Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


DI RW 04 KELURAHAN JAGIR KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA

Disusun oleh :

1. Aprilia Kurniawati, S.Kep (1120016002)


2. Subaiah, S.Kep (1120016005)
3. Fauroh Zidniya Al A, S.Kep (1120016031)
4. Winda Yuscita P, S.Kep (1120016034)
5. Ika nur oktaviani, S.Kep (1120016035)
6. Sayyuti, S.Kep (1120016075)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Pemberian Asi Eksklusif
Sasaran : Orang tua balita di RW 04 Kelurahan Jagir Kecamatan
Wonokromo Surabaya
Hari/tanggal : Senin, 15 Mei 2017
Pukul : 10.00 - Selesai
Kegiatan : Penyuluhan tentang Pentingnya pemberian ASI Eksklusif

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif selama
30 menit, diharapkan peserta penyuluhan dapat mengerti dan memahami tentang
pentingnya pemberian ASI eksklusif pada balita.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang pemberian ASI eksklusif selama 30
menit, diharapkan ibu menyusui di Rw 04 kecamatan jagir kelurahan wonokromo
surabaya mampu untuk:
a. Mengerti apa yang dimaksud dengan ASI
b. Mengetahui keuntungan menyusui secara eksklusif
c. Mengetahui manfaat dan keuntungan ASI
d. Mengetahui cara pemberian ASI
e. Mengetahui masalah dalam menyusui
f. Mengetahui cara menyimpan ASI yang baik
g. Mengetahui cara memerah ASI yang benar
3. Sasaran
Orang tua balita di RW 04 Kelurahan Jagir Kecamatan Wonokromo Surabaya
4. Materi
a. Pengertian tentang ASI.
b. Keuntungan menyusui secara eksklusif
c. Manfaat dan keuntungan ASI
d. Cara pemberian ASI
e. Masalah dalam menyusui
f. Cara menyimpan ASI yang baik
g. Cara memerah ASI yang benar
5. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi / tanya jawab
6. Media
Leaflet
7. Jadwal Pelaksanaan
a. Setting Waktu

N KEGIATAN KEGIATAN
TAHAP WAKTU
O PENYULUHAN PESERTA
1. Pembukaan 5 menit - Mengucapkan salam -Menjawab salam dan
- Memperkenalkan diri
mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
- Melakukan kontrak
waktu
- Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan

2 Pelaksanaan 15menit - Menjelaskan pengertian - Mendengarkan dan


tentang ASI. memperhatikan
- Menjelaskan keuntungan - Bertanya tentang
menyusui secara materi yang kurang
eksklusif jelas
- Menjelaskan manfaat
dan keuntungan ASI
- Menjelaskan cara
pemberian ASI
- Menjelaskan masalah
dalam menyusui
- Menjelaskan cara
menyimpan ASI yang
baik
- Menjelaskan cara
memerah ASI yang
benar

3 Evaluasi 5 menit - Menanyakan pada - Menjawab dan


peserta penyuluhan menjelaskan
tentang materi yang pertanyaan
diberikan dan
reinforcement kepada
keluarga pasien bila
dapat menjawab dan
menjelaskan kembali
pertanyaan / materi.
4 Penutup 5 menit - Mengucapkan terima - Menjawab salam
kasih
- Mengucapkan salam

b. Setting tempat

P M, Ob
Ps Ps Ps Ps Ps Ps
Ps Ps Ps Ps Ps Ps
Ps Ps Ps Ps Ps Ps

Keterangan:
M : Moderator
P : Penyaji
Ob : Observer
Ps : Peserta

8. Pengorganisasian
Moderator : Fauroh Zidniya A.
Penyaji : Ika Nur Oktaviani
Demonstrasi : Winda Yuscita Permata
Observer : Sayuti
9. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan (Struktural)
a. Orang tua balita yang ikut penyuluhan hadir di tempat 5 menit sebelum acara
dimulai.
b. Tempat penyelenggaraan penyuluhan telah disiapkan
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
d. Tempat dan materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan
e. Media sudah siap 15 menit sebelum penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. 80% orang tua balita yang ikut penyuluhan datang tepat waktu
b. Mahasiswa penyuluhan datang tepat waktu
c. Media dapat digunakan dengan baik
d. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang ditentukan
e. Orang tua balita dapat mengikuti sampai selesai
f. Orang tua balita aktif bertanya tentang masalah yang belum di mengerti
3. Evaluasi Hasil
a. Orang tua balita dapat menjelaskan tentang ASI
b. Orang tua balita dapat menjelaskan tentang keuntungan menyusui secara
eksklusif
c. Orang tua balita dapat menjelaskan tentang manfaat dan keuntungan ASI
d. Orang tua balita dapat menjelaskan tentang cara pemberian ASI
e. Orang tua balita dapat menjelaskan tentang masalah dalam menyusui
f. Orang tua balita dapat menjelaskan tentang menyimpan ASI yang baik
g. Orang tua balita dapat menjelaskan tentang memerah ASI yang benar
MATERI PENYULUHAN
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

A. Definisi ASI eksklusif


ASI Eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun (Kristiyansari, 2009).
Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan
pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain.
Menurut laporan tahun 2000 WHO, 15 % bayi di seluruh dunia diberi ASI
eksklusif selama 4 bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak
sesuai dan tidak aman sehingga menyebabkan 1, 5 juta anak meninggal karena
pemberian makanan yang tidak benar.
Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian
ASI eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan
utara, Asia dan Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi
diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sebab terbukti bahwa menyusu
eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka kematian dan kesakitan pada umumnya
dibandingkan menyusu selama 4 bulan.

B. Keuntungan Menyusui Secara Ekslusif


Ada beberapa keuntungan menyusui eksklusif secara umum, yaitu :
1. Memberikan nutrisi yang optimal dalam hal kulitas dan kuantitas bagi bayi.
Dalam ASI terkandung kolostrum, yang merupakan cairan kental yang berwarna
kekuning kuningan yang dihasilkan oleh alveoli payudara ibu, pada periode akhir
atau trimester ketiga kehamilan kolostrum dikeluarkan pada hari pertama setelah
kelahiran.
Kolostrum sangat penting bagi bayi, karena :
a. Kolostrum pada hari pertama sampai hari ke empat, merupakan cairan yang kaya
akan nutrisi dan antibodi
b. Jumlah kolostrum bervariasi antara 10-100 ml per hari.
c. Jumlah kolostrum akan bertambah dan mencapai komposisi ASI biasa/matur
sekitar 3-14 hari
d. Kolostrum memberi nutrisi dan melindungi terhadap infeksi dan alergi
e. Memberikan imunisasi pertama
f. Kandungan pada kolostrum :
1) Lysozyme, yaitu enzim yang aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya
ribuan kali dibandingkan kadar lysozyme yang ada di susu formula.
Tugasnya menghancurkan dinding sel patogen dan melindungi saluran
pencernaan bayi.
2) Bifidobakteri, bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan
parasit tidak mampu bertahan hidup
3) Lactoferin, bertugas mengikat besi sehingga bakteri patogen yang
membutuhkan zat besi diboikot, tidak mendapat suplay zat besi hingga mati
4) Lactoperoksida, bersma unsur lain berperang melawan serangan bakteri
sterptococus (yang dapat menimbulkan gejala penyakit paru-paru)
5) Makrofage, berfungsi melindungi kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan
bayi.
2. Meningkatkan kecerdasan secara :
a. Asuh ( fisik-biomedis) : Menunjukan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan
otaknya. Untuk pertumbuhan suatu jaringan sangan dibutuhkan nutrisi atau
makanan bergizi. Dan, ASI memenuhi kebutuhan ini.
b. Asah (stimulasi-pendidikan) : Menunjukan kebutuhan akan stimulasi atau
rangsangan yang akan merangsang perkembangan kecerdasan anak secara
optimal. Ibu menyusui termasuk guru pertama yang terbaik bagi anaknya.
Dengan demikian, perkembangan sosialisasinya akan baik dan ia akan mudah
berinteraksi dengan lingkunganya kelak.
ASI dan menyusui secara eklusif akan menciptakan faktor lingkungan yang
optomal untuk meningkatkan kecerdasan bayi melalui pemenuhan
semuakebutuhan awal dari faktor-faktor lingkungan.
c. Asih (fisik-biomedis) : Menunjukan kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi
dan spiritualnya. Yang terpenting disini adalah pemberian kasih sayang dan rasa
aman. Seorang anak yang merasa disayangi akan mampu menyayangi
lingkungannya sehingga ia akan berkembang menjadi manusia dengan budu
pekerti dan nurani yang baik. Selain itu seorang bayi merasa aman, karena
merasa dilindungi, akan berkembang menjadi orang dewasa yang mandiri dan
emosi yang stabil.

C. Manfaat Dan Keuntungan Asi


1. ASI mengandung protein yang spesifik untuk melindungi bayi dari alergi
2. Secar alamiah, ASI memberikan kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran
bayi (seperti pada bayi prematur, ASDI memiliki kandungan protein yang lebih
tinggi dibanding pada bayi yang cukup bulan)
3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
4. ASI sebagai zat antivirus dan bakteri
5. ASI bebas kuman karena diberikan secara langsung
6. Suhu ASI sesuai dengan suhu tubuh
7. ASI lebih mudah dicerna dan diserap oleh usus bayi
8. ASI mengandung banyak kadar selenium yang melindungi gigi dari kerusakan
9. ASI akan melatih daya isap bayi dan membantuk otot pipi yang baik
10. Membantu mempercepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan mengurangi
pendarahan setelah kelahiran
11. Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli
12. Mencegah kanker payudara (karena pada saat menyusui hormon esterogen
mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon
esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker
payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan progesteron)
13. Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan ibu secara bertahap
14. Memberikan secara puas, bangga dan bahagia pada ibu yang berhasil menyusui
bayinya
15. Pemberian ASI secara eksklusif dapat sebagai kontrasepsi selama 6 bulan setelah
kelahiran karena isapan bayi merangsang prolaktin yang menghambat terjadinya
ovulasi/ pematangan telur sehingga menunda kesuburan.
D. Cara Pemberian
Dalam memberikan ASI Eksklusif, sebaiknya memperhatikan hal hal di bawah ini:
1. Teknik menyusui : Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat
menentukan keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan
memperbanyak produksi ASI
2. Posisi dan pelekatan :
1) Posisi menyusui yang tepat merupakan elemen penting dalam keberhasilan
menyusui. Posisi yang tepat akan menghasilkan pelekatan yang tepat.
Pelekatan yang tepat akan membuat bayi memperolehASI secara efektif dan
mencegah rasa nyeri pada puting. Anda dapat memilih posisi menyusui
sambil duduk atau berbaring, manapun yang nyaman bagi anda dan
memudahkan bayi mencapai payudara.
2) Posisi yang benar didapat dengan cara :
- Topang badan bayi, terutama leher, bahu dan bokong, pastikan kepala,
lengan dan bayi berada pada 1 garis lurus
- Bayi didekap berhadapan dengan ibu, perut bayi menempel dengan perut
ibu
- Kepala bayi lebih rendah daripada payudara ibu
- Lingkarkan kaki merapat ke badan ibu untuk mencegah hidung tertutup
oleh payudara
3) Pelekatan dimulai dengan cara mendekatkan bayi anda ke payudara, hidung
bayi setinggi putting, rangsang refleks membuka mulut dengan cara
menyentuh pipi atau bagian atas bibir bayi dengan putting. Begitu mulut
bayi membuka lebar, bawa bayi menuju payudara dengan gerakan cepat.
4) Pelekatan yang baik ditandai dengan :
- Dagu menempel payudara
- Sebagian areola masuk mulut bayi, bagian atas bibir
- Terlihat lebih banyak daripada bagian bawah dagu
- Bibir bawah bayi mengarah ke luar
- Mulut terbuka lebar.
3. Ibu tidak merasa nyeri pada putting
4. Memasukkan puting susu : Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan,
letakkanlah kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi
mengahadap ke badan ibu. Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu,
tangan kanan ibu memegang pantat / paha bayi. Sanggahlah payudara kanan ibu
dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak
diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae ). Sentuhlah bibir atas bayi
dengan putting susu. Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar.
Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna
hitam.
5. Melepaskan hisapan bayi :
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi
dengan cara :
- Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau
- Dengan menekan dagu bayi kebawah
- Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya
6. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan
payudara yang lain, dengan cara :
- Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai
keluar sendawa
- Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

E. Meningkatkan Produksi Asi


1. Melakukan persiapan menyusui saat ibu sedang hamil
2. Susuilah bayi segera setelah bayi lahir
3. Susuilah bayi sesering mungkin. Semakin sering bayi menghisap puting susu,
semakin banyak ASI yang dikeluarkan
4. Susuilah bayi dari kedua payudara yang kanan dan kiri secara begantian pada
setiap kali menyusui
5. Jangan memberikan makanan dan minuman lain selain ASI sampai dengan usia
bayi 6 bulan.

F. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Menyusui


1. Ibu cukup minum (8-12 gelas/hari) dan makan lebih banyak makanan
2. Ibu harus yakin bahwa ibu mampu menyusui.
3. Perhatikan cara meletakkan bayi dan meletakkan puting pada mulut bayi Ibu
dalam keadaan pikiran yang tenang, tentram dan santai.
4. Makin sering payudara dihisap bayi, makin banyak produksi ASI.
5. Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami sangat penting

G. Masalah Dalam Menyusui


1. Asi Kurang.
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak,
apalagi bila bayinya seing menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan
tambahan susu formula. Penanggulangannya :
a. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi yaitu makan teratur dengan
gizi seimbang serta dianjurkan minum air sehari 2,5 liter
b. Menyusuilah dengan sabar
c. Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
d. Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan membingungkan bayi
dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI
2. Bayi Bingung Putting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami
nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan
kadang-kadang menolak menyusu ibunya. Penanggulangan :
a. Ibu harus mengusahakan untuk memberi ASI
b. Menyusui dengan cara yang benar
c. Menyusui lebih lama dan sering sesuai kebutuhan bayi
3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI
mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal
ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri. Untuk menghindari hal
tersebut lakukanlah :
a. Susui bayi segera setelah bayi lahir
b. Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
c. Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
d. Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa. Penanggulangan :
- Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
- Berikan kompres dingin dan hangat secara selang-seling untuk
menguragi nyeri
- Lakukan pengurutan atau massage payudara. Lakukan massage payudara
dari arah dalam menuju luar secara melingkar.
4. Putting Susu Nyeri Atau Lecet
Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya putting susu yang masuk ke
dalam mulut bayi sedangkan areola tidak masuk mulut. Disamping itu juga
disebabkan karena perawatan yang tidak benar pada payudara. Penanggulangan:
a. Lakukan tehnik menyusui yang benar
b. Jangan membersihkan putting dengan sabun atau alcohol
5. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada
minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada
putting yang terinfeksi. Penanggulangan :
a. Kompres air hangat dan dingin secara selang-seling
b. Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
c. Cukup istirahat dan rileks
d. Lakukan perawatan payudara
6. Kurang optimalnya pemberian ASI karena ibu bekerja
ASI merupakan makanan utam dan satu-satunya untuk bayi sehat usia 0-6 bulan.
Setelah itu pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan diberikan
makanan pendamping. Akan tetapi pada zaman globalisasi ini dimana semakin
banyak wanita yang sibuk bekerja, maka semakin sedikit waktu yang dimiliki
seorang ibu untuk menyusui bayinya.
Salah satu cara yang terbaik untuk tetap bisa member ASI kepada bayi tanpa
mengganggu waktu bekerja adalah dengan memompa ASI dan menyimpannya
sehingga ASI bisa diberikan kapan saja dan dimana saja oleh pengganti ibu
dalam mengasuh bayi. Namun sekarang ini banyak sekali kesalahan baik dalam
cara pemompaan, penyimpanan dan pemberian ASI sehingga memberikan efek
buruk pada si kecil. Berikut tips-tips cara penyimpanan ASI agar tetap aman di
konsumsi oleh bayi:
a. Siapkan wadah penampung ASI yang mudah disterilkan, biasanya berupa
botol bertutup rapat yang terbuat dari gelas tahan panas.
b. Gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi untuk sekali
minum, misalnya 125 ml.
c. Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu di simpan
di lemari pendingin. Sebaiknya jangan menyimpan ASI di suhu kamar lebih
dari 3 atau 4 jam.
d. Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke dalam
lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius (jangan sampai beku).
e. Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih, maka ASI
perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari pendingin selama 30
menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat celcius atau lebih rendah. ASI
yang sudah dibekukan dapat disimpan antara 3 6 bulan.
f. Bila mungkin, simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah, atau di
bagian terdalam freezer, karena lokasi-lokasi tersebut memiliki temperatur
yang lebih dingin dan konstan.
g. Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari pendingin
karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika pintu dibuka dan
ditutup.
h. Beri label setiap wadah ASI yang berisi keterangan kapan ASI tersebut
diperah.
i. Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan memuai saat
membeku. Sisakan kurang lebih bagian kosong.
j. ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk diberikan
pada bayi di waktu minum berikutnya.
k. Pembekuan yang lama (lebih dari 6 bulan) dapat mengubah komposisi kimia
ASI, seperti terjadi penguraian beberapa senyawa lemak dan hilangnya
beberapa senyawa yang berfungsi melawan organisme berbahaya. Risiko
kontaminasi juga tinggi, jika tiba-tiba listrik padam sehingga susu cair dan
dibekukan kembali.
l. Simpan ASI beku sebagai cadangan untuk keadaan darurat. Jika sedang di
rumah, susui bayi.

H. Menyimpan Asi
Daya Tahan ASI Perah untuk Bayi Cukup Bulan dan Sehat
ASI beku ASI yang
Penyimpanan ASI Segar yang sudah sudah Sisa Minum
dicairkan dihangatkan
Suhu ruangan 3-4 jam 4 jam Segera 1 jam. Jika
(16C - 29C) (optimal) diminumkan masih sisa,
6-8 jam (kondisi buang
sangat bersih)
Cooler Bag + Es Batu/Ice 24 jam Tidak Tidak Buang
Pack disarankan disarankan
(4C - 15C)
Lemari Es 3 hari (optimal) 24 jam. Lebih 4 jam Buang
(0C - 4C) 8 hari (jika dari itu tidak
kondisi sangat diketahui
bersih) keamanannya
Freezer Lemari Es 1 2 minggu Tidak boleh Tidak boleh Buang
pintu (-15C) dibekukan dibekukan
Lemari Es 2 3 bulan Tidak boleh Tidak boleh Buang
pintu (-18C) (optimal) dibekukan dibekukan
6 bulan (dapat
diterima)
Freezer 3 bulan
Tunggal (optimal)
12 bulan (dapat
diterima)

Tips :
1. ASI perah dari jadwal memerah yang berbeda dapat digabungkan dengan syarat :
jarak waktu memerah maksimal 24 jam, dinginkan hasil perahan minimal 1 jam
dalam lemari es (bukan freezer) sebelum digabungkan
2. Jangan menggabungkan ASI hangat atau baru perah dengan ASI yang sudah dingin
atau beku
3. Jika terjadi mati listrik, tambahkan es batu sebanyak mungkin ke dalam freezer.
Sesama botol ASI juga akan saling mendinginkan. Biarkan pintu freezer tertutup
selama mungkin
4. ASI yang mencair jika masih ada inti bekunya masih bisa dibekukan kembali. Jika
mencair sama sekali masih dapat digunakan sampai 24 jam setelah mencair
seluruhnya.

I. Memerah Asi
Berikut merupakan cara memerah ASI :
1. Letakkan ibu jari 3 cm di atas putting dan jari telunjuk dan tengan 3 cm di bawah
areola. Membentuk huruf C
2. Dorong payudara ke arah dada tanpa mengubah posisi jari
3. Lanjutkan dengan gerakan ke depan memijat jaringan di bawah areola sehingga
memerah ASI dalam saluran ASI. Lakukan gerakan ini sampai pancaran ASI
berkurang
4. Hindari meremas putting
Karena dapat menyumbat saluran payudara
5. Jangan menarik putting
Karena dapat menyebabkan lecet
6. Tujuan memerah ASI :
a. Mengurangi payudara bengkak
b. Mempertahankan dan memproduksi ASI
c. Memberikan ASI saat ibu dan bayi terpisah
7. Peralatan yang dibutuhkan:
a. Pemerahan cukuo dilakukan dengan tangan
b. Gelas penampung
c. Botol penyimpan : botol kaca, botol plastik, plastic ASI
d. Label dan spidol
e. Kulkas/termos es
8. Cara penyimpanan :
a. Isi botol penyimpanan maksimal botol
b. Tutup botol dengan rapat
c. Beri label nama, tanggal dan jam memerah ASI
d. Masukkan ke tempat penyimpanan yang sesuai. Jika dibekukan, masukkan dulu
ke dalam kulkas selama 30 menit, baru dimasukkan ke freezer
9. Cara Penyajian :
a. Cairkan ASI perah yang beku di lemari es selama 12 jam
b. Hangatkan ASI dengan menempatkan wadah pada air hangat yang mengalir atau
rendam dalam mangkuk berisi air hangat dengan suhu tidak lebih dari 40C.
Goyangkan botol dengan ringan agar ASI bercampur
c. Jangan menghangatkan ASI dengan microwave atau langsung di atas
api/kompor
d. Berikan pada bayi dengan menggunakan cangkir/gelas kecil, sendok bayi, pipet
atau semprit (tabung suntik ukuran 25 cc)
e. Hindari penggunaan botol/dot.

Anda mungkin juga menyukai