Anda di halaman 1dari 5

PR MANAJEMEN BENCANA

Diajukan untuk Syarat Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Manajemen Bencana


Dosen Pengampu : Erlangga Galih Z. N.

Disusun Oleh :
1. Ahmad Robikkhan (201602430)

2. Devinta Damayanti (201702452)

3. Dwi Kurnia Arsyta (201702453)

4. Eliza Hayu Maysella (201702454)

5. Gustama Krisna Primadian (201702455)

6. Lisa Yulia Sari (201702456)

7. Nur Asyiqoh Aini (201702457)

8. Siti Novia Listiyorini (201702459)

9. Siti Tarafiatul Ula (201702460)

10. Trinita Intan Firmani (201702461)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
2019
1. Peran K3 Saat terjadi bencana?
Menyiapkan perencanaan tanggap darurat
 Identifikasi bahaya yang berpotensi menimbulkan keadaan darurat − Anda harus
mengidentifikasi secara spesifik akan potensi bahaya berdasarkan tipe kegiatannya.
Sebagai contoh, jika Anda bekerja di perkantoran, maka kebakaran merupakan
potensi risiko yang bisa terjadi.
 Langkah-langkah pencegahan − Tindakan pencegahan harus dirancang secara detail
dan jelas untuk setiap jenis potensi bahaya. Misalnya membuat langkah pencegahan
kebakaran, ledakan, atau tumpahan bahan kimia.
 Perencanaan tanggap darurat − Perusahaan harus menentukan satu atau lebih
perencanaan darurat yang didasarkan pada kompleksitas serta kebutuhan. Pastikan
semua pekerja mengetahui perencanaan tanggap darurat ini. Penting bagi mereka
untuk mengetahui tindakan pencegahan dan apa yang harus dilakukan saat keadaan
darurat terjadi.
 Pelatihan dan uji coba − Perusahaan harus melatih para pekerjanya tentang langkah-
langkah pencegahan dan perencanaan tanggap darurat. Pelatihan secara berkala harus
dilakukan untuk memastikan pekerja melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan
darurat yang ditetapkan.
 Evaluasi dan perbaikan − Anda harus memperhitungkan kesenjangan antara
perencanaan tanggap darurat dan hasil uji coba yang telah dilakukan. Bila dalam
perencanaan tanggap darurat masih terdapat kekurangan atau tidak sesuai yang
diharapkan, maka perbaikan dalam perencanaan tanggap darurat perlu dilakukan.
Sumber : https://www.safetysign.co.id/news/296/10-Poin-Penting-yang-Harus-Dipahami-
Pekerja-Tentang-Perencanaan-Tanggap-Darurat

2. Status penyelamatan tahap pertama?


Operasi SAR diselenggarakan paling lama 7 (tujuh) hari semenjak SMC ditunjuk oleh
Kepala Badan SAR Nasional.
Sumber : http://basarnas.go.id/operasi-sar

3. Perbedaan BNPB dan Basarnas/Tim SAR?


BNPB dibentuk atas dasar perintah Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, dan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008. BNPB memiliki
fungsi koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan
kedaruratan secara terpadu, mulai dari sebelum, pada saat dan setelah terjadi bencana.
Sementara itu, Badan SAR Nasional, sesuai dalam Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan,
mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan pembinaan, koordinasi dan pengendalian
potensi SAR terhadap orang dan material yang hilang atau dalam bahaya ketika pelayaran
dan penerbangan. Basarnas juga bertugas untuk memberikan bantuan SAR dalam
penanggulangan bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan SAR nasional dan
internasional.
BNPB menangani semua bencana, seperti gempa bumi, banjir bandang, dan tanah
longsor, sedangkan Basarnas cuma berfokus pada evakuasi para korban.
Sumber : http://mitigasionline.id/2018/12/11/ini-perbedaan-bnpb-dengan-basarnas/
4. Penggolangan umur menurut WHO dan DEPKES?
Kategori Umur Menurut Depkes RI (2009):
Masa balita = 0 – 5 tahun,
Masa kanak-kanak = 5 – 11 tahun.
Masa remaja Awal =12 – 16 tahun.
Masa remaja Akhir =17 – 25 tahun.
Masa dewasa Awal =26- 35 tahun.
Masa dewasa Akhir =36- 45 tahun.
Masa Lansia Awal = 46- 55 tahun.
Masa Lansia Akhir = 56 – 65 tahun.
Masa Manula = 65 – sampai atas
Sumber : www.depkes.go.id
Kategori Umur Menurut WHO:
0 – 17 tahun : Anak-anak di bawah umur
18 – 65 tahun : Pemuda
66 – 79 tahun : Setengah baya
80 – 99 tahun : Orang tua
100 tahun ke atas : Orang tua berusia panjang
Sumber : www.who.int

5. Non Deskriminasi dan Non Politisi?


Non Deskriminasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah tidak membedakan
perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku,
ekonomi, agama, dan sebagainya).
Sumber : https://kbbi.web.id/diskriminasi
Non Politisasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah tidak membuat keadaan
(perbuatan, gagasan, dan sebagainya) bersifat politis.
Sumber : https://kbbi.web.id/politisasi

6. Jagung karbohidrat?
Jagung termasuk golongan karbohidrat karena dalam setiap 100 g jagung terdapat energi
sebesar 360 kJ, karbohidrat sebesar 18.7 g, pati 5.7 g, gula 6.26 g, lemak 1.35g, protein
3.37g, dan serat 2 g.
Sumber : http://www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp/search/

7. Kalori minimal perhari?


Jumlah kalori setiap orang berbeda-beda tergantung dari umur, jenis kelamin, berat
badan, tinggi badan dan jenis aktivitasnya.
Sumber : Peraturan Mentreri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun Tahun 2013
Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia

8. Kalori mie instan?


Satu bungkus mie instan 70 gr mengandung kalori sebanyak 300 kkal.
Sumber : https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/search?q=Mie+Instan

9. Akibat dehidrasi jangka panjang dan pendek?


Dampak dehidrasi jangka pendek antara lain penurunan fungsi kognitif sehingga sulit
berkonsentrasi dan berpikir. Selain itu ada pula gangguan emosi seperti mudah marah,
secara fisik juga gampang lelah.
Sumber : Unoviana Kartika. 2014.
https://lifestyle.kompas.com/read/2014/05/24/0856085/Mayoritas.Remaja.Alami.Dehidra
si.Ringan.
Dampak dehidrasi jangka panjang yang tidak ditangani, yaitu:
 Kejang yang muncul akibat gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh, terutama
natrium dan kalium.
 Permasalahan pada ginjal dan saluran kemih, terutama jika dehidrasi yang dialami
terjadi berulang kali. Dehidrasi dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, batu
ginjal, bahkan gagal ginjal.
 Cedera akibat suhu tinggi (heat injury). Jika sedang melakukan aktivitas fisik berat,
namun tidak menjaga asupan cairan tubuh, dapat mengalami dehidrasi yang memicu
terjadinya heat injury. Gejala heat injury yang tergolong ringan bisa berupa kram.
Sedangkan gejala beratnya bisa berupa kelelahan dan heat stroke.
 Syok hipovolemik. Ini merupakan komplikasi akibat dehidrasi paling serius, dan
bahkan berpotensi membahayakan jiwa Anda. Kekurangan cairan dapat menyebabkan
volume darah di dalam tubuh menjadi berkurang, sehingga tekanan darah dan kadar
oksigen menjadi menurun.
Sumber : dr. Marianti. 2018. https://www.alodokter.com/dehidrasi/

10. Disentri?
Disentri adalah radang usus yang menyebabkan diare disertai darah atau lendir. Diare
sendiri ditandai dengan sering buang air besar yang lembek atau cair.
Berdasarkan penyebabnya, disentri terbagi menjadi dua jenis:
 Disentri basiler atau shigellosis. Terjadi ketika tubuh terinfeksi oleh bakteri shigella.
 Disentri amuba atau amoebiasis. Terjadi ketika tubuh terinfeksi Entamoeba
histolytica yaitu amuba yang banyak ditemukan di daerah tropis.
Amuba dan bakteri penyebab disentri dapat berpindah melalui kontak langsung dengan
bakteri pada feses, serta melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, atau
berenang di air yang terkontaminasi.
Sumber : https://hellosehat.com/penyakit/disentri/

Anda mungkin juga menyukai