1, (2014) 1-6 1
Abstrak Proteksi sistem tenaga listrik merupakan hal harus dilakukan studi ulang koordinasi proteksinya agar
yang sangat penting dalam suatu sistem tenaga listrik, hal ini pada saat terjadi gangguan unit tidak mengalami blackout.
dikarenakan sistem proteksi dapat mencegah kerusakan Rele yang akan dikoordinasi ulang mencakup rele arus lebih
peralatan yang lebih parah pada saat sistem mengalami fasa dan ground pada unit 1. Sehingga diharapkan sistem
gangguan. Koordinasi sistem proteksi Jl. Arief
yang Rahman
baik dapat Hakim, Surabaya 60111
proteksi di unit pembangkit tersebut dapat berjalan dengan
meningkatkan keandalan pada suatu sistem tenaga hal ini
baik dalam melindungi sistem pembangkitan energi listrik.
disebabkan bila terjadi gangguan di sistem maka rele proteksi
dapat mendeteksi serta mengisolir daerah gangguan serta
dapat mengamankan daerah yang tidak mengalami ganggua, II. TEORI PENUNJANG
sehingga kontinuitas penyaluran listrik dapat tetap terjaga.
Untuk menjaga agar kondisi sistem proteksi tetap optimal A. Macam-Macam Gangguan
maka diperlukannya suatu studi ulang mengenai koordinasi Gangguan Beban lebih
sistem proteksi tersebut. Tugas akhir ini akan membahas studi
Gangguan ini sebenarnya bukan gangguan murni,
ulang koordinasi proteksi arus lebih fasa dan ground di unit
pembangkit PLTU Pacitan serta nantinya dapat menganalisa tetapi bila dibiarkan terus-menerus berlangsung maka
kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam penyetingan awal. dapat merusak peralatan listrik yang dialiri oleh arus
Sehingga diharapkan sistem proteksi yang telah ada dapat tersebut. Hal ini disebabkan karena arus yang mengalir
bekerja dengan baik. melebihi dari kemampuan hantar arus dari peralatan
Kata Kunci : koordinasi sistem proteksi, rele arus lebih fasa listrik, dimana pengaman listrik (Rele, MCB atau fuse)
dan ground. yang terpasang arus pengenalnya atau setelannya
melebihi kemampuan hantar arus peralatan listrik.
Gangguan Hubung Singkat.
I. PENDAHULUAN
Gangguan hubung singkat dapat terjadi antar fasa
E nergi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok
umat manusia yang meningkat dari tahun ke tahun.
Peningkatan kebutuhan energi listrik tidak luput dari
(3 fasa atau 2 fasa), dua fasa ketanah dan satu fasa
ketanah yang sifatnya dapat temporer maupus secara
permanen.
perkembangan taraf hidup manusia yang semakin modern, Gangguan yang bersifat Permanen
hampir semua peralatan penunjang yang dibutuhkan oleh Gangguan hubung singkat permanen dapat terjadi
manusia untuk membantu segala aktifitas memerlukan pada kabel atau pada belitan trafo tenagayang
sumber energi listrik. Oleh karena itu, ketersediaan energi disebabkan karena arus gangguan hubung singkat antara
listrik juga harus dapat ditingkatkan untuk memenuhi fasa atau fasa-tanah, sehingga pengkantar akan menjadi
kebutuhan-kebutuhan tersebut. Salah satu upaya untuk panas yang dapat berpengaruh pada isolasi atau minyak
meningkatkan ketersediaan energi listrik ialah dengan cara trafo tenaga,sehingga isolasi tembus. Pada generator,
membangun pusat-pusat pembangkit listrik, diantaranya yang disebabkan adanya gangguan hubung singkat atau
adalah pembangkit listrik tenaga uap yang terdapat di unit pembebanan yang melebihi kemampuan generator.
PLTU Pacitan yang berkapasitas 2 x 315 MW. Proses Sehingga rotor memasok arus dari eksitasi berlebih yang
pembangkitan energi listrik didapatkan dari hasil dapat menimbulkan pemanasan pada rotor yang dapat
pengkonversian energi mekanik menjadi energi listrik merusak isolasi sehingga isolasi tembus, terjadilah
dengan bantuan generator uap. Oleh karena itu, peran dari hubung singkat. Pada tiik gangguan yang terjadi
sebuah generator/ pembangkit sangatlah vital dalam proses kerusakan secara permanen maka baru bias dioperasikan
pembangkitan listrik sehingga generator tersebut harus tetap kembali setelah bagian yang rusak diperbaiki atau
dijaga. Salah satu upaya dalam menjaga proses diganti.
pembangkitan pada generator ialah dengan cara memasang Gangguan yang Bersifat Temporer
alat proteksi yang nantinya dapat berperan penting jika Gangguan ini biasanya terjadi saluran udara
terjadi gangguan pada sistem pembangkit. Sehingga tegangan menengah ysng tidak menggunakan isolasi
generator dan sistem tidak mengalami kerusakan yang antara lain :
parah. Pembangkit listrik tenaga uap yang terdapat di - Disebabkan karena adanya sambaran petir pada
pacitan merupakan pembangkit baru yang beroperasi pada penghantar listrik yang tergelar di udara yang akan
bulan Juni 2013 untuk unit 1 sedangkan unit 2 beroperasi mengakibatkan flashover antara penghantar dengan
pada bulan Agustus 2013. Dengan adanya permasalahan traves melalui isolator.
mengenai pentingnya suatu koordinasi proteksi yang aman - Penghantar tertiup angin yang dapat menimbulkan
dan handal untuk menunjang proses pembangkitan energi gangguan antar fasa atau penghantar fasa menyentuh
listrik, maka perlu adanya suatu studi ulang mengenai pohon yang dapat menimbulkan gangguan 1 fasa ke
koordinasi proteksi di unit PLTU Pacitan dikarenakan unit tanah.
pembangkit tersebut merupakan pembangkit baru yang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 2
Gangguan yang tembus tersebut (breakdown) D. Setting Rele Arus Lebih Waktu Inverse
adalah isolasi udaranya, oleh karena itu tidak ada Batas penyetelan rele arus lebih adalah rele tidak
kerusakan yang permanen. Setelah arus gangguannya bekerja pada saat beban maksimum. Oleh karena itu, setting
terputus, misalnya karena terbukanya circuit breaker arusnya harus lebih besar dari arus beban maksimum. Rele
oleh relai pengamannya, peralatan atau saluran yang arus lebih waktu invers memiliki setelan pickup dan setelan
terganggu tersebut dapat dioperasikan kembali. time dial. Pada rele arus lebih, besarnya arus pickup ini
B. Rele Arus Lebih ditentukan dengan pemilihan tap. Adapun untuk
menentukan besarnya tap yang digunakan dapat
Rele arus lebih adalah rele yang beroperasi ketika arus
menggunakan persamaan berikut :
yang mengalir melebihi batas yang diizinkan. Rele ini
dipilih karena gangguan yang paling sering terjadi pada Iset
sistem diakibatkan oleh adanya hubung singkat dan beban Tap = ...........................................................(3)
p
lebih yang akan menghasilkan arus yang sangat besar[1]. Iset adalah arus pickup dalam Ampere. Menurut
Koordinasi waktu pada rele arus lebih yaitu proses standart British BS 142 batas penyetelannya adalah 1.05-1.3
penentuan setting untuk rele agar dapat bekerja saat sistem Iset.
mengalami gangguan[2]. Rele ini sering di gunakan di setiap Setelan time dial menentukan waktu operasi rele.
zona proteksi. Rele akan bekerja apabila memenuhi keadaan Untuk menentukan time dial dari masing-masing kurva
sebagai berikut[3]: karakteristik invers rele arus lebih dapat digunakan
persamaan sebagai berikut[4]:
If > Ip rele bekerja (trip)
If < Ip tidak bekerja (block) td = ....................................................... (4)
I
[( ) - ]
Iset
Dimana IP merupakan arus kerja yang dinyatakan Di mana :
menurut gulungan sekunder dari transformator arus (CT). td = waktu operasi (detik)
Dan If merupakan arus gangguan yang juga dinyatakan T = time dial
terhadap gulungan sekunder CT. Rele arus lebih dapat I = nilai arus (Ampere)
berupa rele arus lebih waktu tertentu, rele arus lebih waktu Iset = arus pickup (Ampere)
invers, dan rele arus lebih waktu instan. k = koefisien invers 1 (lihat tabel 1)
C. Setting Rele Arus Lebih Instan = koefisien invers 2 (lihat tabel 1)
Rele arus instan akan seketika bekerja bila terdapat = koefisien invers 3 (lihat tabel 1)
gangguan short circuit minimum maupun maksimum, Tabel 1 Koefisien Invers Time Dial
sehingga dalam penyetelan pickup instan menggunakan nilai Koefisien
Isc min yaitu arus hubung singkat minimum dimana terjadi Tipe Kurva
K
gangguan hubung singkat 2 fasa pada pembangkitan
minimum. Sehingga setting dapat ditetapkan sebagai berikut Standard Inverse 0,14 0,02 2,970
: Very Inverse 13,50 1,00 1,500
Extremely Inverse 80,00 2,00 0,808
Iset 0,8 Isc min ......................................................... (1)
E. Rele Gangguan Tanah
Sedangkan untuk feeder yang dipisahkan oleh Gangguan satu fasa ke tanah dapat diamankan
transformator, koordinasi pengaman dibedakan menjadi dua dengan rele gangguan tanah. Rele ini adalah pengaman arus
daerah, yakni daerah low voltage (LV) dan daerah high lebih yang dilengkapi zero sequence current filter. Rele
voltage (HV) seperti pada gambar 1. Untuk menentukan gangguan ke tanah dapat digunakan pada sistem yang
setting pickup dengan syarat sebagai berikut: dibatasi arus gangguan ke tanahnya menggunakan sistem
pentanahan.
Isc max bus B Iset 0,8 Isc min, A ................................. (2) F. Penyetelan Rele Gangguan Tanah
Pertimbangan pada setting koordinasi rele arus lebih
gangguan ke tanah adalah:
Arus urutan nol akan terisolasi pada trafo belitan delta
Isc min A A Arus urutan nol akan mengalir dari sumber gangguan
trafo belitan Wye
Sedangkan untuk setting rele gangguan ke tanah
Isc max B adalah :
B
5-10% x Isc L-G Iset 50% x Isc L-G .................... (5)
III. SISTEM KELISTRIKAN PY. PJB UP PLTU Adapun kurva hasil plot rele existing tipikal 1 dapat
PACITAN dilihat pada gambar 4.
WONOGIRI I WONOGIRI II PACITAN 1 PACITAN II
II BUSBUR
CB 1 CB 9 CB 13 CB 17
CB 2 CB 16
CB 21 CB 22
CB 3 CB 20
CB 18 CB 23
I BUSBUR
10BAT01
GT-1
20BAT01 GT-2
00BCT01 S-UP/
S.BY TR
10BAA01
20BAA01
CB 28 CB 253 CB 29 CB 30 CB249 CB 19
10MKT01
20MKT01 EXC 10BBT01 UAT-1
20BBT01 UAT-2 EXC TR1
TR2
20MKA01 G-2 10MKA01 G-1
CB194
LUMP 5
LUMP20
CB104 CB109 CB232 CB233 CB239 CB234 CB235 CB236 CB237 CB238
CB213 CB212 CB211 CB210 CB209 CB201 CB200 CB199 CB198 CB197
M. FED M. FED FROM U.S 1B M. FED FROM U.S 1A
LUMP 5
FROM
U.S 2A
00BBB 00BBA
CB183 CB184 CB240 CB241 CB242 CB243 CB244 CB245 CB252 CB246 CB247 CB248
CB185 CB186
CB226 CB225 CB224 CB223 CB222 CB231 CB230 CB229 CB228 CB227 LUMP43 LUMP44
LUMP41 LUMP42
M. FED FROM S.S 01A
M. FED FROM S.S 01B M. FED FROM S.S 01B
td =
K Adapun kurva hasil plot rele existing tipikal 2
[( ) - ] dapat dilihat pada Gambar7
td [( ) - ]
K=
sc ma US U
td [( tap Tp
) - ]
K=
[( ) - ]
K=
K= 0.5
High Set Current Setting (I>>)
Iset sc min I BUSBUR
Iset
Iset 9
dipilih Iset = 5500 A
Tap = = = 2.2
Time delay = 0.15 s
Adapun kurva hasil plot rele resetting tipikal 1
dapat dilihat pada Gambar 5
Tap = = =6
Adapun perhitungan setting Rele R. EXC. TR HVS
sebagai berikut: Time delay = 0.3 s
Adapun kurva hasil plot rele resetting tipikal 2 dapat
dilihat pada gambar 8.
Time Overcurrent Pickup
1.05 FLA Ipp 1.4 FLA
1.05 103.9 Ipp 1.4 103,9
109 Ipp 145,46
Dipilih Ipp = 120 A
Rele Ampere = = =2
Setting Tap = = = 0,4
Time Dial
Dipilih waktu operasi (td) = 0,000416 s
K
td =
[( ) - ]
td [( ) - ]
K=
sc ma bus AA
td [( tap Tp
) - ]
K=
[( ) - ]
K=
K= 1
High Set Current Setting (I>>)
K
td =
[( ) - ] R. AUX T. LVS
td [( ) - ]
K= CB 219
sc ma bus
td [(tap ) - ]
Tp 10BBB
K=
[( ) - ] Gambar 9 Tipikal Koordinasi 3a pada Tegangan 6.6 Kv
K=
pada tipikal ini dilakukan terlebih dahulu perhitungan secara
K= 1
manual. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
High Set Current Setting (I>>)
Rele R. AUX T. LVS
Iset Manufacturer : NARY
sc min bus45
Iset Model : RCS 985
Iset 9 Curve Type : Definite Time
dipilih Iset = 18000 A CT Ratio : 600 / 5
Isc L-G 10BBB : 0.4 kA
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 6
DAFTAR PUSTAKA
[1] Phadke Arun G dan Thorp James S Computer
Relaying for Power System John Wiley and Sons
Ltd., England, Ch. 2, 2009
[2] udi Sidabutar Analisa Hubung Singkat dan Motor
Starting Dengan Menggunakan ETAP Power Station
4.0, Tugas Akhir, Medan,2010
[3] Wahyudi Diktat Kuliah Pengaman Sistem Tenaga
Listrik Teknik lektro TS Surabaya ab
[4] Kurniawan Ahmad, Yusuf, Stud Koo d n s P ote s
PT. PJB UP Gresik tugas akhir, ITS, 2014