Makalah Manusia
Makalah Manusia
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang Manusia dan
Peradaban.Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah IlmuSosial & Budaya
Dasar (ISBD).
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya
kepada Yth :
1. Bpk. Sahadi selaku Dosen Ilmu Sosial&Budaya Dasar
2. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi
3. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Manusia
2.2. Peradaban
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan
dibekali akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara
biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik sedangkan
secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang dianutnya.
Kehidupan manusia sendiri sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi pada
manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia,
manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam, dan manusia
dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan selaras dan seimbang. Selain
itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik-baik bentuk yang
dimiliki. Hal ini diisyaratkan dalam surat At-Tiin: 4
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya.
Kepada manusia diberikan-Nya akal dan dipersiapkan untuk menerima bermacam-
macam ilmu pengetahuan dan kepandaian; sehingga dapat berkreasi (berdaya cipta) dan
sanggup menguasai alam dan binatang. Awal interaksi sosial manusia, manusia haruslah
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya agar manusia dapat mengalami pembelajaran
mengenai ruang lingkup sekelilingnya, sehingga menyebabkan manusia mempunyai rasa
ingin tahu dan mereka pun harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan
ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut dapat digunakan dalam kehidupannya yaitu untuk
memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik, dan mana yang merupakan hak dan mana
yang merupakan kewajiban. Sehingga terbentuklah norma-norma dalam masyarakat. Apabila
manusia memahami dengan baik ilmu pengetahuan tersebut maka norma-norma akan
berjalan dengan harmonis dan seimbang.
Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut manusia haruslah mendapatkan
pendidikan yang layak. Pendidikan sendiri pada masing-masing negara mempunyai
sistemnya masing-masing, faktor yang menyebabkan perbedaan itu, salah satunya disebabkan
karena kebudayaan pada negara itu sendiri. Pendidikan yang merupakan hasil kebudayaan
haruslah dipandang sebagai motivator terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Selain itu
pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan yang
dihasilkan memberi nilai manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa
pada umumnya.
Dengan demikian karena hal tersebut, dapat dikatakan bahwa kualitas manusia pada
suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula
pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan
adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa dan kebudayaan juga merupakan hasil interaksi
manusia yang merupakan perwujudan dari karya manusia.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manusia?
2. Apa yang dimaksud dengan Kebudayaan?
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan Makalah ini untuk mengetahui sejarah terciptanya manusia.
Dan dalam manusia itu tidak akan pernah mampu untuk hidup sendiri yakni manusia
termasuk kedalam makhluk sosial karena manusia akan membaur dengan manusia lainnya
dalam sebuah kelompok masyarakat, segala sesuatunya manusia pasti memerlukan bantuan
dari orang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Manusia
A. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (Sansekerta), mens (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan
atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara
mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia
sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
ABINENO J. I
Manusia adalah tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada atau yang
terbungkus dalam tubuh yang fana.
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan
lebar.
KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak
dinyatakan.
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan
karsa.
ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia
adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
D. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna,
melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan
akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar
dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing masing dan untuk orang di sekitar mereka.
Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu hakekat
manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain,
berinteraksi dan saling berbagi.
2.2. Peradaban
A. Pengertian Peradaban
Istilah peradaban dalambahasa inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering
dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadapperkembangan kebudayaan.
B. Wujud Peradaban
Dalam penjelasan Rohiman Notowidagdo menjelaskan bahwa terjadinya
disharmoniantara Barat dan Timur disebabkan pikiran Barat tentang Timur yang penuh
dengan bayangannegatif dan prasangka, akibatnya alam pikiran Barat dan Timur tidak pernah
bertemu. Dalam pikiran Timur, Barat digambarkan sebagai materialisme, kapitalisme,
rasionalisme, dinamisme, saintisme, positivisme, dan sekularisme. Sebaliknya, Barat
membayangkan Timursebagai kemiskinan, kebodohan, ststis, fatalis, dan kontemplatif. Tentu
saja gambaran yang demikian menimbulkan sikap berlawanan yang akhirnya mewujudkan
permusuhan (konflik), disharmoni,persaingan, dan perang.
C. Hakikat Peradaban
Koentjaraningrat (1990) menjelaskan bahwa dalam Istilah kebudayaan ada pula istilah
peradaban. Hal ini adalah sama dengan istilah dalam bahasa Inggris civilization yang
biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang harus maju dan
indah. Kebudayaan sendiri berasal dari kata culture, istilah peradaban sering dipakai untuk
menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur,
mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Prof. Dr.
Nurcholis Madjid ( Islam Dan Pluralism ) menggunakan istilah civilization (peradaban)
merupakan prinsip prinsip yang di buat bersama oleh mansyarakat, dan menjadi hukum
yang di tunduki secara bersama pula.
1. Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur
kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat
sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang
mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
2. Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia,
kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling),
merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi
negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik
dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan
organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk system IPTEK
dan pemerintahannya.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur
budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat
pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi. Tinggi
rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor: Pendidikan, Kemajuan
teknologi dan, Ilmu pengetahuan.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan
berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang didirikan
oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan,
seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. contoh, peradaban Mesir Kuno tercermin dari
hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid, obeliks, sphinx) yang terkait
dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang memperlihatkan tahap budaya. Contoh
lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan
dan teknologi tinggi dalam hal tulisan yang menjadi ciri budaya setempat.
Mengacu pada pandangan Nurcholish Madjid wujud peradaban dalam masyarakat social
budaya telah di contohkan oleh masyarakat madina pada masa Nabi SAW dengan tercipnya
masyarakat egaliter dimana antara kemajemukan masyarakat yang ada di madinah telah
melahirkan saling menghormati dan tidak membedakan manusia berdasarkan ras dan warna
kulitnya, hal lain yang menjadi ciri khas kehidupan social budaya yang merefleksikan wujud
masyarakat ber peradaban pada masa itu dimana tingkat partisipatis dan kebersamaan yang
tinggi serta terciptanya demokrasi atas dasar musyawarah bersama. ( Budy Munawar Racman
2011: 183 - 184 )
Dari paparan di atas merefleksikan peradaban dalam ruang lingkup sosial budaya
masyarakat. Selanjutnya, bidang sosial budaya mengubah banyak aspek dalam sejarah
peradaban manusia itu sendiri. Bidang sosial budaya mencakup sistem kekuasaan, sistem
kepercayaan, tulisan perhubungan, dan organisasi sosial yang dibentuk kala itu.
Kemabli ke evolusi budaya dalam tinjauan historis. gelombang pertama sebagai tahap
peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok
tanam. ( revolusi agraris) gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan
mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi industri)
gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi dengan
computer atau alat komunikasi digital.
Peradaban global yang tengah terjadi dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari globalisasi
itu sendiri. Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus
dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran
teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya
memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah
proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia
mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi digerakkan oleh kemajuan yang pesat
dalam teknologi transportasi dan informasi komunikasi. Berikut ini beberapa ciri yang
menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:
A. Kesimpulan
Peradaban merupakan organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun
(semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas
produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang
membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Manusia sebagai
makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak
dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manusia.
Pengeruh besar kemajuan jaman dan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
proses evolusi kebudayaan manusia yang sudah sampai pada taraf kompleksitasnya.
peradaban manusia mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan). Perubahan itu
menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa ini. Perubahan yang terjadi demikian
pesatnya. Merujuk pada pendapat Alvin Tofler di atas, sekarang manusia berada pada era
peradaban informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi menghasilkan
globalisasi, di samping kemajuan dalam sarana transportasi. Di era global, hubungan
antarmanusia tidak terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi sudah antarnegara
(transnasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara
lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke negara lain.
B. Saran
Melalui makalah ini penyusun menghimbau pentingnya menghormati dan menghargai
setiap perbedaan yang dimiliki sehingga tercipta apa yang namanya egaliter, selalu
menciptakan kebersamaan sehingga tercipta masyarakat yang berperan aktif dalam rangka
terwujudnya kesejahteraan bersama, serta megedepankan sikap musyawarah secara objektif
dalam mengambil keputusan bersama. Sehingga apa yang di cita citakan untuk
mewujudkan masyarakat madani ( civil society ) atau masyaraka ber peradaban dapat
terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Abdulkadir. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. PT Citra Aditya Bakti : Bandung.
Murtadha Muntahhari. 2002. Manusia, Dan Alam Semesta. Lentera Basritama : Jakarta.
Budhy munawar ranchman. 2011. Membaca Nurcholish Madjid Islam Dan Pluralisme.
Democracy project : Jakarta.
Ardiyansyah HMI. Manusia dan Peradaban.http://ompuworo.blogspot.in/2013/07/makalah-
manusia-dan-peradaban.html/. Diakses 20 Maret 2015. Pukul 19.10.
Oktaviani Pratama Putri. Hakekat Manusia
dengan Peradaban.http://oktavianipratama.wordpress.com/about/. Di akses 20 Maret 2015.
Pukul 20.00 wib.
http://pendidikan-emaagustina.blogspot.com/2011/04/manusia-dan-peradaban.html.