Anda di halaman 1dari 1

2.Bagimana proses kematian sel ?

Kematian sel bermula dari jejas (cedera) yang terjadi pada sel. Jejas tersebut dapat kembali
normal apabila keadaan lingkungan mendukung. Namun, ketika lingkungan tetap buruk, cedera akan
semakin parah yang mana sel tidak akan kembali normal (irreversible) dan selanjutnya akan mati.
Kematian sel memiliki dua macam pola, yaitu nekrosis dan apoptosis. Berikut perbedaannya (Kumar;
Cotran & Robbins, 2007):

Apoptosis adalah kematian sel per sel, sedangkan nekrosis melibatkan sekelompok sel. Membran sel yang
mengalami apoptosis akan mengalami penonjolan-penonjolan ke luar tanpa disertai hilangnya integritas
membran. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis mengalami kehilangan integritas membran. Sel yang
mengalami apoptosis terlihat menciut, dan akan membentuk badan apoptosis. Sedangkan sel yang
mengalami nekrosis akan terlihat membengkak untuk kemudian mengalami lisis. Sel yang mengalami
apoptosis lisosomnya utuh, sedangkan sel yang mengalami nekrosis terjadi kebocoran lisosom. Dengan
mikroskop akan terlihat kromatin sel yang mengalami apoptosis terlihat bertambah kompak dan
membentuk massa padat yang uniform. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis kromatinnya
bergerombol dan terjadi agregas

Pada pemeriksaan histologi tidak terlihat adanya sel-sel radang di sekitar sel yang mengalami apoptosis.
Sedangkan pada nekrosis, terlihat respon peradangan yang nyata di sekitar sel-sel yang mengalami
nekrosis. Sel yang mengalami apoptosis biasanya akan dimakan oleh sel yang berdekatan atau berbatasan
langsung denganya dan beberapa makrofag. Sedangkan sel yang mengalami nekrosis akan dimakan oleh
makrofag.

Anda mungkin juga menyukai