JOURNAL READING
“Oral vitamin A supplementation in very low birth weight neonates: a randomized controlled
trial”
OLEH
Fitria Rizqifiera Octavia
H1A 016 032
PEMBIMBING
dr. Rifa Atuzzaqiyah, M.Sc, Sp.A
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan petunjuk,
sehingga Penulis dapat menyelesaikan naskah Journal Reading yang berjudul “Oral vitamin
A supplementation in very low birth weight neonates: a randomized controlled trial” tepat
pada waktunya. Tugas ini merupakan salah satu prasyarat dalam rangka mengikuti
kepaniteraan klinik madya di bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Mataram Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB.
Tugas ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dari dalam
institusi maupun dari luar institusi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram dan jajaran
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB. Melalui kesempatan ini penulis megucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dr. Rifa Atuzzaqiyah, M.Sc,
Sp.A selaku pembimbing dan juga seluruh pihak yang membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Penulis
I. IDENTITAS JURNAL
Judul jurnal: “Oral vitamin A supplementation in very low birth weight
neonates: a randomized controlled trial”
Tahun 2019
DOI https://doi.org/10.1007/s00431-019-03412-w
II. ISI JURNAL
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian randomized double-blind placebo-controlled yang
dilakukan untuk menilai dampak dari pemberian suplementasi Vitamin A oral segera setelah
kelahiran pada 196 bayi baru lahir dengan berat lahir sangat rendah (BBLSR) yang
membutuhkan alat bantu napas pada 24 jam awal kelahiran. Bayi yang memenuhi
persyaratan, diacak dan dikelompokkan berdasarkan pemberian vitamin A (sirup, 10.000 IU
retinol perdosis pemberian) dan placebo, kemudian diawasi selama 28 hari.
Hasil primer yang diamati adalah insidensi mortalitas pada bayi yang dapat disebabkan oleh
karena etiologi apapun ataupun adanya kebutuhan suplementasi oksigen dan atau alat bantu
napas pada sampel selama 28 hari. Sementara hasil sekunder adalah keamanan dari
pemberian suplemen Vit. A, konsentrasi retinol serum saat awal penelitian dan pada hari ke-
28, durasi penggunaan alat bantu napas dan kejadian komplikasi. Dengan menggunakan
analisis intention-to-treat, insidensi mortalitas maupun peningkatan kebutuhan akan oksigen
ditemukan lebih rendah secara signifikan pada kelompok yang diberikan Vit. A. begitu pula
dengan durasi penggunaan alat bantu napas, kejadian sepsis awitan-lambat, patent ductus
arteriousus (PAD), dan lama waktu perawatan di rumah sakit ditemukan lebih rendah secara
signifikan pada kelompok yang diberikan vit. A. Konsentrasi retinol serum membaik secara
signifikan pada kelompok BBLSR dengan pemberian vit. A. dan tidak ditemukan adanya
efek samping yang berat.
Kesimpulan
Pemberian suplementasi vit. A oral segera setelah lagi berhubungan dengan perbaikan
dari gejala komplikasi yang dapat menyebabkan kematian ataupun peningkatan kebutuhan
alat bantu napas tanpa ditemukan adanya efek samping berat.
Registrasi uji klinis: Clinical Trials Registry of India (CTRI/2017/03/008131).
A. Pendahuluan
Vitamin A atau retinol penting untuk proses embryogenesis normal, respon imun,
fungsi penglihatan, ekspresi genetik, dan hematopoiesis. Vitamin ini juga mengatur
pertumbuhan dan diferensiasi seluler jaringan paru-paru, mempertahankan kepadatan
epithelium pernapasan, dan membantu menyintesis surfaktan. Defisiensi Vitamin A (DVA)
menyebabkan kekambuhan infeksi dan meningkatkan risiko displasia bronkhopulmonar
(DBP). Pada hewan percobaan, nekrosis trakheobronkiolitis dan metaplasia epithelium
squamous pulmonar yang disebabkan oleh DVA dapat dipulihkan setelah status vitamin A
kembali adekuat. Perubahan yang serupa diobservasi pada bayi yang mengalami gangguan
pernapasan dengan DBP, sehingga memunculkan spekulasi bahwa suplementasi vitamin A
secara dini mungkin bermanfaat pada bayi berisiko tinggi.
Vitamin A terutama ditranspor ke janin selama trimester ketiga kehamilan yang
menyebabkan terbatasnya cadangan vitamin A hepatik pada bayi prematur. Prevalensi
kelahiran prematur yang tinggi serta DVA pada ibu di negara berpendapatan rendah dan
menengah menambah masalah lebih lanjut. Berbagai penelitian mendokumentasikan
hubungan antara suplementasi vitamin A IM post-natal dengan berkurangnya mortalitas dan
atau kebutuhan oksigen selama satu bulan serta menurunkan insiden kecacatan
perkembangan saraf jangka panjang pada bayi prematur dengan berat badan lahir sangat
rendah (BBLSR). Kemungkinan bahwa suplementasi vitamin A IM post-natal dapat
memperbaiki komplikasi akibat prematuritas seperti retinopathy of prematurity (ROP),
intraventricular hemorrhage (IVH), sepsis, hemodynamically significant patent ductus
arteriosus (hs-PDA), dan necrotizing enterocolitis (NEC) juga telah banyak diteliti.
Sebagian besar penelitian menggunakan modlitas injeksi vitamin A IM multipel dengan
rentang dosis dari 5000 sampai 10.000 IU/dosis. Meskipun tidak terdapat efek samping serius
yang dilaporkan, injeksi IM berulang berisifat invasive, sulit dilakukan pada massa otot yang
sangat rendah, berkaitan dengan potensi risiko terjadi infeksi sekunder, dan sering kali
penggunaanya ditolak oleh orang tua bayi. Selain itu, biaya tinggi dan terbatasnya
ketersediaan dalam sediaan vitamin A injeksi selanjutnya menghambat penggunaan modalitas
injeksi sebagai suplementasi vitamin A. Suplementasi intravena (IV) tidak cocok untuk bayi
premature oleh karena sifatnya invasif dan berisiko terjadi infeksi.
Sangat sedikit penelitian menggunakan vitamin A oral sebagai tindakan pencegahan
untuk mortalitas atau DBP, dan hasil penelitian ini sering kali tidak konklusif. Tidak ada
konsensus mengenai dosis oral vitamin A yang digunakan. Rekomendasi suplementasi
vitamin A untuk bayi BBLSR berkisar antara 1000 sampai 1500IU/kg/hari, terlepas dari rute
pemberian, meskipun dosis lebih tinggi telah direkomendasikan untuk mencegah morbiditas
dan mortalitas. Peneliti-peneliti sebelumnya telah menggunakan vitamin A dosis oral
5000IU/hari tanpa bukti klinis atau biokimia apapun dari keracunan vitamin A.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efek suplementasi vitamin A oral post-natal
secara dini pada bayi BBLSR dengan distress pernapasan.
B. Metode
Design studi
Penelitian yang bersifat randomized double-blind placebo-controlled ini, dilakukan di
rumah sakit pendidikan di India selama 20 bulan (dari Januari 2016 hingga Agustus 2017)
setelah mendapatkan persetujuan dari Institute Ethics Committee. Persetujuan untuk
mengikuti penelitian telah dilakukan secara tertulis dan diambil sebelum partisipan mengikuti
penelitian. Penelitian ini terdaftar di Clinical Trial Registry of India (Registration No:
CTRI/2017/03/008131).
Populasi Penelitian
Kriteria inklusi: Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat lahir <1500g,
yang dirawat di NICU dan membutuhkan penggunaan alat bantu napas berupa nasal prongs,
continuous positive airway pressure (CPAP), high flow nasal cannula (HFNC), atau
mechanical ventilation (MV) pada hari pertama kelahiran.
Kriteria eksklusi: Neonatus dengan kelainan kogenital yang berat, kondisi klinis yang
akan mengancam nyawa jika diberikan makanan melalui oral dikontraindikasikan pada
penelitian ini. Misalnya, Asfiksia perinatal dengan ensefalopati, syok yang membutuhkan
vasopressor, kejang berulang, dan lain sebagainya.
Metode blinding
Vit. A dan placebo yang digunakan memiliki botol dengan ukuran 20ml yang mirip
secara kasat mata. Botol ini dilengkapi dengan dropper dengan penanda dosis pada 1 mL.
Pada botol vit. A di dalamnya berisi retinol 10.000 IU/mL, dan pada botol placebo tidak
berisi obat-obatan apapun. Warna dan aroma dari kedua sediaan juga mirip. Klinisi yang
mengobati, perawat dan orang tua tidak mampu membedakan kandungan dari obat yang
diberikan. Pemberian obat secara oral dilakukan oleh perawat selama perawatan di rumah
sakit, dan oleh orang tua saat perawatan di rumah apabila pasien dipulangkan. Kedua
kelompok telah dilatih terlebih dahulu untuk memberikan obat ataupun placebo tersebut.
Variabel Hasil
Hasil primer yang diamati adalah insidensi mortalitas pada sampel oleh karena sebab
apapun dan atau adanya peningkatan kebutuhan oksigen dan atau alat bantu napas yang
dinilai saat 28 hari kehidupan. Adapun hasil sekunder penelitian ini adalah keamanan dari
pemberian suplemen Vit. A, konsentrasi retinol serum saat awal penelitian dan pada hari ke-
28, durasi penggunaan alat bantu napas CPAP/HFNC/MV dan kejadian komplikasi seperti
sepsis, echocardiography-confirmed hs-PDA, NEC (Bell stage II atau lebih), IVH (grade II
atau lebih), periventricular leukomalacia (PVL), dan ROP. Insidensi mortalitas dan ada atau
tidaknya BPD akan ditinjau kembali pada usia post-menstrual 36 minggu.
Penanganan Klinis
Data maternal dan neonatal dari sampel penelitian dicatat. Pemeriksaan secara
lengkap pada neonatus segera dilakukan setelah lahir, serta dilakukan juga pemeriksaan
antropometri. Dilakukan pengklasifikasian dari pertumbuhan intra-uterine menggunakan
standar INTERGROWTH 21ST.
Bayi yang dijadikan partisipan penelitian ditangani berdasarkan protocol di ruang
NICU. Pemberian nutrisi inisial diberikan menggunakan IV maupun secara parenteral.
Pemberian ASI secara enteral menggunakan OGT segera dilakukan saat bayi dianggap sudah
stabil secara hemodinamik. Antibiotic akan diberikan jika ditemukan muncul gejala sepsis
dan akan disesuaikan atau dihentikan jika kondisi klinis membaik, dan hasil pemeriksaan
kultur menyatakan sebaliknya. Pemberian alat bantu napas diberikan berdasarkan skor
Downe, dilakukan pemeriksaan chest X-ray, dan hasil penilaian oximeter (dengan target 90-
94%) yang dinilai secara ketat. Caffeine diberikan jika bayi dipasangkan CPAP/HFNC/MV.
Terapi pengganti surfaktan (Curosurf 200mh/kgBB) diberikan jika bayi memiliki gejala dan
hasil radiologi mengarah kepada kejadian RDS. Tidak ada bayi yang diberikan steroid baik
injeksi maupun inhalasi, diuretic atau azitromisin untuk mencegah BPD.
Selama perawatan di rumah sakit, bayi akan berada dalam pengawasan sebagai
antisipasi terjadinya sepsis, hs-PDA, acute kidney injury (AKI), neonatal hyperbilirubinemia
(NNH), IVH, NEC, PVL, BPD, dan ROP. Hs-PDA ditangani dengan pemberian parasetamol
IV 15mg/kgbb setiap 6 jam selama 72 jam. Dilakukan juga pemeriksaan USG kranial pada
hari awal, hari ke-3,7, dan 28 untuk mendeteksi adanya IVH dan PVL. Screening ROP
dilakukan saat usia 4 minggu dan akan diulang jika ada anjuran dari oftalmologis.
Bayi akan diawasi sebagai pencegahan terjadinya peningkatan tekanan intracranial
atau lesi mukokutaneous yang terjadi akibat hypervitaminosis vit. A. Jika bayi mengalami
NEC atau gastrointestinal hemorrhage kapanpun, maka pemberian Vit.A ataupun placebo
akan dihentikan dan bayi akan ditangani. Perjalanan penyakit selama di rumah sakit dan hasil
akan dicatat. Jika bayi keluar darii rumah sakit lebih cepat, maka orang tua akan diingatkan
melalui telepon untuk pemberian obat-obatannya. Setelah 28 hari maka bayi akan diminta
kembali ke rumah sakit dan diamati. Pengamatan yang dilakukan akan berupa pertumbuhan,
perkembangan dan kelainan yang muncul.
Analisis Statistik
Analisis statistik menggunakan SPSS versi 16.0. uji yang digunakan adalah
Independent samples T test, Mann–Whitney U test, chisquare test and Fisher exact test untuk
membandingkan variabel kontinu dan kategorik antara dua kelompok. Relative risk
menggunakan CI 95%, dan Number Needed To Treat For Benefit (NNTB) untuk variable
outcome diukur menggunakan MEDCALC® (www.medcalc.org/calc/relative_ risk.php).
Analisis harapan hidup diukur mneggunakan analisis Kaplan Meier. Jika P<0,05 maka akan
dianggap signifikan secara statistik.
C. Hasil
Alur Partisipasi
196 bayi baru lahir diacak dalam dua kelompok, masing-masing berisi 98 bayi.
Seluruh partisipan mendapatkan terapi pada awal penelitian. Pada kelompok dengan
pemberian Vit. A terdapat 85 bayi yang menyelesaikan penelitian, dan pada kelompok
placebo terdapat 76 bayi.
Variabel luaran dapat dilihat di Gambar 3. Hasil primer yaitu insidensi mortalitas
ataupun peningkatan kebutuhan oksigen dan alat bantu napas yang diukur pada 28 hari
kedihupan ditemukan lebih rendah secara signifikan pada kelompok dengan Vit A dibanding
dengan kelompok placebo (RR (95% CI), 0.440 (0.229–0.844); p < 0.05, NNTB 7).
Kemudian mengenai hasil sekunder, tidak ditemukan adanya perbedaan pada EOS, namun
insiden LOS ditemukan lebih rendah pada kelompok yang diberikan vit. A RR (95% CI),
0.564 (0.346–0.918); p < 0.05, NNTB 7). sementara bakteri yang umum ditemukan pada
EOS dan LOS adalah Klebsiella pneumonia. Insiden kejadian hs-PDA lebih tinggi ditemukan
pada kelompok placebo (RR (95% CI), 0.350 (0.155–0.789); p < 0.05, NNTB 8). Sementara
kejadian BPD terjadi pada 36 minggu, PMA ditemukan lebih sedikit pada kelompok dengan
vit. A, walaupun perbedaan yang ditemukan tidak signifikan. Komplikasi lain tidak
ditemukan adanya perbedaan.
Bantuan Pernapasan
Pada kelompok yang diberikan vit. A ditemukan memiliki kebutuhan dan durasi
penggunaan suplementasi oksigen dan CPAP/HFNC yang lebih rendah secara signifikan
dibanding kelompok dengan placebo. Sementara bayi yang membutuhkan MV lebih rendah
pada kelompok dengan vit. A dibanding placebo (17 dibanding 25) meskipun perbedaannya
tidak berbeda secara signifikan. Durasi penggunaan MV juga tidak berbeda. Dapat dilihat di
Gambar 4.
Pada kelompok vit A terdapat 9 bayi yang meninggal, dan pada kelompok placebo
terdapat 16 bayi yang meninggal. Kemudian terdapat 86 sampel pada vit. A dan 80 sampel
pada placebo yang dipulangkan (p > 0.05) . Penyebab dari kematian adalah sepsis dan
berbagai komplikasinya. Kemudian, lama waktu rawat inap juga lebih lama pada kelompok
placebo dibanding kelompok dengan vit. A (median (IQR), 14 (9–22) vs. 12 (9–15) days; p <
0.05). terdapat 3 bayi di kelompok vit. A dan 2 bayi di kelompok placebo yang dikeluarkan
dari penelitian akibat alasan finansial ataupun personal dan tidak dapat di follow up.
Identitas Jurnal
Judul jurnal: “Oral vitamin A supplementation in very low birth weight
neonates: a randomized controlled trial”
Tahun 2019
DOI https://doi.org/10.1007/s00431-019-03412-w
Kesimpulan
Hasil atau rekomendasi valid Ya (√)
(form A)
Hasil bermanfaat secara klinis Ya (√)
(form B)
Hasil relevan dengan praktek Ya (√)
nyata (form C)
DAFTAR PUSTAKA
Basu S, Khanna P, Srivastava R, Kumar A. Oral vitamin A supplementation in very low birth
weight neonates: a randomized controlled trial [published correction appears in Eur J Pediatr.
2019 Jul 24;:]. Eur J Pediatr. 2019;178(8):1255-1265. doi:10.1007/s00431-019-03412-w