Anda di halaman 1dari 4

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Frekuensi Kejadian Diare Pada Bayi Umur 7-12

Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kecamatan Tembalang Kota Semarang


(https://media.neliti.com/media/publications/18797-ID-faktor-faktor-yang-berhubungan-dengan-
frekuensi-kejadian-diare-pada-bayi-umur-7.pdf)

https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/download/424/356

Hubungan Antara Pemberian Asi Eksklusif Dengan Angka Kejadian Diare Pada Bayi Umur 0-6
Bulan Di Puskesmas Gilingan Kecamatan B Anjarsari Surakarta
http://eprints.uns.ac.id/2749/1/167710309201002361.pdf

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Angka KejadianDiare Akut pada Bayi Usia 0-1
Tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/120/115

Asuhan Kebidanan Pada Bayi Z Dengan Diare Dehidrasi Sedang Di Puskesmas Mantingan
Ngawi Tahun 2012 http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi-
123-1-denyayu-i.pdf

Infus Bicnat https://apotekerbercerita.wordpress.com/2011/04/23/infus-bicnat/

https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/pencegahan-dan-pengobatan-diare-pada-
anak.html# diare bayi

http://kidshealth.org/en/parents/diarrhea-sheet.html?WT.ac=p-ra

http://www.pfizer.co.id/penanganan-diare-sesuai-usia-anak diare balita


ketika apoteker berkarya

 Home
 Kenapa Farmasi?
 Pojok Obat
 Kesehatan
 Kontributor
 Apoteker Bercerita!

Infus Bicnat
23/04/2011

tags: Anak, Infus, Natrium Bikarbonat

by Dewi Nurjanah

6 Votes

Pada awal tahun 2011 lalu, Menteri kesehatan dan jajarannya dihebohkan dengan kejadian
putusnya jari seorang bayi yang ditangani di sebuah rumah sakit di Tangerang. Maureen
Angelina, seorang bayi berusia 4 bulan, pada bulan November 2010 mendapat penanganan medis
di ruang ICU. Berdasarkan pengakuan Linda Kurniawati, ibu Maureen, putrinya mengalami
kejang-kejang diare, dan demam, kemudian dirawat di ruang ICU. Maureen mendapat
penanganan infus Bicnat, yang diduga menjadi penyebab putusnya jari kelingking beserta
kerusakan pada tangan. Polres metro Tangerang pun, turun tangan untuk mengusut kasus
tersebut dengan melakukan pemeriksaan pihak terkait, termasuk dokter yang menangani
Maureen.

Selintas disebut-sebut penggunaan infus Bicnat pada kejadian tersebut. Dalam kesempatan ini,
penggunaan infus Bicnat inilah yang akan menjadi bahasan. Sekedar informasi untuk yang
penasaran, ada apa dengan infus Bicnat??

Infus Bicnat?

Natrium bikarbonat (NaHCO3) atau kerap disebut dengan Bicnat merupakan senyawa garam
yang bersifat basa. Pada dunia pengobatan, Bicnat dalam bentuk infus ini digunakan sebagai
penetral. Infus Bicnat didalam tubuh dapat digunakan untuk penyeimbang keasaman dalam
darah. Bikarbonat bereaksi dengan ion H+ membentuk air dan karbon dioksida. Bikarbonat
berfungsi sebagai buffer/penyangga pada kondisi asidosis. Asidosis merupakan peningkatan
asam didalam darah yang disebabkan oleh berbagai keadaan atau penyakit tertentu. Beberapa
mekanisme penyebab asidosis diantaranya adalah kehilangan basa melalui urin ataupun saluran
pencernaan, asupan asam yang lebih tinggi dibandingkan pengeluaran asam melalui ginjal, dan
juga metabolisme yang tidak normal. Diare kronik juga dapat menyebabkan kehilangan
bikarbonat.

Penggunaan infus Bicnat?

Besarnya dosis injeksi Bicnat ditentukan berdasarkan keparahan asidosis, hasil uji laboratorium,
umur pasien, berat badan, dan kondisi klinik. Uji laboratorium dan evaluasi klinik pasien sangat
penting dilakukan terutama dalam penggunaan jangka panjang, untuk memantau perubahan
cairan, elektrolit, dan keseimbangan asam basa. Untuk bayi dan anak-anak dibawah 2 tahun,
dapat diberikan 4,2% infus Bicnat dengan dosis tidak lebih dari 8 mEq/Kg hari.

Hal-hal yang harus diperhatikan penggunaannya untuk anak!

Pemberian infus Bicnat pada bayi dan anak dibawah 2 tahun dapat menyebabkan hipernatremia
(kelebihan natrium dalam darah), penurunan tekanan CSF, dan hemorrhage intracranial
(pendarahan otak).

Bagaimana evaluasi penggunaan Natrium Bikarbonat selama ini?

Sebuah artikel yang diterbitkan oleh American Journal of Pediatrics, menyatakan bahwa
meskipun natrium bikarbonat telah digunakan lebih dari 50 tahun, tidak ada data yang
mendukung adanya efek menguntungkan terhadap pemberian natrium bikarbonat pada bayi yang
terkena asidosis metabolik. Efek samping yang mungkin terjadi adalah fluktuasi aliran darah
dalam otak, pendarahan intracranial, berkurangnya asupan oksigen dalam jaringan,
memperparah asidosis intraseluler, dan penurunan fungsi jantung. Studi terbaru lainya
menyatakan bahwa penggunaan infus intravena Bicnat untuk mengobati asidosis pada bayi
meningkatkan risiko pendarahan intraventrikular. Studi klinik secara retrospektif yang dilakukan
pada tahun 2002-2006 tersebut juga menyatakan bahwa penggunaan infus Bicnat tidak
menunjukkan peningkatan pH yang signifikan.

Pemilihan terapi memang seharusnya mengutamakan keselamatan jiwa pasien, sehingga harus
dipertimbangkan dengan tepat risiko dan manfaat terapi berdasarkan data ilmiah yang terpercaya.

REFERENSI

Berg CS et al. Sodium bicarbonate administration and outcome in preterm infants. J Pediatr
2010 Oct; 157:684.

Judi LA et al. Sodium Bicarbonate: Basically Useless Therapy. Pediatrics 2008 ;122;831-835 :
American Academy of Pediatric

American Hospital Formulary Service (AHFS)

http://reference.medscape.com/drug/sodium-bicarbonate-342305#4

Anda mungkin juga menyukai