Biodiesel Dari Minyak Nabati PDF
Biodiesel Dari Minyak Nabati PDF
H2C-O-C-R1
HC- O- C-R2
H2C-O-C-R3
R adalah metode kimia untuk menyatakan suatu gugus alkil sebagai bagian dari
suatu rantai panjang, seperti yang terdapat pada asam lemak. Setiap asam lemak
yang tidak terikat pada suatu molekul trigliserida dalam lemak atau minyak
disebut dengan Asam Lemak Bebas (ALB)(Ketaren, 1986).
Biodiesel
Biodiesel tidak mempunyai pengertian yang jelas, tetapi biodiesel
merupakan minyak nabati murni yang digunakan sebagai bahan bakar diesel yaitu
alkil ester yang dihasilkan dari minyak nabati atau lemak hewani, ataupun
pencampuran bahan bakar diesel konvensional dengan minyak nabati atau dengan
alkil ester. Sedangkan menurut ASTM (American Society for Testing and
Materials) biodiesel merupakan mono alkil ester yang mempunyai rantai asam
lemak yang panjang yang diturunkan dari lipid dan dapat diperbaharui seperti
minyak nabati atau lemak hewani digunakan pada mesin pembakaran dengan
tekanan (mesin diesel), (Helzamy, 2004).
Biodiesel memiliki keuntungan antara lain:
1. Tidak memerlukan energi yang terlalu besar untuk memproduksinya,
karena biodiesel dapat direaksikan dengan proses transesterifikasi pada temperatur
rendah (<100C) pada tekanan atmosfer
2. Produk samping yang dihasilkan dari proses pembuatannya yaitu gliserol dapat
bernilai jual, karena gliserol tersebut merupakan bahan baku pembuatan
produk lainnya seperti sabun, deterjen, kosmetika, dan lain sebagainya
3. Emisi yang dihasilkan dari pembakaran biodiesel ini rendah bila dibandingkan
dengan emisi hasil pembakaran bahan bakar diesel konvensional
4. Biodiesel ini mudah terurai di alam oleh mikroorganisme
5. Biodiesel tingkat keracunannya rendah
6. Biodiesel aman dalam proses penyimpanan, karena memiliki flash point yang
tinggi
7. Biodiesel merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui
Biodiesel atau alkil ester dapat diolah lebih lanjut menjadi berbagai produk
oleokimia yang biasanya dibuat dari asam lemak nabati, Apabila harga jual
biodiesel kurang menarik, pengolahan biodiesel lebih lanjut menjadi produk-
produk oleokimia dari metil ester ternyata lebih menguntungkan karena bahan
baku ini tidak korosif, lebih tahan terhadap ooksidasi dan tidak mudah berubah
warna.
Selain itu juga, biodiesel juga dapat dijadikan sebagai bahan baku
pembuatan sukrosa yang nantinya dapat dikonsumsi oleh manusia, yaitu berupa
gula polyester. Gula polyester ini dihasilkan melalui proses transesterifikasi
dengan menggunakan katalis basa, yaitu dangan mereaksikan karbohidrat dengan
asam lemak metal ester dan dengan bantuan katalis natrium metoksida.
Alkanomides
Isopropil
ester
RCOOCH3
FAME
Fatty
Sukrosa
alcohol
Biodiesel
Alkohol
Alkohol yang biasa digunakan pada pembuatan biodiesel adalah metanol
dan etanol. Metanol memiliki kelebihan lebih mudah bereaksi dan leih stabil
dibandingkan dengan etanol. Kerugian metanol merupakan zat yang beracun dan
berbahaya, metanol sangat mudah terbakar, bahkan lebih mudah terbakar bila
dibandingkan bensin. Metanol berwarna bening seperti air, mudah menguap,
mudah terbakar, dan mudah bercampur dengan air.
Metanol dan etanol yang dapat digunakan hanya yang murni 100%.
Metanol merupakan alkohol yang paling banyak digunakan dalam pembuatan
biodiesel. Metanol disukai karena hanya memiliki satu rantai ikatan karbon,
sedangkan etanol memiliki dua ikatan karbon. Metanol lebih murah dan lebih
mudah memperoleh pemisahan gliserin dibandingkan dengan etanol. Etanol lebih
aman, tidak beracun dan dibuat dari hasil pertanian, sedangkan metanol
mengandung uap yang berbahaya bagi makhluk hidup dan terbuat dari batubara.
Etanol memilik sifat yang sama dengan metanol yaitu memiliki warna yang
bening seperti air, mudah menguap, mudah terbakar dan mudah tercampus dengan
air. Pemisahan gliserin dengan menggunakan etanol lebih sulit dibandingkan
dengan metanol, dan apabila tidak berhati-hati akan menimbulkan emulsi.
Metanol memiliki densitas 0,7915 sedangkan etanol memiliki densitas sebesar
0,79.
Katalis
Untuk memisahkan minyak nabati perlu ditambahkan katalis. Katalis
adalah zat yang digunakan untuk mempercepat reaksi antara zat-zat lain. Katalis
yang mungkin digunakan adalah natrium hidroksida atau kalium hidroksida.
Katalis akan memecahkan minyak nabati dan melepaskan ester, begitu ester
bebas, mereka akan menempel pada alkohol. Sedangkan katalis dan gliserol akan
mengendap. Jumlah katalis yang digunakan harus tepat. Pemakaian katalis yang
terlalu sedikit akan menyebabkan minyak dan alkohol tidak bereaksi, apaila
jumlah katalis yang digunakan terlalu banyak akan menyebabkan campuran
teremulsi.
Gliserin
Gliserin adalah larutan yang berwarna jernih, tidak memiliki bau, kental
dan menyerap air. Gliserin memiliki rasa manis, hampir 0,6 kali rasa manis
sukrosa. Gliserin mudah bercampur dengan air dan alkohol. Gliserin memilik titik
nyala 176C dan titik didih 290C. Gliserin memiliki berat molekul 92,09
gram/mol. Gliserin yang dihasilkan dari pembuatan biodiesel dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan sabun. Cairan ini dapat dibuang langsung ke tanah
dan akan diserpa oleh bakteri dan mikroba. Gliserin tidak beracun, dan mudah
terurai dan tidak akan membahayakan makhluk hidup.
Transesterifikasi