Anda di halaman 1dari 12
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA. FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004 PENGEMBANGAN ALAT UKUR KECERDASAN EMOSI REMAJA (Sumber Utama : Goleman, D. 1995. Emotional Intelligence. Marca Registrada, New York.) Oleh Euis Sunar Lusiana Tanmella Florence Yulisinta A. LANDASAN TEORI Kajian dan perhatian terhadap pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas menghantarkan kepada kajian yang lebih spesifik yaitu faktor-faktor yang menentukan optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada awalnya Pandangan cognitive-oriented — mewarnai_wacana, kajian, dan upaya-upaya peningkatan kualitas hidup anak. Kini pandangan tersebut berubah seiring kajian- kajian dan penemuan yang menunjukkan bahwa Keberhasilan hidup seseorang hanya disumbang sekitar 20 % dari kecerdasan intelektual, selebilinya adalah ditentukan oleh kemampuan seorang individu dalam membina hubungan, motivasi diri, dan kemampuan pengendalian emosi, Kemampuan tersebut yang oleh Salovey dinamai kecerdasan emosi (Emotional Intelligence). Perluasan adanya “kecerdasan jenis lain” selain yang selama ini dikenal melalui test 1, dikuatkan dengan konsep “multiple intelligent” nya Howard Gardner (Psikolog Harvard School of Education). Aspek emosi-sosial anak kini mendapat perhatian besar di dunia Intemasional, yang ditunjukkan oleh berbagai kajian yang ‘menguatkan penemuan sebelumnya. Kompilasi hasil penelitian tentang pengaruh positif kematzngan emosi-sosial anak terhadap keberhasilan di sekolah menunjukkan bahwa : 1) Faktor resiko yang mempengaruhi kegagalan anak di sekolah bukan terletak pada kemampuan kogaitif anak, tetapi terletak pada masalah, psikososial anak, yaitu aspek kecerdasan dan sosial, 2) Aspek emosi-sosial vang menentukan keberhasilan anak di sekolah adalah rasa percaya diri (confidence), rasa ingin tahu (curiosity), motivasi, kemampuan kontrol diti (self-control), kemampuan bekerjasama (cooperation), mudah bergaul dengan sesamanya, kemampuan berkonsentrasi, rasa empati, dan kemampuan berkomunikasi, 3 ) kecerdasan emosional mempengaruhi prestasi belajar, dan 4) keccrdasan emosi anak dipengaruhi oleh ruang lingkup pengasuhan . Kecerdasan emosi bukan merupakan hasil sesaat melainkan hasil pengaturan sejak dini (emotion regulation). Hal tersebut berkaitan dengan. sosialisasi atau pengasuhan di kelnarga. Oleh karensnya gaya pengasuhan dari dimensi pelatihan emosi mendapat perhatian besar dewasa ini, Gotman dan DeClaire menyatakan bahwa dasat pengasuhan dari dimensi pelatihan emosi adalah empati, Empati orangtua ditunjukkan oleh kemampuannya untuk menempatkan dirt pada posist anak sehingga bisa memahami dan mengarabkan anak agar mengenal dan mengendalikan emosi yang negatif menjadi emosi yang posttif. Orangtua menjadikan pelatihan emosi sebagai kesempatan untuk menjalin hubungen yang lebih akrab dan hangat. Peatihan emosi mrupakan wahana bagi orangtua untuk mendidik dan mengajarkan tentang Kehidupan, Oleh karenanya metode utama pelatihan emosi ditentukan oleh kemampuan orangtua untuk mendengarkan anak seeara empati dan memvalidasi perasaan anak. Pelatihan emosi diawali dengan pengenalan atau, labelisali berbagai emosi kepada anak, menetapkan batasan- batasan ekspresi emosi yang dapat diterima wajar olch lingkungannys, dan membantu anak untuk “mengelola dan mengendalikan emosinya. Salovey menggolongkan kecerdasan emosicnal menjadi lima wilayah yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan seni membina hubungan (Goleman (1995). ‘Mengenali Emosi Diri ‘Untuk dapat mengenali emosi diri dibutubkan adanya kesadaran akan perasaan dirt sendiri sewaktu perasaan itu terjadi, Kesadaran diti (sei awareness) berarti waspada baik terhadap suasana hati maupun pikiran kita tentang suasana hati. Beberapa contoh emosi yaitu amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan (bahagia), cinta, terkejut, jengkel dan malu. Mengelola Emosi Pongendalion emosi dilakukan bukan dengan menckan emosi melainkan mampu menyalurkan emosinya dan mengalihken-suasana hati melalui kegiztan positif seperti nonton, membaca buku, aerebie, mandi ai panas, maken makanan kogemaran, porgi brhelanja, mencoba untuk melihat permasalahan dari sudut pandang bat dan menolong orang lain. Emosi yang terlalu ditekan akan tereipta kebosanan dan kesenjangan. Di pihak lain emosi yang tidak dapat dikendalikan dapat menyebabkan gangguan emosi. Bila emosi berlangsung dengan intensitas tinggi dan melampaui titik yang wajar, emosi akan beralih menjadi hal-hal ekstrim yang menekan seerti kecemasan kronis, amarah yang tidak terkendali,, bahkan depresi. ‘Tujuan pengelolaan emosi adalah tercapainya emosi yang walar, yang merupakan keselarasan antara perasaan dan lingkungan, Menjaga agar emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci kesejahteraan emosi. Bila emosi mengalahkan konsentrasi, yang dilumpuhkan adalah kemampuan mental yang sering discbut dengan “ingatan ke yakni kemampuan untuk menyimpan dalam benak semua informasi yang berkaitan dengan tugas yang sedang dihadapi. Ingatan kerja sangat penting karena ingatan kerja yang memungkinkan semua upaya intelektual dapat terlaksana, mulai dari pengucapan kalimat hingga menguraikan proposisi logika yang rumit (Goleman, 995). Memotivasi Diri Motivasi merupakan salah satu dasar kecerdasan emosional akan meningkatkan keberhasilan dalam segala bidang dimane suatu kumpulan peresaan antusiasme, gairah, dan keyakinan diti dalam mencapai prestasi. Banyak orang meneapai prestasi tinggi Karena mempunyai tingkat ketahanan dan ketekunan yang bergantung pada sifat emosional antusiasme serta kegigihan menghadapi tantangan Orang dapat menjadi tahan dan tekun dalam mengerjakan sesuatu kalau ta dapat menunda kepuasan sementara, Emosi-emosi seperti kepuasan pada hasil kerja kita dapat mendorong untuk berprestasi. _Kecerdasan emosional_ mempunyai kemampuan yang mendalam untuk mempengarubi semua kemampuan lain baik ‘memperlancar maupun menghembat kemampuan-kemampuan itu. Mengenali Emosi Orang Lain Empati adalah kemampian untuk mengetahui bagaimana perasaan orang sin. Empsti dibangum berdasarkan kesadaran i Semakin terbuka seseorang tethadap emosinya sendiri, semakin terampil ia membaca perasaan. Kegagalan untuk mengetahui perasaan orang lain merupakan kekurangan utama dalam kecerdasan / emosional Cara untuk —menunjukkkanempati adalah ‘mengidentifikasikan perasaan orang lain, yaitu dengan menempatkan diri secara emosional pada posisi orang lain, Seni Membina Hubungan Mampa memahami emosi orang lain merupakan inti membina hubungan yang merupakan salah satu aspek dari keeerdasan emosi. Untuk dapat menangani emosi orang lain dibutuhkan keterampilan emosional yang lain yaitu manajomen diri dan empati, Dengan landasan itu, keterampilan berhubungan dengan orang lain akan menjadi matang. Kemampuan sosial seperti ini_memungkinkan seseorang membentuk hubungan, untuk menggerakkan dan mengilhami orang lain, membina kedekatan hubungan, meyakinkan, mempengaruhi dan membuat orang lain merasa nyaman. Berangkat dari dua keteramy A emosi dasar dalam menangani emosi orang lain, maka kunei keeakspan sosial adalah seberapa baik atau buruk seseorang mengungkapkan perasaannya sendiri, Semakin terampil seseorang secara sosial, semakin baik ia mengendalikan emosinya. Alat ukur ini semula hanya menggunakan empat kecerdasan emosional, yaitu mengenali emosi diti, mengelola emosi, memotivasi diri, dan seni membina hubungan, Seni membina hubungan sudah meliputi kecerdasan emosional yang lain, yaitu mengenali emosi orang lain, Kecerdasan emosional dengan empat aspek digunakan oleh Tanmella (2001) dan Widiana (2002), Sedangken modifikasinya dengan menambahkan aspek kemampuan empati digunakan oleh Yulisinta (2002) dan Nurani (2004). Kuesioner kecerdasan emosi disajikan pada Tabel 1-5. QUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) Tabel 1. Kuesioner Mengenal Emo: MENGENALI EMOSI DIRT 1. Apabila saya merasakan kekecewaan terhadap sesuatu hal = A saya selalu terlambat untuk menyadari kekecewaan tersebut B. saya dapat dengan cepat menyadari kekecewaan C. kadang-kadang saya dapat mengetahui apa yang menyebabkan saya menjadi kecewa _sulit bagi saya untuk dapat mengetahui penyebab dari kekecewaan yang saya casakan . Pada saat saya marah terhadap sesuatu hal: A saya selalu mengetahni penyebabnya 8 terkadang saya tidak dapat mengetahui hal-hal yang menyebabkan saya menjadi marah G._ tidak penting bagi saya untuk mengetahui penyebab saya menjadi marah b_sulit bagi saya untuk dapat mengetahui hal-hal yang menjadi penyebab saya marah ‘B- Ketika saya merasa sedih : A selalu: tidak mudah bagi saya untuk mengetahui penyebabnya B saya dapat mengetahni hal-hal yang menjadi penyebab saya sedih saya sulit mengetahnii penyebah saya menjadi sedih D_kadang-kadang saya dapat mengetahui apa yang menyebabkan saya menjadi sedih ]- Kekesalan yang saya rasakan : A. tidak mudah saya ketahui penyebabnya 8 kadang-kadang saya tidak mengetahui hal-hal yang membuat saya menjadi kesal saya selalu mudah mengetahui penyebab saya menjadi kesal D_tidak penting bagi saya untuk mengetahui penyobab saya menjadi kesal ‘Terhadap sesuatu hal yang dapat membuat saya menjadi takut: A saya tidak dapat mengetahui penyebabnya 8. tidak penting bagi saya untuk mengetahui penyebab saya menjadi takut ©. saya dapat dengan mudah mengetahai penyebabnya D. kadang-kadang tidak dapat saya ketabui penyebab rasa takut yang muneul pade diri G. Atas kebahagiaan yang saya rasakan + A kadang-kadang saya dapat menyebutkan penyebab saya menjadi bahagia saya tidak peri mengetahui penyebab saya menjadi bahagia ©. mudah bagi saya untuk mengetahui penyebab saya menjadi bahagia D. tidak mudah untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan saya menjadi bahagia Petunjuk : Pilillab satu jawaban pada salah satu huruf A, B, C, atau D. Tabel 2. Kuesioner Mengelola Emosi . Ketika saya sedang diperolok-olok oleh teman ? A kadang-kadang saya tidak dapat menghindari amarah saya muncul B saya selalu bisa bersabar dengan tidak membalasnya . saya selalu sulit untuk mongatasi rasa amarah yang meledalk D_saya dapat menahan diri dengan memendamnya sendiri_g Ketika permintaan s ‘A saya memendam kekecewaan di dalam hati 8. berusaha untuk bersabar dan menerimanya'dengan ikhlas ©. amarah saya selalu muncul D_selalu menimbulkan kokesalan pada divi saya Ketika saya sedang merasa sedih : saya tidak dapat melakukan pekerjean apapun karena terlalu larut dalam kesedihan saya selalu berusaha untuk mengalihkan pethatian tetapi rasa sedih tersebut selalu muncul kembeli tidak mudah bagi saya untuk mengatasi resa sedih yang muncul pada diri saya saya dapat menerimanya dengan sabar dan iklas - Ketika teman saya membatalkan janji untuk pergi bersama : A. rasa kesal akan selalu muncul ketika ia membatalkennya 8 kadang-kadang menimbulkan rasa kesal pada ¢. selalu menimbulkan rasa marah pada diri saya D_saya selalu menerimanya dengan sebar ‘Ketika saya merasakan takut terhadap sesuatu hal : A seringkali saya berusaha untuk tenang tetapi selalu suit dilakukan 8. saya selalu dapat menenangkan diri ketika rasa takut itu muncul saya akan menangis karena saya takut D_saya akan berteriak karena sulit mengatasi rasa takut tersebut ‘6. Ketika saya merasa bahagia : A saya sering lepas kendali B_ terkadlang membuat saya menjadi lepas kendali C. tidak pernah membuat saya lepas kendali D_merupakan sesuatu hal yang biasa saja bagi saya 7. Belajar bahasa Inggris bagi saya? A. tidak penting untuk memiliki kemampuan berbahasa Iggris 8 biasa saja/tidak terlalu penting, kalau tidak menguasai apa-apa ._sanget penting untuk berkomunikasi bahasa Inggris, D_perlu dipelajari di sckolah saja @. Ketika saya sedang menghadapi ujian/ulangan + ‘A saya tidak dapat menahan keinginan untuk menonton TV /film favorit 8 tidak ada perbedaan ketike akan ujian dengan saat tidak akan ujian, saya masih dapat melakukan kegiatan bermain, menonton_ TV/film favorit ©. kadang-kadang saya masih tidak dapat menahan diri untuk menonton TV/film favorit ‘Saya hanya mau belajar: ‘A. jika ada yang menemani untuk belajar 8. hanya jika ada tugas-tugas sekolah/PR C._jika disuruh oleh orang tua D_tanpa disuruh pun saya akan belajar sendiri @. Ketika ada pelajaran yang belum saya mengertl: ‘A. saya selalu malu untuk bertanya kepada guru atau teman 8. saya tidak pernah berhenti belajar sampai saya mengerti saya akan berusaha belajar sendiri sebatas kemampuan saya saja D_saya malas untuk melanjatkannya kembali 5. Ketika ada tugas sekolah/PR, saya mengerjakannya t ‘A. dirumah sendiri tanpa bertanya kepada teman, 8 mengerjakan sesual dengan kemampuan sendiri, selebilinya saya akan menanyakannya kepada teman C. jarang sekali mengerjakan PR, apalagi kalau sedang sakit D_jarang menyelesaikan PR karena tidak yakin mengerjakan sendiri 6. Pekerjaan rumah seperti menyapu, membersihkan kamar,dil= A. saya akan kerjakan sendiri tanpa disuruh oleh siapapun & dikerjakan hanya jika disuruh saja C._ jarang sekali saya lakukan D_tidak pernah saya lakukan karena ada oranj telah meng Tabel 4. Kuesioner Seni Membina Hubungan 7. Ketika berhadapan atau berbicara dengan orang dewasa mudah sekali bagi saya untuk memulai pembicaraan dengannya tidak mudah bagi saya untuk memulai pembicaraan dengannya kkadang-kadang saya tidak memiliki kebcranian untuk memulai pembicaraan dengannya saya selalu takut untuk untuk memulai pembicaraan dengannya lingkungan baru: saya tidak dapat beradaptasi dengan cepat kadang-kadang membutuhkan waktu yang lama bagi saya untuk dapat beradaptasi saya enggan untuk beradaptasi di lingkungan baru tersebut mudah sekali bagi saya untuk beradaptasi fika teman saya sedih/murung : saya akan berusaha menghiburnya saya tidak mau mengajaknya untuk bercakap-cakap karena sedang sedih/murung saya tidak peduli teman saya sedang sedih atau murung, jadi saya memperlakukannya seperti biasa D__kadang-kadang ‘@- Mendengar keluhan orang lain: A” merupakan pekerjaan yang sia-sia 8. seringkali saya lakukan bila teman saya membutubkannya . jarang sekali sava lakukan Karena saya lebih senang berkeluh kesah kepada orang lain daripada mendengarkan keluh kesah orang lain b_hal yang tidak terlalu penting dalam berteman 5. Saya termasuk: A. orang yang sulit untuk bergaul dengan orang lain 8 orang yang memiliki sekelompok teman-teman bermain yang dapat saya percayai . orang yang tidak pernah membedakan latar belakang seseorang untuk berteman orang yang kadang-kadang sulit mempercayai teman sendiri ‘Ketika akan berangkat sekolah/pergi ke luar rumah : A. seringkali saya mencium tangan orang tua terlebih dahulu dan meminta jin untuk keluar rumah 8. saya jarang sekali pamit kepada orang tua ¢. saya hanya mengucapkan salam saja D_saya tidak pernah mencium tangan orang tua untuk berpamitan 7, Ketika teman saya berulang tahu jarang sekali saya mengetahui/mengingat teman saya berulang tahun saya hanya mengucapkan selamat ulang tahun saja kepada semua teman, termasuk teman dekat saya selalw tidak mengetahni kapan teman saya berulang tahun saya akan memberikan hadiah kepada sebagian dari teman dekat saja Tabel 5. Kuesioner Empati Pernyataan “saya dalam enam bulan lalu” 1. Ketika teman saya sedih dan murung? E Saya tidak mau mengojaknya bercakap-cakap F Saya tidak peduli teman saya sedang sedih atau murung dan memperlakukannya seperti biasa G Kadang-kadang saya enggan untuk mendekati teman yang sedang sedih/murang H_Saya akan berusaha menghiburnya @, Mendengarkan keluhan orang lain? A” Merupakan pekerjaan yang sia-sia 8 Hal yang tidak terlalu penting dalam berteman ©. Jarang sekeli saya lakukan karena saya lebih senang berkelubkesah kepada orang lain daripada mendengarkan keluh kesah orang lain DL Seringkali saya lakukan bila teman saya membutubkannya Ketika teman saya berulang tahw A. Saya selalu tidak mengetahui kapan teman saya berulang tahun 8 Jarang sckali saya mengetahui/mengingat teman saya berulang tabun ©. Saya akan mengucapkan selamat ulang tahun kepada sebagian dari teman dckat saje ©. Saya akan mengucapken sclamat ulang tahun kepada semua teman, termasuk teman dokat saya @- Mengenai teman saya yang sedih : E Tidak penting bagi saya untuk mengetahuinya F. Sulit bagi saya mengetahui apakah teman saya sedang menghadapi mesaleh atau sedang bersedih . Kadang-kadang saya dapat mengetahui jika teman saya sedang menghadapi masalah atau sedang bersedih H. Saya selalu dapat mengetahui jika teman saya sedang menghadapi masalah atau sedang bersedih Ketika orang lain membutuhkan bantuan saya = E Saya hanya akan membantu jika saya mengenal orang tersebut dengan baik F Sulit bagi saya untuk membantu orang yang kurang dekat dengan saya G. Kadang-kadang saya membantu setiap orang yang membutuhkan bantuan H_Saya akan selalu berusaha membantu setia orang yang membutubkan bantuan ©. Saya termasuk: E orang yang menganggap rahasia teman sebagai sesuatu yang tidak penting F orang yang sulit menjaga rahasia teman G. orang yang kadang-kadang membocorkan rahasia teman H._ orang yang selalu dapat membocorken rahasia teman Tabel 5. (Lanjutan) 7. Orang menilai saya: ‘A. orang yang tidak peduli terhadap urusan orang lain B. orang yang sulit untuk memperhatikan orang lain yang sedang kesusahan C. orang yang kadang-kadang peduli terhadap kesusahan orang lain D. orang yang selalu peduli terhadap kesusahan dan kesedihan orang lain a ‘erhadap pandangan teman yang herbeda sa} A. tidak mau menerima pandangan tersebut B. tidak mudah bagi saya untuk menerima dan memahami pandangan tersebut C. kadang-kadang saya mau menerima dan memahami pandangan tersebut D. saya selalu berusaha untuk menerima dan memahami pandangan tersebut ‘Tentang saya dalam menanggapi harapan yang baik dari orang lain ‘A saya tidak peduli dengan apa yang diharapkan orang lain dari saya B. tidak mudah bagi saya untuk berbuat sesuai dengan harapan orang lain C. kadang-kadang saya melakukan tindakan sesuai dengan yang diharapkan orang lain D. saya selalu berusala untuk melakukan apa yang diharapkan orang lain dari saya 10. Mengenai kebahagiaan orang lain: ‘A. tidak ada cukup waktu saya memikirkan kebahagiaan orang lain B. sulit bagi saya untuk memikirkan kebahagiaan orang lain C. kadang-kadang aya memikirkan kebahagiaan orang lain D._saya selalu memikirkan tentang hal yang dapat membahagiakan orang lain. 8 HASIL PENELITIAN Alat ukur ini sudah digunakan dalam beberapa penelitian yaitu Hubungan Pola Pengasuhen di Masa Lalu dengan Keverdasan Emosional (EQ) pada Remaja (Tanmella, L., 2002), Pengeruh Gaya Pengasuhan Orangtua, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Kognitif terhadap Prestesi Belajar Remaja SMU( Yalisinta, F., 2002), Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kenakalan Remaja (Widiana, S., 2002), serta Pengaruh Kuolitas Perkawinan, Pengasuhan Anak dan Kecerdasan Emosional Techadap Prestasi Belajar Anak (Nurani, A.S., 2004). Secara umum hasil penelitian Tanmella (2001) meaunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola pengasuhan dengan kecerdasan emosional. Secara spesifik basil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara interaksi pengasuh- anak dengan kemampuan mengenali emosi, pola asuh afeksi dengan kemampuan ‘mengelola emosi, pola asuh disiplin dengan kemampuan memotivasi diri, pola ash sosial dengan seni membina hubungan. Pada penelitian ini alat ukur kecerdasan emosional belum dianalisis reliabilitas internalaya dengan koefisien Alpha Cronbach. Penelitian Widiana, $ (2002) menunjukken bahwa alat ukur kecerdasan emosi memiliki koefisien reliabilitas 10.673 (mengenali emosi dir), 1=0.6883, (mengelola emosi diri), +0287 (memotivasi diri), 40.775 (membina hubangan). Hasil penclitien menunjukkan bahwa Kecerdasan_ emosional berhubungan dengan kenakalan pelajar, semakin baik kemampuan mengenali emosi, semakin rendah kenekalan umum dan kenakalan kriminal. Sunarti dan Yulisinta (2002) memodifikasi alat wkur Sunarti dan Tanmella (2001) dengan menambahkan_aspek empati. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan metode internal konsistensi Alpha Cronbach menunjukkan bahwa alat ukur kecerdasan emosional yang dikembangkan memiliki nilai 0 820 dengan rineian masing-masing aspek adalah 4=0.4678 (mengenali emosi diri), =0.578 (mengelola emosi), 4=0.693 (memotivasi diri), A=0.685 (empati), dan A=0.643 (seni, membina hubungan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara gaya pengasuhan anak dengan kecerdasan emosional anak, serta hubungan antara kecerdasan emosional dengan kecerdasan kognitif anak. Hasil analisis| regrest menunjukkan bahwa kerakteristik keluarga, gaya pengesuban anak, kecerdasan emosional, dan kecerdasan kognitif berpengaruh terhadap prestasi belajer anak (R2=0.609). Penelitian Nurani, A.S (2004) menggunakan alat ukur kecerdasan emosional Sunarti dan Yulisinta(2002) dengan lima aspek (memasukkan seni membina hubungan). Hasilnya menunjukkan bahwa kecerdasan emosional anak bechubungan dengan kualitas perkaisinan orang tua dan pengasuhan anak, juga dengan prestasi belajar anak. Bersama-sama dengan kualitas perkawinan dan pengasuhan anak, kecerdasan emosionsl anak berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Daftar Pustaka Tanmella, L. 2002. Hubungan Pola Pengasuhan di Masa Lalu dengan Kecerdasan Emosional (EQ) pada Remaja. Skripsi Pada Jurusan Gizi Masyarakat dan ‘Sumberdaya Keluarga. Tidak Dipublikasikan. Widiana, S., 2002. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kenakalan Remaja. Skripsi Pada Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Tidak Dipublikasikan. Yolisinta, F., 2002. Pengaruh Gaya Pengasuhan Orangtua, Kecerdasan Emosional, dan Kecordasan Kognitif terhadap Prestasi Belajar Remaja SMU. Skripsi Pada Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Tidak Dipublikasikan, Norani, AS, 2004. Pengaruh Kualitas Perkawinan, Pengesuhan Anak dan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Anak. Skripsi Pada Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Tidak Dipublikasikan.

Anda mungkin juga menyukai