OLEH:
Fakultas Ekonimi
Universitas Jember
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Akuntansi keuangan daerh merupakan salah satu bagian penting dari pengelolaan keuangan
daerah yang mencakup keseluruhan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penetausahaan,
Akuntansi, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan Keuangan daerah. Pengelolaan
keuangan daerah khususnya yang berkenaan dengan akuntansi, pelaporan dan
pertanggungjawaban mengacu pada peraturan perundang-undangan yaitu antara lain UU Nomor
17 tahun 2003 tentang keuangan Negara, UU Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara, UU Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah, peraturan pemerintan Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, peraturan pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah, Peraturan Pemerintan Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentan Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Untuk menyelenggarakan akuntansi pemerintah daerah, kepala daerah menetapkan sistem
akuntansi pemerintahan daerh dengan mengacu pada peraturan daerah tentang pokok-pokok
pengelolaan keuangan daerah. Sistem akuntansi pemerintahan daerah disusun dengan
berpedoman pada prinsip pengendalian internentitas pelaporan dan entitas akuntansi yang
menyelenggarakan sistem akuntansi pemerintahan daer
B. Rumusan masalah
1. Menjelaskan lingkup akuntansi keuangan daerah.
2. Menjelaskan proses akuntansi keuangan daerah.
3. Menjelaskan akuntansi anggaran SKPD.
4. Menjelaskan akuntansi pendapatan SKPD.
5. Menjelaskan akuntansi belanja SKPD.
6. Menjelaskan akuntansi asset tetap SKPD.
7. Menjelaskan akuntansi selain kas SKPD.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LINGKUP AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
Mengacu pada peraturan perundang-undangan seperti yang disebutkan diatas pada latar
belakang, sistem akuntansi pemerintah daerah dilaksanakan oleh:
1. Pejabat Pengelola Keuangan (PPKD) pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan daerah (SKPKD),
dan
2. Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD) pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Sistem akuntansi pemerintahan daerah secara garis besar terddiri atas 4 (empat) prosedur
akuntansi, yaitu:
1. Prosedur akuntansi penerimaan kas.
Prosedur akuntansi penerimaan kas meliputi serangkaian proses mulai dari pencatatan,
penggolongan, dan peringkasan transaksi dan atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan
dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkenaan dengan penerimaan kan
pada Satuan Kerja pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) yang dapat dilaksanakan secara
manual maupun tjerkomputerisasi.
KESIMPULAN
Simpulan
Mengacu pada peraturan perundang-undangan seperti yang disebutkan diatas pada latar
belakang, sistem akuntansi pemerintah daerah dilaksanakan oleh:
1. Pejabat Pengelola Keuangan (PPKD) pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan daerah (SKPKD),
dan
2. Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD) pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Sistem akuntansi pemerintahan daerah secara garis besar terddiri atas 4 (empat) prosedur
akuntansi, yaitu:
1. Prosedur akuntansi penerimaan kas.
2. Prosedur akuntansi pengeluaran kas.
3. Prosedur akuntansi selain kas.
4. Prosedur akuntansi asset.
BAB IV
DAFTAR PUSAKA
http://anwar-akuntansi-unsulbar.blogspot.co.id/2012/11/makalah-akuntansi-pemerintahan.html