Laporan Kimia Analitik
Laporan Kimia Analitik
PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimisi komponen-
dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam
suatu sampel. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penentapan berapa banyak suatu zat
Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu, identifikasi dan pemisahan,
diguakan dalam identifikasi kation dan anion dengan melakukan uji sesifik. Uji spesifik
larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu.
Berdasarkan hal tersebut maka percobaan identifikasi kation dan anion ini dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara identifikasi kation secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik ?
2. Bagaimana cara identifikasi anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik ?
C. Tujuan Percobaan
1
D. Manfaat Percobaan
golongan kation dan anion dan mengetahui perubhan yang terjadi jika ditambahka
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air laut,
sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur
logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non
logam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk
menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis
Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode
analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi,
spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi
yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia
sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati
langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan
Beberapa logam mempunyai warna nyala yang spesifik sehingga dapat dilakukan
3
2.Warna nyala beberapa logam
Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi kimia seperti
reaksi asam basa, redoks, kompleks, dan pengendapan. Hukum kesetimbangan massa
Prosedur pertama kali yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak
diketahui adalah membuat contoh (sampel) yang dianalisis dalam bentuk cairan
(larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji terhadap ion-ion
campuran ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses
adakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan
dengan menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau
yang melibatkan pembentukan ion kompleks. Suatu ion atau molekul kompleks terdiri
dari satu atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat dengan atom pusat tersebut. Atom
pusat memiliki bilangan koordinasi tertentu yang menunjukkan jumlah ruangan yang
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi
basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam
4
Pembentukan kompleks dalam analisa kualitatif digunakan untuk :
1. Uji-uji spesifik
Beberapa reaksi pembentukan kompleks yang sangat peka dan spesifik dapat
digunakan untuk identifikasi ion. Berikut ini beberapa reaksi pembentukan kompleks
Ni2+ dimetilglioksim(DMG)
2. Penutupan (masking)
Ketika menguji suatu ion spesifik dengan suatu pereaksi, mungkin akan muncul
gangguan karena adanya ion lain yang ada dalam larutan. Gangguan ini dapat dicegah
dengan menambahkan pereaksi yang disebut zat penutup, yang membentuk kompleks
yang stabil dengan ion pengganggu. Ion yang akan diidentifikasi tidak perlu lagi
dipisahkan secara fisika. Misalnya, pada uji kadmium dengan H2S dengan adanya
tembaga. Ion tembaga dapat bereaksi dengan H2S juga, karena itu perlu ditutupi dengan
tetrasiano ini tidak akan membentuk endapan tembaga sulfida. Sedangkan kompleks
endapan dapat larut kembali. Contohnya pada endapan AgCl jika ditambahkan NH3
5
maka endapan tersebut akan larut kembali. Hal ini terjadi karena terbentuknya kompleks
B. Analisis Kation
Analisis kation dapat memberikan kepastian hasil uji jika dalam sampel
mengandung suatu macam kation. Untuk itu diperlukan metode pemisahan kation dari
sebelum uji reaksi dilakukan kation dipisahkan terlebih dahulu dari campurannya.
Setelah kation dipisahkan kemudian dilakukan uji reaksi yang dapat dilihat hasilnya
yaitu endapan atau warna keduanya. Cara ini membutuhkan sampel yang agak banyak
Namun, timbal klorida sedikiut lairut dalam air, dan karena itu timbal tidak pernah
merkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat diatas. Bromida dan iodida juga tidak
larut, seangkan pengendapan timbal halida tidak sempurna dan endapannya mudah larut
dalam air panas. Asetat-asetat lebih mudah larut, meskipun perak asetat bisa mengendap
dari larutan yang agak pekat. Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan
yang terendapkan sebagai senyawa klorida yang tidak larut. Kation-kation ini dapat
6
Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari
larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan cara
sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan yang masih berisi
sebagian besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok kation baru.
Jika dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka
kation-kation tersebut dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil,
demikian seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu
kation. Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutan dilakukan untuk
golongan, sub golongan tembaga dan dan sub golongan arsenik. Dasar teori dari
Sementara sulfida dari golongan tembaga tak larut dalam reagensia ini, sulfida dari sub
C. Analisis Anion
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan
jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron
untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam
dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion.
Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang
terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+,
7
Fe3+, S22-, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif
lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan
berikut :
1. Golongan sulfat:
2. Golongan halida :
Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat :
NO3-, NO2-,C2H3O2-.
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada
analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji analisis
anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan
kelarutannya.
8
BAB III
1. UJI KATION 1
Hari/tanggal : Selasa,29 Oktober 2013
Alat dan bahan:
Pereaksi :
- HCl 2 N
- NaoH 1
- NH4OH
- K2CrO4 1
- NH4OH pekat
-
Prosedur kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Saiapkan 12 tabung reaksi
3. Ambil 3 tabung reaksi bersih dan isi masing-masing tabung dengan
sampel berikut :
- Tabung pertama isi 2 cc AgNO 1 3
9
- K2CrO4 1
6. Campur kan masing-masin gtabung dengan larutan yang berbeda-beda
yaitu 5 tetes HCl 3 tetes.
7. Amati hasil reaksi dan foto hasil reaksi baik sebelum mau pun sesudah .
10
- - SAMPEL - SAMPEL+REA - REAKSI KIMIA - KETERANGA
NO SEBELUM GENT N
- - Pb - Pb(CH3COO)2- - -
1 - (Tidak +HCl - -
berwarna) - - -
- -
-
- - Endapan
- Pb(CH3COO)2+HCl PbCl
- Putih
+2CH3COOH
-
- -
-
-
-
- Pb(CH3COO)2- - -
+NaOH - -
- - -
- - -
- - Pb(CH3COO)2+NaOH - Endapan
- -
-
Putih
- Pb(OH)2+2NaCH3COO
-
-
-
- Pb(CH3COO)2- - -
+KI - -
- - -
- - -
- - Pb(CH3COO)2+KI - Endapan
- PbI2+2KCH3COO kuning
- - muda
- - -
- - -
- - -
- - -
- Pb(CH3COO)2+ - Pb(CH3COO)2+K2CrO4 - Endapan
K2CrO4 - PbCrO4+2KCH3COO kuning muda
- -
-
-
-
-
-
-
-
- - Hg - HgNO3+HCl - -
2 - (Tidak - - -
berwarna) - - -
- - -
- - HgNO3+HCl HgCl + HNO3 - Endapan
- putih
-
-
-
-
- HgNO3+NaOH - -
11
- - -
- - -
- - -
- - HgNO3+NaOH HgOH+NaNO3 - Endapan
- - - AgNO3+K2CrO4 -
- -
- - AgNO3+K2CrO4
Ag2CrO4+2KNO3
-
-
12
- Pembahasan
- 1.Pb
- Pb(CH3COO)2+NaOH Pb(OH)2+2NaCH3COO
- AgNO3+K2CrO4 Ag2CrO4+2KNO3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2. UJI KATION 2
Hari/Tanggal : Selasa,5 November 2013
Alat dan Bahan:
B. Rak G. H2C
- Pereaksinya:
Larutan CuSo4 1%
Larutan cd (No3)2 1%
Larutan Hgcl2 1%
Larutan sbcl 1%
Larutan snc3/sncl 1%
NaoH 10%
Gas H2S
AgNo3 1%
Prosedur kerja
a. Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih dan isi dengan sampel berikut:
a. Cuci tabung sampai bersih kemudian tambahkan tetes demi tetes reagant
NH4OH pekat sampai berlebihan.
b. Kerjakan hal yang sama dengan reagant berikut:
- Na2CO3 10%
- KCN 10%
- KI 10%
- H2S
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- - Sampel + - reak -
Sa reagent si Ke
- - CuSO4 + - CuCO4 + -
Cu Na2CO3 Na2CO3 Bir
- - CuC
O3 + -
Na2C
O4 -
-
-
-
- - CuSO4 + - CuSO4 + 2KI - -
2KI - CuI2 Hij
- + -
K2SO
4
-
-
-
-
-
- - CuSO4 + - CuSO4 + -
2KCN 2KCN M
-
- - Cu(C
N)2
+
K2SO
4
- -
- - Cd(NO3)2 - -
Cd + Na2CO3 Cd(NO3)2+2NO2C03
- - CdC -
O3+2
Na2N -
O3
- -
Pu
-
- - Cd(NO3) + - Cd(NO3)2 + -
KCN 2KCN
-
- Pembahasan
1. Cd(NO3)2
2. Bi(NO3)2
3. HgCl2
4. CuSO4
- Keempat sampel yang diuji cobakan direaksikan menggunakan reagent KI, KCN
dan CuSO4. Hasil percobaan diperoleh:
1. Sampel Cd(NO3)2
a. Cd(NO3)2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna putih
susu.
b. Cd(NO3)2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna putih
susu.
c. Cd(NO3)2 direaksikan dengan KI tidak menghasilkan endapan dan tidak
berwarna.
2. Sampel Bi(NO3)2
a. Bi(NO3)2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna putih.
b. Bi(NO3)2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna putih.
c. Bi(NO3)2 direaksikan dengan KI tidak menghasilkan endapan hanya saja
menghasilkan larutan kuning.
3. Sampel HgCl2
a. HgCl2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna merah
bata.
b. HgCl2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna kuning.
c. HgCl2 direaksikan dengan KI menghasilkan endapan warna orange.
4. Sampel CuSO4
a. CuSO4 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna biru
muda.
b. CuSO4 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna biru.
c. CuSO4 direaksikan dengan KI menghasilkan endapan warna coklat.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- 3.UJI KATION 3.
-
-
-
-
- - Fe - FeSO4 + NaOH -
F SO4 + FeOH+ Na2SO4
NaOH
- FeSO4 + - 3 FeSO4 + 2 -
K3Fe(CN)6 K3Fe(CN)6
Fe3(Fe(CN)6)2 + 3
K2SO4
- Al2(SO4)3 - 2 Al2(SO4)3 + 3 -
+ K4Fe(CN)6
K4Fe(CN)6 Al4(Fe(CN)6)3 + 6
K2SO4
A. Golongan III B
- NO - SAMPEL - SAMPEL + - REAKSI - KETERANGAN
REAGENT
1 - ZnSO4 - ZnSO4 + K2CrO4 ZnSO4 + K2CrO4
- ZnCrO4 +K2SO4
A. Sampel FeSO4
- FeSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna orange kecoklatan dan
menghasilkan endapan.
- FeSO4 ditambahkan reagen K3Fe(CN)6 menghasilkan warna biru kehitaman dan
menghasilkan endapan.
- FeSO4 ditambahkan reagen , K4Fe(CN)6 menghasilkan warna hijau kebiru biruan
dan menghasilkan endapan.
B. Sampel Al2(SO4)3
- Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen NaOH tidak mengalami perubahan warna.
- Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen K3Fe(CN)6 menghasilkan warna hijau
- Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen , K4Fe(CN)6 tidak mengalami perubahan
warna.
C. Sampel ZnSO4
- Sampel ZnSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna kuning dan
mengalami endapan.
D. Sampel Co(NO3)3
- Sampel Co(NO3)3 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna coklat dan
mengalami endapan.
E. Sampel MnSO4
- Sampel MnSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna putih kekuningan
dan menghasilkan endapan.
F. Sampel CH3COOH2Ni
- Sampel CH3COOH2Ni ditambahkan reagen NaOH tidak mengalami perubahan
warna.
- Pada percobaan uji kation golongan III A dan golongan III B terjadi
beberapa kesalahan. Pada sampel Al2(SO4)3 yang apabila direaksikan dengan
reagen NaOH maka akan menghasilkan endapan putih tetapi pada percobaan kami
lakukan tidak mengalami perubahan warna seperti warna aslinya.
- Pada percobaan uji kation golongan III B, sampel Co(NO3)3 yang apabila
direaksikan dengan reagen NaOH harusnya menghasilkan endapan hijau bukan
coklat.
- 4.UJI KATION IV
Tabung reaksi H 2 SO 4
Pipet tetes
Rak tabung K 2 CrO 4
NaOH
K 2 CrO 7 NO3
Ca ( 2
NO3
Ba ( 2
Prosedur kerja :
a) Ambil 3 tabung reaksi, masing-masing isi dengan :
NO3
Tabung pertama isi 2 cc larutan Ba ( 2
NO3
Tabung kedua isi 2 cc larutan Ca ( 2
NO
Tabung ketiga isi 2 cc larutan Sr ( 3)2
b) Lakukan hal yang sama untuk reagent NaOH 4 N
c) Lakukan hal yang sama untuk reagnet :
H 2 SO 4
Na 2 CO 2
K 2 CrO 4
K 2 CrO 7
1) TABEL HASIL PENGAMATAN
NO3 Ca SO 4 Tid
Ca( 2 +
ak
H 2 SO 4 NO3 Berwarna
+H
Ca( CaCO 3 Puti
h Kebiruan
NO3 NO3
2 + + Na
Na 2 CO 3
C Ku
a CaCr O4 + ning Emas
(
KnO3
NO3
2
K 2 CrO 4
C CaCr O7
a Kuning
KnO3
( +
Emas
NO3
2
K 2 CrO 7
B
2. B a Hijau
B
(
NO3
2
N
a
O
H
B Ba SO 4 +
a Kuning
NO3
H
(
NO3
2
H 2 SO 4
B
a Kuning
Ba CO 3
NO3
2
+
Na2 CO 3
B Ba Cr O 4
a Oranges
KnO3
+
(
NO3
2
K 2 CrO 4
NO3 Ku
Ba ( 2 +
Ba Cr O7 + ning
K 2 CrO 7
KnO3
S OH Tid
Sr ( 2
3. S r ak
Berwarna
NO3
+NONa
( 3)2
N
a
O
H
NO3 Tid
Sr ( 2 +
S ak
berwarna
H 2 SO 4
H 2 SO 4 Sr ( Sr CO 3 Puti
h
NO3
+ Na
Na 2 CO 3
+
NO3 Sr Cr O 4 Ku
Sr ( 2 +
ning terang
KnO3
+
K 2 CrO 4
NO3 Sr Cr O7 Ku
Sr ( 2 +
ning
KnO3
+
K 2 CrO 7
NO3
Ca ( 2 + NaOH
NO3
H 2 SO 4
(Putih ) Ca ( 2 + (Tidak berwarna)
NO3 NO3
Ca ( 2 + Na 2 CO 3 (Putih kebiruan) Ca(
2
K 2 CrO 4
+ (kuning emas)
NO3 NO3
Ca ( 2 + K 2 CrO 7 ( kuningemas) Ba ( 2
+ NaOH (Hijau)
NO3 NO3
Ba ( 2 + H 2 SO 4 (kuning ) Ba ( 2 +
Na 2 CO 3
(kuning )
NO3 NO3
Ba ( 2 + K 2 CrO 4 (orange ) Ba ( 2 +
K 2 CrO 7 (kuning)
NO NO3
Sr ( 3)2 + NaOH (tidak berwarna) Sr ( 2 +
H 2 SO 4
(tidak berwarna)
NO3 NO3
Sr ( 2 + Na2 CO 3 (putih) Sr ( 2 +
K 2 CrO 4
(kuning terang)
NO3
Sr ( 2 + K 2 CrO 7 (kuning)
Pembahasan
Golongan kation ke IV yaitu Barium, Stronsium, dan Kalium.
NO3
Pada percobaan pertama yaitu Ca ( 2 diteteskan 2 cc larutan NaOH
NO3
menghasilkan warna putih , warna Ca ( 2 tetap pada warna
NO3
semula. Ba ( 2 diteteskan 2 cc larutan NaOH menghasilkan warna
NO3
hijau , warna Ba ( 2 mengalami perubahan dari warna semula
NO
yaitu kuning. Sr ( 3)2 diteteskan 2 cc larutan NaOH menjadi tidak
NO
berwarna., warna Sr ( 3)2 mengalami perubahan dari warna putih
NO
H 2 SO 4
yaitu Sr ( 3)2 diteteskan 2 cc larutan menghasilkan
NO
warna putih, dari warna semula Sr ( 3)2 yaitu warna putih. Ba (
NO3
H 2 SO 4
2 diteteskan 2 cc larutan menghasilkan warna
NO3
kuning , dari warna Ba ( 2 semula yaitu warna kuning (tidak
mengalami perubahan) hal ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor
NO3
atau karena pereaksi yang sudah tidak berfungsi. Ca ( 2 diteteskan
H 2 SO 4
2 cc menghasilkan warna tidak berwarna.
NO
( 3)2 diteteskan 2 cc larutan Na2 CO 3
Sr tidak mengalami
NO3
perubahan warna yaitu tetap pada warna putih. Ba ( 2 diteteskan 2
Na2 CO 3
cc larutan menghasilkan warna hijau , mengalami
NO3
perubahan warna yaitu kuning. Ca ( 2 diteteskan 2 cc larutan
Na 2 CO 3
menghasilkan warna putih kebiruan dan mengalami sedikit
NO
( 3)2 diteteskan 2 cc larutan K 2 CrO 4
yaitu Sr menghasilkan
NO3
warna kuning dari warna semula yaitu putih. Ba ( 2 diteteskan 2 cc
K 2 CrO 4
larutan menghasilkan warna oranges dari warna semula
NO3
K 2 CrO 4
yaitu kuning. Ca ( 2 diteteskan 2 cc larutan
NO3
menghasilkan kuning keemasan dari warna semula Ca ( 2 yaitu
putih.
NO
K 2 CrO 7
yaitu Sr ( 3)2 diteteskan 2 cc larutan menghasilkan
NO3
warna kuning dari warna sebelumnya yaitu putih. Ba ( 2 diteteskan
K 2 CrO 7
2 cc larutan menghasilkan warna kuning dari warna semula
NO3
yaitu kuning (tidak mengalami perubahan warna). Ca ( 2
K 2 CrO 7
diteteskan 2 cc larutan menghasilkan warna kuning emas
5.UJI KATION V
Hari / Tanggal Praktikum : Selasa, 26 November 2013
Alat dan Bahan
Prosedur Kerja
1. Ambil 3 buah tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc MgSO4, lalu
bubuhi reagen berikut:
a. Tabung pertama isi dengan reagen NaOH 5 tetes.
b. Tabung kedua isi dengan reagen Na2CO3 4 tetes.
c. Tabung ketiga isi dengan reagen Na2HPO4 3 tetes.
2. Ambil 2 buah tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc NaCl, lalu
tambahkan reagen berikut:
a. Tabung pertama isi dengan reagent Asam pikrat 3 tetes.
b. Tabung kedua isi dengan reagent Asam tartrat 3 tetes.
3. Ambil 2 tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc KCl, lalu tambahkan
reagent berikut:
a. Tabung pertama isi dengan reagen Asam pikrat 3 tetes.
b. Tabung kedua isi dengan reagen Asam pikrat 3 tetes.
4. Amati hasil reaksi / foto hasil reaksi baik sebelum dan sesudah
reaksi.
5. Tabel Hasil Pengamatan
HPO4
AU. Mg HPO4 +
Na2SO4
AV.
AW.
BJ. BK. NaCl BW. CC. CK.
BL. BX. CD. 2 NaCl + CL. La
2.
BM. BY.
rutan
BN. BZ. H2C4O6 CM.
BO. CA.
CE. Na2C4O6 CN.
BP. CB.
CO.
BQ. +2HCl
CP.
BR. CF.
CQ. La
BS. CG.
BT. CH. rutan
BU. CI. 8 NaCl+ CR.
BV. CS.
H8C6(NO2) CT.
Na8C6(NO2)3+8HCl
CJ.
CU. CV. KCL DF. DG. DQ.
CW. DH. 2 KCl + DR. La
3.
CX.
rutan
CY. H2C4O6 DS.
CZ.
DI. K2C4O6 + DT.
DA.
DU.
DB. 2HCl
DV.
DC. DJ.
DW. La
DD. DK.
DE. DL. rutan
DM. 8 KCl +
H8C6(NO2)3
K8C6(NO2)3 + 8HCl
DN.
DO.
DP.
DX.
DY.
DZ.
EA.
EB.
EC. Pembahasan
ED. Kation merupakan ion yang bermuatan positif. Kation
pada golongan V terdiri dari Mg2+ , Na+ , NH4+ , k+. Pada percobaan ini
dilakukan pencampuran dengan larutan lain untuk mengetahui adanya
perubahan warna yang terjadi. Dalam praktikum ini analisa yang di
gunakan yaitu analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis
(warna,bau,rasa) dan pemanasan. Analisis campuran kation-kation
memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam golongan dan
selanjutnya di ikuti masing-masing.
EE. Percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu uji
kation golongan V (golongan sisa). Praktikum ini bertujuan untyk
menentukan hasil reaksi, segi warna, bentuk maupun bau. Reagen yang
di gunakan untyk mereaksikan antara lain NaOH, Na2CO3, Na2HPO4,
Asam pikrat, Asam tartrat. Semua sampel dan reagen tersebut merupakan
sampel dan reagen (larutan) yang di buat dalam konsentrasi dan
komposisi tertentu agar dapat bereaksi meninggalkan endapan ataupun
perubahan warna.
EF. Adapun hasil dari masing-masing sampel itu berbeda
seperti MgSO4 yang telah ditambahkan dengan Na2CO3 hasil reaksinya
putih susu dan yang telah di tambahkan dengan reagen NaOH hasil
warnanya bening 2 lapisan , dan tidak terjadi perubahan warnaseperti:
NaCl dan KCl yang telah di tambahkan dengan reagen Asam tartrat tidak
terjadi perubahan warna atau tetap jernih(bening) dan MgSO4 yang di
tambahkan dengan reagen Na2HPO4 tidak terjadi perubahan warna atau
tetap bening, , serta adapula yang hasil reaksinya sama seperti: NaCl dan
KCl yang di telah di tambahkan dengan reagen Asam pikrat perubahan
warna yang di hasilkan yaitu kuning terang
EG.
EH.
EI.
EJ.
EK.
EL.
Prosedur kerja
1) Buat dahulu estrak sodanya cara membuatnya : Larutkan 8 gram
Na2CO3 dalam 50 mL aquadest lalu larutan tersebut masukkan ke
dalam labu ukur kemudian panaskan di atas penangas air selama
10 menit. Setelah reaksi sempurna angkat campuran tadi dan
saring selagi panas melalui kertas saring. Filtratnya ditampung
dalam tabung reaksi yang bersih.
2) Analisa ion Cl-
1 ml larutan estrak soda diasamkan dengan larutan HNO3 6 M,
Sampel Sampel
+ Hasil + Hasil
pereaksi pereaksi
NaCl
(ES)
+
HNO3
NaCl +
AgNO3
(ES)
+
HNO3
\
putih
Tidak berwarna
KBr
KBr
(ES)
(ES) +
+ HNO3
HNO3 +
AgNO3
kuning
Tidak berwarna
3) Uji ion I-
Sampel Hasil Sampel Hasil
+ +
pereaksi pereak
si
KI
KI
(ES)
(ES) +
+ HNO3
HNO3 +
AgNO3
putih
Tidak berwarna
Reaksi kimis
-
1) Ion Cl
NaCl + HNO3 NaNO3 + HCl
NaCl + AgNO3 NaNO3 + AgCl
2) Ion Br-
KBr + HNO3 KNO3 + HBr
KBr + AgNO3 KNO3 + AgBr
3) Ion I-
KI + HNO3 KNO3 + HI
KI + AgNO3 KNO3 + AgI
Pembahasan
Anion adalah ion yang memiliki muatan negatif, sehingga ia
anion Br- pada larutan. Hasil ini terlihat pada penambahan HNO3 yang
disebabkan oleh asam bebas yang dihasilkan oleh I- berupa cairan tak
yang berwarna kuning dan endapan kuning bukan warna dan endapan
putih. Kemungkinan hal ini terjadi karena larutan sampel I- yang dipakai
sudah lama sehingga hasil reaksinya kurang tepat dan tidak sesuai
dengan seharusnya. Selain itu hal ini juga terjadi karena karena reagen
yang dibuat tidak sesuai dengan prosedur dan kurang bersihnya alat alat
glass
3. Semua sampel kemudian ditambahkan dengan 1ml HCl didua tabung reaksi
HCl ditambahkan dengan 1ml BaCl2, tabung yang berisi tiosianat yang juga
serta larutan yang ada di objek glass di tambahkan dengan 1 tetes CaCl2
5. Amati perubahan yang terjadi baik dari segi warna, bau maupun endapan
yang dibentuk
6. Ambil gambar atau foto hasil yang diperoleh disetiap perubahan yang terjadi
A.
C. E. G. I. K.
D. F. Sampel H. Sampel + J. Reaksi L. Kes
No Reagen impulan
M. O. Q. R. X.
N. P. Tiosianat Y. End
S. KCNS + HCl
1 apan merah
T. KCl + HCNS
daging
U.
V. 3KCNS +
FeCl3
W. 3KCl +
Fe(CNS)3
H2S2O3
AH.
AI. Na2S2O3 +
BaCl2 2NaCl +
BaS2O3
AJ.
AM. AO. AQ. AR. AX.
AN. AP. Oksalat AS. H2C2O4 + AY. Kri
3 2HCl stak
AT. 2HC +
Amplop
H2C2O4
AU.
AV. H2C2O4 +
CaCl2
AW. 2HCl +
CaC2O4
AZ.
BA. Pembahasan
BB. Anion merupakan ion yang bermuatan negatif. Anion yang diujikan pada
praktikum kali ini adalah Tiosianat, Tiosulfat, dan anion Oksalat. Dimana warna awal
untuk mengetahui adanya perubahan warna yang terjadi. Dalam praktikum ini analisa
pemisahan secara sistematik dalam golongan seperti yang dilakukan pada analisa
kation.
BD. Praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik anion
dalam larutan tertentu serta perubahan-perubahan yang terjadi yang ditandai dengan
terbentuknya endapan. Reagen yang di gunakan untuk mereaksikan antara lain BaCl2,
konsentrasi dan komposisi tertentu agar dapat bereaksi meninggalkan endapan ataupun
perubahan warna.
BF. Adapun hasil dari masing-masing sampel itu berbeda seperti anion
Tiosianat yang diasamkan terlebih dahulu menggunakan HCl dan mengalami perubahan
warna menjadi warna pink kemudian direaksinkan dengan reagen FeCl3 dan
membentuk endapan merah daging. Sementara itu anion Tiosulfat yang juga telah
diasamkan dengan HCl terlebih dahulu mengalami perubahan warna yang sama seperti
pada anion tiosianat yaitu warna pink, kemudian direaksikan dengan menggunakan
reagen BaCl2 dan membentuk endapan putih. Terakhir anion oksalat yang direaksikan
pada objek glass yang sama seperti anion-anion sebelumnya yang juga direaksikan
gumpalan-gumpalan putih dan kemudian direaksikan pula dengan reagen lain yaitu
BG.
BH.
BI.
BJ.
BK.
BL.
BM.
BN. BAB IV
BO. PENUTUP
BP. A.Kesimpulan
BQ. Semua sampel yang diujikan, ada beberapa sampel yang mengalami
perubahan. Jadi hal ini terbukti bahwa sampel-sampel tersebut positif mengandung
kation-kation dan anion-anion yang diujikan. Perubahan warna dan endapan terjadi
karena ada reaksi kimia yang terjadi. Adapun sampel yang tidak mengalami perubahan
walupun terdapat jenis-jenis kation dan anion yang digunakan,mungkin disebabkan oleh
beberapa faktor,salah satunya dari kondisi alat dan bahan (sampel maupun
reagent/pereaksi) yang digunakan.
BR.
BS. B.Saran
BX.
BY.
BZ.
CA.
CE.
CF.