Anda di halaman 1dari 17

Journal Reading

META-ANALYSIS: THE EFFECTIVENESS OF ZINC ON DHIARREA


AND PNEUMONIA IN CHILDREN UNDER FIVE

Oleh:
Lenisha Tantia
2211901020

Pembimbing:
dr. H. Wilson, Sp.A, M.Biomed

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD TENGKU RAFI’AN SIAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia,
rahmat kesehatan, dan keselamatan kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan Journal Reading ini yang berjudul “Meta-Analy sis: The
Effectiveness of Zinc on Dhiarrea and Pneumonia in Children Under Five”
yang diajukan sebagai persyaratan untuk mengikuti kepaniteraan klinik senior
Ilmu Kesehatan Anak program studi Kedokteran Universitas Abdurrab. Terima
kasih penulis ucapkan kepada dr. Wilson, Sp.A, M.Biomed yang telah bersedia
membimbing penulis dalam pembuatan Referat ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini. Semoga Journal Reading ini dapat memberikan manfaat,
umumnya bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih memiliki
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir
kata, penulis berharap agar makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua
orang. Atas perhatian dan sarannya penulis ucapkan terima kasih.

Siak, 16 Maret 2023

Lenisha Tantia

i
Terjemahan Jurnal
Meta-Analysis: The Effectiveness of Zinc on Dhiarrea and Pneumonia in
Children Under Five

Anastasia Dwi Anggraeni1), Bhisma Murti1), Yulia Lanti Retno Dewi3)

1)
Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret
2)
Department of Anatomy, Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK
Latar belakang: diare dan pneumonia Bersama-sama menyumbang 29% dari
semua kematian anak secara global, mengakibatkan kematian lebih dari dua juta
anak setiap tahun. Kekurangan zinc dikaitkan dengan penurunan kekebalan dan
peningkatan penyakit menular yang serius. Defisiensi zinc kemungkinan menjadi
penyebab utama peningkatan kematian bayi kurang gizi di negara berkembang.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen zinc mengurangi durasi
dan keparahan diare. Selain itu, pemberian zinc juga dapat mencegah pneumonia,
serta efektif untuk memulihkan demam, sesak napas, dan laju pernapasan.
Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas zinc terhadap kejadian diare dan
pneumonia pada balita.
Subyek dan Metode: Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis dan meta-
analisis yang dilakukan dengan diagram alir PRISMA. Pencarian artikel melalui
database jurnal antara lain: PubMed, Science Direct, dan Google Schoolar. Kata
kunci yang digunakan adalah ("Zinc" ATAU "Diare") DAN ("Zinc" ATAU
"Pneumonia") DAN "rendomized controlled trial". Kriteria inklusi adalah artikel
full paper dengan Randomized Controlled Trial (RCT), ukuran hubungan yang
digunakan adalah Mean SD dan Odds Ratio, intervensi yang diberikan adalah
zinc, subjek penelitian memiliki rentang usia 0-6 tahun. Artikel yang memenuhi
syarat dianalisis menggunakan aplikasi Revman5.3.
Hasil: Meta-analisis dari 14 artikel menunjukkan bahwa pemberian zinc
menurunkan durasi diare 0,73 hari secara statistik signifikan (MD= -0,73; 95%
CI-1,22 menjadi -0,24, p<0,003, pemberian zinc menurunkan durasi pneumonia

1
0,58 hari lebih cepat dan statistik signifikan secara signifikan tidak signifikan
(MD -0,58; 95% CI-0,32 hingga -1,04, p<0,001) dibandingkan placebo.
Kesimpulan: Zinc efektif dalam mengurangi durasi diare dan mengobati
pneumonia pada anak balita.
Keywords: Zinc, Diare, Pneumonia, Meta-analysis

2
Latar Belakang
Diare dan pneumonia bersama-sama menyumbang 29% dari semua
kematian anak secara global, mengakibatkan kematian lebih dari dua juta anak
setiap tahun.17 Kematian akibat diare terjadi pada anak kurang dari 2 tahun yang
tinggal di Asia Selatan dan Afrika Sub-Sahara 15 dan pneumonia merupakan
penyebab utama kematian pada anak balita di seluruh dunia dengan perkiraan 1,6
juta kematian per tahun.17
Diare adalah perubahan kebiasaan buang air besar yang ditunjukkan
dengan peningkatan frekuensi (buang air besar lebih dari 3 kali sehari) yang
ditandai dengan perubahan tinja dari padat menjadi cair. Selain itu, penyakit ini
juga menguras cairan dan elektrolit dalam tubuh melalui feses yang cair. Jika
cairan tidak segera diganti, penderita diare akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi
berat dapat menyebabkan kematian.11
Pneumonia adalah salah satu bentuk infeksi saluran pernapasan akut yang
menyerang paru-paru. Paru-paru terdiri dari kantung-kantung kecil yang disebut
alveoli, yang terisi udara saat orang sehat bernapas. Ketika seseorang menderita
pneumonia, alveoli berisi nanah dan cairan yang menyebabkan rasa sakit saat
bernafas dan membatasi asupan oksigen.12
Kekurangan zinc dikaitkan dengan penurunan kekebalan dan peningkatan
penyakit menular yang serius. Defisiensi zinc kemungkinan menjadi penyebab
utama peningkatan kematian bayi kurang gizi di negara berkembang, defisiensi
zinc mengakibatkan dampak kesehatan yang serius termasuk melemahnya sistem
kekebalan tubuh akibatnya terjadi peningkatan prevalensi penyakit infeksi pada
anak.5
Garam zinc yang larut dalam glukonad dan sulfat/asetat digunakan sebagai
suplemen dalam bentuk tablet atau sirup untuk mencegah defisiensi zinc dan
untuk mengobati diare pada anak-anak,16 pemberian zinc telah diteliti sebagai alat
untuk pengobatan dan pencegahan pneumonia.12
Berdasarkan tingginya angka kematian akibat diare dan pneumonia yang
terjadi serta perlunya penanganan yang tepat, maka peneliti tertarik untuk
mempelajari efektivitas zinc terhadap kejadian diare dan pneumonia. Peneliti akan

3
melakukan tinjauan sistematis dan metaanalisis tentang efektivitas zinc pada
kejadian diare dan pneumonia pada anak balita.

SUBJEK DAN METODE


1. Desain Studi
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistematik
review dan meta analisis, dengan menggunakan pedoman alur diagram PRISMA.
Pencarian artikel dilakukan menggunakan database jurnal yang meliputi: PubMed,
Science Direct, dan Google Schoolar dengan memilih artikel yang diterbitkan
pada tahun 1998-1998. Kata kunci yang digunakan adalah ("Zinc" ATAU
"Diare") DAN ("Zinc" ATAU "Pneumonia") DAN ("Zinc ATAU "Uji Coba
Terkontrol Acak"). Kriteria inklusi adalah artikel full paper dengan menggunakan
metode penelitian Randomized Controlled Trial (RCT).

2. Kriteria Inklusi
Pada penelitian ini kriteria inklusi adalah artikel full paper dengan metode
penelitian Randomized Controlled Trial (RCT), besar hubungan yang digunakan
dengan Mean SD (diare), Odds Ratio (pneumonia) intervensi yang diberikan
adalah zinc, subjek penelitian memiliki usia rentang 0-6 tahun.

3. Kriteria Pengecualian
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain artikel yang diterbitkan
selain bahasa Inggris, penelitian cross-sectional, kasus kontrol (case control),
quasi-experimental, subjek penelitian adalah anak > 72 bulan, terapi diberi zinc
atau suplemen lain (vitamin A, probiotik), kelompok pembanding nonplasebo.

4. Definisi Operasional Variabel


Dalam merumuskan masalah penelitian disini menggunakan PICO. Populasi
adalah anak usia 0-6 tahun. Intervensinya adalah zinc, dengan perbandingan yaitu
plasebo dan hasilnya adalah diare dan pneumonia.

4
Zinc adalah mikronutrien penting pada manusia dan telah terbukti penting untuk
sistem kekebalan tubuh. Kekurangan zinc menyebabkan dampak kesehatan yang
serius, termasuk melemahnya sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan
peningkatan prevalensi penyakit menular pada anak-anak. Konsumsi zinc yang
tidak mencukupi akan mengganggu fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan
dan resistensi terhadap infeksi karena penekanan fungsi timus, perkembangan
limfosit T, limfoproliferasi, dan fungsi sel B yang bergantung pada sel T.5
Diare adalah perubahan kebiasaan buang air besar yang ditunjukkan dengan
peningkatan frekuensi perubahan feses dari padat menjadi cair. Selain itu,
penyakit ini juga menguras cairan dan elektrolit dalam tubuh melalui feses yang
cair.11
Pneumonia merupakan salah satu bentuk infeksi saluran pernapasan akut yang
menyerang paru-paru. Paru-paru terdiri dari kantung-kantung kecil yang disebut
alveoli, yang terisi udara saat orang sehat bernapas. Ketika seseorang menderita
pneumonia, alveoli berisi nanah dan cairan yang menyebabkan rasa sakit saat
bernafas dan membatasi asupan oksigen.9

5. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah artikel terbitan yang
menguji efektivitas penggunaan zinc dengan plasebo terhadap kejadian diare pada
anak.

6. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi Review Manager
(RevMan 5.3). Data dianalisis berdasarkan variasi antar penelitian dengan
menentukan penggunaan model analisis random effect. Dalam penelitian ini, I²
digunakan untuk mengukur dispersi. Hasil analisis data berupa nilai effect size
dari heterogenitas penelitian yang kemudian hasil analisis data tersebut
diinterpretasikan dalam bentuk forest plot dan funnel plot.

5
HASIL
Penelitian dari studi primer terkait keefektifan zinc terhadap kejadian diare
dan pneumonia pada balita terdapat 9 artikel (diare) dengan jumlah sampel 1.012
partisipan untuk intervensi dan 999 partisipan untuk pembanding, 5 artikel
(pneumonia). dengan 1.852 peserta untuk intervensi dan 1.879 peserta untuk
pembanding. Artikel diperoleh dari 3 benua yaitu 11 kajian dari benua Asia, 1
kajian dari benua Afrika, dan 2 kajian dari benua Amerika Selatan. Hasil dari
beberapa artikel menyebutkan bahwa terjadi pengurangan durasi diare dan
pemulihan yang lebih cepat pada pneumonia setelah diberikan intervensi zinc.
Pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan database berdasarkan
diagram alir PRISMA dapat dilihat pada Gambar 1. Penilaian kualitas penelitian
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Setelah menilai kualitas penelitian,
total 14 artikel yang termasuk dalam proses sintesis kuantitatif meta-analisis
dianalisis menggunakan RevMan 5.3

Gambar 1. Peta wilayah studi

6
Gambar 2. Alur diagram PRISMA

Forest Plot
Interpretasi hasil proses metaanalisis dapat dilihat melalui forest plot.
Gambar 3 berdasarkan analisis 9 artikel durasi diare pada penggunaan zinc dan
plasebo melaporkan bahwa pemberian zinc merupakan salah satu cara untuk
mengurangi durasi diare pada anak. Berdasarkan hasil analisis, terdapat
heterogenitas yang tinggi antar eksperimen (I2= 95%; p signifikan (MD= -0,73:
95% CI= -1,22 hingga - 0,24).

Funnel Plot
Funnel plot adalah plot yang mewakili ukuran perkiraan dari efek setiap
studi pada perkiraan akurasinya, yang biasanya merupakan kesalahan standar.
Gambar 4 funnel plot efektivitas zinc pada kejadian diare, plot di kanan dan kiri

7
tidak simetris satu sama lain untuk membentuk funnel terbaik, menunjukkan
bahwa dalam penelitian ini ada bias publikasi penelitian, yang melebih-lebihkan
efek dari zinc.

Gambar 3. Forest plot zinc terhadap kejadian diare

Gambar 4. Funnel plot zinc terhadap kejadian diare

Forest plot
Interpretasi hasil proses metaanalisis dapat dilihat melalui forest plot.
Gambar 5 berdasarkan analisis 5 artikel mengenai durasi pneumonia pada
penggunaan zinc dan plasebo melaporkan bahwa pemberian zinc merupakan salah

8
satu cara untuk mengurangi durasi pneumonia pada anak. Berdasarkan hasil
analisis, terdapat heterogenitas yang tinggi antar eksperimen (I2= 92%; p lebih
cepat dibandingkan placebo, secara statistic bukan signifikan (MD -0,58; 95% CI
-0,32 hingga -1,04).

Funnel plot
Funnel plot adalah plot yang mewakili ukuran perkiraan dari efek setiap
studi pada perkiraan akurasinya, yang biasanya merupakan kesalahan standar.
Gambar 6. Funnel plot efektivitas zinc terhadap kejadian pneumonia, plot sisi
kanan dan kiri simetris satu sama lain dan membentuk funnel terbaik,
menunjukkan bahwa pada penelitian ini tidak ada bias publikasi.

Gambar 5. Forest plot zinc terhadap kejadian pneumonia

Gambar 6. Funnel plot zinc terhadap kejadian pneumonia

9
HASIL
Diare adalah penyebab utama kedua kematian anak di bawah usia lima
tahun di seluruh dunia. Di negara berkembang, anak balita mengalami rata-rata
tiga kali episode diare setiap tahun. Setiap episode diare menghilangkan nutrisi
yang dibutuhkan anak untuk pertumbuhan dan perkembangan. Suplementasi zinc
(10-20 mg per hari sampai diare berhenti) secara signifikan mengurangi
keparahan dan durasi diare pada anak di bawah 5 tahun. Studi tambahan
menunjukkan bahwa suplementasi dengan zinc (10-20 mg per hari selama 10
hingga 14 hari) mengurangi durasi diare hingga 25% dan mengurangi volume
tinja hingga 30%.17
Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh virus,
bakteri atau mikroorganisme lainnya, pemberian zinc 20 mg/ hari pada anak dapat
mencegah terjadinya pneumonia pada anak. Pneumonia merupakan penyebab
utama kematian pada anak balita di seluruh dunia dengan perkiraan 1,6 juta
kematian per tahun. Lebih dari 99% kematian akibat pneumonia terjadi di negara
berpenghasilan rendah dan menengah. Asia Selatan dan sub-Sahara Afrika
memiliki lebih dari setengah jumlah kasus pneumonia pada anak balita di seluruh
dunia.17
Suplementasi zinc pada anak-anak di negara berkembang dikaitkan dengan
pengurangan diare dan pneumonia yang nyata. zinc adalah mikronutrien penting
pada manusia dan telah terbukti penting untuk sistem kekebalan tubuh, banyak
anak, terutama di negara berkembang, kekurangan zinc.5
Dalam tinjauan sistematis ini, ada 14 artikel studi intervensi yang
diidentifikasi di seluruh dunia dari tahun 1998 hingga 2019. Studi ini
menganalisis artikel menggunakan ukuran Mean, SD (diare) dan Odds Ratio
(pneumonia). Hasil tinjauan sistematis dan meta-analisis disajikan dalam bentuk
florest plot dan tunnel plot. 11 artikel penelitian dengan desain penelitian
randomized controlled trial sebagai sumber metaanalisis efektivitas zinc terhadap
kejadian diare dan pneumonia.

10
Hasil forest plot menunjukkan bahwa zinc mampu mengurangi durasi
diare 0,73 hari lebih cepat dibandingkan plasebo, signifikan secara statistik (MD=
-0,73; 95% CI-1,22 hingga -0,24, p<0,003).
Hasil penelitian ini sejalan dengan Yoga (2006) yang menyatakan bahwa
penggunaan zinc sebagai obat diare didasarkan pada alasan ilmiah bahwa zinc
berpengaruh pada fungsi kekebalan saluran cerna dan mempengaruhi fungsi
struktur. saluran pencernaan dan mempercepat proses penyembuhan epitel selama
diare. Zinc diketahui berperan dalam enzim metallo, poliribosom, membran sel,
fungsi sel, dimana hal ini akan merangsang pertumbuhan sel dan meningkatkan
fungsi sel dalam sistem imun. Perlu juga diperhatikan bahwa selama diare, zinc
hilang bersamaan dengan diare, sehingga hal ini dapat memacu kekurangan zinc
dalam tubuh.
Penelitian ini juga sejalan dengan Artana (2005) yang menyatakan bahwa
efek pemberian zinc pada penderita diare akut adalah memperpendek durasi diare.
Hal ini kemungkinan karena zinc mempercepat regenerasi dan meningkatkan
fungsi vili usus, sehingga akan mempengaruhi pembentukan enzim disakarida
yaitu laktase, sukrosa, dan maltase, selain itu zinc juga mempengaruhi transpor Na
dan glukosa, serta meningkatkan respon imun yang mengarah pada pembersihan
patogen dari usus sehingga zinc dapat mempengaruhi proses penyembuhan.
Brown (1998) menunjukkan bahwa zinc yang dibutuhkan dari makanan
tambahan berbeda dengan zinc yang dipenuhi setiap hari (diperkirakan 2,8
mg/hari untuk usia 6-24 bulan) dan asupan zinc dari ASI, dari analisis ini. Mereka
menyarankan suplemen zinc atau fortifikasi zinc selama masa bayi karena bayi
dan anak-anak di negara berkembang tidak mungkin memenuhi kebutuhan zinc
mereka dari makanan.
Hasil forest plot menunjukkan bahwa zinc mengurangi durasi pneumonia
0,58 hari lebih cepat daripada plasebo, secara statistik tidak signifikan (MD= -
0,58; 95% CI= -0,32 hingga -1,04; p<0,001).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Qasemzadeh et al. (2014) yang menyatakan bahwa zinc dapat mempercepat
pemulihan dari pneumonia dan dengan cepat mengatasi gejala pada anak yang

11
menderita penyakit ini. Secara keseluruhan, penggunaan zinc bersamaan dengan
terapi antibiotik direkomendasikan pada kelompok anak-anak ini. Terapi zinc juga
dapat mengurangi resistensi obat yang disebabkan oleh berbagai terapi antibiotik.
Oleh karena itu, untuk memperbaiki perjalanan klinis dan lamanya gejala,
dianjurkan pemberian suplemen zinc kepada anak yang diduga mengalami gejala
gangguan pernapasan saat tiba di rumah sakit.
Sejalan dengan ini, Brooks et al. (2005) berpendapat bahwa pengobatan
dengan 20 mg zinc per hari mempercepat pemulihan pneumonia berat pada anak.
Pemberian suplemen zinc akan menurunkan 45% kejadian infeksi saluran
pernafasan bawah akut pada anak.
Aggarwal et al. (2007) menegaskan bahwa suplementasi zinc oral harian
dan mingguan secara rutin selama tiga bulan secara signifikan mengurangi
kejadian infeksi saluran pernapasan bawah akut. Untuk menguji efek suplementasi
zinc pada hasil pneumonia anak, dalam penelitian kami tingkat kesembuhan
pneumonia ditentukan dengan menghitung waktu demam, sesak napas,
peningkatan laju pernapasan kembali normal, batuk selama rawat inap, dan lama
tinggal.

12
REFERENSI

1. Aggarwal R, Sentz J, Miller MA (2007). Role of zinc administration in


prevention of childhood diarrhea and respiratory illness: a meta analisis.
Pediatrics. 119(6): 1120-30. doi: 10.1542/- peds.2006-3481.
2. Al-Sonboli N, Shenkin A, Hart C, Cuevas L. (2003). Zinc supplementation
in Brazilian children with acute diarrhea. Ann Trop Paediatrics. 23(1): 3-8.
doi: 10.1179/000349803125002797.
3. Artana WD, Suraatmaja S, Aryasa KN, Suandi (2005). Peran suplementasi
mineral mikro zinc terhadap kesembuhan diare (The role of zinc micro
mineral supplementation on diarrhea healing). J Sari Pediatri. Jakarta:
Indeks.
4. Bahl R, Bhandri N, Hambidge KM, Bhan MK. Plasma zinc A predictor of
diarrhea and respiratory morbidity in children in an urban slum setting
(1998). Am J Clin Nutr. 68: 414-7.
5. Bhutta ZA, Black RE, Brown KH, Gardner JM, Gore S, Hidayat A (1997).
Prevention ofdiarrhea and pneumonia by zinc supplementation in children
in developing countries: pooled analysis of randomized controlled trials:
Zinc Investigators’ Collaborative Group. J Pediatr. 135(6): 689-97.
doi :10.1016/- s0022-3476(99)70086-7
6. Brooks W, Santosham M, Roy S, Faruque A, Wahed M, Nahar K, Khan
A, et al. (2005). Efficacy of zinc in young infants with acute watery
diarrhea. Am J Clin Nutr. 82(3) : 605-610.
7. Brown KH (1998). Effect of Infection on Plasma zinc concentration and
implications for zinc status assesment in low income countries. Am J Clin
Nutr. 68: 425S -9S.

13
8. Dalgic N, Sancar M, Bayraktar B, Pullu M, Hasim O (2011). Probiotic,
zinc and lactose-free formula in children with rotavirus diarhhea. Pediatr
Int. 53(3): 677-682. doi: 10.1111/j.1-442-200X.- 2011.03325.x.
9. Dutta P, Mitra U, Dutta S, Rajendran K, Saha T, Chatterjee M (2011).
Randomised controlled clinical trial of Lactobacillus Sporogenes (Bacillus
Coagulans), used as probiotic in clinical practice, on acute watery
diarrhoea in children. Trop Med Int Health. 16(5): 555-561. doi:
10.1111/j.1365-3156.20- 11.02745.x.
10. Lazzerini M, Wanzira H. (2016). Oral Zinc for Treting Diarrhoea in
Children. Cochrane Database Syst. Rev. 102(12). doi :
10.1002/14651858CD005436.
11. Lukacik M, Thomas R, Aranda V (2008). A meta-analysis of the effects of
oral zinc the treatment of acute and persistent diarrhea. Pediatrics. 121(2):
326- 336.doi:10.1542/peds.2007-0921.
12. Marni (2014). Buku ajar keperawatan pada anak dengan gangguan
pernapasan. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
13. Mary EP (2004). Randomized controlled trial of the effect of daily
supplementation with zinc or multiple micronutrient on the morbidity,
growth, and micronutrient status of young Peruvian Children. Am J Clin
Nutr. 79(3): 457-45. doi: 10.1093/ajcn/79.- 3.457.
14. Qasemzadeh MJ, Fathi M, Tashvighi M, Gharehbeglou M, Damavandi
SY, Parsa Y, et al. (2014). The effect of adjuvant zinc therapy on recovery
from pneumonia in hospitalized children: A double-blind randomized
controlled trial. Hindawi Publishing Corporation Scientifica. 2014(4). doi:
10.1155/2014/694193
15. UNICEF (2019). Diarrhoeal disease. https:-
//data.unicef.org/topic/childhealth/d iarrhoeal-disease/.
16. Wegmuller R, Tay F, Zeder C, Bnic M, Hurrel R (2014). Zinc absorption
by young adults from supplemental zinc citrate is comparable with that
from zinc gluconate and higher than from zinc gluconate and higher than
from zinc oxide. J Nutr. 144(2):132-136. doi: 10.3945/jn-113.181487.

14
17. WHO (2017). Pneumonia Kids Health.
https://www.who.int/topic/diarrhoea /en/.
18. Yoga (2006). Suplemen Zinc untuk Pasien Diare. www.medicalera.com.

15

Anda mungkin juga menyukai