Anda di halaman 1dari 11

Diktat Pengelolaan B3 Versi 2008 Bagian 5/8

BAGIAN V
PELABELAN, PENYIMPANAN DAN PENGANGKUTAN

1 UMUM Dokumen ini dikenal pula sebagai shipping


papers, dengan format yang telah dibakukan
Untuk memberikan gambaran tentang aspek dengan Keputusan Kepala Bapedal
penyimpanan sampai pengangkutan bahan No.02/Bapedal/09/1995, yang antara lain terdiri
berbahaya, maka aturan-aturan yang dari:
diberlakukan di USA, khususnya dalam a) Bagian yang harus diisi oleh penghasil atau
mengatur transportasi bahan berbahaya yang pengumpul limbah B3, antara lain berisi:
diatur dalam Hazardous Materials Nama dan alamat penghasil atau
Transportation Act, dapat digunakan. Menurut pengumpul limbah B3 yang
US Department of Transportation (USDOT), menyerahkan limbah B3
bahan berbahaya adalah setiap bahan yang Nomor identifikasi (identification
dapat menimbulkan resiko terhadap kesehatan, number) UN/NA
keselamatan dan harta benda bila diangkut. Kelompok kemasan (packing group),
Kuantitas (berat, volume dan
Pada prinsipnya tidak ada perbedaan yang sebagainya)
berarti dalam menyimpan dan mengangkut B3 Kelas 'bahaya' dari bahan itu (hazard
atau limbah B3. Namun terlihat bahwa class),
pengaturan limbah B3 terkesan lebih ketat Tanggal penyerahan limbah
dibandingkan pengaturan B3, karena Tanda tangan pejabat penghasil atau
pengaturan B3 sudah dilaksanakan sejak lama, pengumpul, dilengkapi tanggal, untuk
dan menjadi standar baku secara universal, menyatakan bahwa limbahnya telah
khususnya dalam menangani bahan kimia dan sesuai dengan keterangan yang ditulis
bahan bakar. Dalam Diktat ini juga diuraikan serta telah dikemas sesuai peraturan
tata-cara yang berlaku di Indonesia dalam yang berlaku
menanangani limbah B3 yang berasal dari Bila pengisi dokumen adalah pengumpul
beberapa regulasi yang dikeluarkan sebelum yang berbeda dengan penghasil, maka
PP 74/2001 dikeluarkan. Penyimpanan, dokumen tersebut dilengkapi dengan
pengumpulan dan pengangkutan merupakan salinan penyerahan limbah tersebut dari
komponen-komponen teknik operasional penghasil limbah.
pengelolaan limbah B3 seperti diatur dalam PP b) Bagian yang harus diisi oleh pengangkut
19/1994 dan PP12/1995, yang kemudian limbah B3, antara lain berisi :
diganti menjadi PP 18/99 dan PP 85/1999. Nama dan alamat pengangkut limbah
Pengaturan teknis tentang aspek ini sejak B3
tahun 1995 diatur dalam: Tanggal pengangkutan limbah
a) Kep.Kepala Bapedal Tanda tangan pejabat pengangkut
No.01/Bapedal/09/1995: tentang Tata Cara limbah
dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan c) Bagian yang harus diisi oleh pengolah atau
Pengumpulan Limbah B3 pengumpul atau pemanfaat limbah B3,
b) Kep.Kepala Bapedal antara lain berisi:
No.02/Bapedal/09/1995: tentang Dokumen Nama dan alamat pengolah atau
Limbah B3 pengumpul atau pemanfaat limbah B3
c) Kep.Kepala Bapedal Tanda tangan pejabat pengolah,
No.05/Bapedal/09/1995: tentang Simbol pengumpul atau pemanfaaat,
dan Label Limbah B3 dilengkapi tanggal, untuk menyatakan
bahwa limbah yang diterima sesuai
2 DOKUMEN dengan keterangan dari penghasil dan
akan diproses sesuai peraturan yang
Bahan-bahan berbahaya tersebut bila akan berlaku
diangkut ke tempat lain, harus dilengkapi d. Apabila limbah yang diterima ternyata tidak
dengan dokumen resmi, yang merupakan sesuai dan tidak memenuhi syarat, maka
legalitas kegiatan pengelolaan sehingga limbah tersebut dikembalikan lagi kepada
dokumen ini akan merupakan sarana/alat penghasil, disertai keterangan:
pengawasan dalam konsep cradle-to-grave. Jenis limbah dan jumlahnya

Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 5.1


Iap Diktat Pengelolaan B3 Versi 2008 Bagian 5/8

Alasan penolakan dengan nomor 1.1 sampai 1.5 sesuai


Tanda tangan pejabat pengolah atau dengan jenis akibat yang dapat ditimbulkan
pemanfaat dan tanggal pengembalian oleh eksplosif tersebut. Definisi eksplosif
menurut USDOT adalah setiap senyawa
Surat-surat dokumentasi pengangkutan kimia, campuran atau peralatan, yang
tersebut ditempatkan di kendaraan angkut penggunaannya adalah dengan
sedemikian rupa sehingga cepat didapat dan memfungsikan ledakannya.
tidak tercampur dengan surat-surat lain.
Penghasil limbah B3 akan menerima kembali
dokumen limbah B3 tersebut dari pengumpul
atau pengolah selambat-lambatnya 120 hari
sejak limbah tersebut diangkut untuk dibawa ke
pengumpul atau pengolah atau pemanfaat.

Nomor identifikasi mempunyai kode UN (United


Nation) atau NA (North America) diikuti oleh 4
digit angka, yang secara cepat akan dapat
memberikan informasi bila terjadi kecelakaan.
Diharapkan Tim yang bertanggungjawab dalam b) Kelas-2: gas, terbagi menjadi 3 divisi
menangani kecelakaan, secara cepat dapat dengan nomor 2.1 sampai 2.3 sesuai
mengidentifikasi sifat bahan berbahaya itu dengan sifat-sifatnya, yaitu:
serta cara penanggulangannya. Divisi 2.1: flammable gas (gas mudah
terbakar) yaitu bahan berupa gas yang
2 SIMBOL DAN LABEL pada temperatur -20 C dan tekanan 1
atmosfir akan terbakar bila bercampur
Label Versi US-DOT: dengan udara sekitar 13 % volume
atau kurang
Guna keamanan dan memudahkan
pengenalan secara cepat bahan berbahaya
tersebut, maka United States - Department of
Transportation (US-DOT) digunakan tanda-
tanda dalam bentuk simbul dan label. Simbol
berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat
sehingga membentuk belah ketupat. Pada
keempat sisi belah ketupat tersebut dibuat
garis sejajar yang menyambung sehingga
membentuk bidang belah ketupat dalam
ukuran 95 persen dari ukuran belah ketupat Divisi 2.2: nonflammable compressed
bahan. Warna garis yang membentuk belah gas yaitu setiap bahan atau campuran
ketupat dalam sama dengan warna simbol. yang dikemas pada tabung gas dengan
pada bagian bawah simbol terdapat blok tekanan dan tidak termasuk ke dalam
segilima dengan bagian atas mendatar dari divisi 2.1 dan 2.
sudut terlancip terhimpit dengan garis sudut
bawah belah ketupat bagian dalam. Simbol
yang dipasang pada kemasan minimal
berukuran 10 cm x 10 cm, sedangkan simbol
pada kendaraan pengangkut tempat
penyimpanan minimal 25 cm x 25 cm. Sedang
label merupakan penandaan pelengkap yang
berfungsi memberikan informasi dasar
mengenai kondisi kualitatif dan kuantitatif dari
suatu bahan yang dikemas.
Divisi 2.3: poisonous gas (gas beracun)
Simbol atau label tersebut pada dasarnya yaitu bahan berupa gas yang pada
dibagi berdasarkan kelas bahaya dari limbah temperatur -20 C dengan tekanan 1
yang akan diangkut. Terdapat 9 klasifikasi atmosfir akan merupakan bahan toksik
bahan berbahaya menurut versi USDOT yaitu: pada manusia, atau dianggap toksik
a) Kelas-1: bahan yang mudah meledak pada manusia dengan adanya
(explosive), terbagi lagi menjadi 5 divisi pengujian pada binatang di
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 5.2
Iap Diktat Pengelolaan B3 Versi 2008 Bagian 5/8

laboratorium dengan harga LC50< 5000


ppm.

e) Kelas-5: pengoksidasi dan peroksida


c) Kelas-3: cairan mudah terbakar organik, terbagi menjadi 2 divisi. Oksidator
(flammable). Kriteria cairan yang mudah adalah bahan kimia seperti khlorat,
terbakar adalah setiap cairan dengan titik permanganat, peroksida organik, nitrat dan
nyala (flash point) tidak lebih dari 60,5 C. sebagainya yang dapat mengoksidasi
materi organik, sedang peroksida organik
adalah senyawa yang mengandung
struktur - O - O - .

d) Kelas-4: padatan mudah terbakar atau


berbahaya bila lembab, terbagi menjadi 3
divisi dengan nomor 4.1 sampai 4.3 sesuai
dengan sifat-sifatnya, yaitu : f) Kelas-6: bahan racun dan menular, terbagi
Divisi 4.1: flammable solid yaitu bahan menjadi 2 divisi. Kelompok berikutnya
padat, bukan peledak, yang bila pada adalah bahan beracun (di luar gas) yang
kondisi normal terjadi kecelakaan akan diketahui toksik pada manusia, dan bahan
menyebabkan terbentuknya api akibat menular baik berupa mikroorganisme atau
gesekan dan sebagainya, atau bila toxin yang dapat mendatangkan penyakit
dibakar akan menyala segera dan pada manusia.
cepat.
Divisi 4.2: spontaneously combustible
materials yaitu bahan yang bila pada
kondisi normal terjadi kecelakaan
secara spontan akan menjadi panas
akibat berkontak dengan udara
misalnya bahan yang termasuk
pyrophoric.

Divisi
4.3: dangerous when wet materials
yaitu bahan yang secara spontan
menyala atau memberikan gas bila
berkontak dengan air. g) Kelas-7: bahan radioaktif. Bahan radioaktif
(termasuk kelas-7) menurut versi USDOT
adalah setiap materi atau kombinasi materi
yang secara spontan mengionisasi radiasi
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 5.3
Iap Diktat Pengelolaan B3 Versi 2008 Bagian 5/8

dengan aktivitas spesifik lebih besar dari Disamping itu, terdapat bahan yang tidak
0,002 microcurie per-gram. Plakat yang termasuk dalam kelas tersebut (tertulis 'none'),
digunakan berlabelkan Radioactive white-I, yaitu:
Radioactive yellow-II dan Radioactive Bahan-bahan terlarang
yellow-III. Radioactive white-I dengan Bahan-bahan eksplosif terlarang
bahaya minimum, dengan plakat warna Bahan-bahan dengan aturan lain, dengan
putih dan simbol hitam. Radioactive kode ORM (other regulated materials)
Yellow-III adalah dengan bahaya ORM-D: komuditas konsumer seperti hair
maksimum. Plakat Radioactive yellow-II spray
dan Radioactive yellow-III berwarna kuning ORM-E: lain-lain yang diatur oleh USDOT
di atas, dan putih di bawah dengan simbol
hitam, sedang tulisan I, II atau III dengan Label Versi NFPA:
warna merah.
Disamping US-DOT, maka di Amerika Serikat
the National Fire Protection Association (NFPA)
mengembangkan pula label berwarna dengan
kode, untuk mengindikasikan bahaya bahan
kimia terhadap kesehatan, flammabilitas, dan
reaktivitas. Label dibutuhkan dipasang pada
seluruh bahan kimia yang ada di sebuah
laboratorium, bila belum mencantumkan label
yang sesuai, maka label NFPA ini merupakan
label yang perlu dipasang. Bentuk belah
ketupat yang dibagi empat, dengan warna
masing-masing kotak berbeda. Untuk
menujukkan derajad bahaya maka digunakan
angka:
o Setiap kotak diberi warna: biru (bahaya
terhadap kesehatan), merah (fbahaya
terhadap kebakaran), kuning (bahaya
h) Kelas-8: bahan korosif. Bahan korosif terhadap reaktivitas), dan putih (bahaya
(kelas-8), baik cair atau padat, menurut khsusus)
versi USDOT didefinisikan sebagai bahan o Angka dan notasi yang terdapat pada
yang dapat menyebabkan kerusakan masing-masing kotak adalah:
visibel ke materi yang kontak dengannya. a. Bahaya terhadap kesehatan:
o 0 = minimal, artinya tidak terdapat
bahaya toksisitas
o 1 = ringan, artinya mempunyai karakter
dapat menyebabkan iritasi, tetapi
hanya berakibat minor bahkan tanpa
perawatan, dan/atau tidak berbahaya
bila digunakan secara hati-hati dan
bertanggung jawab
o 2 = moderat, artinya artinya
i) Kelas-9: lain-lain. Kelompok lain-lain mempunyai karakter yang dapat
(kelas-9) adalah bahan yang yang dapat menyebabkan bahaya bila paparan
menyebabkan bahaya, tetapi belum berlanjut, dan mungkin menyebabkan
termasuk dalam katagori kelas luka atau kerusakan kecuali dilakukan
sebelumnya, seperti obat bius dan pengobatan
sebagainya. o 3 = serius, artinya mempunyai karakter
yang dapat menyebabkan luka atau
kerusakan pada paparan yang singkat
walau dilakukan pengobatan, dan/atau
diketahui mempunyai efek karsinogen,
mutagen atau teratogen pada binatang
o 4 = ekstrim, merupakan bahan yang
sangat toksik, yang dapat
menyebabkan kematian atau

Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 5.4


Iap Diktat Pengelolaan B3 Versi 2008 Bagian 5/8

kerusakan dalam paparan yang sangat o 1 = ringan, artinya bahan yang stabil
singkat, dan dilakukan pengobatan yang menjadi tidak stabil bila terpapar
b. Bahaya terhadap timbulnya kebakaran: pada temperatur tekanan tinggi.
o 0 = minimal, artinya tidak terbakar, o 2 = moderat, artinya bahan yang tidak
tidak menyebabkan flash point, tidak stabil dan akan cepat berubah tetapi
terbakar di udara bila terpapar pada tidak menimbulkan ledakan, dan/atau
o
815,5 C selama 5 menit. bahan yang akan berobah kompisisi
o 1 = ringan, artinya baru dapat terbakar kimianya dengan melepaskan enersi
bila dipanaskan terlebih dahulu, yang dikandungnya pada temperatur
dan/atau akan terbakar di udara dan tekanan normal, dan/atau akan
o
terbuka bila terpapar pada 815,5 C bereaksi dengan keras bila terdapat
selama 5 menit, dan/atau mempunyai air, dan/atau akan menghasilkan
o
flash point di bawah 93,4 C ledakan bila bercampur dengan air.
o 2 = moderat, artinya bahan tidak o 3 = serius, artinya bahan yang dapat
mudah terbakar yang mempunyai meledak namun membutuhkan
karakter dapat terbakar bila terpapar penyulut yang kuat agar eterjadi, atau
panas terlebih dahulu, atau perlu dapat menyimpan panas sebelum
terpapar pada temperatur tinggi agar terjadi kebakaran, dan/atau bahan
kebakaran terjadi, dan/atau bahan yang sensitive terhadap panas, atau
padat yang menghasilkan uap mudah terhadap kejutan mekanis pada
terbakar, dan/atau mempunyai flash temperatur tin gi, dan/atau bahan yang
o
point di atas 37,8 C tetapi lebih kecil bereaksi dengan sendirinya dengan air
o
dari 93,4 C tanpa membutuhkan panas terlebih
o 3 = serius, artinya bahan mudah dahulu.
terbakar yang mempunyai karakter o 4 = ekstrim, bahan yang dapat
menghasilkan uap yang mudah meledak dan terdekomposisi secara
terbakar dalam kondisi biasa, dan/atau keras pada temperatur dan tekanan
dapat membentuk ledakan yang normal, dan atau bahan yang dapat
terbakar dengan cepat di udara, menghasilkan reaksi eksotermis
dan/atau siap terbakar dengan dengan sendirinya bila berkontak
sendirinya akibat kandungan oksigen di dengan bahan tanpa atau adanya
dalamnya, dan/atau mempunyai flash biasa biasa, dan/atau bahan yang
o
point di atas 22,8 C, tetapi di bawah sensitive terhadap perubahan kejutan
o
37,8 C mekanis atau panas pada temperatur
o 4 = ekstrim, merupakan bahan yang dan tekanan normal.
mudah terbakar dengan flash point di d. Bahaya spesial, yaitu:
o
bawah 22,8 C o Reaktif terahadap air (dengan kode: W)
c. Bahaya terhadap adanya air (reaktif o Bahan oksidator (dengan kode: Ox)
terhadap air): o Bahan radioaktif (dengan kode tanda
o 0 = minimal, artinya bahan yang stabil, radioaktif)
dan tidak reaktif terhadap air. o Bahan racun (dengan kode tanda
racun)

Contoh:
4: jenis bahaya flammabilitas = ekstrim

4: jenis bahaya 4: jenis bahaya


terhadap kesehatan terhadap reaktivitas
= ekstrim = ekstrim

W: jenis bahaya yang spesifik = reaktif terhadap air

Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 5.5


Iap Diktat Pengelolaan B3 Versi 2008 Bagian 5/8

Label Versi KepBapedal 05/09/1995: Pada sebelah bawah gambar terdapt


tulisan BERACUN berwarna hitam.
Di Indonesia, berdasarkan keputusan Kepala o Simbol klasifikasi limbah B3 korosif: belah
Bapedal No.05/Bapedal/09/1995 terdapat ketupat terbagi pada garis horizontal
delapan jenis simbol, yaitu: menjadi dua bidang segitiga. Pada bagian
o Simbol klasifikasi limbah B3 mudah atas yang berwarna putih terdapat 2
meledak : warna dasar oranye. Simbol gambar, yaitu disebelah kiri adalah gambar
berupa gambar berwarna hitam suatu tetesan limbah korosif yang merusak pelat
materi limbah yang menunjukkan meledak, bahan berwarna hitam, dan disebelah
yang terdapat ditepi antara sudut atas dan kanan adalah gambar lengan yang terkena
sudut kiri belah ketupat bagian dalam. tetesan limbah korosif. pada bagian bawah,
Pada bagian tengah terdapat tulisan bidang segitiga berwarna hitam, terdapat
MUDAH MELEDAK berwarna hitam yang tulisan KOROSIF berwarna putih, serta
diapit oleh 2 garis sejajar berwarna hitam blok segilima berwarna merah.
sehingga membentuk 2 buah bangun o Simbol klasifikasi limbah B3 menimbulkan
segitiga sama kaki pada bagian dalam infeksi: warna dasar bahan adalah putih
belah ketupat. dengan garis pembentuk belah ketupat
o Simbol klasifikasi limbah B3 yang mudah bagian dalam berwarna hitam. Simbol
terbakar : terdapat 2 (dua) macam simbol infeksi berwarna hitam terletak di sebelah
untuk klasifikasi limbah yang mudah bawah sustu atas garis belah ketupat
terbakar, yaitu simbol untuk cairan mudah bagian dalam. pada bagian tengah
terbakar dan padatan mudah terbakar: terdapat tulisan INFEKSI berwarna hitam,
simbol cairan mudah terbakar: bahan dan dibawahnya terdapat blok segilima
dasar merah. gambar simbol berupa berwarna merah.
lidah api berwarna putih yang menyala o Simbol limbah B3 klasifikasi campuran:
pada suatu permukaan berwarna putih. warna dasar bahan adalah putih dengan
Gambar terletak di bawah sudut atas garis pembentuk belah ketupat bagian
garis ketupat bagian dalam. Pada bagian dalam berwarna hitam. gambar simbol
tengah terdapat tulisan CAIRAN.. dan berupa tanda seru berwarna hitam terletak
dibawahnya terdapat tulisan MUDAH di sebelah bawah sudut atas garis belah
TERBAKAR berwarna putih. Blok ketupat bagian dalam. Pada bagian tengah
segilima berwarna putih. bawah terdapat tuliasan CAMPURAN
simbol padatan mudah terbakar: dasar berwarna hitam serta blok segilima
simbol terdiri dari warna merah dan putih berwarna merah.
yang berjajar vertikal berselingan.
Gambar simbol berupa lidah apai Menurut peraturan yang digunakan di
berwarna hitam yang menyala pada satu Indonesia, terdapat 3 jenis label yang berkaitan
bidang berwarna hitam. Pada bagian dengan sistem pengemasan limbah B3, yaitu:
tengah terdapat tulisan PADATAN dan o Label identitas limbah: berfungsi untuk
dibawahnya terdapat tulisan MUDAH memberikan informasi tentang asal usul
TERBAKAR berwarna hitam. Blok limbah, identitas limbah serta kuantifikasi
segilima berwarna kebalikan dari warna limbah dalam suatu kemasan limbah B3.
dasar simbol. Label identitas limbah berukuran minimum
o Simbol klasifikasi limbah B3 reaktif: bahan 15 cm x 20 cm atau lebih besar, dengan
dasar berwarna kuning dengan blok warna dasar kuning dan tulisan serta garis
segilima berwarna merah. Simbol berupa tepi berwarna hitam, dan tulisan
lingkaran hitam dengan asap berwarna PERINGATAN ! dengan huruf yang lebih
hitam mengarah ke atas yang terletak pada besar berwarna merahdiisi dengan huruf
suatu permukaan garis berwarna hitam. Di cetak dengan jelas terbaca dan tidak
sebelah bawah gambar simbol terdapt mudah terhapus serta dipasang pada
tulisan REAKTIF berwarna hitam. setiap kemasan limbah B3 yang disimpan
o Simbol klasifikasi limbah B3 beracun: di tempat penyimpanan, dengan
bahan dasar putih dengan blok segilima mencantumkan antara lain: nama dan
berwarna merah. Simbol berupa tengkorak alamat penghasil, jumlah dan jenis limbah
manusia dengan tulang bersilang berwarna serta tanggal pengisian. Label identitas
hitam. Garis tepi simbol berwarna hitam.
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 5.6
Iap Diktat Pengelolaan B3 Versi 2008 Bagian 5/8

dipasang pada kemasan di sebelah atas USDOT menggariskan bahwa kontainer yang
simbol dan harus terlihat dengan jelas. digunakan untuk mengangkut bahan
o Label untuk penandaan kemasan kosong : berbahaya dirancang dan dibuat sedemikian
bentuk dasar label sama dengan bentuk rupa sehingga bila terjadi kecelakaan pada
dasar simbol dengan ukuran sisi minimal kondisi transportasi yang normal, maka:
10 x 10 cm2 dan tulisan KOSONG Tidak menimbulkan penyebaran bahan
berwarna hitam ditengahnya. Label harus tersebut ke lingkungan sekitarnya
dipasang pada kemasan bekas Keefektifan pengemasan tidak berkurang
pengemasan limbah B3 yang telah selama perjalanan
dikosongkan dan atau akan digunakan Tidak terjadi pencampuran gas atau uap
untuk mengemas limbah B3. dalam kemasan, yang dapat menimbulkan
o Label penunjuk tutup kemasan: berukuran reaksi spontan (kenaikan panas atau
minimal 7 x 15 cm2 dengan warna dasar ledakan) sehingga mengurangi keefektifan
putih dan warna gambar hitam. Gambar pengemasan; pengemasan tersebut harus
terdapat dalam frame hitam, terdiri dari 2 menjamin tidak terjadi reaksi kimiawi di
(dua) buah anak panah mengarah ke atas dalamnya.
yang berdiri sejajar di atas balok hitam.
Label terbuat dari bahan yang tidak mudah Kadangkala bahan berbahaya disimpan
rusak karena goresan atau akibat terkena (diakumulasi) dalam drum atau kontainer. Drum
limbah dan bahan kimia lainnya. Label yang biasa, biasanya korosif dan dapat
dipasang dekat tutup kemasan dengan menimbulkan masalah pada kesehatan
arah panah menunjukkan posisi penutup manusia dan lingkungan. Oleh karenanya
kemasan. Label harus terpasang kuat pada bahan berbahaya harus ditempatkan dalam
setiap kemasan limbah B3, baik yang telah drum dan kontainer yang kompatibel atau
diisi limbah B3, maupun kemasan yang sesuai. Dibutuhkan inspeksi secara berkala.
akan digunakan untuk mengemas limbah Banyak terjadi bahwa drum yang digunakan
B3. adalah drum bekas (walaupun kompatibel)
untuk itu perlu diperhatikan efek jangka
3 PENGEMASAN DAN PEWADAHAN panjang dari drum tersebut.

Pengemasan (packaging) juga diatur dan perlu Ditinjau dari tonase, maka kemasan kecil di
dicantumkan dalam surat pengangkutan. Alat USA hanya merupakan sebagian kecil yang
pengemas dapat berupa: drum baja, kotak digunakan untuk menangani bahan berbahaya
kayu, drum fiber, botol gelas dan sebagainya. yang diangkut. Hampir setengah bahan
Pengemasan yang baik mempunyai kriteria: berbahaya kemasan kecil ini diangkut melalui
Bahan tersebut selama pengangkutan tidak jalan darat serta sebagian lagi melalui udara.
terlepas ke luar Bahan pengemasan yang digunakan adalah:
Keefektifannya tidak berkurang fiberboard, plastik, kayu, kaca, fiberglass dan
Tidak terdapat kemungkinan pencampuran logam. Kombinasi container sering digunakan,
gas dan uap misalnya botol- botol gelas dimasukkan dalam
Terdapat 3 jenis kelompok pengemasan, yaitu: peti-peti fiberboard. Kemasan komposit seperti
Kelompok I: derajat bahaya besar drum-drum dari plastik berlapis baja kadang
Kelompok II: derajat bahaya sedang digunakan. Kemasan dari satu jenis bahan
Kelompok III: derajat bahaya kecil. juga banyak digunakan, seperti drum baja atau
silinder untuk gas terkompres.
Menjamin keselamatan transportasi bahan
berbahaya merupakan aktivitas yang kompleks. Rancangan kontainer yang digunakan harus
Kecelakaan akibat bahan berbahaya ini akan terkait dengan sistem transportasi terutama
menimbulkan masalah serius bagi manusia, dimensi dan beratnya. Produk yang diproduksi
hak milik dan lingkungan. Dengan demikian, dengan kuantitas kecil biasanya dikemas
aturan tata cara serta konstruksi dan dalam kuantitas tersebut. Oleh karenanya
penggunaan kontainer untuk bahan berbahaya kontainer yang digunakan dirancang untuk
harus ketat. Kecelakaan limpahan bahan memudahkan loading, unloading, dan
berbahaya yang sering terjadi adalah karena bagaimana menggunakan ruang transportasi
kecelakaan lalu-lintas yang umumnya akibat yang efisien. Drum baja 55 gallon (208 liter)
kesalahan manusia dan atau alat/perlengkapan merupakan kapasitas terbesar yang biasa
yang kurang sempurna. digunakan.

Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 5.7


Iap Diktat Pengelolaan B3 Versi 2008 Bagian 5/8

Faktor kesalahan manusia pada pengemasan tersebut tidak bereaksi dengan limbah B3 yang
bahan berbahaya yang dikemas dalam disimpannya.
kuantitas kecil relatif akan lebih tinggi, misalnya
pengemasan yang tidak betul dan sebagainya. Kemasan yang telah diisi atau terisi penuh
Beberapa temuan yang terdapat di USA dengan limbah B3 harus ditandai dengan
adalah: simbol dan label yang sesuai dengan ketentuan
Ketidak tepatan dalam menayangkan label mengenai penandaan pada kemasan limbah
Ketidak tepatan dalam mengelompokkan B3. Kemasan tersebut selalu dalam keadaan
kontainer berbahaya tertutup rapat dan hanya dapat dibuka jika akan
Kebocoran pada valve dilakukan penambahan atau pengambilan
Tidak tepat dalam mendeskripsikan bahan limbah dari dalamnya, kemudian disimpan di
yang diangkut tempat yang memenuhi persyaratan untuk
Tidak tepat dalam pengisian shiping paper penyimpanan limbah B3 serta mematuhi tata
Radiasi berlebihan di kabin truk. cara penyimpanannya.

Di Indonesia, ketentuan tentang pengemasan Terhadap drum/tong atau bak kontainer yang
dan pewadahan limbah B3 diatur dalam telah berisi limbah B3 dan disimpan di tempat
Kep.Kepala Bapedal penyimpanan harus dilakukan pemeriksaan
No.01/Bapedal/09/1995.Ketentuan dalam kondisi kemasan sekurang-kurangnya 1 (satu)
bagian ini berlaku bagi kegiatan minggu satu kali. Apabila diketahui ada
pengemasan/pewadahan limbah B3 di fasilitas: kemasan yang mengalami kerusakan (karat
a. Penghasil, untuk disimpan sementara di atau bocor), maka isi limbah B3 tersebut harus
dalam lokasi penghasil; segera dipindahkan ke dalam drum/tong yang
b. Penghasil, untuk disimpan sementara di baru, dan tumpahan limbah tersebut harus
luar lokasi penghasil tetapi tidak sebagai segera diangkat dan dibersihkan, kemudian
pengumpul; disimpan dalam kemasan limbah B3 terpisah.
c. Pengumpul, untuk disimpan sebelum Kemasan bekas mengemas limbah B3 dapat
dikirim ke pengolah; digunakan kembali untuk mengemas limbah B3
d. Pengolah, sebelum dilakukan pengolahan yang mempunyai karakteristik sama dengan
dan atau penimbunan; limbah B3 sebelumnya, atau saling cocok
dengan limbah B3 yang dikemas sebelumnya.
Setiap penghasil/pengumpul limbah B3 harus
dengan pasti mengetahui karakteristik bahaya Jika akan digunakan untuk mengemas limbah
dari setiap limbah B3 yang B3 yang tidak saling cocok, maka kemasan
dihasilkan/dikumpulkan. Apabila ada keragu- tersebut harus dicuci bersih terlebih dahulu
raguan dengan karakteristik limbah B3 yang sebelum dapat digunakan sebagai kemasan
dihasilkan/dikumpulkannya, maka terhadap limbah B3 dengan memenuhi ketentuan butir 1
limbah B3 tersebut harus dilakukan pengujian. di atas. Kemasan yang akan dikosongkan
Bagi penghasil yang menghasilkan limbah B3 apabila akan digunakan kembali untuk
yang sama secara terus menerus, maka mengemas limbah B3 lain dengan karakteristik
pengujian karakteristik masing-masing limbah yang sama, harus disimpan di tempat
B3 dapat dilakukan sekurang-kurangnya satu penyimpanan limbah B3. Jika akan digunakan
kali. Apabila dalam perkembangannya terjadi untuk menyimpan limbah B3 dengan
perubahan kegiatan yang diperkirakan karakteristik yang tidak saling sesuai dengan
mengakibatkan berubahnya karakteristik sebelumnya, maka kemasan tersebut harus
limbah B3 yang dihasilkan, maka terhadap dicuci bersih terlebih dahulu dan disimpan
masing-masing limbah B3 hasil kegiatan dengan memasang label KOSONG sesuai
perubahan tersebut harus dilakukan pengujian dengan ketentuan penandaan kemasan limbah
kembali terhadap karakteristiknya. B3.

Bentuk, ukuran dan bahan kemasan limbah B3 Persyaratan pewadahan limbah B3 dalam
disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 tangki yang berlaku di Indonesia adalah:
yang akan dikemasnya dengan o Sebelum melakukan pemasangan tangki
mempertimbangkan segi kemanan dan penyimpanan limbah B3, pemilik atau
kemudahan dalam penanganannya. Kemasan operator harus mengajukan permohonan
dapat terbuat dari bahan plastik (HPDE, PP rekomendasi kepada Kepala Bapedal
atau PVC) atau bahan logam (teflon, baja dengan melampirkan laporan hasil evaluasi
karbon, SS304, SS316, atau SS440) dengan terhadap rancang bangun dan sistem
syarat bahan kemasan yang dipergunakan tangki yang akan dipasang untuk dijadikan
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 5.8
Iap Diktat Pengelolaan B3 Versi 2008 Bagian 5/8

sebagai bahan pertimbangan. laporan dengan karakteristik dan jenis limbah


tersebut sekurang-kurangnya meliputi: B3 yang dikemas/disimpannya.
Rancang bangun dan peralatan Limbah-limbah yang tidak saling cocok
penunjang sistem tangki yang akan tidak ditempatkan secara bersama-
dipasang; sama di dalam tangki. Apabila tangki
Karakteristik limbah B3 yang akan akan digunakan untuk menyimpan
disimpan; limbah sebelumnya, maka tangki harus
Jika sistem tangki dan atau peralatan terlebih dahulu dicuci bersih;
penunjangnya terbuat dari logam dan Tidak digunakan untuk menyimpan
kemungkinan dapat terkontak dengan limbah mudah menyala atau reaktif
air dan atau tanah, logam dan kecuali :
kemungkinan harus mencakup o Limbah tersebut telah diolah
pengukuran potensi korosi yang atau dicampur terlebih dahulu
disebabkan oleh faktor lingkungan sebelum/segera setelah
serta daya tahan bahan tangki ditempatkan di dalam tangki,
terhadap korosi tersebut sehingga olahan atau
Perhitungan umur operasional tangki; campuran limbah yang
Rencana penutupan sistem tangki terbentuk tidak lagi
setelah masa operasionalnya berakhir; berkarakteristik mudah
o Jika tangki dirancang untuk dibangun di menyala atau reaktif; atau
dalam tanah, maka harus dengan o Limbah disimpan atau diolah
memperhitungkan dampak kegiatan di dengan suatu cara sehingga
atasnya serta menerapkan rancang tercegah dari kondisi atau
bangun atau kegiatan yang dapat bahan yang menyebabkan
melindungi sistem tangki terhadap potensi munculnya sifat mudah
kerusakan menyala atau reaktif.
o Selama masa konstruksi berlangsung, o Untuk mencegah terlepasnya limbah B3 ke
maka pemilik/operator harus memastikan lingkungan, tangki wajib dilengkapi dengan
agar selama pemasangan tangki dan penampungan sekunder. Penampungan
sistem penunjangnya telah diterapkan sekunder dapat berupa satu atau lebih dari
prosedur penanganan yang tepat untuk ketentuan berikut : pelapisan (di bagian
mencegah terjadinya kerusakan selama luar tangki); tunggul (vault; berm) dan atau
tahap konstruksi. Pondasi, rangka tangki berdinding ganda, dengan ketentuan
penunjang, keliman, sambungan, dan bahwa penampungan sekunder tersebut
kontrol tekanan (jika ada) dirancang harus:
memenuhi persyaratan keamanan Dibuat atau dilapisi dengan bahan
lingkungan. Sistem tangki harus ditunjang yang saling cocok dengan limbah B3
kekuatan rangka yang memadai, terbuat yang disimpan serta memiliki ketebalan
dari bahan yang cocok dengan karakteristik dan kekuatan memadai untuk
limbah yang akan disimpan atau diolah, mencegah kerusakan akibat pengaruh
dan aman terhadap korosi sehingga tangki tekanan;
tidak mudah rusak. Ditempatkan pada pondasi atau dasar
o Terhadap tangki penyimpanan limbah B3 yang dapat mendukung ketahanan
yang telah dipasang dan atau telah tangki terhadap tekanan dari atas dan
dioperasikan sebelum keputusan ini bawah dan mampu mencegah
ditetapkan, atau terhadap tangki kerusakan yang diakibatkan karena
penyimpanan bahan yang menurut pengisian, tekanan atau uplift;
peraturan yang berlaku merupakan limbah Dilengkapi dengan sistem deteksi
B3, maka pemilik/operator diharuskan kebocoran yang dirancang dan
untuk mengajukan rekomendasi dioperasikan 24 jam sehingga mampu
pengoperasian tangki dengan melampirkan mendeteksi kerusakan pada struktur
laporan hasil evaluasi sesuai dengan butir tangki primer dan sekunder, dan
1) di atas. lepasnya limbah B3 dari sistem
o Dalam pengoperasian tangki sebagai penampungan sekunder.
tempat pengemasan/pewadahan limbah Penampungan sekunder, dirancang
B3, maka: untuk dapat menampung dan
Tangki dan sistem penunjangnya harus mengangkat cairan-cairan yang
terbuat dari bahan yang saling cocok berasal dari kebocoran, ceceran dan
presipitasi.
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 5.9
Iap Diktat Pengelolaan B3 Versi 2008 Bagian 5/8

o Pemilik atau operator harus melakukan 30.000 jenis bahan berbahaya. Bahan-bahan
pemeriksaan sekurang-kurangnya 1 (satu) ini diangkut melalui udara, laut, darat (termasuk
kali selama sistem tangki dioperasikan. kereta api). Produk-produk berbahaya tersebut
Pemeriksaan dilakukan terhadap: diangkut dengan berbagai container seperti :
Peralatan pengendalian vessel, tank car, tank truck, intermodal portable
luapan/tumpahan tank, cylinder, drum, barrel, can, box, botle dan
Mendeteksi korosi atau lepasnya cask. Dalam hal ini Research and Special
limbah dari tangki Programs Administration (RSPA) dari USDOT
Pengumpulan data untuk memastikan mengeluarkan dan bertanggungjawab untuk
bahwa sistem tangki berfungsi sesuai mengembangkan aturan-aturan, acuan-acuan
dengan rancang bangunya; dan teknik yang standar serta pengujian untuk itu.
Bahan-bahan konstruksi dan areal
seputar sistem tangki termasuk Transportasi bahan berbahaya yang bervolume
struktur pengumpul sekunder (misalnya besar (bulky) dapat dilakukan melalui segala
tembok isolasi tumpahan) untuk jenis angkutan, seperti melalui darat, kereta api
mendeteksi pengikisan atau tanda- atau laut. Cargo tank merupakan sarana yang
tanda terlepasnya limbah B3 (misalnya biasa digunakan di darat, dan biasanya terbuat
bintik lembab, kematian vegetasi). dari baja atau campuran alumunium atau dapat
o Pemilik atau operator harus memeriksa pula dari bahan lain seperti titanium, nikel atau
sistem perlindungan katodik (jika ada), stainless steel. Kapasitas yang digunakan di
untuk memastikan bahwa peralatan USA adalah antara 4000 sampai 12000 gallon
tersebut bekerja sempurna. (15 sampai 50 m3). Beban kendaraan biasanya
Pemeriksaan meliputi: dibatasi sampai 80.000 pound (36 ton).
Fungsi stem perlidungan atodik harus
dilakukan dalam 6 (enam) bulan Sekitar 80 % dari pengangkutan bahan
setelah pengoperasian awal, dan berkapasitas besar menggunakan tank car
selanjutnya setiap tahun sekali; yang mempunyai masa layan 30 - 40 tahun.
Semua bagian yang ada dapat Kapasitas tank car ini dibatasi 34.500 gallon
mempengaruhi sistem perlindungan (a) (130 m3) dengan berat kotor 236.000 pound
harus diperiksa sekurang-kurangnya 2 (107 ton). Perbedaan utama dari rail tank car
(dua) bulan sekali. Pemilik atau ini adalah ada yang menggunkan tekanan
operator harus menyimpan catatan (untuk gas) dan tanpa tekanan (untuk cair).
hasil pemeriksaan kegiatan nomor 6 Hampir 90 % dari tank car ini terbuat dari baja,
dan 7 tersebut. bahan berikutnya yang sering digunakan
o Sistem tangki atau sistem tangki adalah alumunium. Sekitar 66 % (berat) bahan
pengumpul sekunder mengalami yang diangkut di USA adalah bahan kimia
kebocoran atau gangguan yang (sebagian korosif) sedang 23 % merupakan
menyebabkan limbah B3 yang produk minyak (bahan bakar).
disimpannya terlepas, maka pemilik atau
operator harus segera melakukan: Container bulky melalui air yang terbesar
Penghentian operasional sistem tangki adalah dengan tanker dan tank-barges, yang
dan mencegah aliran limbah; mencakup sekitar 91 %. Tank-barges
Memindahkan limbah B3 dari sistem berkapasitas antara 300.000-600.000 gallon
3
tangki atau sistem penampungan (1135-2270 m ) sedang tanker berkapasitas
sekunder sampai 10 kali lebih besar. Lebih dari 90 %
Mewadahi limbah yang terlepas ke (berat) dalam transport laut ini terdiri dari
lingkungan, mencegah terjadinya produk petroleum dan minyak mentah. Sisanya
perpindahan tumpahan ke tanah atau adalah bahan kimia semacam asam sulfat,
air permukaan, serta mengangkat pupuk, NaOH, alkohol, benzene, toluene dan
tumpahan yang terlanjur masuk ke sebagainya. Cara ini relatif memungkinkan
tanah atau air permukaan. pengangkutan dengan kapasitas yang besar.
Membuat catatan dan laporan Secara statistik, cara ini adalah yang teraman,
mengenai kecelakaan dan baik dari jumlah kecelakaan maupun
penanggulangan yang telah dilakukan. banyaknya limpahan dalam satuan ton-mile,
walaupun bila terjadi kecelakaan maka
4 PENGANGKUTAN limpahannya akan menyebar secara luas.
Aturan-aturan yang ada menyangkut kegiatan
Di Amerika Serikat, aturan-aturan yang selama loading serta pelatihan bagi awak
dikeluarkan oleh DOT telah meliputi lebih dari kapalnya.
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 5.10
Iap Diktat Pengelolaan B3 Versi 2008 Bagian 5/8

40.000 pound toluene diisocyanate (TDI) yang


Kemungkinan kecelakaan yang mungkin terjadi tergelincir dan menumpahkan sebagian isinya.
di sektor transportasi ini perlu mendapat Penanganannya adalah truk tetap dipanaskan
perhatian, karena dapat mencelakakan dan diisolasi agar TDI ini tetap dalam kondisi
manusia atau lingkungan yang tidak terlibat cair. Pada saat truk dibalikkan, limpahan TDI
langsung dengan kecelakaan. Peraturan- ternyata terpapar pada tanah yang dingin,
peraturan yang digunakan dalam transportasi mengkontaminasi daerah sekitarnya serta baju
hendaknya mengantisifasi kemungkinan 2 orang petugas. Setelah mereka kembali ke
timbulnya masalah ini. Bila terjadi kecelakaan kendaraan yang hangat, TDI yang melekat
lalu-lintas, maka respon aparat terkait (polisi, pada sepatu dan baju menguap dan terhiruplah
pemadam kebakaran dan sebagainya) akan gas toksik. TDI masuk de dalam sel jaringan,
tergantung pada apakah aparat tersebut terlatih mengiritasi mata, dan dapat merusak paru-
untuk jenis kecelakaan itu, demikian juga paru. Kedua petugas tersebut mengalami
kegiatan penanganan korban akibat terpapar gangguan pernafasan yang permanen dan
dengan bahan berbahaya akan tergantung tidak dapat lagi aktif bekerja. Respons terhadap
apakah paramedis terkait telah mendapat bentuk kecelakaan itu harus dikembangkan
pelatihan menangani korban semacam itu. sesuai dengan kebutuhan agar dapat
menangani masalah yang timbul secara cepat
Sebagai contoh adalah kecelakaan lalu-lintas dan tepat. Demikian juga peralatan tim harus
yang terjadi di USA pada bulan Desember sesuai dengan kebutuhan/jenis bahan atau
1981 yang menimpa sebuah truk pembawa limbah yang diangkut.

Referensi Utama:
o E. Meyer: Chemistry of Hazardous Materials, Prentice Hall Building, 1989
o Kep.Bapedal 01/Bapedal/09/1995: tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan
Pengumpulan Limbah B3
o Kep.Kepala Bapedal 02/Bapedal/09/1995: tentang Dokumen Limbah B3
o Kep.Kepala Bapedal 05/Bapedal/09/1995: tentang Simbol dan Label Limbah B3
o http://www.labelmaster.com (1 Maret 2008)

Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 5.11

Anda mungkin juga menyukai