Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang

Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimisi komponen-

komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif

sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berkaitan

dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam

suatu sampel. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penentapan berapa banyak suatu zat

tertentu yang terkandunng dalam sutu sampel.

Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu, identifikasi dan pemisahan,

aspek ini didasari oleh kelarutan, keasaman, kebasaan, pembentukan senyawa

kompleks, oksidasi-reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. Analisi kualitatif biasanya

diguakan dalam identifikasi kation dan anion dengan melakukan uji sesifik. Uji spesifik

dilakukan dengan penambahan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan

larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu.

Berdasarkan hal tersebut maka percobaan identifikasi kation dan anion ini dilakukan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara identifikasi kation secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik ?

2. Bagaimana cara identifikasi anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik ?

C. Tujuan Percobaan

1. Identifikasi adanya kation secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik.

2. Identifikasi adanya anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik.

1
D. Manfaat Percobaan

Manfaat dari percobaan yaitu dapat mengetahui unsur-unsur yang termasuk

golongan kation dan anion dan mengetahui perubhan yang terjadi jika ditambahka

dengan reagent yang ada.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Kation dan Anion

Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air laut,

sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur

logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non

logam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk

menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis

kualitatif. Untuk senyawa anorganik disebut analisis kualitatif anorganik

Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif.

Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode

analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi,

spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi

yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia

untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang

sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati

langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan

informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya.

1.Warna beberapa ion dalam pelarut air

Beberapa logam mempunyai warna nyala yang spesifik sehingga dapat dilakukan

sebagai salah satu cara untuk identifikasi kation tersebut.

3
2.Warna nyala beberapa logam

Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi kimia seperti

reaksi asam basa, redoks, kompleks, dan pengendapan. Hukum kesetimbangan massa

sangat berguna untuk menentukan ke arah mana reaksi berjalan.

Prosedur pertama kali yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak

diketahui adalah membuat contoh (sampel) yang dianalisis dalam bentuk cairan

(larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji terhadap ion-ion

yang mungkin ada. Sebelum mengidentifikasi berbagai konsentrasi dalam suatu

campuran ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses

pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut. Kemudian di

adakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan

dengan menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau

endapan berwarna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu.

Dalam pelaksanaan analisis kualitatif anorganik banyak digunakan reaksi-reaksi

yang melibatkan pembentukan ion kompleks. Suatu ion atau molekul kompleks terdiri

dari satu atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat dengan atom pusat tersebut. Atom

pusat memiliki bilangan koordinasi tertentu yang menunjukkan jumlah ruangan yang

tersedia di sekitar atom pusat.

Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi

basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam

larutan. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan untuk analisis

semimikro dengan hanya modifikasi kecil.

4
Pembentukan kompleks dalam analisa kualitatif digunakan untuk :

1. Uji-uji spesifik

Beberapa reaksi pembentukan kompleks yang sangat peka dan spesifik dapat

digunakan untuk identifikasi ion. Berikut ini beberapa reaksi pembentukan kompleks

yang sering digunakan dalam analisis kualitatif:

Cu2+(biru) + 4NH3- [Cu(NH3)4]2+(biru tua)

Fe3+ SCN- [Fe(SCN-)6]3-

Ni2+ dimetilglioksim(DMG)

2. Penutupan (masking)

Ketika menguji suatu ion spesifik dengan suatu pereaksi, mungkin akan muncul

gangguan karena adanya ion lain yang ada dalam larutan. Gangguan ini dapat dicegah

dengan menambahkan pereaksi yang disebut zat penutup, yang membentuk kompleks

yang stabil dengan ion pengganggu. Ion yang akan diidentifikasi tidak perlu lagi

dipisahkan secara fisika. Misalnya, pada uji kadmium dengan H2S dengan adanya

tembaga. Ion tembaga dapat bereaksi dengan H2S juga, karena itu perlu ditutupi dengan

cara pembentukan kompleks dengan CN- menjadi [Cu(CN)4]2-, dimana kompleks

tetrasiano ini tidak akan membentuk endapan tembaga sulfida. Sedangkan kompleks

[Cd(CN)4]2- tetap dapat membentuk endapan kadmium sulfida.

3. Pelarutan kembali endapan

Pembentukan kompleks dapat menyebabkan kenaikan kelarutan, sehingga suatu

endapan dapat larut kembali. Contohnya pada endapan AgCl jika ditambahkan NH3

5
maka endapan tersebut akan larut kembali. Hal ini terjadi karena terbentuknya kompleks

Ag+ dengan NH3membentuk kompleks [Ag(NH3)2]+.

B. Analisis Kation

Analisis kation dapat memberikan kepastian hasil uji jika dalam sampel

mengandung suatu macam kation. Untuk itu diperlukan metode pemisahan kation dari

campurannya. Pemisahan kation cara-caranya pada prinsipnya dilakukan adalah

sebelum uji reaksi dilakukan kation dipisahkan terlebih dahulu dari campurannya.

Setelah kation dipisahkan kemudian dilakukan uji reaksi yang dapat dilihat hasilnya

yaitu endapan atau warna keduanya. Cara ini membutuhkan sampel yang agak banyak

lebih kurang 10 mL tergantung kepekaan larutan sampel.

Kation-kation golongan pertama membentuk klorida-klorida yang tidak larut.

Namun, timbal klorida sedikiut lairut dalam air, dan karena itu timbal tidak pernah

mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer. Kelarutan

merkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat diatas. Bromida dan iodida juga tidak

larut, seangkan pengendapan timbal halida tidak sempurna dan endapannya mudah larut

dalam air panas. Asetat-asetat lebih mudah larut, meskipun perak asetat bisa mengendap

dari larutan yang agak pekat. Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan

reagensia yang jumlahnya ekuivalen. Kation golongan 1 mengandung kation logam

yang terendapkan sebagai senyawa klorida yang tidak larut. Kation-kation ini dapat

diendapkan dengan pereaksi asam klorida.

6
Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari

larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan cara

sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan yang masih berisi

sebagian besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok kation baru.

Jika dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka

kation-kation tersebut dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil,

demikian seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu

kation. Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutan dilakukan untuk

memisahkan kation menjadi beberapa kelompok.

Kation-kation golongan kedua menurut tradisi dibagi kedalam dua sub

golongan, sub golongan tembaga dan dan sub golongan arsenik. Dasar teori dari

pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam ammonium polisulfida.

Sementara sulfida dari golongan tembaga tak larut dalam reagensia ini, sulfida dari sub

golongan arsenik melarut dengan membentuk garam ion.

C. Analisis Anion

Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan

jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron

untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam

dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion.

Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang

terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+,

7
Fe3+, S22-, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini

mengandung hanya satu atom.

Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif

lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan

minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai

berikut :

1. Golongan sulfat:

SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-. Anion-anion ini

mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.

2. Golongan halida :

Cl-, Br-, I, S2-

Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).

3. Golongan nitrat :

NO3-, NO2-,C2H3O2-.

Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3OO- .

Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada

analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji analisis

anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan

kelarutannya.

8
BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. UJI KATION 1
Hari/tanggal : Selasa,29 Oktober 2013
Alat dan bahan:

- Tabung reaksi + rak - Larutan HgNO3 1


- Pipet tetes
- Sikat tabung - Aquadest
- Larutan AgNO 13 -
- Larutan Pb2 ( NO3 )2 1

Pereaksi :
- HCl 2 N
- NaoH 1
- NH4OH
- K2CrO4 1
- NH4OH pekat
-
Prosedur kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Saiapkan 12 tabung reaksi
3. Ambil 3 tabung reaksi bersih dan isi masing-masing tabung dengan
sampel berikut :
- Tabung pertama isi 2 cc AgNO 1 3

- Tabung kedua isi 2 cc Pb2(NO3)2 1


- Tabung ketiga isi 2 cc HgNO 1
3

4. Tabung bekas percobaan di cuci bersih, kemudian percobaan diulangi


seperti pada nomor 1 di atas,tetapi reagen yang ditambahakan adalah
NaoH 1 tetes sampai berlebihan (kira-kira 5 ml).
5. Percobaan yang sama dilakukan, tetapi reagen diganti berturut-turut
dengan :
- NH4OH pekat
- KI 10

9
- K2CrO4 1
6. Campur kan masing-masin gtabung dengan larutan yang berbeda-beda
yaitu 5 tetes HCl 3 tetes.
7. Amati hasil reaksi dan foto hasil reaksi baik sebelum mau pun sesudah .

10
- - SAMPEL - SAMPEL+REA - REAKSI KIMIA - KETERANGA
NO SEBELUM GENT N
- - Pb - Pb(CH3COO)2- - -
1 - (Tidak +HCl - -
berwarna) - - -
- -
-
- - Endapan
- Pb(CH3COO)2+HCl PbCl
- Putih
+2CH3COOH
-
- -
-
-
-
- Pb(CH3COO)2- - -
+NaOH - -
- - -
- - -
- - Pb(CH3COO)2+NaOH - Endapan
- -
-
Putih
- Pb(OH)2+2NaCH3COO
-
-
-
- Pb(CH3COO)2- - -
+KI - -
- - -
- - -
- - Pb(CH3COO)2+KI - Endapan
- PbI2+2KCH3COO kuning
- - muda
- - -
- - -
- - -
- - -
- Pb(CH3COO)2+ - Pb(CH3COO)2+K2CrO4 - Endapan
K2CrO4 - PbCrO4+2KCH3COO kuning muda
- -
-
-
-
-
-
-
-
- - Hg - HgNO3+HCl - -
2 - (Tidak - - -
berwarna) - - -
- - -
- - HgNO3+HCl HgCl + HNO3 - Endapan
- putih
-
-
-
-
- HgNO3+NaOH - -
11
- - -
- - -
- - -
- - HgNO3+NaOH HgOH+NaNO3 - Endapan
- - - AgNO3+K2CrO4 -

- -

- - AgNO3+K2CrO4
Ag2CrO4+2KNO3
-
-

12
- Pembahasan

- Sebelum direaksikan dengan reagent,semua sampel tidak


berwarna.setelah direaksikan atau ditetesi reagent yang ada, semua sampel mengalami
perubahan seperti yang ada didalam tabel.

- 1.Pb

- a.larutan Pb(CH3COO)2 ditetesi dengan HCl,mengalami perubahan dari yang


semulanya tidak berwarna menjadi endapan putih.reaksi kimianya,

- Pb(CH3COO)2+HCl PbCl +2CH3COOH

- b.larutan Pb(CH3COO)2 yang ditetesi dengan NaOH juga mengalami perubahan


yang sama yaitu endapan putih,reaksi kimianya sebagai berikut,

- Pb(CH3COO)2+NaOH Pb(OH)2+2NaCH3COO

- c.larutan Pb(CH3COO)2 ditetesi reagent KI mengalami perubahan yaitu endapan


kuning muda dan reaksi kimianya,
-
- Pb(CH3COO)2+KI PbI2+2KCH3COO
-
- d.larutan Pb(CH3COO)2 ditambahkan atau ditetesi reagent K2CrO4 juga
mengalami perubahan yang sama seperti ditambahkan KI yaitu endapan kuning
muda,dengan reaksi kimianya ialah Pb(CH3COO)2+K2CrO4
PbCrO4+2KCH3COO.
-
- 2.Hg
-
- a.larutan HgNO3direaksikan dengan reagent HCl juga mengalami
perubahan,menjadi endapan putih dengan reaksi kimianya,
-
- HgNO3+HCl HgCl + HNO3.
-
- b.larutan HgNO3 ditambahkan reagent NaOH ,berubah menjadi endapan
hitam,reaksi kimianya,
-
- HgNO3+NaOH HgOH+NaNO3
-
- c.larutan HgNO3 ditetesi dengan reagent KI ,mengalami perubahan yaitu
endapan hijau muda dengan reaksi kimianya HgNO3+KI HgI + KNO3
- d.larutan HgNO3 ditambahkan dengan reagent K2CrO4 juga mengalami
perubahan yaitu endapan merah,dengan reaksi kimianya,
-
- Pb(CH3COO)2+K2CrO4 PbCrO4+2KCH3COO
-
- 3.Ag
- a.larutan AgNO3 ditambahkan reagent HCl mengalami perubahan dari tidak
berwarna menjadi endapan putih,reaksi kimianya,
-
- AgNO3+HCl AgCl + HNO3
-
- b.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent NaOH mengalami perubahan
warna dan terdapat endapan yaitu endapan coklat dengan reaksi kimianya sebagai
berikut,
-
- AgNO3+NaOH AgOH+NaNO3
-
- c.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent KI juga mengalami perubahan
warna dan terdapat endapan yaitu endapan kuning dengan reaksi kimianya sebagai
berikut
-
- AgNO3+KI AgI+KNO3
-
- d.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent K2CrO4 juga mengalmi perubahan
warna dan terdapat endapan yaitu endapn merah dengan reaksi kimianya,

- AgNO3+K2CrO4 Ag2CrO4+2KNO3

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2. UJI KATION 2
Hari/Tanggal : Selasa,5 November 2013
Alat dan Bahan:

A. Tabung reaksi F. KCN 10%

B. Rak G. H2C

C. Sikat tabung H. KI 10%

D. Batang pengaduk I. Na2CO3 10%

E. NH4OH pekat J. Aquadest

- Pereaksinya:

Larutan CuSo4 1%

Larutan cd (No3)2 1%

Larutan Hgcl2 1%

Larutan Na2H4SO4 atau Na2H4SO3 1%

Larutan sbcl 1%

Larutan snc3/sncl 1%

NaoH 10%

Gas H2S

AgNo3 1%

Prosedur kerja
a. Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih dan isi dengan sampel berikut:

- Tabung pertama isi 2 cc CuSO4 1%

- Tabung kedua isi 2 cc Cd(NO3)2 1%


- Tabung ketiga isi 2 cc HgCl2 1%

- Tabung keempat isi 2 cc Bi(NO3)2 1%

- Ke dalam tiap tabung di tambahkan tetes demi tetes reagent NaOH 4 N


(encer) sampai berlebihan, kira-kira 3/4 tabung. Amati apa yang terjadi.

a. Cuci tabung sampai bersih kemudian tambahkan tetes demi tetes reagant
NH4OH pekat sampai berlebihan.
b. Kerjakan hal yang sama dengan reagant berikut:
- Na2CO3 10%
- KCN 10%
- KI 10%
- H2S
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- - Sampel + - reak -
Sa reagent si Ke

- - CuSO4 + - CuCO4 + -
Cu Na2CO3 Na2CO3 Bir
- - CuC
O3 + -
Na2C
O4 -
-
-
-
- - CuSO4 + - CuSO4 + 2KI - -
2KI - CuI2 Hij
- + -
K2SO
4
-
-
-
-
-
- - CuSO4 + - CuSO4 + -
2KCN 2KCN M
-
- - Cu(C
N)2
+
K2SO
4

- -
- - Cd(NO3)2 - -
Cd + Na2CO3 Cd(NO3)2+2NO2C03
- - CdC -
O3+2
Na2N -
O3
- -
Pu
-

- - Cd(NO3) + - Cd(NO3)2 + -
KCN 2KCN
-

- Pembahasan

- Pada percobaan kation golongan II A dengan menggunakan tabung reaksi


masing masing diisi oleh 4 sampel yaitu:

1. Cd(NO3)2
2. Bi(NO3)2
3. HgCl2
4. CuSO4

- Keempat sampel yang diuji cobakan direaksikan menggunakan reagent KI, KCN
dan CuSO4. Hasil percobaan diperoleh:

1. Sampel Cd(NO3)2
a. Cd(NO3)2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna putih
susu.
b. Cd(NO3)2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna putih
susu.
c. Cd(NO3)2 direaksikan dengan KI tidak menghasilkan endapan dan tidak
berwarna.
2. Sampel Bi(NO3)2
a. Bi(NO3)2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna putih.
b. Bi(NO3)2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna putih.
c. Bi(NO3)2 direaksikan dengan KI tidak menghasilkan endapan hanya saja
menghasilkan larutan kuning.
3. Sampel HgCl2
a. HgCl2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna merah
bata.
b. HgCl2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna kuning.
c. HgCl2 direaksikan dengan KI menghasilkan endapan warna orange.
4. Sampel CuSO4
a. CuSO4 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna biru
muda.
b. CuSO4 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna biru.
c. CuSO4 direaksikan dengan KI menghasilkan endapan warna coklat.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

- 3.UJI KATION 3.

Hari/tanggal :Selasa,12 November 2013


Alat dan Bahan :
- Tabung reaksi + rak
- Pipet tetes
- Pipet volume
- Sikat tabung
- aquadest
- Sampel : Reagent :
- Larutan FeSO4 1 % NaOH
- Larutan Al2(SO4)3 1 % K3Fe(CN)6
- Larutan ZnSO4 1 % K4Fe(CN)6
- Larutan Co(NO3)3 1 % K2CrO4
- Larutan (CH3COOH)2Ni 1 %
- Larutan MnSO4
Prosedur kerja
A. Uji Kation Golongan III A (Golongan Besi)
1. Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih, kemudian isi dengan sampel
berikut :
a. Tabung pertama isi 2 cc larutan FeSO4 1%
b. Tabung kedua isi 2 cc larutan Al2(SO4)3 1 %
2. Tambahkan 3-5 tetes reagent NaOH kedalam tabung reaksi yang
berisi larutan kation.
3. Homogenkan kedua larutan
4. Lihat hasil reaksi dan endapan yang terjadi
5. Lakukan cara yang sama pada reagent lain.
B. Uji kation golongan III B
1. Ambil tabung reaksi ang bersih dan isi masing-masing tabung dengan
sampel berikut :
a. Tabung reaksi isi 2 cc ZnSO4
b. tabung reaksi isi 2 cc larutan Co(NO3)3
c. tabung reaksi isi 2 cc larutan CH3COOH
d. tabung reaksi isi 2 cc larutan MnSO4
2. Tambahkan 3-5 tetes reagent NaOH kedalam tabung reaksi yang
berisi larutan kation
3. Homogenkan kedua larutan
4. Lihat hasil reaksi dan endapkan yang terjadi
5. Lakukan cara yang sama pada reagen lain.
-

-
-

-
-

- SAMPEL - SAMPEL - REAKSI - KETERANGAN


+ REAGENT

- - Fe - FeSO4 + NaOH -
F SO4 + FeOH+ Na2SO4
NaOH

- FeSO4 + - 3 FeSO4 + 2 -
K3Fe(CN)6 K3Fe(CN)6
Fe3(Fe(CN)6)2 + 3
K2SO4

- FeSO4 + - 2 FeSO4 + K4Fe(CN)6 -


K4Fe(CN)6 Fe2Fe(CN6)2 + 2
K2SO4
- Al2(S - - Al2(SO4)3 + 6 NaOH - orange
O4)3 Al2 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 kecokl
atan
-
- Al2(SO4)3 + - Al2(SO4)3 + 2 -
K3Fe(CN)6 K3Fe(CN)6 2
AlFe(CN)6 + 3K2SO4

- Al2(SO4)3 - 2 Al2(SO4)3 + 3 -
+ K4Fe(CN)6
K4Fe(CN)6 Al4(Fe(CN)6)3 + 6
K2SO4

A. Golongan III B
- NO - SAMPEL - SAMPEL + - REAKSI - KETERANGAN
REAGENT
1 - ZnSO4 - ZnSO4 + K2CrO4 ZnSO4 + K2CrO4
- ZnCrO4 +K2SO4

2 - Co(NO3)3 - Co(NO3)3 + - 2Co(NO3)3+ 3K2CrO4


- Co2(CrO4)3+ 6KNO3
K2CrO4

3 - CH3COOH - CH3COOH - 2CH3COOH + K2CrO4


- H2CrO4+ 2KCH3COO
+ K2CrO4

4 - MnSO4 - MnSO4 + K2CrO4 MnSO4 + K2CrO4


- MnCrO4 + K2SO4
- Pembahasan
- Pada perobaan kation golongan III A dan III B diberlakukan 6 sampel
untuk mengetahui adanya perubahan warna yang terjadi yaitu :
1. FeSO4
2. Al2(SO4)3
3. ZnSO4
4. Co(NO3)3
5. MnSO4
6. CH3COOH2Ni
- Keenam sampel masing-masing direaksikan dengan reagen NaOH, K4Fe(CN)6,
K3Fe(CN)6. Hasil percobaan diperoleh :

A. Sampel FeSO4
- FeSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna orange kecoklatan dan
menghasilkan endapan.
- FeSO4 ditambahkan reagen K3Fe(CN)6 menghasilkan warna biru kehitaman dan
menghasilkan endapan.
- FeSO4 ditambahkan reagen , K4Fe(CN)6 menghasilkan warna hijau kebiru biruan
dan menghasilkan endapan.
B. Sampel Al2(SO4)3
- Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen NaOH tidak mengalami perubahan warna.
- Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen K3Fe(CN)6 menghasilkan warna hijau
- Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen , K4Fe(CN)6 tidak mengalami perubahan
warna.
C. Sampel ZnSO4
- Sampel ZnSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna kuning dan
mengalami endapan.
D. Sampel Co(NO3)3
- Sampel Co(NO3)3 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna coklat dan
mengalami endapan.
E. Sampel MnSO4
- Sampel MnSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna putih kekuningan
dan menghasilkan endapan.
F. Sampel CH3COOH2Ni
- Sampel CH3COOH2Ni ditambahkan reagen NaOH tidak mengalami perubahan
warna.
- Pada percobaan uji kation golongan III A dan golongan III B terjadi
beberapa kesalahan. Pada sampel Al2(SO4)3 yang apabila direaksikan dengan
reagen NaOH maka akan menghasilkan endapan putih tetapi pada percobaan kami
lakukan tidak mengalami perubahan warna seperti warna aslinya.

- Pada percobaan uji kation golongan III B, sampel Co(NO3)3 yang apabila
direaksikan dengan reagen NaOH harusnya menghasilkan endapan hijau bukan
coklat.

- Semua kesalahan yang terjadi selama melakukan percobaan itu


dikarnakan beberapa hal diantaranya sampel dan juga reagen yang digunakan saat
peraktikum telah lama (tidak layak untuk digunakan), alat yang digunakan kurang
bersih sehingga menyebatkan adanya reaksi lain selain sampel dan reagen yang
diuji.

- 4.UJI KATION IV

Hari/tanggal : 19 November 2013


Alat dan Bahan

Tabung reaksi H 2 SO 4
Pipet tetes
Rak tabung K 2 CrO 4
NaOH
K 2 CrO 7 NO3
Ca ( 2
NO3
Ba ( 2

Prosedur kerja :
a) Ambil 3 tabung reaksi, masing-masing isi dengan :
NO3
Tabung pertama isi 2 cc larutan Ba ( 2

NO3
Tabung kedua isi 2 cc larutan Ca ( 2

NO
Tabung ketiga isi 2 cc larutan Sr ( 3)2

b) Lakukan hal yang sama untuk reagent NaOH 4 N
c) Lakukan hal yang sama untuk reagnet :
H 2 SO 4

Na 2 CO 2

K 2 CrO 4

K 2 CrO 7


1) TABEL HASIL PENGAMATAN

Sampel Sampel + Reaksi Ket


No Pereaksi .
.
Ca ( NO3 Ca Puti
Ca( 2 +
1. (OH )2 + Na h
NO3
2 NaOH
NO3

NO3 Ca SO 4 Tid
Ca( 2 +
ak
H 2 SO 4 NO3 Berwarna
+H
Ca( CaCO 3 Puti
h Kebiruan
NO3 NO3
2 + + Na

Na 2 CO 3

C Ku
a CaCr O4 + ning Emas
(
KnO3
NO3
2

K 2 CrO 4

C CaCr O7
a Kuning
KnO3
( +
Emas
NO3
2

K 2 CrO 7

B
2. B a Hijau
B
(
NO3
2

N
a
O
H

B Ba SO 4 +
a Kuning
NO3
H
(

NO3
2

H 2 SO 4

B
a Kuning
Ba CO 3

NO3
2

+
Na2 CO 3

B Ba Cr O 4
a Oranges
KnO3
+
(

NO3
2

K 2 CrO 4

NO3 Ku
Ba ( 2 +
Ba Cr O7 + ning

K 2 CrO 7
KnO3

S OH Tid
Sr ( 2
3. S r ak
Berwarna
NO3
+NONa
( 3)2

N
a
O
H
NO3 Tid
Sr ( 2 +
S ak
berwarna
H 2 SO 4

H 2 SO 4 Sr ( Sr CO 3 Puti
h
NO3
+ Na
Na 2 CO 3
+

NO3 Sr Cr O 4 Ku
Sr ( 2 +
ning terang
KnO3
+
K 2 CrO 4

NO3 Sr Cr O7 Ku
Sr ( 2 +
ning
KnO3
+
K 2 CrO 7

NO3
Ca ( 2 + NaOH

NO3
H 2 SO 4
(Putih ) Ca ( 2 + (Tidak berwarna)

NO3 NO3
Ca ( 2 + Na 2 CO 3 (Putih kebiruan) Ca(
2

K 2 CrO 4
+ (kuning emas)

NO3 NO3
Ca ( 2 + K 2 CrO 7 ( kuningemas) Ba ( 2

+ NaOH (Hijau)







NO3 NO3
Ba ( 2 + H 2 SO 4 (kuning ) Ba ( 2 +

Na 2 CO 3
(kuning )







NO3 NO3
Ba ( 2 + K 2 CrO 4 (orange ) Ba ( 2 +

K 2 CrO 7 (kuning)

NO NO3
Sr ( 3)2 + NaOH (tidak berwarna) Sr ( 2 +

H 2 SO 4
(tidak berwarna)

NO3 NO3
Sr ( 2 + Na2 CO 3 (putih) Sr ( 2 +

K 2 CrO 4
(kuning terang)

NO3
Sr ( 2 + K 2 CrO 7 (kuning)

Pembahasan
Golongan kation ke IV yaitu Barium, Stronsium, dan Kalium.

NO3
Pada percobaan pertama yaitu Ca ( 2 diteteskan 2 cc larutan NaOH

NO3
menghasilkan warna putih , warna Ca ( 2 tetap pada warna

NO3
semula. Ba ( 2 diteteskan 2 cc larutan NaOH menghasilkan warna

NO3
hijau , warna Ba ( 2 mengalami perubahan dari warna semula

NO
yaitu kuning. Sr ( 3)2 diteteskan 2 cc larutan NaOH menjadi tidak

NO
berwarna., warna Sr ( 3)2 mengalami perubahan dari warna putih

menjadi tidak berwarna.

Pada reaksi kedua, yaitu H 2 SO 4 . Pada percobaan pertama

NO
H 2 SO 4
yaitu Sr ( 3)2 diteteskan 2 cc larutan menghasilkan

NO
warna putih, dari warna semula Sr ( 3)2 yaitu warna putih. Ba (

NO3
H 2 SO 4
2 diteteskan 2 cc larutan menghasilkan warna

NO3
kuning , dari warna Ba ( 2 semula yaitu warna kuning (tidak

mengalami perubahan) hal ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor

NO3
atau karena pereaksi yang sudah tidak berfungsi. Ca ( 2 diteteskan

H 2 SO 4
2 cc menghasilkan warna tidak berwarna.

Pereaksi ketiga yaitu Na2 CO 3 . Pada percobaan pertama yaitu

NO
( 3)2 diteteskan 2 cc larutan Na2 CO 3
Sr tidak mengalami

NO3
perubahan warna yaitu tetap pada warna putih. Ba ( 2 diteteskan 2

Na2 CO 3
cc larutan menghasilkan warna hijau , mengalami

NO3
perubahan warna yaitu kuning. Ca ( 2 diteteskan 2 cc larutan

Na 2 CO 3
menghasilkan warna putih kebiruan dan mengalami sedikit

perubahan dari warna semula yaitu putih.


Pereaksi keempat yaitu K 2 CrO 4 . Pada percobaan pertama

NO
( 3)2 diteteskan 2 cc larutan K 2 CrO 4
yaitu Sr menghasilkan

NO3
warna kuning dari warna semula yaitu putih. Ba ( 2 diteteskan 2 cc

K 2 CrO 4
larutan menghasilkan warna oranges dari warna semula

NO3
K 2 CrO 4
yaitu kuning. Ca ( 2 diteteskan 2 cc larutan

NO3
menghasilkan kuning keemasan dari warna semula Ca ( 2 yaitu

putih.

Pereaksi terakhir yaitu K 2 CrO 7 . Pada percobaan pertama

NO
K 2 CrO 7
yaitu Sr ( 3)2 diteteskan 2 cc larutan menghasilkan

NO3
warna kuning dari warna sebelumnya yaitu putih. Ba ( 2 diteteskan

K 2 CrO 7
2 cc larutan menghasilkan warna kuning dari warna semula

NO3
yaitu kuning (tidak mengalami perubahan warna). Ca ( 2
K 2 CrO 7
diteteskan 2 cc larutan menghasilkan warna kuning emas

dari warna semula yaitu putih.


5.UJI KATION V
Hari / Tanggal Praktikum : Selasa, 26 November 2013
Alat dan Bahan

- Tabung - NaCl - Asam


- KCl
reaksi + pikrat
- NaOH
- Asam
rak - Na2CO3
- Pipet tetes - Na2HPO4 tartrat
- MgSO4

Prosedur Kerja
1. Ambil 3 buah tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc MgSO4, lalu
bubuhi reagen berikut:
a. Tabung pertama isi dengan reagen NaOH 5 tetes.
b. Tabung kedua isi dengan reagen Na2CO3 4 tetes.
c. Tabung ketiga isi dengan reagen Na2HPO4 3 tetes.
2. Ambil 2 buah tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc NaCl, lalu
tambahkan reagen berikut:
a. Tabung pertama isi dengan reagent Asam pikrat 3 tetes.
b. Tabung kedua isi dengan reagent Asam tartrat 3 tetes.
3. Ambil 2 tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc KCl, lalu tambahkan
reagent berikut:
a. Tabung pertama isi dengan reagen Asam pikrat 3 tetes.
b. Tabung kedua isi dengan reagen Asam pikrat 3 tetes.
4. Amati hasil reaksi / foto hasil reaksi baik sebelum dan sesudah
reaksi.
5. Tabel Hasil Pengamatan

E. F. Sampe G. Sampel H. Reaksi - I. ke


N l + Reagen Reaksi terangan
o
J. K. MgSO4 AA. AL. AX.
L. AB. AM. MgSO4 + AY. La
1.
M. AC. 2NaOH rutan
N. AD. AZ.
O. AE. Mg(OH)2 + Na2 SO4 BA.
P. AF. AN.
BB.
Q. AG. AO.
BC.
R. AH. AP. MgSO4+Na2 BD. La
S. AI.
rutan
T. AJ. CO3 MgCO 3+ BE.
U. AK.
BF.
V. NaSO4 BG.
W. AQ. BH.
X. AR. BI. La
Y. AS.
Z. AT. MgSO4+Na2 rutan

HPO4
AU. Mg HPO4 +
Na2SO4
AV.
AW.
BJ. BK. NaCl BW. CC. CK.
BL. BX. CD. 2 NaCl + CL. La
2.
BM. BY.
rutan
BN. BZ. H2C4O6 CM.
BO. CA.
CE. Na2C4O6 CN.
BP. CB.
CO.
BQ. +2HCl
CP.
BR. CF.
CQ. La
BS. CG.
BT. CH. rutan
BU. CI. 8 NaCl+ CR.
BV. CS.
H8C6(NO2) CT.

Na8C6(NO2)3+8HCl
CJ.
CU. CV. KCL DF. DG. DQ.
CW. DH. 2 KCl + DR. La
3.
CX.
rutan
CY. H2C4O6 DS.
CZ.
DI. K2C4O6 + DT.
DA.
DU.
DB. 2HCl
DV.
DC. DJ.
DW. La
DD. DK.
DE. DL. rutan
DM. 8 KCl +

H8C6(NO2)3

K8C6(NO2)3 + 8HCl
DN.
DO.
DP.
DX.

DY.

DZ.
EA.
EB.
EC. Pembahasan
ED. Kation merupakan ion yang bermuatan positif. Kation
pada golongan V terdiri dari Mg2+ , Na+ , NH4+ , k+. Pada percobaan ini
dilakukan pencampuran dengan larutan lain untuk mengetahui adanya
perubahan warna yang terjadi. Dalam praktikum ini analisa yang di
gunakan yaitu analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis
(warna,bau,rasa) dan pemanasan. Analisis campuran kation-kation
memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam golongan dan
selanjutnya di ikuti masing-masing.
EE. Percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu uji
kation golongan V (golongan sisa). Praktikum ini bertujuan untyk
menentukan hasil reaksi, segi warna, bentuk maupun bau. Reagen yang
di gunakan untyk mereaksikan antara lain NaOH, Na2CO3, Na2HPO4,
Asam pikrat, Asam tartrat. Semua sampel dan reagen tersebut merupakan
sampel dan reagen (larutan) yang di buat dalam konsentrasi dan
komposisi tertentu agar dapat bereaksi meninggalkan endapan ataupun
perubahan warna.
EF. Adapun hasil dari masing-masing sampel itu berbeda
seperti MgSO4 yang telah ditambahkan dengan Na2CO3 hasil reaksinya
putih susu dan yang telah di tambahkan dengan reagen NaOH hasil
warnanya bening 2 lapisan , dan tidak terjadi perubahan warnaseperti:
NaCl dan KCl yang telah di tambahkan dengan reagen Asam tartrat tidak
terjadi perubahan warna atau tetap jernih(bening) dan MgSO4 yang di
tambahkan dengan reagen Na2HPO4 tidak terjadi perubahan warna atau
tetap bening, , serta adapula yang hasil reaksinya sama seperti: NaCl dan
KCl yang di telah di tambahkan dengan reagen Asam pikrat perubahan
warna yang di hasilkan yaitu kuning terang
EG.
EH.
EI.
EJ.
EK.
EL.

EM. 6.UJI KATION VI

Hari/Tanggal : Selasa, 03 Desember 2013


Alat dan Bahan
1. Alat
Tabung reaksi/ Tabung Batang Pengaduk
Sendok setan
centrifuge Pipet tetes
Beaker glass Kaca arloji
Penangas listrik Labu ukur
Penjepit tabung Neraca analitik
Rak tabung

2. Bahan Larutan Na2CO3


Aquades Larutan HNO3
Larutan AgNO3 KI
NaCl KBr


Prosedur kerja
1) Buat dahulu estrak sodanya cara membuatnya : Larutkan 8 gram
Na2CO3 dalam 50 mL aquadest lalu larutan tersebut masukkan ke
dalam labu ukur kemudian panaskan di atas penangas air selama
10 menit. Setelah reaksi sempurna angkat campuran tadi dan
saring selagi panas melalui kertas saring. Filtratnya ditampung
dalam tabung reaksi yang bersih.
2) Analisa ion Cl-
1 ml larutan estrak soda diasamkan dengan larutan HNO3 6 M,

kemudian tambahkan larutan AgNO3 0,1 M terjadi endapan putih

yang larut dalam ammonium karbonat


3) Analisa ion Br-
1 ml larutan estraksoda diasamkan dengan HNO3 6 M, kemudian

tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M terjadi endapan

kuning yang tidak larut dalam ammonium karbonat


4) Analisa ion I-
1 ml larutan estraksoda diasamkan dengan HNO3 6 M, kemudian

tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M terjadi endapan

kuning yang tidak larut dalam ammonium karbonat.















HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1) Uji Ion Cl-

Sampel Sampel
+ Hasil + Hasil
pereaksi pereaksi

NaCl

(ES)
+
HNO3
NaCl +
AgNO3
(ES)

+
HNO3
\
putih

Tidak berwarna

2) Uji Ion Br-



Sampel Sampel
+ +
pereaks
Hasil Hasil
i pereaks


KBr
KBr
(ES)
(ES) +
+ HNO3
HNO3 +
AgNO3

kuning
Tidak berwarna

3) Uji ion I-

Sampel Hasil Sampel Hasil
+ +
pereaksi pereak
si



KI
KI
(ES)
(ES) +
+ HNO3
HNO3 +
AgNO3
putih

Tidak berwarna


Reaksi kimis
-
1) Ion Cl
NaCl + HNO3 NaNO3 + HCl
NaCl + AgNO3 NaNO3 + AgCl
2) Ion Br-
KBr + HNO3 KNO3 + HBr
KBr + AgNO3 KNO3 + AgBr
3) Ion I-
KI + HNO3 KNO3 + HI
KI + AgNO3 KNO3 + AgI

Pembahasan

Anion adalah ion yang memiliki muatan negatif, sehingga ia

lebih cenderung menerima elektron untuk mencapai kesetimbangan.

Pada percobaan ini yang diuji adalah Cl-, Br-, I-.


Pada percobaan 1 ketika estrak soda NaCl diasamkan dengan

larutan HNO3 larutan yang dihasilkan adalah larutan yang tidak

berwarana (bening) kemudian ketika diteteskan larutan AgNO3 larutan

yang dihasilkan berwarna putih dan terbentuk endapan. Ini berarti

dalam larutan ini positif mengandung ion Cl-.


Pada percobaan 2, hasil pengamatan menunjukkan positif adanya

anion Br- pada larutan. Hasil ini terlihat pada penambahan HNO3 yang

menghasilkan larutan yang lebih bening (tidak berwarna) . Ini

disebabkan oleh asam bebas yang dihasilkan oleh I- berupa cairan tak

berwarna. Namun ketika ditambahkan AgNO3 dia menjadi lain, yaitu

terbentuk endapan kuning . Dengan terbentuknya endapan inilah dapat

membuktikan bahwa adanya ion tersebut (Br-).


Pada percobaan 3 terjadi kesalahan reaksi. Ketika estrak soda KI

diasamkan dengan larutan HNO3 larutan yang dihasilkan adalah larutan

yang tidak berwarana (bening) kemudian ketika diteteskan larutan

AgNO3 larutan yang dihasilkan berwarna putih dan terbentuk endapan.

Seharusnya ketika KI ditambahkan larutan AgNO3 menghasilkan larutan

yang berwarna kuning dan endapan kuning bukan warna dan endapan

putih. Kemungkinan hal ini terjadi karena larutan sampel I- yang dipakai

sudah lama sehingga hasil reaksinya kurang tepat dan tidak sesuai

dengan seharusnya. Selain itu hal ini juga terjadi karena karena reagen
yang dibuat tidak sesuai dengan prosedur dan kurang bersihnya alat alat

praktikum, sehingga mungkin larutan terkontaminasi sehingga warna

yang dihasilkan tidak tepat.

7.UJI KATION VII


Hari/Tanggal Praktikum : Selasa, 10 Desember 2013
Alat dan Bahan

- 2 tabung reaksi - Ion Tiosianat (CNS)


- 1 rak tabung - Ion Oksalat (C2O4)
- Pipet tetes - HCl
- Beaker glass - BaCl2
- Objek glass - CaCl2
- Ion Tiosulfat (S2O3) - FeCl3
Prosedur Kerja
1. Siapkan 2 tabung reaksi dan 1 objek glass
2. Masukan masing-masing 1ml pada 2 tabung reaksi dan satu tetes pada objek

glass
3. Semua sampel kemudian ditambahkan dengan 1ml HCl didua tabung reaksi

dan satu tetes pada objek glass


4. Kemudian semua sampel yang berisi tiosulfat yang telah diasamkan dengan

HCl ditambahkan dengan 1ml BaCl2, tabung yang berisi tiosianat yang juga

telah diasamkan sebelumnya dengan HCl ditambahkan dengan 1 ml FeCl3,

serta larutan yang ada di objek glass di tambahkan dengan 1 tetes CaCl2
5. Amati perubahan yang terjadi baik dari segi warna, bau maupun endapan

yang dibentuk
6. Ambil gambar atau foto hasil yang diperoleh disetiap perubahan yang terjadi

A.

B. Tabel Hasil Pengamatan

C. E. G. I. K.
D. F. Sampel H. Sampel + J. Reaksi L. Kes

No Reagen impulan
M. O. Q. R. X.
N. P. Tiosianat Y. End
S. KCNS + HCl
1 apan merah
T. KCl + HCNS
daging
U.

V. 3KCNS +

FeCl3

W. 3KCl +
Fe(CNS)3

Z. AB. AD. AE. AK.


AA. AC. Tiosulfat AF. Na2S2O3 + AL. End

2 2HCl apan putih


AG. 2NaCl +

H2S2O3
AH.
AI. Na2S2O3 +

BaCl2 2NaCl +

BaS2O3
AJ.
AM. AO. AQ. AR. AX.
AN. AP. Oksalat AS. H2C2O4 + AY. Kri

3 2HCl stak
AT. 2HC +
Amplop
H2C2O4
AU.
AV. H2C2O4 +

CaCl2
AW. 2HCl +

CaC2O4
AZ.

BA. Pembahasan

BB. Anion merupakan ion yang bermuatan negatif. Anion yang diujikan pada

praktikum kali ini adalah Tiosianat, Tiosulfat, dan anion Oksalat. Dimana warna awal

dari masing-masing sampel adalah jernih atau bening.


BC. Pada percobaan kali ini dilakukan pencampuran dengan larutan lain

untuk mengetahui adanya perubahan warna yang terjadi. Dalam praktikum ini analisa

yang di gunakan yaitu analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis

(warna,bau,rasa) dan pemanasan. Analisis campuran anion-anion tidak memerlukan

pemisahan secara sistematik dalam golongan seperti yang dilakukan pada analisa

kation.
BD. Praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik anion

dalam larutan tertentu serta perubahan-perubahan yang terjadi yang ditandai dengan

terbentuknya endapan. Reagen yang di gunakan untuk mereaksikan antara lain BaCl2,

FeCl3, dan CaCl2. Semua sampel dan reagen ters


BE. ebut merupakan sampel dan reagen (larutan) yang di buat dalam

konsentrasi dan komposisi tertentu agar dapat bereaksi meninggalkan endapan ataupun

perubahan warna.
BF. Adapun hasil dari masing-masing sampel itu berbeda seperti anion

Tiosianat yang diasamkan terlebih dahulu menggunakan HCl dan mengalami perubahan

warna menjadi warna pink kemudian direaksinkan dengan reagen FeCl3 dan

membentuk endapan merah daging. Sementara itu anion Tiosulfat yang juga telah

diasamkan dengan HCl terlebih dahulu mengalami perubahan warna yang sama seperti

pada anion tiosianat yaitu warna pink, kemudian direaksikan dengan menggunakan

reagen BaCl2 dan membentuk endapan putih. Terakhir anion oksalat yang direaksikan

pada objek glass yang sama seperti anion-anion sebelumnya yang juga direaksikan

menggunakan HCl terlebih dahulu sehingga mengalami perubahan warna menjadi

gumpalan-gumpalan putih dan kemudian direaksikan pula dengan reagen lain yaitu

CaCl2 sehingga terbentuk kristak amplop.

BG.

BH.

BI.

BJ.

BK.

BL.

BM.

BN. BAB IV
BO. PENUTUP

BP. A.Kesimpulan

BQ. Semua sampel yang diujikan, ada beberapa sampel yang mengalami
perubahan. Jadi hal ini terbukti bahwa sampel-sampel tersebut positif mengandung
kation-kation dan anion-anion yang diujikan. Perubahan warna dan endapan terjadi
karena ada reaksi kimia yang terjadi. Adapun sampel yang tidak mengalami perubahan
walupun terdapat jenis-jenis kation dan anion yang digunakan,mungkin disebabkan oleh
beberapa faktor,salah satunya dari kondisi alat dan bahan (sampel maupun
reagent/pereaksi) yang digunakan.

BR.

BS. B.Saran

BT. 1.Dalam melakukan percobaan,sebaiknya perhatikan alat dan bahan yang

diuji,karena alat dan bahan dapat mempengaruhi perubahan yang terjadi.

BU. 2. Amati segala perubahan yang terjadi.

BV. 3. Catat segala perubahan yang berarti yang terjadi.


BW. 4. Fotolah setiap perubahan yang terjadi dan simpan dengan benar.

BX.

BY.

BZ.

CA.

CB. DAFTAR PUSTAKA


CC. G. Svehla. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan

Semimakro, ed.5 PT. Kalman Media Pusaka. Jakarta.

CD. Penuntun dan Laporan Praktikum Kimia Analitik Kualitatif. Politeknik

Kesehatan Kemenkes Makassar.

CE.

CF.

Anda mungkin juga menyukai