Penyebab :
Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan
petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar
akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap
Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak
Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan
mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah
Penyelesaian:
Dewan Keamanan PBB mengambil hak veto. Israel diminta Amerika Serikat
untuk tidak mengambil serangan balasan atas Irak untuk menghindari berbaliknya
kekuatan militer Negara Negara Arab yang dikhawatirkan akan mengubah jalannya
Penyebab :
Klaim wilayah Indonesia, ternyata bukan hanya dilakukan oleh Malaysia, tetapi
juga oleh Timor Leste, negara yang baru berdiri sejak lepas dari Negara
KesatuanRepublik Indonesia pada tahun 1999. Klaim wilayah Indonesia ini dilakukan
oleh sebagian warga Timor Leste tepatnya di perbatasan wilayah Timor Leste dengan
wilayah Indonesia, yaitu perbatasan antara Kabupaten Timor Tengah Utara (RI) dengan
Timor Leste.
Penyelesaian :
Permasalahan perbatasan antara RI dan Timor Leste itu kini sedang dalam
khususnya di lima titik yang hingga kini belum diselesaikan akan dibawa ke
Haumeniana, Nimlat, dan Tubu Banat, yang memiliki luas 1.301 hektare (ha) dan
sedang dikuasai warga Timor Leste. Tiga titik diantaranya terdapat di perbatasan
Kabupaten Belu dan dua di perbatasan Timor Leste dengan Kabupaten Timor Tengah
penetapan batas laut kedua negara belum bisa dilakukan. Di lima titik tersebut, ada
dua hal yang belum disepakati warga dari kedua negara yakni:
pembagian tanah. Semula, pemerintah Indonesia dan Timor Leste sepakat batas kedua
negara adalah alur sungai terdalam, tetapi tidak disepakati warga, karena alur sungai
selalu berubah-ubahSelain itu, ternak milik warga di perbatasan tersebut minum air di
sungai yang berada di tapal batas kedua negara.Jika sapi melewati batas sungai
negara.warga kedua negara yang bermukim di perbatasan harus rela membagi tanah
Ossetia Selatan
Abkhazia dan Ossetia Selatan adalah dua negara republik pecahan Georgia di
Kaukasus. Keduanya telah berupaya melepaskan diri dari Georgia sejak tahun 1920-an.
Setelah Revolusi Rusia tahun 1917, Abkhazia dan Ossetia Selatan ditetapkan sebagai
dua republik otonom yang merupakan bagian dari Georgia dan termasuk di dalam
wilayah Uni Soviet. Namun setelah perang tahun 1920-an, Abkhazia dan Ossetia
dan 2008. Rusia pada akhirnya mengakui kedua republik tersebut sebagai negara yang
terpisah dan berdiri sendiri. Namun PBB, Uni Eropa dan NATO menolak mengakui
Yugoslavia. Pada masa keruntuhan Yugoslavia, terbentuk lima negara baru; Bosnia-
menaungi daerah otonomi Kosovo. Pada tahun 1998-1999 pecah perang ketika "Kosovo
Februari 2008 dengan memilih Pristina sebagai ibukota. Kosovo diakui secara resmi
sebagai sebuah negara oleh 80 negara anggota PBB plus Taiwan. Meski telah menjadi
anggota IMF dan Bank Dunia, status Kosovo sampai saat ini masih belum diakui
Sahrawi
Sahara Barat berada di wilayah Afrika yang dikelilingi Maroko, Algeria, dan
Mauritania. Wilayahnya sebagian besar terdiri atas padang pasir sehingga populasinya
pun hanya sekitar 500 ribu penduduk yang sebagian besar tinggal di kota. Pada
awalnya, Sahara Barat berada di bawah kekuasaan Imperium Spanyol. Namun setelah
Kesepakatan Madrid pada tahun 1975, ketika Spanyol sepakat untuk mengakhiri
keberadaannya di wilayah itu, Sahara Barat diklaim oleh Maroko dan Republik
Demokratik Arab Sahrawi (RDAS). Sebanyak 20-25% wilayah Sahara Barat berada di
diakui oleh 58 provinsi sedangkan 22 provinsi lain menarik dukungan meerka dan 12
lainnya baru akan menentukan sikap setelah referendum PBB. Namun hingga saat ini,
PBB tidak mengakui Sahara Barat sebagai negara berdaulat di bawah pemerintahan
RDAS.
Wilayah Gibraltar telah jadi sengketa sejak bertahun-tahun lalu. Posisinya yang
strategis di Selat Gibraltar memungkinkan akses ke Laut Tengah dan Suez, yang
merupakan jalur penting pelayaran dan perdagangan internasional. Saat ini, kendali
militer selat itu dipegang oleh Inggris dan Maroko meskipun Spanyol memiliki
pangkalan militer yang cukup besar di area yang sama. Awalnya, Gibraltar dikuasai
oleh kekuatan Anglo-Belanda pada tahun 1704. Kemudian pada tahun 1713 Spanyol
menyerahkannya pada Inggris melalui Perjanjian Utrecht. Sejak itu, Spanyol tiga kali
berusaha mengambil alih kembali Gibraltar namun tidak berhasil. Referendum yang
diadakan pada 1967 dan 2002 yang bertujuan untuk mengembalikan wilayah itu ke
Spanyol, justru menghasilkan sebaliknya, 99% penduduk memilih untuk tetap berada
di bawah kekuasaan Inggris. Memang tidak ada ketegangan berarti antara Spanyol dan
Inggris terkait klaim wilayah ini, namun Spanyol tetap tidak mau melepaskan
Kepulauan ini terkait erat dengan Kepualaun Falkland yang juga menjadi
sumber keretakan hubungan Argentina dan Inggris. Sejak James Cook mendarat di
Georgia Selatan pada tahun 1775 dan Kepulauan Sandwich pada tahun 1908, Inggris
pemerintah Kepulauan Falkland sejak tahun 1906. Pada tahun 1985, Georgia Selatan
dan Kepualauan Sandwich Selatan resmi menjadi wilayah luar negeri Inggris. Namun
Argentina tetap melanjutkan klaim kedaulatannya atas kedua wilayah kepualauan itu.
Perkembangan terbaru pada tahun 2010, Presiden Venezuela, Hugo Chavez, menelpon
Ratu Elizabeth II untuk menyerahkan Georgia Selatan dan Kepulauan Falkland kepada
Argentina.
Sejarah kedaulatan Tibet terentang panjang sejak abad 13. Secara hukum,
pemerintah Republik Rakyat China (RRC) melihat Tibet sebagai bagian tak terpisahkan
sejak Dinasti Yuan. Fakta ini didukung peta kuno dan negara-negara lain sehingga
menjadikan Tibet sebagai wilayah otonom China. Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa
dan Perancis serta banyak negara lain mengakui Tibet sebagai bagian dari China. Akar
konflik yang terus berlanjut hingga saat ini terjadi saat Invasi China ke Tibet pada
Pemerintah Administrasi Tibet (PAT), yang diwakili Dalai Lama, menyerahkan Tibet
Utara
Siprus merupakan kelanjutan konflik Yunani dan Turki di era modern. Konflik
muncul pula beberapa kali pemberontakan yang mendukung kedaulatan penuh dari
salah satu negara. Salah satunya dilakukan kelompok perlawanan Siprus Turki EOKA
yang menginginkan penyatuan Siprus dengan Turki. Dari sekian lama pergolakan yang
masih terjadi hingga sekarang, Turki menguasai 37% bagian utara pulau tersebut dan
mengklaim secara de facto berdirinya Republik Turki Siprus Utara. Meski begitu,
pertempuran antara Yunani dan Siprus Turki masih jadi pemandangan harian hingga
saat ini. Inggris, Yunani, dan Turki pun harus meminta NATO untuk turut menjaga
perdamaian. Sementara di sisi lain, hanya Turki yang mengakui Republik Turki Siprus
Utara sebagai sebuah negara dan sampai sekarang tidak ada tanda-tanda pulau
10. Sengketa Internasional antara Republik Rakyat China dan Republik China
(Taiwan)
keputusannya memisahkan diri dari Republik Rakyat China (RRC). Beberapa negara
Republik Taiwan untuk melepaskan hubungan dari negara komunis itu. Sebelum Perang
Dunia (PD) 2, Taiwan dimiliki oleh Jepang sedangkan nama Republik China mengacu
pada negeri China daratan. Setelah PD 2, Jepang menyerahkan Taiwan kepada Republik
China. Namun karena perang saudara yang terjadi antara RRC dan Republik China,
kepemilikan Taiwan pun jadi tidak jelas sehingga pada akhirnya mendeklarasikan diri
sebagai sebuah negara berdaulat yang terlepas dari RRC yang menguasai China
daratan. RRC menolak mengakui Taiwan sebagai sebuah negara dan tidak menjalin
negara yang menjalin hubungan diplomatik resmi dengan negara pulau itu sementara
negara lainnya, meskipun mengakui Taiwan sebagai sebuah negara, memilih untuk