Konsumsi Antara diperkirakan dalam neraca nasional tahunan yang
disusun menggunakan hasil dari survei yang berbeda dan laporan administrasi. Perkiraan ini dipecah berdasarkan tingkat produk/aktivitas, menggunakan prosedur yang sama dengan produksi domestik. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga diestimasi dengan menggunakan pendekatan arus barang, dilengkapi dengan sumber data lainnya dalam neraca nasional tahunan. Data disusun di tingkat produk yang rinci dan digunakan dalam penyusunan SUT. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah diestimasi melalui catatan anggaran pemerintah di berbagai tingkat dan badan-badan lokal. Data berkaitan dengan pengeluaran untuk gaji, barang dan jasa oleh pemerintah pusat yang tidak terlibat dengan kegiatan komersial. PMTB dihitung dari penjumlahan kompensasi tenaga kerja, pembelin barang dan jasa (termasuk perbaikan dan pemeliharaan), dan perkiraan Konsumsi Modal Tetap (CFC) dikurangi penerimaan atas penjualan jasa pemerintah. Pembentukan Modal Tetap Bruto agregat berdasarkan pada pendekatan arus barang. Pendekatan ini menggunakan ketersediaan neto dari barang modal yang menggunakan nilai dari produksi domestik dan impor neto yang disesuaikan dengan berbagai margin. Perkiraan barang PMTB berdasarkan pada data output yang berasal dari ASI dan survei perusahaan, dokumen anggarn pemerintah, dan laporan tahunan koorporasi, survei pertanian, dan statistik ekspor impor. India juga memperkirakan barang- barang berharga pada sisi penawaran dasar dan termasuk estimasi dalam PMB. Perubahan Inventori : barang, terutama berdasarkan ASI, survei perusahaan, dokumen anggaran, dan laporan tahunan koorporasi. Biasanya memberikan informasi mengenai perubahan dalam bahan baku, toko, bahan bakar, barang setengah jadi dan barang jadi. Nilai dari bahan baku, bahan bakar dan toko termasuk kedalam konsumsi industri sementara barang jadi dan setengah jadi merupakan bagian dari produk utama. Data Ekspor Barang dan Jasa serta prosedur sdigunakan untuk mengestimasi ekspor dalam SUT. Hal yang sama juga berlaku bagi perkiraan impor. Nilai Tambah Neraca Nasional tahunan menyediakan informasi tentang pendapatan dari GDP, namely, kompensasi tenaga kerja, surplus isaha, pajak dikurangi subsidi dalam proses produksi dan Konsumsi Modal Tetap (CFC) untuk 17 industri. Kompensasi Tenaga Kerja dibagi kedalam 32 industri dengan menggunakan hasil survei angkatan kerja dan ASI. Pajak dan Subsidi Produksi terdapat di dalam dokumen anggaran pemerintah dan ditampilkana terpisah di dalam neraca nasional. Depresiasi/ Penyusutan untuk 17 industri disusun mengikuti metode inventori yang terus menerus di dalam neraca nasional. Konsumsi Modal Tetap (CFC) untuk 17 industri dibagi menjadi 32 industri di dalam SUT pada dasar output bruto. Surplus Usaha diperlukan sebagai sisa.