Anda di halaman 1dari 5

ARIFAH NUR FADHILAH//1510111097

PERILAKU KEORGANISASI LOKAL C

TEORI Z OLEH: WILLIAM OUCHI

PERKEMBANGAN DARI TEORI Z


Pada tahun 1970-1980 banyak industri Amerika yang kehilangan pasar karena munculnya
kompetitor yaitu para perusahaan-perusahaan Jepang. Maka dari iru para ahli mulai menyelidiki
rahasia manjemen orang Jepang yang dapat menyaingi kekuatan negara adikuasa itu. Mulailah
banyak bermunculan artikel-artikel tentang keberhasilan perusahaan Jepang teraebut. Dan
ditemukanlah rahasia keberhasilan itu yang diberi nama Teori Z.
Teori Z pertama kali dicetuskan oleh William Ouchi (1981) mengatakan bahwa rasa aman
(security) secara khusus punya arti penting, karyawan membutuhkan penghargaan berupa bekerja
dengan bebas, promosi dan dipekerjakan selamanya. Teori Z muncul dari hasil observasi
terhadap perbedaan-perbedaan, antara bekerja di perusahaan Jepang dan di perusahaan Amerika
Serikat. Dalam sistem manajemen Jepang, keamanan itu terjamin karena sebagian besar pekerja
memiliki masa kerja seumur hidup (lifetime employment) di satu perusahaan. Organisasi gaya
Jepang ini berkomitmen pada hubungan jangka panjang tersebut, dengan tinjauan kinerja secara
reguler dan tegas, yang memberikan umpan-balik yang dituntut sebagian besar karyawan, agar
bisa berfungsi efektif.
Di Jepang sendiri Teori Z dimulai dengan kisah sebuah perusahaan yang sedang sekarat.
Kemudian seorang muda diangkat menjadi manager pabrik. Dan Ia langsung mengundang rapat
semua pekerja. Dijelaskannya, bahwa perusahaan saingan mungkin akan menghancurkan bisnis
pabrik ini. Dibahasnya sebuah studi, yang menunjukkan permintaan para konsumen.
Dikemukakannya betapa perusahaan perlu memperoleh untung tertentu, agar dapat terus
menampung para buruh yang ada dan mengadakan investasi baru. Para pekerja paham
mendengarkan dengans seksama padahal sebelumnya, mereka tak pernah tahu menahu soal ini.
Mereka cuma menjalankan perintah dan menyelesaikan pekerjaannya. Mereka tak merasa jadi
bagian yang integral dengan sistem yang lebih besar. Mereka tak sadar alasan apa yang
mengharuskan mereka bekerja lebih keras dan lebih efisien -- kecuali untuk kepentingan
perusahaan, yang seakan lepas dari kepentingan mereka sendiri.
Kini mereka diajak berdiskusi. Mereka dipercaya. Perlahan-lahan, mereka
mengembangkan sikap baru. Mereka mengatur sendiri efisiensi mereka. Itu tak berarti mereka
ARIFAH NUR FADHILAH//1510111097
PERILAKU KEORGANISASI LOKAL C

yang harus ditegur dibiarkan saja. Bahkan mereka yang tak menunjukkan ikhtiar untuk maju,
atau tak mampu bekerja lebih jauh, terpaksa dilepas. Disiplin tetap. Tapi Teori Z mengajarkan,
bahwa keputusan diproses berdasarkan basis yang lebih luas, tak cuma di puncak yang sempit.

APA ITU TEORI Z?


Teori Z adalah sebuah pendekatan manajemen berdasarkan kombinasi dari Amerika dan
Jepang dan filosofi manajemen yang ditandai, antara lain, jangka panjang pekerjaan tetap,
pengambilan keputusan secara konsensus, evaluasi dan promosi lambat prosedur, dan tanggung
jawab individu dalam konteks kelompok. Teori Z lebih menekankan pada peran dan posisi
pegawai atau karyawan dalam perusahaan yang dapat membuat para pekerja menjadi nyaman,
betah, senang dan merasa menjadi bagian penting dalam perusahaan. Dengan demikian maka
karyawan akan bekerja dengan lebih efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaannya.
Semangat Dr. William Ouchi dengan theory Z nya adalah membangun loyalitas pekerja melalui
mind set pekerjaan seumur hidupnya itu.
Dibawah ini bisa kita liat perbedaan dari sistem kerja di organisasi Jepang dan Amerika:
Ciri-ciri Organisasi Amerika dan Jepang
Organisasi Amerika:
1. Masa kerja jangka pendek (short-term employment)
2. Evaluasi dan promosi yang cepat
3. Jalur karir yang terspesialisasi
4. Mekanisme kontrol yang eksplisit
5. Pengambilan keputusan secara individual
6. Tanggung jawab individual
7. Keprihatinan tersegmentasi (segmented concern)
Organisasi Jepang:
1. Masa kerja seumur hidup (lifetime employment)
2. Evaluasi dan promosi yang lambat
3. Jalur karir yang tidak terspesialisasi
4. Mekanisme kontrol yang implisit
5. Pengambilan keputusan secara kolektif
6. Tanggung jawab kolektif
ARIFAH NUR FADHILAH//1510111097
PERILAKU KEORGANISASI LOKAL C

7. Keprihatinan keseluruhan (wholistic concern)


Jadi bisa kita lihat bahwa Teori Z merupakan pendekatan manajemen yang
menggabungkan filosofi manajemen Jepang dengan budaya Amerika. Walaupun diadopsi dari
Jepang, tetapi teori ini tidak myrni bentuk manajamen Jepang. Seperti bisa kita lihat teori Z
menganut tanggung jawab individual, dan konsep tersebut merupakan serapan dari manajemen
budaya Amerika.
Teori Z juga menekankan perkembangan hubungan kepercayaan (trust relationship)
antara pemimpin dan yang dipimpin. Penekanan itu didasarkan pada asumsi bahwa motivasi
orang pertama-tama bersifat internal. Namun, perasaan-perasaan itu harus diperkuat oleh
komitmen jelas terhadap karyawan dari pihak majikan/pimpinan.
Teori Z melihat pengambilan keputusan kolektif dan tanggung jawab kelompok
memberikan dukungan sosial yang diperlukan bagi tercapainya kinerja puncak. Hal itu terjadi
lewat penciptaan rasa aman, yang memungkinkan para karyawan membangkitkan ide-ide baru
tanpa takut ditolak atau takut gagal.
Tidak seperti teori XY dari McGregor. Teori Z berfokus pada sikap dan tanggung jawab
dari para pekerja, sedangkan McGregor dengan Teori XY berfokus pada manajemen dan
motivasi dari perspektif manajer dan organisasi. Mcgregor model, yang digunakan ribuan
organisasi dan manajer di seluruh dunia yang masih belum merangkul dan Teori Z dari Ouchi
menawarkan ide yang sangat baik, meskipun ia kurang sederhana keanggunan.

CIRI PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN TEORI Z


Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan beberapa ciri dari perusahaan yang
menggunakan teori Z:
1. Tanggung jawab diberikan secara perorangan atau individual dan mengakui prestasi
individu.
2. Karena tanggung jawab bersifat individu maka karyawan bebas bekerja menggunakan
keterampilan yang dimilikinya.
3. Karyawan dipekerjakan seumur, agar terjadinya rasa aman dan loyalitas terhadap
perusahaan.
4. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara konsensus atau secara terbuka.
Walaupun akan memakan waktu yang lebih lama namun tingat keberhasilan pengimplementasian
ARIFAH NUR FADHILAH//1510111097
PERILAKU KEORGANISASI LOKAL C

hasil keputusan yang didapat akan lebih tinggi karena mendapat dukungan dari mayoritas
pekerja.
5. Promosi dilakukan perlahan-lahan dari bawah, dan proses evaluasi prestasi dan
promosi dilakukan dengan hari-hati agar tidak menimbulkan masalah dengan para karyawan.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI Z


Kekuatan dari teori Z ini terletak pada upaya perusahaan untuk mengikat karyawan
dengan loyalitas tanpa batas, sehingga karyawan diharapkan mau bekerja dalam sikap yang
penuh integritas untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Sedangkan kelemahan teori ini terletak pada saat kemampuan perusahaan menurun dalam
komitmennya untuk tetap mempertahankan karyawan, apalagi saat ketidakpastian ekonomi
merusak sektor financial dan bisnis perusahaan. Selain itu teori ini membutuhkan banyak
pengorbanan, karena sifatnya yang holistik dan kurang sederhana.

STRATEGI UNTUK TRANSFORMASI ORGANISASI


Dalam bukunya William Ouchi menulis 12 strategi bagi organisasi Khas Amerika yang
ingin mengaplikasikan Teori Z bagi perusahaannya.
1. Orang yang bersifat ragu-ragu atau skeptics tetap dijaga, karena dengan sering melibatkan
orang-orang tersebut dalam pekerjaan, tanpa menganggap mereka lain, akan timbul suatu
kepercayaan setelah satu sama lain saling memahami. Perusahaan harus mencoba memahami dan
orang-orang tersebut harus percaya bahwa dengan adanya integritas semua masalah akan
terselesaikan. Company should be able to treat people the way it would like to be treated.
2. Manajemen perusahaan harus mengaudit kembali filosofinya, dengan mengambil pelajaran
pengalaman dimasa lalu dan menanyakan kepada para karyawan bagaimana perusahaan
seharusnya.
3. Manajemen perusahaan harus memberitahukan hasil dari audit filosofi itu pada para pimpinan
perusahaan. Dan pimpinan perusahaan harus besedia mendengarkan hasil yang didapat oleh
manajemen dengan pikiran yang terbuka, sehingga dapat terjadi suatu kepercayaan antara
manajemen dan pimpinan perusahaan.
4. Perusahaan harus memiliki struktur kerja yang baik dan memotivasi, sehingga saat seseorang
berjuang, mereka yakin bahwa tim akan bersama berjuang dengannya.
ARIFAH NUR FADHILAH//1510111097
PERILAKU KEORGANISASI LOKAL C

5. Perusahaan harus membangun beberapa interpersonal skill, seperti komunikasi. Jadi karyawan
tahu bagaimana harus menghormati manajer dan kapan harus menyela pembicaraan.
6. Perusahaan harus menguji diri dan sistemnya, sejauh mana Teori Z telah diimplementasikan.
7. Perusahaan menstabilkan pekerjaan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tantangan
atau variasi tugas kepada karyawan.
8. Perusahaan merancang sebuah evaluasi dan promosi yang lambat.
9. Perusahaan memeperluas karyawannya dalam jalur karirnya. Maksudnya memeberikan
pengalaman beberapa aspek yang berbeda sehingga orang itu tahu apa yang dilakukan setiap
departemen. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan karyawan dalam perusahaan.
10. Manajemen perusahaan harus mempraktekan Teori Z ini ditingkat bawah. Mengubah
kebiasaan ini tentunya harus dimulai dari atas dengan memperbaiki profesionalisme manajemen
sehingga manajemen dapat melalui masalah yang akan dihadapi di tingkat bawah.
11. Perusahaan harus merancang suatu tempat dimana setiap karyawan dapat berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan perusahaan.
12. Perusahaan harus membiasakan sikap kekeluargaan dengan setiap orang.

Anda mungkin juga menyukai