Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran ALLAH SWT, berkat rahmat
Melitus.
Makalah ini dibuat berdasarkan hasil pencarian yang telah kami dapatkan.
Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
Adapun maksud dari penulisan makalah ini adalah sebagai tugas yang
untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca yang sangat
mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
kami sebagai penulis dan diharapkan ALLAH SWT akan membalas segala
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan 19
3.2 Saran............................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan
suatu negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan
Diabetes mellitus ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa
keatas pada seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan
cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis,
meningkatnya umur harapan hidup (UHH), namun masa transisi demografi akibat
dunia. Menurut data WHO, dunia kini didiami oleh 171 juta penderita diabtes
mellitus (2000) dan akan meningkat dua kali menjadi 366 juta pada tahun 2030.
Dari 50% yang sadar mengidapnya, hanya 30% yang rutin berobat.
mellitus makin member kontribusi yang lebih besar terhadap kematian ( ten
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di
Indonesia dengan istilah penyakit kencing gula adalah kelainan metabolis yang
disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Sedangkan menurut WHO tahun 1980 diabetes mellistus merupakan suatu yang
tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat tetapi secara
umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema anatomi dan kimiawi
yang merupakan akibat dari sejumlah faktor dimana didapat defisiensi insulin
dalam kemampuan tubuh untuk merespon terhadap insulin dan atau penurunan
atau tidak terdapatnya pembentukan oleh pancreas ( Burnner dan suddarrth, 2003)
2.2 Patofisiologi
Pada manusia bahan bakar itu berasal dari bahan makanan yang kita
protein (asam amino) dan lemak (asam lemak). Pengolahan bahan makanan
glukosa, protein dipecah menjadi asam amino dan lemak menjadi asam lemak.
Ketiga zat makanan itu diedarkan ke seluruh tubuh untuk dipergunakan oleh
organ-organ di dalam tubuh sebagai energy. Supaya berfungsi sebagai energy zat
makanan itu harus diolah, dimana glukosa dibakar melalui proses kimia yang
insulin memegang peranan penting yaitu memasukkan glukosa ke dalam sel yang
Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak
kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk
kemudian di dalam sel glukosa itu di metabolismekan menjadi tenaga. Bila insulin
tidak ada, maka glukosa dapat masuk ke sel dengan akibat glukosa akan tetap
berada didalam pembuluh darah yang artinya kadarnya didalam darah meningkat.
Dalam keadaan seperti ini badan akan menjadi lemah karena tidak ada sumber
energy di dalam sel. Inilah yang terjadi pada diabetes mellitus tipe 1.
Insulin pada diabetes mellitus tipe 1 tidak ada, ini disebabkan oleh karena
pada jenis ini timbul reaksi otoimun yang disebabkan adanya peradangan pada sel
beta insulitis. Ini menyebabkan timbulnya antibody terhadap sel beta yang disebut
ICA ( Islet Cell Antibody). Reaksi antigen (sel beta) dengan antibody
Pada diabetes mellitus tipe 2 jumlah insulin normal malah mungkin lebih
banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang
kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk
ke dalam sel.
Factor keturunan
Ada beberapa tipe Diabetes Melitus yang berbeda. Penyakit ini dibedakan
Pada diabetes jenis ini, sel-sel beta pancreas yang dalam keadaan normal
menghasilkan hormon insulin dihancurkan oleh suatu proses autoimun. Sebagai
2.3.2 Diabetes Melitus Tipe 2: diabetes mellitus tidak tergantung insulin (Non
yang tidak tergantung insulin. Diabtes tipe 2 terjadi akibat penurunan sensitifitas
insulin ( retensi insulin). Sebagian besar penderita diabetes tipe 2, obat oral tidak
Gejala khas
2. Gejala lain
a. Kelainan kulit seperti gatal dan bisul. Biasanya, bagian tubuh yang terasa
gatal adalah daerah genital atau daerah lipatan kulit,seperti ketiak bawah
akibatkan neuropati.
f. Luka atau bisul yang tak kunjung sembuh, meskipun luka hanya timbul
(WHO) yaitu berdasarkan kadar gula atau glukosa darah. Diagnosa diabetes
millitus dapat di tetapkan dengan mengukur kadar glukosa darah ketika puasa dan
1-2 jam setelah meminum larutan glukosa 75 gram (tes toleransi oral). Kadar
glukosa darah ketika puasa menunjukan keadaan pruduksi insulin tubuh yang
bersifat basal atau dasar. Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk
200 mg/dl. (gula darah sewaktu adalah kadar glukosa darah pada suatu saat
yang dapat berubah sepanjang hari dengan jumlah karbohidrat yang dimakan.
ketika puasa > 126 mg/dl atau 2 jam setelah meminum larutan glukosa 75
glukosa darah ketika puasa adalah < 110 mg/dl,kadar glukosa darah 1 jam
hipoglikemia intermediate :
Jika 2 jam pp tidak diukur, status diabetes tidak jelas, dan IGT tidak bisa
dikeluarkan
timbulnya penyakit dibetes. Masih mungkin bibit ini tidak menampakkan diri
2. Makanan berlebihan
3. Kehamilan
1. Kelainan genetika
tergantung pada factor kelebihan berat badan, stress, dan kurang bergerak.
2. Usia
menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes sering muncul setelah
seseorang memasuki usia rawan tersebut, terutama setelah usia 45 tahun pada
mereka yang berat badanya berlebih, sehingga tubuhnya tidak peka lagi
terhadap insulin.
Tetapi gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang beresiko kena
diabetes.
risiko kena diabetes. Kurang gizi (mal nutrisi) dapat merusak pancreas,
(retensi insulin).
Kurang gizi dapat terjadi selama kehamilan, masa anak-anak, dan pada
usia dewasa akibat diet ketat berlebihan. Sedangkan kurang gizi pda
semasa hamilnya.
tergolong gemuk.
1. latihan jasmani
gula darah yang disebabkan oleh karena peninggian penggunaan glukosa didaerah
perifer. Tetapi bila kadar gula darah tinggi > 18 mmol/ 320mg% dan bila ada
ketosis, olahraga sebaiknya akan menyebabkan keadaan diabetes lebih parah, gula
dan ketonemia akan meninggi karena bertambahnya glukoneogenesis dan ketosis
dalam hepar. Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu) selama
adalah berjalan kaki biasa selamam 30 menit, olahraga sedang adalah berjalan
2. Obat-obatan
golongan Sulfonilurea
Sulfonilurea golongan I :
Klorpropamid (Diabenese)
Indikasi : NIDDM
pembedahan, infeksi berat, trauma, ggn fungsi hati, ginjal atau tiroid. Hamil.
Bentuk sediaan & dosis : tablet 100 mg ; tablet 250 mg dan pasien paruh baya
250 mg/hari, usia lebih tua 100-125 mg/hari. Aturan pakai 3 x sehari bersama
makanan.
Efek samping : ikterus kolestatik, reaksi seperti disulfiram, mual, muntah, diare,
anoreksia.
Resiko khusus : pada penderita gangguan fungsi ginjal dan wanita menyusui.
Sulfonilurea golongan II
Glipizid (Aldiab)
Indikasi : NIDDM
Bentuk sediaan & dosis : tab 5 mg dan dosis awal 15-30 mg 1x /hari sebelum
darah.
Efek samping : ggn GI, hipoglikemik, reaksi alergi kulit eritema, erupsi
hematologik:agranulositois,leukopenia,trombositopenia,
Glimepirid (Amadiab)
laktasi.
Bentuk sediaan & dosis : kapl 1 mg; 2 mg; 3 mg; 4 mg. Dosis 1 mg 1 x/hari
Efek samping : hipoglikemik, ggn visual sementara, ggn GI, kerusakan hati.
Trombopenia, leukopenia.
Glibenclamide ( Prodiabet)
Indikasi : NIDDM
Bentuk sediaan & dosis : tablet 5 mg. Dosis awal 2,5 mg/hari, ditingkatkan 2,5
mg.
Efek samping : ikterus kolestasis, alergi dermatologi & reaksi hematologi, ggn
akan penyakitnya, yang diperlukan untuk mencapai keadaan sehat optimal, dan
kualitas hidup yang lebih baik. Edukasi merupakan bagian integral dari asuhan
1. Meningkatakan pengetahuan
2. Mengubah sikap
3. Mengubah perilaku serta meningkatkan kepatuhan
4. Mengubah kualitas hidup
Metode penyuluhan :
1. diskusi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Insulin pada diabetes mellitus tipe 1 tidak ada, ini disebabkan oleh karena
pada jenis ini timbul reaksi otoimun yang disebabkan adanya peradangan
Pada diabetes mellitus tipe 2 jumlah insulin normal malah mungkin lebih
banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang
kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu
kesehatan dunia (WHO) yaitu berdasarkan kadar gula atau glukosa darah.
a. Latihan jasmani
b. Obat obatan
c. Penyuluhan
3.2 Saran
penyakit seperti yang disebabkan oleh prilaku dan pola hidup yang salah.Salah
sejak dini dalam menghindari penyakit Diabetes Melitus dengan menjaga dan
DAFTAR PUSTAKA
Febriyatri,Diena.2009
Peningkatan Kasus Penyakit Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan Penyakit
dalam Rumah Sakit Dokter Mohammad Hoesin Palembang. STIK Bina Husada.
Palembang
http://bkp2011.blogspot.com/2011/04/makalah-diabetes-melitus.html
http://merinirmalasari.wordpress.com/2012/04/04/dmcontoh-makalah-diabetes-
melitus/
http://yosefw.wordpress.com/2007/12/27/penggunaan-antidiabetik-oral-gol-
sulfonilurea-pada-diabetes-mellitus/