Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan-bahan kedokteran gigi merupakan salah satu media penularan agen infeksi kepada dokter

gigi. Menurut Miller dan Cottone yang dikutip oleh Ghahramanloo, setetes saliva mengandung 50.000

bakteri yang berpotensi patogen. Bakteri patogen ini dapat dengan mudah menyebar melalui bahan cetak,

terutama hidrokoloid ireversibel yang menjadi tempat berkumpul bakteri lebih banyak daripada bahan cetak

lainnya.

Cetakan mengandung mikroba dalam jumlah yang sangat banyak, di antaranya streptococci (100%),

staphylococci (65,4%), dan P. aeruginosa (7,7%) yang semuanya telah diketahui bersifat patogen,

mengakibatkan nosokomial, dan merupakan infeksi yang mengancam nyawa bagi orang yang memiliki

imunitas rendah.

The American Dental Association (ADA) menganjurkan bahan cetak harus dicuci terlebih dahulu

dengan air untuk menghilangkan saliva dan darah yang melekat pada bahan cetak kemudian direndam

dalam larutan disinfektan untuk menghindari terjadinya kontaminasi bakteri sebelum dikirim ke

laboratorium.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alginate
Alginat merupakan bahan cetak yang penggunaanya paling luas dalam kedokteran gigi. Keakuratan

dari model kerja selain tergantung kepada sifat-sifat fisik dan mekanik dari bahan model, juga tergantung

kepada sifat-sifat fisik dan mekanik dari bahan cetak yang digunakan.

Cetakan alginat yang mengandung 85% air dapat mengalami penyusutan yaitu menguapnya air bila

terjadi kenaikan suhu atau bila disimpan di udara terbuka dalam waktu tertentu sehingga cetakan alginat

akan mengalami kontraksi. Cetakan alginat bersifat imbibisi yakni menyerap air bila berkontak dengan air

dalam waktu tertentu sehingga akan mengembang. Selain itu, alginat juga dapat mengalami sineresis yaitu

reaksi sol yang terus berlanjut. Karena rawan terjadi ekspansi maka perlu diwaspadai terjadinya perubahan

dimensi yang dapat menyebabkan ketidakakuratan cetakan alginat.

Temperatur penyimpanan dan kontaminasi kelembaban udara merupakan faktor

utama yang mempengaruhi lama penyimpanan bahan cetak alginat. Bahan yang sudah

disimpan selama satu bulan pada suhu 65 tidak dapat digunakan dalam perawatan gigi,

karena baha tersebut tidak dapat mengeras sama sekali atau mengeras terlau cepat. Simpan

persediaan alginate pada lingkungan yang dingin atau kering.


BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Alat :

Mangkok karet dan spatula


Timbang Digital*
Stopwatch
Gelas ukur*
Sendok takar bahan cetak dan gelas ukur*
Sendok cetak dengan ukuran sesuai pasien
Penggaris
Pensil

Bahan :

Kain lap putih untuk alas kerja ukuran 30 cm x 30 cm


Tissue
Sarung tangan dan masker
Bahan cetak irreversible Hydrocolloid (alginate normal setting)
Air
Kotak kubus dengan bagian atas terbuka ukuran 4 x 3 x 3 cm sebanyak 3 kotak kubus

Ket : *disediakan

3.1 Cara Kerja

1. Persiapan
a. Meja kerja di alas dengan lap kerja
b. Menyusun dan mempersiapkan alat dan bahan
2. Pengadukan alginate (kotak kubus)
a. Lakukan pengadukan alginate dengan rasio W/P air
b. Masukkan air terlebih dahulu kemangkok lalu alginate
c. Aduk menggunakan spatula dan membentuk angka delapan, dan kemudian tekan adonan kesisi
bowl dengan spatula sambil memutar bowl dengan tangan yang lain. Hal ini dilakukan untuk
mengeluarkan gelembung udara.
d. Aduk bahan hingga semua bubuk tercampur dengan baik, bila terdapat sisa bubuk, adonan yang
baik tidak akan terbentuk dan sifat bahan menjadi kurang sempurna.
e. Waktu pengadukan (mixing time) 20-30 detik.
f. Masukkan alginate kedalam kotak kubus dan hitung setting time.
g. Membuka kotak kubus kemudian merapikan gips dengan pisau gips menjadi ukuran 3,5 x 2,5 x
2,5 menggunakan penggaris dan pensil.
3. Menghitung porositas dan dimensi kubus alginate
a. Potong kubus alginate menjadi 2 bagian dan hitung porositasnya
b. Bandingkan tekstur antara ketiga kubus alginate
c. Ukur dimensi kubus yang sudah dipotong dua
d. Hasil potongan I direndam air dan potongan II dibiarkan di udara terbuka
e. Ukur dimensi kedua potongan kubus tersebut

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL

NO Percobaan Mixing Setting Jumlah Ukur Dimensi (PxLxT)


. W/P Rasio Time Time Porositas Awal Sesudah Sesudah
Direndam Dibiarkan Di
Air Udara
Terbuka
1 45ml/25gr 20 detik 1.00 204 1.7 cm
2 50ml/25gr 20 detik 1.08 1.7 cm
3 55ml/25gr 20 detik 1.20 1.7 cm

4.2 PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN

Alginat merupakan bahan cetak yang penggunaanya paling luas dalam kedokteran gigi.

Keakuratan dari model kerja selain tergantung kepada sifat-sifat fisik dan mekanik dari bahan model, juga

tergantung kepada sifat-sifat fisik dan mekanik dari bahan cetak yang digunakan.

Cetakan alginat yang mengandung 85% air dapat mengalami penyusutan yaitu menguapnya air bila

terjadi kenaikan suhu atau bila disimpan di udara terbuka dalam waktu tertentu sehingga cetakan alginat

akan mengalami kontraksi. Karena rawan terjadi ekspansi maka perlu diwaspadai terjadinya perubahan

dimensi yang dapat menyebabkan ketidakakuratan cetakan alginat.

5.2 SARAN

Setiap karya tulis tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, serta banyak karya tulis yang penulisan
kalimatnya kurang benar dan tidak sesuai kaidah penulisannya, semoga karya tulis ini bisa bermanfaat
bagi seluruh yang membacanya. Semoga penulisan karya tulis selanjutnya bisa lebih baik dan sempurna
dari karya tulis ini.

Anda mungkin juga menyukai