Anda di halaman 1dari 3

Beberapa Petunjuk Dalam Menggapai Cita-

cita
January 22, 2011

Sodara-sodara, sebagai muslim seharusnya kita punya suatu cita-cita. Yaitu dengan tujuan agar
keadaan kita di masa depan lebih baik dari pada sekarang ini. Dan ketahuilah, seseorang hari ini
disebut sukses apa bila hari ini dia lebih baik dari hari kemaren.

Contoh: Iedul-Adha kemaren saya tidak Qurban karena saya tidak punya dan tidak mampu
membeli hewan Qurban. Maka saya punya cita-cita bahwa saya akan melaksanakannya pada
Iedul Adha yang akan datang.

Contoh lainnya: Tahun ini saya ingin punya toko untuk jualan di pinggir jalan raya

Kita bisa memiliki cita-cita seperti itu atau yang lebih besar dari itu. Maka yang harus kita
ketahui adalah bagai mana cara kita menggapainya?

Karena apa yang mereka sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepada
mereka; maka yang harus kita lakukan dalam menggapainya ialah:

1. Carilah rezki disisi Allah, karena Allah-lah yang menciptakan manusia dan Allah-lah yang
memberi rezki kepada mereka

2. Beribadahlah kepada Allah.

Perhatikanlah ayat berikut:

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),


bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia
berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. 2:186)

Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa jika kita memohon sesuatu kepadaNya maka kita
harus memenuhi segala perintahnya. Makanya kita harus beribadah pada-Nya. karena tidaklah
Allah menciptakan kita kecuali untuk beribadah.

3. Bersyukurlah kepada-Nya.

Setelah kita berusaha mencari rezki disisi-Nya dan beribadah pada-Nya maka yang ketiga
bersyukur kepada-Nya.

Dan takala Rabbmu memalumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nimat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nimat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih. (QS. 14:7)
Demikianlah, dan dalam menggapai cita-cita ini, kita harus bekerja dengan sungguh-sungguh.
Harus berusaha mencari Rezki dan beribadah agar Allah mengabulkan keinginan kita dan
bersyukur kepada-Nya agar Allah menambah nimat kepada kita.

Hadirin, namun sebelumnya kita harus berfikir terlebih dahulu tentang keinginan kita. Apakah
kita hanya bercita-cita agar mendapatkan kebaikan dunia, atau agar mendapat kebaikan di
akhirat?

Barangsiapa yang menghendaki pahala dunia, maka disisi Allah-lah pahala dunia dan
akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. 4:134)

Apakah ada orang yang beribadah kepada Allah karena menginginkan kebaikan di dunia ini?

Mari kita perhatikan contoh Doa orang yang menginginkan kebaikan dunia ini setelah
melaksanakan ibadah haji dalam ayat berikut:

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut)
Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau
(bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang mendoa:
Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan tiadalah baginya bahagian (yang
menyenangkan) di akhirat. (QS. 2:200)

Hanya memberi tahu bahwa jika cita-cita kita adalah mengharapkan kebaikan dunia maka
hasilnya akan seperti ini:

Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan
dirugikan. (QS. 11:15)

Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di
akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan (QS. 11:16)

Demikianlah bahwa, jika kita ingin pahala di dunia ini maka Allah akan mendatangkannya. Dan
jika kita ingin mendapatkan pahala di Akhirat maka Allah pun akan mendatangkannya. Maka
fikirkanlah terlebih dahulu tentang apa sebenarnya yang kita harapkan?!.

Dan hadirin, tentu yang lebih baik adalah kita mengharapkan kebaikan di dunia ini dan juga
kebaikan di akherat. Yaitu dengan cara berjuang di jalan Allah, seperti para Nabi yang Allah
anugerahkan kepada mereka pahala mereka di dunia dan kelak di akherat karenanya.

perhatikanlah ayat berikut:

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan
yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan
kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan
(pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur. (QS. 3:145)

Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari
pengikut (nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa
mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah
menyukai orang-orang yang sabar. (QS. 3:146)

Tidak ada doa mereka selain ucapan: Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan
tindakan-tindakan kami yang berlebih-berlebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian
kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (QS. 3:147)

Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. 3:148)

Anda mungkin juga menyukai