Anda di halaman 1dari 2

Hukum Asuransi

Nama : Richard Sanders


NRP : 120114083
KP : A

Sejarah Perkembangan Asuransi


1. Sebelum Masehi
Pada zaman kebesaran Yunani di bawah kekuasaan Alexander The Great (356-323 BC)
seorang pembantu bernama Antimenes memerlukan sangat banyak uang guna membiayai
pemerintahannya ketika itu. Untuk mendapatkan uang tersebut, Animenes mengumumka
kepada para pemilik budak belian supaya mendaftarkan budak-budaknya dan membayar
sejumlah uang tiap tahun kepada Antimenes. Sebagai imbalannya, Antimenes
menjanjikan mereka jika ada budak yang melarikan diri, maka dia memeintahkan supaya
budak itu ditangkap atau dibayar dengan sejumlah uang sebagai gantinya. Jika ditelaah,
uang yang diterima Antimenes dari pemilik budak adalah semacam premi yang diterima
dari tertanggung sedangkan kesanggupan Artimenes untuk menangkap budak yang
melarikan diri atau menggantinya dengan sejumlah uang adalah semacam resiko yang
dipikul oleh penanggung. Pada zaman Yunani juga ada banyak orang yang meminjamkan
sejumlah uang pada Pemerintah Kotapraja dengan janji bahwa pemilik uang diberi bunga
setiap bulan sampai wafatnya dan bahkan setelah wafat diberikan bantuan biaya
penguburan. Perjanjian ini mirip seperti asuransi jiwa. Perjanjian seperti ini terus
berkembang sampai zaman Romawi sampai kira-kira tahun ke-10 sesudah Masehi. Pada
waktu itu dibentuk perkumpulan dan tiap anggotanya harus membayar uang pangkal dan
uang iuran bulanan. Jika terjadi sesuatu kepada anggota misalnya pindah ke tempat lain,
perkumpulan akan memberikan bantuan biaya perjalanan. Jika ditelaah, perjanjian seperti
itu adalah permulaan perkembangan asuransi kerugian dan asuransi jumlah.
2. Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan, di Inggris dibentuk perkumpulan yang disebut glide.
Perkumpulan ini mengurus kepentingan anggotanya dengan janji jika ada anggota yang
kebakaran rumah, glide akan memberikan sejumlah uang dari dana yang didapat dari
anggota. Perjanjian ini mirip dengan asuransi kecelakaan. Lalu pada abad ke 13 dan 14
perdagangan melalui laut berkembang pesat dan para pedagang mulai terpikir akan
bahaya yang mengancam dalam perjalanan perdagangan melalui laut. Dalam
perkembangannya, pada permulaan berlayar pemilik kapal dan barang muatannya perlu
menyetor sejumlah uang kepada pihak yang menanggung dengan ketentuan apabila tidak
terjadi peristiwa yang merugikan, maka uang yang disetor itu menjadi hak penanggung.
Hal ini yang menjadi titik awal perkembangan asuransi kerugian laut

3. Sesudah Abad Pertengahan


Bidang asuransi laut dan kebakaran mengalami perkembangan pesat sesudah abad
pertengahan. Bahkan pada waktu pembentukan Code de Commerce Perancis asuransi
laut dimasukkan ke kodifikasi dan pada waktu pembentukan Wetboek Van Koophandel
Nederland asuransi laut, kebakaran, hasil panen dan asuransi jiwa dimasukkan.
Sementara di Inggris, asuransi laut diatur secara khusus dalam Undang-Undang Asuransi
Laut (Marine Insurance Act). Berdasarkan asas konkordansi, Wetboek Van Koophandel
Nederland diberlakukan di Hindia Belanda melalui Staatsblad Nomor 23 Tahun 1847.

4. Abad Ilmu dan Teknologi


Pada abad ke 20 perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat berdampak positif pada
usaha perasuransian. Semakin meningkatnya ancaman bahaya di berbagai bidang
kehidupan masyarakat mendorong perkembangan asuransi kredit, asuransi kebakaran,
asuransi tenaga kerja, asuransi kerugian, asuransi jiwa, asuransi sosial bahkan asuransi
menyentuh bidang teknologi satelit komunikasi dan pernah ada kasus di Indonesia
dimana Indonesia meluncurkan satelit Palapa B2 yang gagal masuk garis orbit dan
Indonesia mengklaim lalu mendapat ganti kerugian dari perusahaan asuransi yang
menjadi mitra kerjasama Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai