi L = 1.05
1.15
2. Diametrical Test
L > 0.7 D
3. Irreguler Test
D
L = . .
Catatan : Pada uji ini, sampelnya tidak beraturan dan di beri tanda titik di tengah-tengah
sampel.
a. Diametral
b. Axial
c. Block
d. Irregular Lump
Mesin pengujian point load test, untuk menekan perconto yang berbentuk silinder,
balok atau tidak bentuk tidak beraturan lainnya dari satu arah secara menerus/ kontinu hingga
perconto pecah. Mistar, untuk mengetahuai jarak perubahan axial antara dua konus penekan
pada alat point load test. Dial gangue untuk mengukur beban maksimum yang dapat diterima
contoh batuan hingga contoh tersebut pecah.
APPARATUS
Tujuan uji tekan adalah untuk mengukur kuat tekan uniaksial sebuah contoh batuan
dalam gemoteri yang beraturan, baik dalam bentuk silinder, balok atupun prisma dalam suatu
arah (uniaksial). Tujuan utama uji ini adalah untuk klasifikasi kekuatan dan karakterisasi
batuan utuh. Hasil uji ini menghasilkan beberapa informasi yaitu kurva tegangan regangan,
kuat tekan uniaksial, Modulus Young, Nisbah Poisson, Faktur energi dan spesifikasi faktur
energi.
Perbandingan antara tinggi dan fiameter percontoh (L/D) mempengaruhi nilai kuat
tekan batuan. Untuk perbandingan L/D = 1 kondisi tegangan triaksial saling bertemu
sehingga akan memperbesar nilai kuat tekan batuan untuk pengujian kuat tekan. Digunakan 2
< l/D < 2,5. Makin besar l/D maka kuat tekan akan bertambah kecil.