Anda di halaman 1dari 15

SURAT PERJANJIAN

ANTARA

...................................

DENGAN

..................................................

TENTANG

PENGELOLAAN DAN PERAWATAN GEDUNG ...............................

....................................................................................

Nomor : ........................................

Nomor : ........................................

Pada hari ini, ............ tanggal ............. Bulan ................. Tahun ............ (.........
20. ), kami yang bertandatangan dibawah ini :

1. ......................., Direktur PT. ..........................,


berkedudukan ............................................................., dalam hal ini bertindak dalam
jabatannya selaku Direktur, oleh dan karena itu sah bertindak untuk dan atas nama
serta mewakili ................................., selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. .................................., Managing
Director. ..........................................., ..............................................................,
bertempat tinggal di .................., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut
mewakili Direksi berdasarkan Nomor Anggaran Dasarnya yang dimuat dalam Akta
No.................................. yang dibuat ..............................................,
Notaris ...................................... Oleh karena itu bertindak untuk dan atas
nama ....................................................., berkedudukan
di ..................................................................... selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai Para
Pihak.
PARA PIHAK menerangkan terlebih dahulu :

1. Bahwa PIHAK PERTAMA memiliki Gedung berikut fasilitas penunjang dan


perlengkapannya yang dalam hal ini disebut Gedung ............................ yang
terletak ...................................................................., bermaksud menyerahkan
pekerjaan pengelolaan dan perawatan gedung kepada PIHAK KEDUA.

2. Bahwa PIHAK KEDUA bersedia menerima tugas pekerjaan pengelolaan dan


perawatan dari PIHAK PERTAMA sebagai pemberi tugas pada
Gedung ........................, ............ Jl. ........................................., sesuai dengan
kondisi dan syarat-syarat yang berlaku pada PIHAK KEDUA.

3. Bahwa perjanjian pekerjaan pengelolaan dan perawatan Gedung ini


berpedoman pada :

3.1 Surat penawaran Reff No. : ........................ tanggal .................... perihal


proposal penawaran harga (addendum) Pengelolaan dan Perawatan
Gedung ............................................................. (terlampir).

3.2 PO Nomor : .................... tanggal ..................., perihal Nama Proyek : Teknisi


Building & Maintenance (terlampir).

3.3 Peraturan PEMDA setempat dan peraturan keselamatan kerja menurut


DEPNAKER terutama yang meyangkut aspek asuransi tenaga kerja .

3.4 Intruksi PIHAK PERTAMA atau wakil yang ditunjuk.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas PARA PIHAK sepakat dan setuju mengadakan
pernjanjian Pengelolaan dan Perawatan
Gedung .......................................................................................................................
(Selanjutnya disebut Lokasi Kerja) dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
DEFINISI

1. GEDUNG, adalah keseluruhan bangunan gedung (utilitas AC, Panel LIstrik,


Instalasi Penerangan, Mekanikal, Instalasi Plumbing, pompa sumpit, fire alarm,
CCTV dan tata suara, telp, STP, GWT, Lift, Genset, PABX IT, sipil dan arsitek) milik
PIHAK PERTAMA yang terdiri dari 3 (tiga) unit gedung yang dipergunakan sebagai
perkantoran di plaza Asuransi Sinar Mas dan gedung penunjang dengan segala
fasilitas penunjang dan perlengkapannya, baik berada didalam gedung maupun
diluar gedung.

2. FASILITAS PENUNJANG DAN PERLENGKAPANNYA adalah keseluruhan peralatan


penunjang dan perlengkapannya yang terdiri dari : utilitas AC, Panel LIstrik, Instalasi
Penerangan, Mekanikal, Instalasi Plumbing, pompa sumpit, fire alarm, CCTV dan
tata suara,STP,GWT, Lift Genset, telp, PABX IT, sipil dan arsitek.

3. TERTULIS adalah setiap hal yang dinyatakan dalam bentuk tulisan,baik


tulisan tangan maupun ketikan, termasuk berita yang disampaikan dengan telex,
telegram/berita kawat/ email harus dikonfirmasikan secara tertulis.

4. BIAYA PENGELOLAAN adalah biaya yang harus dibayar PIHAK PERTAMA


kepada PIHAK KEDUA yang jumlahnya didasarkan kepada kesepakatan antara
masing-masing pihak.

5. LOKASI KERJA adalah gedung PIHAK KEDUA,


terletak............................................................

.................................................................................

PASAL 2

JENIS PEKERJAAN LOKASI DAN KETENTUAN PENGELOLAAN


PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
baik dari PIHAK PERTAMA Pekerjaan pengelolaan dan perawatan gedung milik PIHAK
PERTAMA yang terletak di Lokasi Kerja.

1. Pekerjaan pengelolaan dan perawatan gedung dilakukan oleh PIHAK KEDUA


yang bekerja sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang berlaku sebagaimana
tercantum pada LAMPIRAN.

2. Dalam perjanjian ini tidak ada yang boleh diartikan sebagai menciptakan suatu
persekutuan atau usaha patungan suatu hubungan usaha bersama antara PIHAK
PERTAMA dengan PIHAK KEDUA, tetapi semata-mata hanya sebagai PEMILIK DAN
PENGELOLA.

PASAL 3

RUANG LINGKUP PEKERJAAN PIHAK KEDUA

1. Ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam
melaksanakan pekerjaan dan pengelolaan dan perawatan gedung milik PIHAK
PERTAMA sebagaimana yang disebutkan pada pasal 2 perjanjian ini yang meliputi :

- Pengelolaan aspek teknis operasional,

- Pengelolaan aspek administrative,

- Perawatan Rutin AC,

- Perawatan Panel Listrik,

- Perawatan Instalasi Penerangan,

- Perawatan Mekanikal,

- Perawatan Instalasi Plumbing,

- Perawatan Pompa Sumpit,

- Perawatan Fire Alarm,

- Perawatan CCTV dan Tata Suara,

- Jaringan Kabel data IT,


- Perawatan Sipil & Arsitek,

- Perawatan STP,

- Perawatan GWT,

- Perawatan Trafo,

- Perawatan Genset,

- Perawatan Lift.

2. Tugas-tugas pengelolaan perparkiran dan keamanan (security) tidak termasuk


dalam lingkup tugas PIHAK KEDUA.

3. Pekerjaan Perawatan gedung berupa utilitas AC, Panel LIstrik, Instalasi


Penerangan, Mekanikal, Instalasi Plumbing, pompa sumpit, fire alarm, CCTV, tata
suara, telp, STP, GWT, Lift, Genset, PABX IT, sipil dan arsitek yang ditugaskan setiap
harinya terlaksana dengan baik dan sesuai dengan jadwal waktu yang telah
ditetapkan.

4. Kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan perawatan gedung berupa utilitas AC,
Panel LIstrik, Instalasi Penerangan, Mekanikal, Instalasi Plumbing, pompa sumpit,
fire alarm, CCTV dan tata suara, telp, STP, GWT, Lift, Genset, PABX IT, sipil dan
arsitek dengan peralatannya sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.

5. Efisiensi dan efektivitas pekerjaan berupa utilitas AC, Panel LIstrik, Instalasi
Penerangan, Mekanikal, Instalasi Plumbing, pompa sumpit, fire alarm, CCTV, tata
suara, telp, STP, GWT, Lift , Genset, PABX IT, sipil dan arsitek

6. Pelaksanaan delegasi wewenang dari Head Supervisor dan atau Kepala Bidang
Pengelolaan Gedung untuk tugas-tugas tertentu, sesuai dengan ketentuan delegasi
wewenangnya.

Apabila dikehendaki oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA dapat mewaikili PIHAK
PERTAMA dalam Serah Terima Pekerjaan dari kontraktor-kontraktor PIHAK PERTAMA.
PASAL 4

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. PIHAK PERTAMA wajib membayar dengan tertib imbalan jasa pengelolaan


perawatan gedung/biaya service sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 perjanjian
ini, yang dalam pelaksanaannya akan dibayar langsung oleh PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK PERTAMA memberikan wewenang kepada PIHAK KEDUA untuk


melaksanakan pekerjaannya sesuai lingkup pekerjaannya.

3. PIHAK PERTAMA wajib memberikan kepada PIHAK KEDUA copy dokumen-


dokumen gedung beserta perlengkapannya yang diperlukan dalam rangka
pengelolaan dan perawatan gedung oleh PIHAK KEDUA (as built drawing, operating
manual, daftar inventaris, ijin-ijin, dll).

4. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan ruang kerja yang layak dan tempat
penyimpanan peralatan kerja dan material penunjang kerja PIHAK KEDUA sehingga
dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

5. PIHAK PERTAMA berhak untuk menerima karyawan PIHAK KEDUA yang akan
ditempatkan di Lokasi Kerja sesuai dengan jumlah yang telah disepakati dalam
perjanjian ini.

6. PIHAK PERTAMA berhak untuk menolak atau menuntut penggantian tenaga


kerja apabila :

a. Tenaga kerja tersebut melakukan tindak pidana

b. Tenaga kerja melakukan kesalahan berulang-ulang (maksimal 3 kali kesalahan


ringan).

c. Tenaga kerja melakukan pelanggaran tata tertib.


d. Tenaga kerja melakukan 1 (satu) kali kesalahan fatal yang mengakibatkan
kerugian pada PIHAK PERTAMA

PASAL 5

HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan kewajibannya sebagaimana


ditetapkan pasal 3 perjanjian dengan tertib, efektif dan efisien yang secara teknis
professional dapat dipertanggungjawabkan.

2. PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan perbaikan suku cadang yang telah


disediakan pihak pertama pekerjaan perbaikan utilitas serta instalasi teknis gedung
(utilitas AC, Panel LIstrik, Instalasi Penerangan, Mekanikal, Instalasi Plumbing,
pompa sumpit, fire alarm, CCTV dan tata suara, telp, PABX IT, sipil dan arsitek)
dengan catatan penggantian matrial/sparepart utilitas disiapkan oleh pihak pertama
dan tidak termasuk pekerjaan perbaikan/renovasi dan pengadaan tambahan
jumlah/jenis peralatan penunjang operasional.

3. PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan karyawan sebanyak 22 (Dua Puluh


Dua) orang, yang terbagi dalam 3 shift kerja yaitu Shift I: pukul 07.00 - 16.00, shift II
pukul 14.00 22.00 dan shift III pukul 20.00 08.00 WIB.Dimana setiap karyawan
memiliki keahlian/kecakapan dengan pengalaman yang memadai untuk dapat
melaksanakan jasa-jasa dimaksud dalam perjanjian ini.

4. PIHAK KEDUA harus dapat bekerja sama dengan PIHAK PERTAMA yang dalam
hal ini diwakili oleh Owners Respresentative sebagaimana diuraikan dalam pasal 9
perjanjian ini.

5. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan harian; bulanan dan tahunan mengenai
kegiatan operasional perawatan gedung.
6. Apabila salah satu karyawan PIHAK KEDUA berhalangan hadir, maka PIHAK
KEDUA wajib menyediakan karyawan pengganti. Jika tidak dipenuhi, maka akan
diperhitungkan sebagai pengurangan dalam nilai tagihan bulanan.

7. Wajib mengganti kerugian kepada PIHAK PERTAMA yang disebabkan oleh


kelalaian tenaga kerja PIHAK KEDUA, dengan perhitungan berdasar kesepakatan
PARA PIHAK.

PASAL 6

IMBALAN JASA PENGELOLAAN DAN PERAWATAN GEDUNG/BIAYA SERVICE

1. Sehubungan dengan apa yang termaksud pada pasal 3 perjanjian ini, PIHAK
PERTAMA akan memberikan kepada PIHAK KEDUA imbalan jasa pengelolaan dan
perawatan gedung setiap bulan sebesar Rp. ....................,-
(.............................................), Biaya tersebut termasuk PPN 10% , dimana PIHAK
PERTAMA akan menerima penagihan/invoice beserta dokumen pendukung dari
PIHAK KEDUA.

2. Besarnya biaya pengelolaan gedung dapat ditinjau kembali (reviewable) setiap


tahun pada tanggal jatuh tempo perjanjian yang disebabkan,kondisi ekonomi
nasional diantaranya adalah perubahan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan kenaikan
bahan dan perawatan, berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

3. Apabila kesepakatan sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini belum tercapai,


maka PARA PIHAK tetap harus menjalankan kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam perjanjian ini.

4. Biaya pengelolaan gedung akan dibayar oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA setiap bulannya melalui Cabang Pengelola Gedung Sinar Mas dengan
melampirkan laporan bulanan sesuai dengan Pasal 5 Ayat 6 perjanjian ini, untuk
memperoleh pembayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat ini, PIHAK KEDUA
harus mengajukan tagihan pada PIHAK PERTAMA dengan kwitansi asli bermaterai
cukup.
5. PIHAK PERTAMA akan membayar tagihan sebagaimana yg dimaksud dalam
ayat 4 pasal ini selambat-lambatnya 12 (Dua Belas) hari kerja terhitung sejak
diterimanya tagihan tersebut oleh PIHAK PERTAMA dengan melimpahkannya kepada
rekening PIHAK KEDUA pada :

Nama Bank : PT.Bank .........................................

Rek. Giro No. ............................................................

A/N : .........................................................

6. PIHAK PERTAMA berhak memotong nilai tagihan PIHAK Kedua secara


proporsional, apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi ketentuan sesuai ketentuan
pasal 5 ayat 3 dan ayat 6. Potongan berdasarkan gaji pokok yang diterima oleh
karyawan yang ditempatkan oleh PIHAK KEDUA di lokasi kerja sesuai dengan
penawaran No. ...................... tanggal .............................

PASAL 7

JANGKA WAKTU DAN PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku selama 1(Satu) tahun sejak tanggal 12 ................... s/d
12 ....................................

2. Perjanjian ini dapat diperpanjang kembali untuk jangka waktu tertentu,dengan


ketentuan bahwa PIHAK yang bermaksud memperpanjang perjanjian ini paling
lambat 14 (Empat Belas) hari sebelum perjanjian ini berakhir, wajib mengusahakan
permohonan perpanjangan secara tertulis kepada PIHAK lainnya.

3. Perjanjian ini dapat diakhiri sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut pada
Ayat 1 Pasal ini, dengan ketentuan PIHAK yang bermaksud mengakhiri perjanjian ini
harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat 3 (Tiga)
bulan sebelumnya.

4. Dalam keadaan force majeure, apabila setelah 2 (dua) bulan hari kalender
PIHAK yang mengalami force majeure tidak dapat melaksanakan kembali
kewajibannya sesuai perjanjian ini, maka Perjanjian ini berakhir dengan sendirinya
tanpa terikat ketentuan sebagaimana dimaksud Ayat 3 Pasal ini.

5. Dalam perjanjian ini tidak diperpanjang lagi,sebagaimana dimaksud Ayat 3 dan


Ayat 4 Pasal ini, maka pengakhiran Perjanjian ini tidak mempengaruhi hak dan
kewajiban PARA PIHAK yang masih harus diselesaikan terlebih dahulu sebagai akibat
dari pelaksanaan sebelum berakhirnya perjanjian ini.

6. Dalam hal perjanjian ini tidak diperpanjang lagi, oleh sebab sebagaimana
dimaksud pasal 10 ayat 2 dan ayat 3, maka pembayaran kepada PIHAK KEDUA oleh
PIHAK PERTAMA hanya untuk biaya pengeolaan/ kewajiban-kewjaiban yang telah
diselesaikan sampai dengan saat terjadinya pemutusan perjanjian.

7. PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri perjanjian ini apabila dalam jangka waktu 7
hari berturut-turut PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi ketentuan pasal 5 ayat 3,
dengan terlebih dahulu memberikan surat peringatan dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 8

WAKIL-WAKIL PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA

1. Untuk kelancaran komunikasi dalam pelaksanaan pengelolaan gedung PIHAK


PERTAMA menunjuk Head Building dan Maintenance .................................... sebagai
Owners Respresentaive atau pejabat lainnya yang ditunjuk sebagai wakil oleh
PIHAK PERTAMA.
2. Sehubungan dengan Ayat 1 di atas PIHAK KEDUA dalam hal ini menunjuk
Kepala Divisi Manajemen Properti PT. LAKSANATAMA TIARA FAJARINDO atau pejabat
lain yang ditunjuk sebagai wakil PIHAK KEDUA.

3. Wakil PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA sebagaimana tersebut ayat 1 dan
2 pasal ini sewaktu-waktu dapat diadakan perubahan /penggantian.

PASAL 9

KETERANGAN BERSIFAT RAHASIA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menjamin bahwa seluruh data, informasi atau
dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan pengelolaan gedung menurut
Perjanjian ini hanya untuk dipergunakan dalam pelaksanaan pengelolaan gedung
ini. PARA PIHAK berhak memiliki turunan/copy dari dokumen tersebut dengan
pengertian bahwa dokumen tersebut akan disimpan dengan sebaik-baiknya dan
dijaga kerahasiaannya serta tidak akan digunakan untuk hal-hal yang tidak ada
hubungannya dengan perjanjian ini, atau dipergunakan/dipublikasikan oleh pihak
lain/ketiga kecuali atas persetujuan terlebih dahulu dari PARA PIHAK.

PASAL 10

PENANGGUHAN PEMBAYARAN

1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan


perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA dapat menangguhkan seluruh atau sebagian
dari pembayaran setelah terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA tentang penangguhan pembayaran tersebut, dengan mencantumkan
keterangan-keterangan yang cukup atas tidak dapatnya PIHAK KEDUA
melaksanakan tugasnya, kecuali untuk bagian dari kewajibn yang tidak dapat
dilaksanakan oleh karena hal-hal yang diuar kekuasaan PIHAK KEDUA.
2. Apabila PIHAK KEDUA setelah 14 (Empat Belas) hari kalender sejak
diterimanya pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 diatas
masih belum melaksanakan kewjibannya, maka PIHAK PERTAMA behak secara
sepihak memutuskan perjanjian ini, setelah terlebih dahulu memberikan peringatan
tertulis kepada PIHAK KEDUA minimal 2 kali dengan tenggang waktu antara
peringatan pertama dan peringatan kedua minimal 1 minggu.

3. Apabila PIHAK KEDUA tidak menerima pembayaran sebagaimana diatur dalam


Pasal 6 dan 7 perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA akan memberitahukan hal tersebut
secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA. Apabila PIHAK KEDUA masih belum
menerima pembayaran sampai dengan 30 (Tiga Puluh) hari kalender sejak tanggal
pemberitahuan tersebut diatas diterima, maka PIHAK KEDUA dapat menangguhkan
perjanjian ini setelah terlebih dahulu memberikan peringatan tertulis kepada PIHAK
PERTAMA minimal 2 (Dua) kali dengan tenggang waktu antara peringatan pertama
dengan peringatan kedua minimal 1 Minggu.

PASAL 11

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud dengan keadaan Force Majeure adalah kejadian-kejadian atau


peristiwa-peristiwa yang terjadi diluar kehendak dan kuasa serta control PARA PIHAK
atau salah satu PARA PIHAK tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagaimana
diatur dalam perjanjian kerjasama ini, dikarenakan hal-hal termasuk tapi tidak
terbatas pada setiap peraturan/larangan pemerintah, kebakaran, ledakan, topan
badai, banjir, sabotase, pengerusakan, huru hara, pemogokan, peperangan, dan
invasi dan sebab-seba lain diuar kekuasaan PARA PIHAK.

2. Dalam Hal terjadinya Forcemajeur, maka PIHAK yang berada dalam keadaan
tidak mampu tersebut harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya
dalam waktu selambat-lambatnya 7 (Tujuh) hari kalender terhitung dari tanggal
disahkan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang untuk menentukan keadaan
tersebut, agar dipertimbangkan oleh PIHAK lainnya untuk memberikan
kemungkinan perpanjangan waktu pemenuhan kewajibannya.
3. Jika batas waktu yang disebutkan pada Ayat 2 tersebut diatas dilampaui maka
pihak lainnya berhak menolak pengajuan force majeure tersebut.

4. PIHAK yang mengalami force majeure harus melaksanakan kembali


kewajibannya sesuai perjanjian ini setelah force majeure tersebut berakhir.

PASAL 12

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Semua perselisihan yang timbul antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
mengenai pelaksanaan perjanjian ini sedapat mungkin akan diselesaikan secara
musyawarah.

2. Bilamana cara yang disebut dalam ayat 1 pasal ini tidak tercapai, PARA PIHAK
telah sepakat untuk menyerahkan perselisihan ini kepada Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI).

3. Segala biaya yang berhubungan dengan penyelesaian ini akan ditanggung


bersama oleh KEDUA BELAH PIHAK dalam jumlah yang sama.

PASAL 13

LAIN-LAIN

1. Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan
ditetapkan kemudian atas dasar permufakatan bersama PARA PIHAK yang akan
dituangkan dalam perjanjian tambahan (Addendum) yang merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipIsahkan dari surat perjanjian ini.

2. Perjanjian tambahan/addendum sebagaimana tercantum pada ayat 1 diatas


harus segera diajukan dengan penjelasan dengan penjelasan sebab terjadinya
perubahan-perubahan dalam perjanjian ini paling lambat 15 (Lima Belas) hari
sebelum perjanjian ini berakhir.

PASAL 14

PENUTUP

1. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (Dua) dimana rangkap pertama dan
rangkap kedua bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
rangkap pertama dipegang oleh PIHAK KEDUA sedangkan rangkap kedua dipegang
oleh PIHAK PERTAMA.

2. Lampiran dan dokumen-dokumen/surat-surat yang berhubungan dengan


perjanjian ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipsahkan dari perjanjian
ini, sehingga perjanjian ini tidak akan dibuat tanpa adanya lampiran-lampiran,
dokumen-dokumen dan surat-surat dimakud.

3. Perjanjian ini berlaku dan mengikat PARA PIHAK sejak tanggal 12 November
2012

Demikian surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari
dan tanggal tersebut diatas.

Ditandatangani : di Jakarta
PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA

PT. .............................................

PT. ....................................

.........................................

............................................

....................................

...............................

by admin@pt-ltf.com

Anda mungkin juga menyukai