Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

“Hubungan Status Gizi terhadap Terjadinya Infeksi Saluran


Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Panjang
Surakarta”
Oleh : Suman Yus Mei Hadiana

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Pangan dan Gizi


Dosen Pengampu : Sri Wahyuningsih,.SKM,.M.Gizi

Disusun Oleh :
1. Arif Rochman (201502412)
2. Bella Qoniatus Stani (201502415)
3. Rochmah Tirtaningrum(201502423)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
2017
BAB I
Latar Belakang Pemilihan Jurnal

Penulis memilih untuk mengunakan jurnal ini karena di dalam jurnal


ini terdapat hubungan status gizi dengan infeksi pada pernapasan akut
(ISPA) pada balita. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan
penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian dari saluran pernapasan
mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk
jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah, dan pleura. ISPA
merupakan 50% dari seluruh penyakit pada anak berusia dibawah lima
tahun dan masih merupakan masalah serius dibidang kesehatan terutama
terjadi pada masa balita karena salah satu faktor yaitu status gizi. Pada kasus
gizi kurang dapat menyebabkan imunitas menurun sehingga akan mudah
terjadi suatu infeksi.

BAB II
JURNAL TERLAMPIR

BAB III
ANALISIS JURNAL
“Hubungan Status Gizi terhadap Terjadinya Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Panjang
Surakarta”
Oleh : Suman Yus Mei Hadiana

A. ANALISA PENELITIAN
a. Intervention
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan
pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara
status gizi terhadap terjadinya infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA) pada balita di Puskesmas Surakarta.
Teknik pengambilan sampling dengan purposive sampling yang
memenuhi Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah anak berusia di
bawah lima tahun yang terdaftar di Puskesmas Pajang Surakarta,
balita yang telah terdiagnosis ISPA oleh dokter (baik saluran
pernapasan atas maupun bawah, infeksi berlangsung dalam waktu
< 14 hari dan status gizi balita baik atau kurang. Sedangkan kriteria
eksklusi meliputi bayi dengan ISPA dan penyakit lainnya, misalnya
disertai diare, kemudian bayi menderita alergi dan status gizi balita
buruk. Dalam penelitian ini, hasil yang dianalisa adalah untuk
mengetahui hubungan status gizi terhadap terjadinya ISPA pada
balita di Puskesmas Pajang Surakarta. Selanjutnya dilakukan uji
statistik dengan metode rasio prevalensi (RP). Kemudian untuk
menentukan rasio prevalensi tersebut bermakna atau tidak,
digunakan nilai interval keyakinan (IK) 95% dengan uji analisis
statistik Chi Square dengan program Windows SPSS versi 17.0.

B. CLITIKAL APRAISAL FOR QUANTITATIVE RESEARCH


I. Judul
“Hubungan Status Gizi terhadap Terjadinya Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Panjang
Surakarta”
II. Abstrak
Penulisan abstrak oleh peneliti cukup lengkap. Dalam abstrak
tersebut termuat latar belakang, metode, hasil dan simpulan
yang didasarkan pada hasil penelitian.
III. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Latar belakang pada penelitian ini mengangkat alasan
diadakannya Penelitian dan Pengembangan mengenai studi
korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah anak usia di bawah lima tahun yang
terdaftar di Puskesmas Panjang Surakarta, balita yang telah
terdiagnosis ISPA oleh dokter (baik saluran pernapasan atas
maupun bawah, infeksi berlangsung dalam waktu < 14 hari
dan status gizi balita baik atau kurang. Sedangkan kriteria
eksklusi meliputi bayi dengan ISPA dan penyakit lainnya,
misalnya disertai diare, kemudian bayi menderita alergi dan
status gizi balita buruk. Infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA) merupakan penyakit infeksi yang menyerang salah
satu bagian dari saluran pernapasan mulai dari hidung
(saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk
jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah,
dan pleura. ISPA merupakan 50% dari seluruh penyakit pada
anak berusia dibawah lima tahun dan masih merupakan
masalah serius dibidang kesehatan terutama terjadi pada
masa balita karena salah satu faktor yaitu status gizi. Pada
kasus gizi kurang dapat menyebabkan imunitas menurun
sehingga akan mudah terjadi suatu infeksi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan penelitian ini tidak tertulis
secara eksplisit.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dan manfaat penelitian dalam laporan penelitian ini
tidak tertulis secara eksplisit.

IV. Kajian Teori


Pada laporan penelitian dan pengembangan ini, peneliti telah
menyantumkan kajian teori atau karena memang menyesuaikan
dengan format dari jurnal yang bersangkutan.

V. Prosedur Penelitian
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah
studi korelasi dengan pendekatan cross sectional.
B. Tahap Penelitian
Penelitian studi kolerasi ini akan dilaksanakan
dengan tahapan kerja penelitian meliputi: (1) Pendekatan
cross sectional, (2) pengembilan sampel menggunakan
proportional random sampling. Sampel pada penelitian ini
meliputi anak usia di bawah lima tahun yang terdaftar di
Puskesmas Panjang Surakarta, balita yang telah terdiagnosis
ISPA oleh dokter (baik saluran pernapasan atas maupun
bawah, infeksi berlangsung dalam waktu < 14 hari dan
status gizi balita baik atau kurang. Sedangkan kriteria
eksklusi meliputi bayi dengan ISPA dan penyakit lainnya,
misalnya disertai diare, kemudian bayi menderita alergi dan
status gizi balita buruk. Selain itu, peneliti memaparkan
berbagai karakterisrik responden dalam bentuk tabel secara
jelas dimana masing-masing langkah dilengkapi dengan
usia, frekuensi, presentasi dan hasil, sehingga memudahkan
pembaca dalam memahaminya.

VI. Hasil dan Pembahasan


A. Hasil
Peneliti memaparkan hasil studi lapangan dengan
cukup jelas yang meliputi: (1) Karakteristik usia responden,
(2) status gizi, (3) system hormonal dan (4) aktivitas fisik.
Peneliti memaparkan masing-masing hasil studi lapangan
tersebut dengan jelas yang dilengkapi dengan persentasi
setiap data yang diperoleh.
Berdasarkan penelitian Dari seluruh responden (104
responden) jumlah responden yang menjadi subyek
penelitian terdiri dari laki-laki 47 responden dan 57
perempuan. Hasil penelitian didapatkan dari 104 responden
didapatkan sebagian besar responden terkena ISPA yaitu
sebanyak 70 responden (67,30%) sedangkan yang tidak
terkena ispa sebanyak 39 responden (32,70%). Status gizi
yang baik. Ada hubungan hubungan antara status gizi balita
dengan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
pada balita di Puskesmas pajang Surakarta. Anak yang
mengalami gizi kurang berisiko 27,5 kali untuk mengalami
ISPA dibanding balita.Pembahasan Peneliti memaparkan
penjelasan dengan cukup jelas, karena mengulas satu
persatu hasil studi lapangan yang diperoleh. selain itu
peneliti juga mengoneksikan hasil yang diperoleh dengan
model apa yang akan dikembangkan berdasarkan data-data
tersebut.

VII. Simpulan dan Saran


Simpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah. Simpulan
yang dibuat berdasarkan data hasil studi lapangan. Karena dalam
laporan penelitian ini tidak disebutkan mengenai rumusan
masalah penelitian, sehingga tidak dapat diketahui apakah
simpulan yang dibuat sudah menjawab rumusan masalah dalam
penelitian ataukah belum. Sedangkan saran yang disampaikan
peneliti ada tiga yaitu perlunya informasi tentang sanitasi
lingkungan, informasi tentang pentingnya asupan gizi kepada
masyarakat dan diharapkan pada penelitian selanjutnya agar
subyek diteliti untuk mengetahui faktor risikonya.

VIII. Daftar Pustaka


Penulisan daftar pustaka mungkin sudah sesuai dengan kaidah
penulisan pada saat itu. Tetapi jika ditinjau sekarang dan
mengacu pada aturan penulisan daftar pustaka menurut APA
style, ada yang kurang sesuai, yaitu penulisan tahun terletak di
dalam tanda kurung.
Referensi :

Depkes RI., 2002. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran


Pernapasan Akut Untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita.
Jakarta.http//Litbang.Depkes.co.id.
Depkes RI., 2008. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Jakarta.
Amirudin, Ridwan, 2005. Analisis Faktor Resiko Kejadian Pneumonia Pada
Anak Umur Kurang Dari 1 Tahun Di RSUD Labuang Haji Kota
Makasar. Med Nus Vol 26 No.3.

Anda mungkin juga menyukai